Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK

MOTOR INDUKSI 3 FASA

Disusun Oleh :
Wulan Nursyifa Rumbaman 181321032

Nama Kelompok : 1. Muthia Maharani


2. Natanael Sihombing
3. R. Aryo Bimo Surya
4. Tripan Arius Jodi

PRODI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2020
I. Tujuan Percobaan
Setelah percobaan ini mahasiswa / praktikan diharapkan dapat :
1. Merangkai hubungan motor induksi tiga fasa rotor sangkar :
a. Hubungan bintang
b. Hubungan delta
2. Mengoperasikan motor induksi tiga fasa
3. Mencari arus start / torsi start motor hubungan bintang / delta
4. Karakteristik efisiensi dan torsi (pembebanan motor)

II. Pendahuluan
120∙ fs
Kecepatan sudut stator : ns= rpm
p
Kecepatan rotor : nr =( 1−S ) ns
ns−nr
Slip : S= ×100 %
ns
2 π ∙ nr
Daya keluaran motor : Pout = T (Watt )
60
Daya masuk motor : Pin = √ 3 ∙V ¿ ∙ I L ∙ cos φ ( Watt )
P out
Efisiensi motor : η% = ×100 %
P¿
k ∙ E 22 ∙ R 2
Torsi start motor : 2 2
R2 + X 2

Jadi torsi start motor T S V 2


(torsi start kuadratis terhadap tegangan)
k ∙ ∅ ∙ S ∙ E2 ∙ R2
Hubungan antara Torsi dan Slip motor T =
R 22+ ( S ∙ X 2 )2
Jelas apabila S = 0 → T = 0
S
Jadi T atau T S jika R 2 tetap
R2
(R2 = tahanan rotor)
Untuk mengukur torsi start lakukan mencari daya celah udara (P12)
P12 = ω1 . T12
2 π ∙ ns
ω1 = kecepatan sudut stator =
60
2
V nominal motor
Torsi start = T 12 ( V percobaan )
P12
T 12=
ω1
Untuk mencari arus start motor :
V nominal motor
I start =Arus percobaan ( V percobaan )

Gambar karakteristik Slip Vs Torsi

III. Peralatan yang diguunakan


1. Seperangkat peralatan (satu set) di Terco
2. Seperangkat peralatan (satu set) di Siemens
3. Seperangkat peralatan (satu set) di Leybold / Lucas null

IV. Rangkaian Percobaan


V. Langkah Kerja
A. Catat papan nama dari motor induksi
Daya : 1500 Watt
Kecepatan : 1445 Rpm
Arus : 6.6 / 3.8 Amp
Tegangan : 220 / 380 Volt
Dan lain-lain
B. Pengukuran tahanan stator
U–X : 5.6 Ohm
V–Y : 5.6 Ohm
W–Z : 5.6 Ohm
Hitung rata-rata tahanan = 5.6 Ohm
C. Pengukuran Arus start dan Torsi start
Motor terhubung Bintang, rotor ditahan sehingga tidak berputar :
Tegangan sumber = VLL = 60 Volt
IL =3 Amp
Pin 3∅ = 240 Watt
Motor terhubung Delta, rotor ditahan sehingga tidak berputar :
Tegangan sumber = VLL = 30 Volt
IL =6 Amp
Pin 3∅ = 350 Watt
D. Pengukuran karakteristik Efisiensi dan Torsi motor saat tegangan nominal (motor
terhubung Delta).
1. Masukan sumber tegangan AC 3 fasa, atur tegangan sampai 220V/380V
(sesuaikan dengan nameplate motor). Selama percobaan tegangan motor
dijaga konstan.
2. Catat : Arus masuk, Kecepatan, Daya, dan Torsi.
3. Atur posisi harga tahanan Rb/air garam pada posisi max (tahanan maximum).
4. Masukan sumber tegangan DC untuk penguatan generator DC, atur harga RF
secara bertahap untuk merubah torsi beban motor (1 s/d Tnominal).
5. Jika arus penguatan generator sudah 0,8 Ampere, maka atur tahanan Rb untuk
merubah torsi beban.
6. Setiap perubahan Torsi dari 1 s/d Tnominal secara bertahap, catat : IL, Pin 3∅, T, nr,
Im, Ia
7. Setelah pembebanan sampai dengan torsi nominal, atur tahanan Rb sehingga
maximum (menurunkan harga torsi).
8. Atur penguatan generator DC sehingga nol (IF = 0 Amp).
9. Atur tegangan sumber = 0 Volt, kemudian matikan saklar sumber power
supply.
E. Pengukuran karakteristik Efisiensi dan Torsi motor saat tegangan dibawah
tegangan nominal.
1. Masukan sumber tegangan AC 3 fasa. Atur tegangan sampai 80% dari
tegangan nominal (220/380)
2. Lakukan pengukuran seperti pada langkah D, tetapi torsinya sampai 80% dari
torsi nominal motor.
3. Selama setiap perubahan beban motor secara bertahap catat : IL, Pin 3∅, T, nr,
Im, Ia.
4. Setelah perubahan lihat langkah D point 7 s/d point 9.

