Anda di halaman 1dari 12

A.

TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan Mahasiswa dapat Mengetahui perbedaan antara
Karakteristik Beban dan Karakteristik Beban Nol pada Generator DC Penguat
Terpisah melalui Kurva.
B. DASAR TEORI

Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah


energi mekanis menjadi energi listrik. Secara umum generator DC tidak berbeda dengan
motor DC kecuali pada arah aliran daya. Generator DC menghasilkan arus DC / arus
searah. Generator DC terdiri dua bagian,yaitu stator (yaitu bagian mesin DC yang diam)
dan bagian rotor (yaitu bagian mesin DC yang berputar). Bagian stator terdiri dari: rangka
motor, belitan stator, sikat arang, bearing danterminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri
dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Prinsip kerja dari generator arus
searah berdasarkan hukum Induksi Farraday adalah jika sepotong kawat terletak di
antara kutub-kutub magnet, kemudian kawat tersebut digerakkan, maka di ujung kawat
ini timbul gaya gerak listrik (GGL) karena induksi.

Kelebihan Generator DC adalah mempunyai Torsi awal yang besar, sehingga


banyak digunakan sebagai starter motor. Sedangkan Kelemahan Generator DC adalah
jumlah segmen pada komutator jumlahnya sangat banyak maka kawat atau kabel yang
dibutuhkan juga banyak sehingga ini menjadi salah satu kekurangan dari komutator .
Karena konstruksinya yang rumit dan membutuhkan kawat atau kabel yang banyak,
generator DC menjadi mahal harganya.

Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus


searah DC dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: generator berpenguatan bebas dan
generator berpenguatan sendiri. Pada praktikum kali ini yang akan digunakan adalah
Generator berpenguatan bebas (generator penguat terpisah). Generator tipe penguat bebas
dan terpisah adalah generator yang lilitan medannya dapat dihubungkan ke sumber dc
yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah yang dipasangkan pada
kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan
menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada
generator.
Karakteristik (watak) yang penting pada generator arus searah ada 3 yaitu
karakteristik beban nol (karakteristik kejenuhan tanpa beban), karakteristik waktu
berbeban (karakteristik kejenuhan beban), dan karakteristik internal dan eksternal. Pada
percobaan kali ini yang dibahas adalah karakteristik berbeban pada generator DC penguat
terpisah.
Bila generator di putar oleh penggerak mula, kemudian diberi arus penguatan,
maka pada terminalnya dibangkitkan tegangan. Tegangan tersebut tergantung pada fluks
(arus medan) dan kecepatan putar. Jika kecepatan dipegang konstan sedang fluks
dirubah-rubah, maka tegangan terminalnya juga akan berubah sesuai dengan perubahan
fluks. Dengan demikian karakteristiknya (pedoman) adalah
Karakteristik beban sebagai fungsi dari arus medan dengan putaran konstan dan
arus beban konstan, dinyatakan oleh persamaan berikut,
E=f ( If ) dengan syarat Ia = konstan dan n = konstan
Dengan :

E = tegangan terminal pada beban (Volt)


If = arus medan (Ampere)
Ia = arus beban (Ampere)
n = kecepatan generator DC (rpm)

Maksud dari persamaan diatas yaitu ggl induksi dipengaruhi oleh arus
penguatan (If) dengan syarat beban konstan dan putaran (n) dalam keadaan
tetap konstan. Semakin besar nilai If maka semakin besar nilai E. Namun
apabila beban tidak konstan maka arus penguatan dan arus beban juga

mengalami perubahan dengan begitu tetap mengatur arus beban menjadi


konstan dengan regulator sehingga nilai E mengalami penurunan tegangan.
Adanya beban pada generator arus searah penguatan terpisah dan mengakibatkan
penurunan tegangan pada generator, seperti halnya pada generator penguat shunt.
Skema rangkaian untuk membuat karakteristik beban generator penguat tepisah
diperlihatkan pada gambar dibawah ini

