I. Tujuan Percobaan
Setelah selesai percobaan mahasiswa diharap dapat :
- Menjelaskan karakteristik magnesisasi
- Menjelaskan karakteristik tanpa beban
- Menjelaskan karakteristik berbeban
- Mencari rugi rugi generator DC dan efesiensi
II. Pendahuluan
Konstruksi generator arus searah sama dengan konstruksi motor arus searah. Pada
generator arus searah ggl induksi dalam kumparan dapat ditentukan dengan kaidah
tangan kanan. GGL induksi tersebut besarnya sama dengan ggl lawan pada motor
arus searah.
P n
E= . . Z . ∅ Volt
a 60
P.Z
oleh karena , besarnya konstanta, maka
60 .a
E=k . Z . ∅
p = Jumlah kutub
Rangkaian untuk membuat kurva beban nol diperlihatkan pada gambar. Bila arus
medan dinaikkan secara ber-tahap dengan menggunakan rheostat dan nilai perubahan
arusnva dibaca dengan Ampermeter yang dihubungkan pada rangkaian medan.
pada waktu generator dibebani maka timbul penurunan tegangan akibat reaksi
jangkar dan resistansi jangkar. Apabila penururtan tegangan akibat reaksi jangkar
dikurangkan dengan Eo, maka akan diperoleh E (kurva II) yang menunjukkan
tegangan yang sebenarnya yang terjadi pada jangkar saat generator dibebani.
I a=I L
Em
Persamaan arus : I m=
Rm
Persamaan tegangan :
E=V + I a . Ra +2 ∆ V
V =I L + R L
V. Langkah Percobaan
Setelah merangkai rangkaian harus melapor ke instruktur dan setelah membaca
langkah kerja buat tabel percobaan.
1. Pengukuran karakteristik magnetisasi E0 = f(Im)
1.1. Atur posisi RE max, (S2 dan S3 off) jalankan motor induksi 3Φ dengan on kan
S1 atur tegangan VL.L sampai tegangan nominal motor.
1.2. Atur RE maks, masukkan S2, Im = 0 Amp.
1.3. Atur RE sehingga Im naik bertahap dari 0.05A, 0.1A, 0.15A sampai dengan
0.9A/0.4A, setiap kenaikan Im Catat Vm, V.
1.4. Setelah Im = 0.9A, turunkan secara bertahap 0.85, 0.8, 0.75, sampai dengan
0Amp (untuk Siemens 0.4, 0.35 sampai 0Amp).
1.5. Setiap penurunan Im Catat Vm, V.
2. Pengukuran karakteristik tanpa beban E = f(Im).
2.1. Lihat langkah 1.1 sampai dengan 1.3
(langkah kerjanya sama, kecepatan generator 1500 rpm / 2000 rpm).
2.2. Ulangi untuk kecepatan 1000 rpm atau 3000 rpm.
3. Pengukuran karakteristik luar generator V = f(IL).
3.1. Dari langkah 2 (tabel 2) catat saat tegangan V = 220V. Berapa I m nya (ini
menjadi dasar pengaturan Im).
3.2. Selama percobaan Im konstan, kecepatan konstan.
3.3. Setelah tegangan V ≈ 220V, dengan mengatur Im masukan saklar 3, atur
setiap perubahan IL = 1A, 2A, sampai 8A.
3.4. Catat besarnya IL, V, n, T dalam tabel 3.
3.5. Setelah perobaan ukur tahanan jangkar (Ra) dan shun (Rsh).
VI.2. Tabel 2
N = 1250 Rpm N = 1250 Rpm
N N
Im (A) Vm (V) V (V) Im (A) Vm (V) V (V)
o o
1 0,35 83,3 146,9 1 0,8 194,7 185,4
2 0,4 96 154,3 2 0,7 171,8 181
3 0,5 120,7 165,6 3 0,6 145,7 174
4 0,6 144,6 172,2 4 0,5 122,7 166,9
5 0,7 170,3 180,2 5 0,4 97,3 158,8
6 0,8 194,7 185,4 6 0,35 84,3 151
VI.3. Tabel 3
No Im (A) Vm (V) V (V) T (Nm) N (Rpm) Ra (Ohm) Rsh (Ohm)
1 0,5 125,4 177,9 4 1425 177,9 250,8
2 0,5 125 175,2 4,6 1425 87,6 250
3 0,5 126,9 173,8 5,1 1425 57,9 253,8
4 0,5 126,9 171,2 5,6 1425 42,8 253,8
5 0,5 126,9 168,8 6 1425 33,7 253,8
6 0,5 126,9 162,7 7,5 1425 27,1 253,8
7 0,5 126,9 157,5 8,5 1425 22,5 253,8
8 0,5 126,9 151,5 9,6 1425 18,9 253,8
9 0,5 126,7 145,2 10,7 1425 16,1 253,4
d. Karakteristik efesiensi
ɳ% = f(Pout)
2. Untuk apa mengetahui karakteristik magnetisasi generator DC.
3. Mengapa saat generator dibebani tegangannya turun.
4. Carilah pada tabel 3 (perbedaan generator) setiap langkah efesiensi secara teori.
Carilah setiap langkah rugi – rugi generator DC.