VI. Hasil Percobaan


Tabel 1. Karakteristik efisiensi dan torsi motor saat tegangan nominal (motor
terhubung delta). Saat sumber tegangan AC 100%.

I
(Amp N P T
) (Rpm) (Watt) (Nm)
4 1450 300 1
4 1450 500 2
4.1 1450 600 3
4.25 1450 800 4
4.5 1425 1000 5
4.8 1425 1100 6
5.2 1400 1400 7
5.6 1400 1550 8
6 1375 1750 9
6.6 1375 1900 10
Tabel 2. Karakteristik efisiensi dan torsi motor saat tegangan dibawah tegangan
nominal (motor terhubung delta). Saat sumber tegangan AC 80%.

N P
I (A) (Rpm) (Watt) T (Nm)
0.8 1450 250 1
3 1425 450 2
3.2 1425 550 3
3.7 1400 800 4
4.2 1400 1000 5
4.8 1375 1200 6
5.3 1350 1300 7
6.1 1350 1600 8

VII. Tugas dan Pertanyaan


1. Buatlah tabel berikut : Pout, η %, S%, cosϕ.
2. Carilah arus start motor saat tegangan nominal
a. I start “Bintang”
b. I start “Delta”
3. Carilah torsi start motor saat tegangan nominal
a. Torsi start “Bintang”
b. Torsi start “Delta”
4. Buat grafik η % = f(Pout) untuk pengukuran D dan E.
5. Buat grafk T =f(S) untuk pengukuran D dan E.
6. Setiap grafik buatlah analisa grafik.
7. Berapa % arus beban nol (tanpa beban) terhadap arus nominal motor.
8. Gambarkan rangkaian saklar “Bintang”/”Delta” manual (3 kontaktor). Jelaskan
kegunaan saklar “Bintang”/”Delta”.
9. Buat kesimpulan dari percobaan Saudara.

VIII. Jawaban
1. Tabel 1. Saat sumber tegangan AC 100%.
Mencari Pout, η, S, dan Cos phi

VLL IL Pin N T Pout S


cos phi
(Volt ) (Amp) (W) (Rpm) (Nm) ( W) (%) (%)

220 4 300 1450 1 151.76 50.58 3.33 0.85


220 4 500 1450 2 303.53 60.7 3.33 0.85
220 4.1 600 1450 3 455.3 75.8 3.33 0.85
220 4.25 800 1450 4 607.06 75.88 3.33 0.85
220 4.5 1000 1425 5 745.75 74.57 5 0.85
220 4.8 1100 1425 6 894.9 81.35 5 0.85
1025.7
220 5.2 1400 1400 7 3 73.26 6.66 0.85
1172.2
220 5.6 1550 1400 8 6 75.02 6.66 0.85
1295.2
220 6 1750 1375 9 5 74.04 8.3 0.85
1439.1
220 6.6 1900 1375 10 6 75.74 8.3 0.85
Tabel 2. Saat sumber tegangan AC 80%.
Mencari Pout, η, S, dan Cos phi

VLL IL Pin N T Pout


S (%) cos phi
(Volt ) (Amp) (W) (Rpm) (Nm) (W) (%)
220 0.8 250 1450 1 151.76 60.7 3.3 0.85
220 3 450 1425 2 298.3 66.28 5 0.85
220 3.2 550 1425 3 447.45 81.35 5 0.85
220 3.7 800 1400 4 586.13 73.28 6.6 0.85
220 4.2 1000 1400 5 722.6 73.26 6.6 0.85
220 4.8 1200 1375 6 863.5 71.95 8.3 0.85
220 5.3 1300 1350 7 989.1 76.08 10 0.85
220 6.1 1600 1350 8 1130.4 70.65 10 0.85
Percoban D. 100%

efisiensi = f ( Pout)
90

80

70

60
efisiensi (%)

50

40

30

20

10

0
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
pout (watt)

Percobaan E. 80%
efisiensi = f (Pout)
90

80

70

60
efisiensi (%)

50

40

30

20

10

0
200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200
Pout (Watt)

Anda mungkin juga menyukai