A
Ia

Vf

RG

Rf

Ra

Vt

Gambar 1. Rangkaian untuk membuat Karakteristik Beban Generator DC Penguat Terpisah

Dalam grafik E0 menggambarkan karakteristik beban nol, untuk membangkitkan

GGL Os, maka diperlukan arus penguatan magnet Oa. Pada keadaan berbeban belitan
amper lawan mengakibatkan pengurangan medan utama, untuk menghilangkan
pengurangan medan utama ini haruslah arus penguatan medan magnet diperbesar ab.
Belitan amper lintang juga menyebabkan penglemahan utama didaerah jenuh. Untuk
melenyapkan penglemah ini, arus penguatan magnet diperbesar lagi dengan bc. Jadi
untuk mendapatkan GGL yang sama pada beban nol, haruslah pada keadaan berbeban
yang sudah diketahui arus penguatan magnet itu diperkuat dengan suatu jumlah ac.
Menurut gambar 1 maka Vt = Ea Ia
diketahui kerugian tegangan Ia

R 2 E kalau pada pembebanan yang sudah


R + 2 Vb sama dengan Pq, maka q merupakan titik

karakteristik beban, artinya pada arus penguat Oe harus ada tegangan jepit Cq. Diluar
daerah jenuh (dalam bagian garis lurus karakteristik) pengaruh belitan amper lintang
sama dengan nol, maka arus penguat magnet untuk mengakibatkan reaksi jangkar, sama
dengan a1b1 = ab = m1p1.

Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator
saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama. Fluks ini memotong lilitan jangkar
sehingga timbul tegangan induksi. Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar
timbul arus jangkar. Arus jangkar ini menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar
jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks Medan Jangkar. Munculnya medan jangkar akan
memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri kutub utara, dan akan
memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara. Pengaruh adanya
interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar.
Reaksi Jangkar itu sendiri terjadi di celah udara sehingga terjadi Penambahan dan
Penurunan Tegangan.
Pada pembebanan yang sudah diketahui, kerugian tegangan tetap. Kalau dibuat P 1
q1 sama dengan Pq, maka q1 merupakan titik kedua dari pada karakteristik beban. Garis
yang melalui P dan P1 menggambarkan GGL sebagai fungsi arus penguatan magnet pada
mesin yang dibebani. Apabila disebut karakteristik beban, itu berarti pada umumnya
karakteristik pada beban penuh.

Gambar
2. Karakteristik Beban Generator DC Penguat Terpisah
C. ALAT DAN
BAHAN
Alat dan Bahan yang akan digunakan pada Praktikum ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
Peralatan Utama
1. Motor DC
: 1 buah
2. Generator DC
: 1 buah

3. Regulator
4. Penyearah
5. Sumber 3 phasa
6. Beban 3 phasa
Peralatan Bantu
1. Tachometer
2. Jumper
3. Voltmeter
4. Amperemeter
5. Multimeter
6. Obeng
7. Spotlight

: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 unit
: 1 buah
: 20 buah
: 1 buah
: 2 buah
: 1 buah
: 1 buah
: 1 buah

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat rangkaian percobaan seperti pada gambar berikut

Ia
Ia

Va

RL

If

+
+
Gambar 2. Rangkaian Percobaan Beban Nol Pada Generator DC Penguatatan Terpisah