P¿−∑ Rugi−Rugi
[ ɳ %=
P¿
×100 % ]
5. Bandingkan hasil yang Anda dapatkan secara teori dengan efesiensi secara
Pout
langsung ɳ %= [ P¿
×100 % ]
6. Dari hasil keseluruhan praktek generator DC peguat terpisah buatlah
kesimpulannya.
VIII. Jawaban
1. a. Karakteristik Magnetisasi
Karakteristik Magnetisasi
E0 (V) E0 = f (Im)
250
200
150
E0 (V)
100
50
0 Im (A)
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
Im (A)
Im Naik Im Turun
2.
Pada grafik karakteristik magnetisasi E0 = f (Im) terlihat ketika arus medan (Im)
naik dengan cara mengatur Rm maka ggl yang dibangkitkan (E0) naik seperti pada
gambar grafik diatas. Grafik Im ketika dinaikan lebih tinggi dibanding dengan
nilai Im yang diturunkan. Hasil percobaan karakteristik, mendekati dengan teori.
b. Karakteristik Tanpa Beban
150
V (V)
100
50
0 Im (A)
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
Im (A)
Im Naik Im Turun
Karakteristik Berbeban
V = f (IL)
V (V)
200
160
120
V (V)
80
40
0 IL (A)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
IL (A)
Pada grafik karakteristik berbeban V = f(IL), terlihat ketika nilai arus beban (I L)
dinaikan dengan cara mengatur nilai RL maka nilai tegangan turun. Hal ini
diakibatkan karena reaksi jangkar dan resistansi jangkar. Pada grafik hasil
percobaan ini sama dengan teori.
d. Karakteristik Efesiensi
Karakteristik Efesiensi
Efesiensi (%) ɳ% = f (Pout)
100
90
80
70
60
Efesiensi (%)
50
40
30
20
10
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 Pout (Watt)
Pout (Watt)
Pada grafik karakteristik efesiensi ɳ= f(IL), terlihat ketika nilai Pout naik maka
nilai efesiensi membentuk grafik fungsi kuadrat. Hal ini diakibatkan karena reaksi
rugi jangkar.
3. Dengan mengetahui karakterikstik – karakteristik dari genarator DC, kita bisa
lebih memaksimalkan dari penggunaan atau pengoprasian generator DC penguat
terpisah ini agar tidak terjadi kesalahan atau kerusakan.
4. Karena ketika generator dibebani maka akan timbul penurunan tegangan akibat
reaksi jangkar dan resistansi jangkar. Apabila penururtan tegangan akibat reaksi
jangkar dikurangkan dengan Eo, maka akan diperoleh E yang menunjukkan
tegangan yang sebenarnya yang terjadi pada jangkar saat generator dibebani.
Selanjutnya bila kerugian tegangan akibat resistansi jangkar Ia.Ra dikurangkan
terhadap E maka akan diperoleh tegangan terminal V.
5. Dari hasil tabel 3, akan didapat nilai Pin, Pout, rugi – rugi dan efesiensi.
Pin ɳ (% )
Pout Rugi Rugi
2.π .n
IL (A) V (V) T (Nm) N (Rpm)
[ 60
T ] (V . I L )
(Watt)
( Pin−Pout)
(Watt) [ P¿ −∑ Rugi
P¿
100 % ]
(Watt)
1 177,9 4 1425 596,60 177,90 418,70 29,82
2 175,2 4,6 1425 686,09 350,40 335,69 51,07
6. Perbandingan hasil efesiensi secara teori dan secara langsung yaitu sama, karena
rugi - rugi didapat dari Pin dikurangi Pout dan efesiensi didapat dari perbandingan
Pout dan Pin.
Pin Pout Rugi Rugi ɳ (% ) ɳ (% )
2.π .n (V . I L ) ( Pin−Pout)
[ 60
T ] (Watt) (Watt)
P¿ −∑ Rugi Pout
(Watt)
[ P¿ []
100 % 100 %
P¿ ]
596,60 177,90 418,70 29,82 29,82
686,09 350,40 335,69 51,07 51,07
7. Kesimpulan
a. Pada percobaan karakteristik magnetisasi E0 = f(Im), ketika arus medan
(Im) naik dengan cara mengatur Rm maka ggl yang dibangkitkan (E 0) dan
Vm naik.
b. Pada percobaan karakteristik tanpa beban V = f(Im), ketika arus medan
naik (Im) maka tegangan DC (V) dan tegangan medan (Vm) akan naik.
Kenaikan tegangan DC naik sampai mencapai daerah saturasi dengan
kecepatan yang dijaga konstan (N) 1250 Rpm.
c. Pada percobaan karakteristik berbeban V = f(IL), ketika arus beban (IL)
naik maka nilai tegangan turun dan torsi naik dengan menjaga konstan
arus medan (Im) 0,5A dan kecepatan (N) 1425 Rpm.
d. Pada grafik efesiensi, garis kurva membentuk fungsi kuadrat.
e. Rata – rata nilai rugi resistansi pada trafo yaitu sebesar 251 Ohm.