I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Karakteristik tanpa beban (beban nol)
2. Karakteristik berbeban
3. Karakteristik luar
4. Karakteristik pengaturan
5. Karakteristik hubungan singkat
6. Mencari impedansi sinkron
0,4 . ℑ . N 2 . μ . A
C 2=
l
Maka, persamaan untuk tegangan induksi (E) diatas berubah menjadi :
E=C 1. ℑ . nVolt
- Kurva karakteristik tanpa beban menggambarkan hubungan antara arus dan
penguat (Im) dan tegangan output generator (Ek)
Rumus fungsi :
Ek=f ( ℑ ) dimana, n = tetap ; Ib = 0
- Kurva karakteristik berbeban mnggambarkan hubungan antara tegangan
output generator dengan arus penguat pada beban dan putaran tetap
Rumus fungsi :
Ek=f ( I ) dimana, n = tetap ; Im = tetap
- Kurva karakteristik pengatur menggambarkan hubungan antara arus output
generator dengan arus penguat medan, pada tegangan output (Ek) dan
putaran tetap
Rumus fungsi :
ℑ=f (I ) dimana, n = tetap ; Ek = tetap
- Kurva karakteristik hubung singkat menggambarkan hubungan antara arus
jangkar/arus hubung singkat dengan arus penguat medan, pada terminal
(jepit) output dihubungkan singkat dan putaran tetap
Rumus fungsi :
Ihs=f ( I ) dimana, n = tetap ; Rb = 0
Ratio hubung singkat (RHS) merupakan suatu bilangan penting dan berguna
untuk mengukur kebaikan sifat generator ditinjaui dari dari segi reaksi
jangkar
Fungsi hubungan :
ℑo
RHS=
ℑ hs
Im o : arus penguat yang diperlukan generator untuk mengeluarkan
tegangan nominal pada percobaan tanpa beban (beban nol)
Im hs : arus penguat yang diperlukan generator untuk mengalirkan arus
hubung singkat (hs) sebesar arus nominal generator
RHS dhitung untuk mengetahui baik buruknya suatu generator, bila
RHS<<maka generator makin baik
- Harga impedansi sinkron (Zs) dapat dicari dari data percobaan beban nol dan
hubungan singkat. Perlunya harga Zs ini dihitung adalah untuk mencari besar
dari tegangan jatuh generator
Fungsi hubungan :
Vl
Zs=
Ihs
Zs : inpedansi sinkron berfasa generator
V1 : tegangan beban nol pada arus penguat Im1
His : arus hubung singkat pada arus penguat Im1
Catatan : Im1 dalam skala operasional sama padapercobaan dengan v1 dan
Im atau dapat dicari dengan cara teoritis pada pembebanan tertentu
V =E−IZs
V : tegangan terminal generator berbeban
E : tegangan imbas (beban nol) generator
I : arus output generator
Sehingga, perlunya harga Zs ini dihitung adalah untuk dapat mencari
besarnya tegangan jatuh generator.
2) Karakteristik Berbeban
3) Karakteristik Luar
4) Karakteristik Pengatur
V. LANGKAH PERCOBAAN
1) Karakteristik Tanpa Beban
1. Gambarlah rangkaian unit praktikum
2. Sambungkan unit rangkaian dan alat ukur seperti gambar
3. Sambungkan alat-alat ukur instrument seperti gambar
4. Periksalah terlebih dahulu sebelum disambung ke sumber kepada asisten
5. Sambungkan pada sumber tegangan terlebih dahulu dengan
memposisikan tegangan jepit motor (regulator) = 0 volt
6. S1 dan S2 sambungkan pada tegangan jala-jala 220 volt, dengan catatan
regulator pada posisi nol kemudian naikkan posisi 220 Volt (S2)
7. Atur arus penguat medan magnet dengan regulator, dimulai dari nol
8. Catatlah tegangan output generator (Ek) dan arus penguat magnet (Im)
setiap perubahan yang terjadi dalam sebuah table.
2) Karakteristik Berbeban
1. Gambarlah rangkaian unit praktikum
2. Sambungkan unit rangkaian dan alat-alat ukur seperti gambar
3. Periksalah terlebih dahulu sebelum disambung kesumber kepada asisten
4. Aturlah tegangan klem motor dari nol sehingga pada tegangan nominal
5. S1 dan S2 sambungkan pada tegangan jala-jala 220 volt, dengan catatan
regulator pada posisi nol kemudian naikkan posisi 220 Volt (S2)
6. Mulailah percobaan dengan R beban tertentu, kemudian atur arus penguat
magnet dengan regulator, dimulai dari nol volt (0 Volt – Volt) dengan
memperhatikan batas maksimum R beban tersebut
7. Catatlah tegangan output generator (Ek) dan arus penguat magnet (Im)
setiap perubahan yang terjadi dalam sebuah table.
3) Karakteristik Luar
1. Gambarlah rangkaian unit praktikum
2. Sambungkan unit rangkaian dan alat-alat ukur seperti gambar
3. Periksalah terlebih dahulu sebelum disambung kesumber kepada asisten
4. Aturlah tegangan klem motor dari nol sehingga pada tegangan nominal
5. S1 dan S2 sambungkan pada tegangan jala-jala 220 volt, dengan catatan
regulator pada posisi nol kemudian naikkan posisi 220 Volt (S2)
6. Aturlah Im arus penguat pada harga tertentu sehingga Ek pada tegangan
nominal
7. Mulailah percobaan dengan mengatur beban (Rb) tertentu dari lampu 1, 2, 3, dst
pada posisi Im tetap
8. Catatlah tegangan output generator (Ek) dan arus output (I) setiap
perubahan Rb.
4) Karakteristik Pengaturan
1. Gambarlah rangkaian unit praktikum
2. Sambungkan unit rangkaian dan alat-alat ukur seperti gambar
3. Periksalah terlebih dahulu sebelum disambung kesumber kepada asisten
4. Aturlah tegangan klem motor dari nol sehingga pada tegangan nominal
5. S1 dan S2 sambungkan pada tegangan jala-jala 220 volt, dengan catatan
regulator pada posisi nol kemudian naikkan posisi 220 Volt (S2)
6. Aturlah arus penguat (Im) pada harga tertentu sehingga Ek pada
tegangan nominal (S2)
7. Mulailah percobaan dengan mengatur beban (Rb) tertentu dari lampu 1, 2, 3, dst
pada posisi Ek tetap pada tegangan nominal
8. Catatlah arus beban (I) pada setiap perubahan beban lampu dan arus
penguat (Im).
Karakteristik Pengatur
2. Dari data tersebut beban yang terhubung parallel dengan tegangan yang sama
yaitu 7, ternyata nyala lampu berbeda, 1 lampu, 2 lampu dan 3 lampu. Jelaskan !
Jawab :
- Untuk menghindari drop tegangan, maka pemberian beban dilakukan
bertahap, sesuai pada table Rb lampu dimana beban diberikan bertahap agar
arus dan tegangannya stabil
- Maka percobaan dilakukan secara bertahap, dengan percobaan pembebanan
dengan nilai yang lebih kecil
- Hasil atau output dari nyala lampu berbeda. Semakin banyak beban yang
diberikan atau jumlah beban yang diberikan, maka terdapat pembagian arus
sesuai jumlah beban tersebut
- Semakin besar nilai arus beban, maka semakin besar pula nilai arus medan
magnet yang akan memperngaruhi tegangan output dari generator tersebut