2. Meng-ONkan MCB pada sumber 3 phasa, Regulator, dan Penyearah.


3. Mengecek input dan outputnya dari Penyearah.
4. Melihat kecepatan Generator berputar dengan menggunakan Tachometer lalu
mengatur kecepatan putarannya menggunakan Regulator hingga 2000 rpm dan
menjaga konstan putarannya.
5. Mengatur If generator sebesar 0.5 A dan dengan menjaga konstan kecepatan
putarannya (2000 rpm).
6. Mengatur selector switch pada beban dengan posisi 1-1-1 dan tetap menjaga konstan
kecepatan putarannya (2000 rpm).
7. Menurunkan arus penguatan (If) secara bertahap 0.05 A hingga mencapai 0 A dengan
menjaga konstan kecepatan putarannya dan mecatat parameter Va, Ia generator dan
Va motor pada tabel 1.
8. Mengatur selector switch pada beban dengan posisi 1-1-0 dan menjaga konstan
kecepatan putarannya (2000 rpm) sehingga arus beban (Ia) berubah namun arus
penguatan konstan sehingga mengatur Ia generator kembali pada posisi 1.8 A dengan
begitu arus penguatan (If) yang berubah lalu mencatat If,Va generator dan Va motor
pada tabel 2.
9. Menambah beban secara bertahap melalui selector switch yang sudah terdaftar di
tabel 2 dengan tetap menjaga Ia generator dan kecepatan putarannya konstan (2000
rpm) lalu mencatatnya If, Vf, dan Va generator pada tabel 2.
10. Meng-OFFkan MCB pada Penyearah, Regulator, dan Sumber 3 Phasa.
11. Melepaskan penghubung rangkaian dan mengembalikan alat pada tempat semulanya.
E. DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 1. (data generator), Beban = konstan, n = konstan

If
(A)
0.50
0.45
0.40
0.35
0.30
0.25
0.20
0.15
0.10
0.05
0

Va
generator
(V)
135
130
125
120
110
95
80
65
47
28
15

Ia
(A)

Va motor = 230 V

2.70
2.65
2.50
2.40
2.25
2.00
1.70
1.40
1.10
0.70
0.40

Tabel 2. (data generator), n = konstan, Ia = 1,8 A

Beban

If
(A)

1-1-0
1-1-1
2-1-1
2-2-1
2-2-2
3-2-2
3-3-2
3-3-3

0.46
0.26
0.17
0.14
0.10
0.10
0.075
0.071

Va
generator
(V)
130
80
65
58
45
40
35
30

Va motor = 230 V

F. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini adalah Karakteristik Beban pada Generator DC Penguat
Terpisah. Sebelum praktikum dilakukan maka terlebih dahulu merangkai percobaaan
dengan Peralatan Utama dan Peralatan Bantu. Dalam praktikum ini Peralatan Utama yang
digunakan adalah Sumber 3 phasa (dengan spesifikasi 380 V, 30 A, dan 50 Hz) ini
dihubungkan dengan Regulator untuk mengatur Kecepatan Putaran lalu dihubungkan
dengan Penyearah (spesifikasi max.9A) dengan tujuan menyearahkan tegangan AC

menjadi DC lalu dihubungkan dengan Motor dan Generator serta beban 3 phasa yang
dihubungkan secara paralel. Selanjutnya dari Peralatan Utama tersebut dihubungkan
dengan Peralatan Bantu yang dirangkai sesuai gambar pada Rangkaian Percobaan yang
terletak di Prosedur Percobaan.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara
Karakteristik Beban Nol dan Karakteristik Beban pada Generator DC Penguat Terpisah.
Pada saat kumparan dialiri arus listrik akan terjadi magnet. Di dalam magnet tersebut
terdapat garis gaya magnet (ggm), jumlah garis gaya magnet disebut dengan fluksi. Maka
semakin besar nilai If akan mengakibatkan nilai fluksi bertambah. Namun magnet
memiliki inti dengan luasan tertenu sehingga mangakibatkan luasan inti tidak dapat
menampung fluksi secara terus-menerus. Dengan demikian Eo akan mengalami
kejenuhan (konstan). Perbedaan antara berbeban dengan beban nol terletak pada hasil
keluaran tegangan terminal. Sehingga apabila generator DC penguat Terpisah diberi
tambahan beban maka hasil Tegangan terminalnya akan mengalami penurunan tegangan.
Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan
induksi menjadi kecil.
Hal tersebut dapat dilihat pada Karakteristik dibawah ini :

Karakteristik If (A) VS Va generator (V)


160
140
120
100

Va generator (V)

80
60
40
20
0
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Dari karakteristik di atas (If VS Va generator) maka dapat dilihat bahwa semakin
kecil nilai If maka nilai Va generator juga semakin kecil. Sehingga Nilai If berbanding
lurus dengan Va generator.

