A. TUJUAN 1. Mengetahui pengaruh perubahan beban atau torsi terhadap kecepatan motor (nr). 2. Mengetahui pengaruh beban terhadap nilai slip. B. DASAR TEORI Dalam motor induksi, dapat diketahui bahwa inputan motor induksi AC 1 dan 3 phasa adalah tegangan dan frequensi yang menghasilkan output Torsi dan kecepatan.
Input V, f
Motor AC
Output T, n
Motor menghasilkan sebuah energi gerak karena pengaruh perpotongan ggl induksi atau fluksi antara kumparan stator dan kumparan rotor sehingga menghasilkan F gaya dan timbul v (kecepatan) sehingga rotor bergerak. Rotor berfungsi untuk mengkopel beban, dimana kemampuan motor untuk memutar beban disebut Torsi (T) dan dapat ditentukan dengan rumus T = P.out/ N.M = 2. nr/ 60 rad/det dari rumus tersebut dapat diketahui bahwa Torsi berbanding terbalik terhadap kecepatan putaran rotor (t). Didalam motor induksi bahwa kecepatan stator (Ns) lebih besar dari pada kecepatan rotor (Nr). Nilai (Ns) dapat diketahui dengan rumus = 120f/P rpm. Dari rumus Ns tersebut dapat diketahui bahwa untuk mengatur kecepatan rotor dengan cara yang tepat dengan menaikkan atau menurunkan frequensi yaitu dengan rumus sebagai berikut : f = p.n / 120.
Motor induksi merupakan motor asinkron (Tidak serempak) karena disebabkan Nr < Ns, adakalanya kecepatan Nr mendekati kecepatan Ns ketika motor tidak berbeban. Ketidak sinkronan antara putaran Nr dan Ns karena mempunyai slip (s), Nilai slip
dan tidak mempunyai satuan tetapi bisa menggunakan nilai persen (%) atau desimal.
C. DAFTAR ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN 1. Torsi Meter MV 100 2. Motor Induksi, Rotor Sangkar, Nv 123 3. Resistor Beban Tb 40 4. Voltmeter 5. Amperemeter 6. Wattmeter 1 phasa 7. Trafo Arus 10/1 A 8. Saklar Star/Delta 9. Saklar 10. Power Pack 11. Reversing Starter 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah 2 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
D. GAMBAR PERCOBAAN
rpm
K L M
F2
A2 V2
U 2
W 2
K
I2
G
F1
A1
T G
L M
RB
U
T1 U
T2 U
I1 +
PR I
PT I
220 V
R
R S T 3x0-220 V~ F
Gambar 1.1 Rangkaian Percobaan Motor Indusi 3 Phasa Slip Ring Keterangan Peralatan G M TG RB R U I1 I2 P T Y Z S F = torsi meter elektrik MV 100 = motor induksi MV 121 = tachometer generator MV 153 = resistor beban TB 40 = starter rotor MV 131 = voltmeter 240 V, TI 105 = ampere meter 6 A, TI 102 = ampere meter 20-0-20 A, TI 08 = wattmeter 1 A TI 109 = trafo arus 10/1 A = saklar star/delta TO 33 = starter reverse TO 32 = saklar TO 33 = power pack TF 123 A
E. LANGKAH PERCOBAAN 1. Hitung terlebih dahulu besarnya beban nominal dari motor dengan menggunakan data name plate motor yang ada. 2. Buat rangkaian seperti terlihat pada diagram rangkaian dan atur hubungan motor menjadi hubungan delta 3. Sambung kembali hubungn antara poros motor dengan rangkaian torsi meter untuk mendapatkan keadaan berbeban 4. Laksanakan prosedur starting motor sebagai berikut : a. Atur rotor starter (R2) pada posisi tahanan maksimun untuk meminimalisasi arus starting motor induksi b. On kan tegangan supply variable dan atur sampai mencapai tegangan nominal motor c. Atur rotor starter (R2) pada posisi arus minimum untutk meminimalisasi rugi motor di bagian rotor motor induksi 5. Atur beban motor dengan menggunakan torsimeter dari beban 0 Nm sampai beban nominal dari motor sesuai dengan name plate motor 6. Ukur kecepatan dengan mengunakan tachometer digital dan amati semua hasil pengukuran dari alat ukur yang terpasang setiap perubahan besar beban.
F. TABEL PRAKTIKUM
G. GRAFIK
1505 1500 1495 1490 0; 1498
1; 1496
Nr (rpm)
6; 1472
8; 1458
10; 1457
10
12
Torsi (N.m)
H. ANALISA DATA
I. KESIMPULAN