Karakteristik If (A) VS Ia generator (A)


3
2.5
2
Ia (A)

1.5
1
0.5
0
0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

Dari karakteristik di atas (If VS Ia generator) maka dapat dilihat bahwa semakin
kecil nilai If maka nilai Ia juga semakin kecil. Sehingga Nilai If berbanding lurus dengan
Ia generator.
Dari kedua karakteristik tersebut maka dapat diketahui bahwa semakin
kecil nilai If maka nilai Va generator dan Ia generator juga semakin kecil. Nilai I f
berbanding lurus dengan Va,Ia generator.

Karakteristik Beban VS If (A)


0.5
0.45
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
1-1-0. 1-1-1. 2-1-1. 2-2-1. 2-2-2. 3-2-2. 3-3-2. 3-3-3.

If (A)

Dari karakteristik di atas (Beban VS I f ) maka dapat dilihat bahwa semakin besar
beban maka nilai If semakin kecil. Sehingga Nilai Beban berbanding terbalik dengan If
generator.

Karakteristik Beban VS Va generator (V)


140
120
100
Va generator (V)

80
60
40
20
0
1-1-0. 1-1-1. 2-1-1. 2-2-1. 2-2-2. 3-2-2. 3-3-2. 3-3-3.

Dari karakteristik di atas (Beban VS Va generator) maka dapat dilihat bahwa


semakin besar beban maka nilai Va generator semakin kecil. Sehingga Nilai Beban
berbanding terbalik dengan Va generator.
Dari kedua karakteristik tersebut maka dapat diketahui bahwa semakin
besar nilai Beban maka nilai If dan Va generator semakin kecil. Nilai Beban
berbanding terbalik dengan If dan Va generator.

F. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik. Berdasarkan cara memberikan fluks pada
kumparan medannya, generator arus searah DC dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu: generator berpenguatan bebas dan generator berpenguatan sendiri.
Praktikum kali ini menggunakan Generator DC berpenguatan bebas (penguat
terpisah).
2. Praktikum ini menggunakan Karakteristik Beban sebagai fungsi dari arus medan (If)
dengan putaran konstan ( E=f ( If )

dengan syarat beban = konstan dan n =

konstan).
3. Berdasarkan hasil pengamatan dari perbedaan karakteristik antara Karakteristik
Beban Nol dengan Karakteristik Beban pada Generator DC Penguat Terpisah adalah
hasil tegangannya yang mengalami penurunan tegangan pada Karakteristik Beban.
Hal ini dikarenakan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan
induksi menjadi kecil.
4. Jika dilihat dari keempat karakteristik di atas maka dapat disimpulkan bahwa semakin
besar nilai Beban yang digunakan pada generator DC Penguat Terpisah maka
mengakibatkan semakin kecil nilai arus penguatan (If) dengan begitu nilai Va
generator juga semakin kecil. Hal ini berarti bahwa nilai Beban berbanding terbalik
dengan If dan Va generator.
5. Hal-hal yang menyebabkan praktikum belum sesuai seluruhnya dengan teori adalah
sebagai berikut :
a. Kabel yang digunakan tidak pada kondisi baik sehingga tidak mengalirkan
arus dari sumber 3 phasa seluruhnya dengan baik.
b. Tegangan yang mengalir dari sumber 3 phasa tidak stabil
c. Kondisi Generator DC maupun Motor DC yang digunakan untuk praktikum
tidak maksimal dikarenakan umur yang sudah tua dan Alat Ukur yang
digunakan kurang akurat (tidak sering dikalibrasi terlebih dahulu)

DAFTAR PUSTAKA

http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/01/generator-dc.html
(diakses tanggal 17 April 2016)
http://documents.tips/documents/laporan-generator-dc-berbeban-558463d138ec5.html
(diakses tanggal 17 April 2016)
https://lanavierdie89.wordpress.com/2012/05/06/makalah-generator-dc/
(diakses tanggal 17 April 2016)

Anda mungkin juga menyukai