DISUSUN OLEH:
0
A. TEORI PENDAHULUAN
Transformator adalah suatu piranti teknik tenaga listrik yang mengkonversikan
energi listrik yang satu menjadi energi listrik yang lain, dengan suatu perbandingan
transformasi tertentu, frekuensi yang sama dan bekerja berdasarkan prinsip induksi.
Konstruksi dasarnya terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan
pada inti besi, dan terhubung secara elektromagnetis. Bila kumparan primer diberi
tegangan bolak-balik, maka timbul fluksi yang mengalir pada inti besi dan selanjutnya
akan menginduksikan tegangan pada kumparan sekunder.
Inti besi
E1 N1 N2 E2
E1 = - N1 𝑑∅ 𝑑∅
) E2 = -
( 𝑑𝑡 𝑑𝑡
N2
𝐸1 𝑁1
= 𝑁1
=𝑎
𝐸2 𝑁2 𝑁2
Sedangkan macam percobaan yang akan dilakukan berikut ini terdiri dari:
1
a. Percobaan Beban Nol (Open Circuit Test)
b. Percobaan Hubung Singkat (Short Circuit Test)
c. Percobaan Trafo Berbeban (Loading Test)
2
B. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
a. Unit Transformator Satu Phasa (Trafo 1ɸ, dengan data teknis sebagai berikut):
Daya : 1 kVA
Frekuensi : 50 Hz
Tegangan Masukan : 0 – 127 – 220 – 380 Volt
Tegangan Keluaran : 0 – 127 – 220 – 380 Volt
b. Unit Pengaturan Tegangan 1ɸ (Slide Regulator Voltage), dengan data teknis sebagai
berikut:
Daya : 2 kVA
Frekuensi : 50 Hz
Tegangan Masukan : 127 Volt dan 220 Volt
Tegangan Keluaran : 0 s/d 240 Volt
c. Unit Pane; Meter Praktikum (PANEL-A), yang terdiri dari gambar rangkaian
percobaan dan beberapa unit alat ukur seperti Ampere meter, Volt meter, KW
meter, beberapa MCB, switch dan kontraktor.
d. Satu unit beban lampu (menyatu dengan PANEL-A).
e. Satu unit WATT-METER (analog)
f. Beberapa unit Multi meter digital dan kabel set.
C. PERCOBAAN – PERCOBAAN
I. PERCOBAAN BEBAN NOL (OPEN CIRCUIT TEST)
a. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui karakteristik arus beban nol sebagai fungsi tegangan primer :
lo = f(V1)
2. Untuk mengetahui karakteristik daya beban nol sebagai fungsi tegangan primer:
Po = f(V1)
3. Untuk mengetahui rugi-rugi besi/inti dari transformator.
b. Prosedur Percobaan
1. Perhatikan rangkaian percobaan pada PANEL-A dan lengkapi sesuai petunjuk
asisten (TEGANGAN NOMINAL PRIMER 220 V dan TEGANGAN NOMINAL
SEKUNDER 127 V).
3
2. Pastikan MCB (S1 & S2) dalam keadaan “OFF”, tuas pengatur tegangan dalam
kondisi minimum (NOL) dan power switch-nya dalam posisi “OFF”.
3. Pindahkan MCB (S1) ke posisi “ON” kemudian naikkan tegangan primer secara
bertahap melalui pengatur tegangan. Kemudian turunkan dan setiap tahap
CATAT TEGANGAN PRIMER (V1), ARUS PRIMER (l0), DAYA PADA WATT METER
(P0), dan TEGANGAN SEKUNDER (V2).
4. Padamkan semua power listrik (pengatur tegangan, MCB S1 & S2, MAIN
SWITCH) dan percobaan selesai.
2. 90 0 0,06 150
2. TAHAPAN TURUN
V1 l0 P0 V2
No
(Volt) (Ampere) (Watt) (Volt)
1. 245 0 0,11 220
4. 90 0 0,06 150
5. 40 0 0,06 120
4
1. Untuk mengetahui karakteristik arus hubung singkat sebagai fungsi tegangan
primer : lhs = f(V1)
3. Untuk mengetahui prosentase (%) tegangan hubung singkat (V1 pada hubung
singkat).
b. Prosedur Percobaan
1. Perhatikan rangkaian percobaan pada PANEL-A dan lengkapi sesuai petunjuk
asisten (TEGANGAN NOMINAL PRIMER 220 V dan TEGANGAN NOMINAL
SEKUNDER 127 V).
2. Pastikan MCB (S1 & S2) dalam keadaan “OFF”, tuas pengatur tegangan dalam
kondisi minimum (NOL) dan power switch-nya dalam posisi “OFF”.
3. Hubung singkatkan terminal sekunder dengan kabel yang telah ditetapkan.
4. Hidupkan power listrik dengan menekan tombol “MAIN SWITCH” (tombol
berwarna hijau/tombol “ON”). Pindahkan power switch pengatur tegangan ke
posisi “ON” (posisi adjust).
5. Pindahkan MCB (S1 & S2) ke posisi “ON”.
6. Naikkan tegangan primer secara bertahap melalui pengatur tegangan hingga
dicapai harga arus nominal kumparan primer atau kumparan sekunder dan
setiap tahap CATAT TEGANGAN PRIMER (V1), ARUS PRIMER (l1), DAYA PADA
WATT METER (Phs), dan ARUS SEKUNDER (l2).
7. Pengamatan dilakukan hingga dicapai arus nominal terlebih dahulu dari salah
satu sisi kumparannya, baik kumparan primer atau kumparan sekunder.
8. Turunkan kembali tegangan primer melalui tuas pengatur tegangan (slide
regulator), hingga dicapai harga nol-nya.
9. Pindahkan kembali MCB (S1 & S2) ke posisi “OFF”.
10. Padamkan semua power listrik melalui tombol “MAIN SWITCH” dan percobaan
selesai.
5
c. Hasil Data Pengamatan
V1 I1 Phs l2
No
(Volt) (Ampere) (Watt) (Ampere)
1. - - - -
2. - - - -
3. - - - -
4. - - - -
5. - - - -
b. Prosedur Percobaan
1. Perhatikan rangkaian percobaan pada PANEL-A dan lengkapi sesuai petunjuk
asisten (TEGANGAN NOMINAL PRIMER 220 V dan TEGANGAN NOMINAL
SEKUNDER 127 V).
2. Pastikan MCB (S1 & S2) dalam keadaan “OFF”, seluruh switch-switch beban
dalam keadaan “OFF”, tuas pengatur tegangan dalam kondisi minimul (NOL)
danpower switch-nya dalam posisi “OFF”.
3. Hubungkan terminal beban resistif (dalam hal ini lampu-lampu) dengan terminal
sekunder transformator.
4. Hidupkan power listrik dengan menekan tombol “MAIN SWITCH” (tombol
berwarna hijau/tombon “ON”). Pindahkan power switch pengatur teganagn ke
posisi “ON” (posisi adjust.
5. Pindahkan MCB (S1 & S2) ke posisi “ON”.
6. Atur tegangan primer melaui pengatur tegangan hingga 85% V1 nominal dan
pertahankan konstan.
6
7. Naikkan beban secara bertahap, catat arus sekunder/arus beban (l2), arus
primer (l1), daya input primer (W1), tegangan sekunder (V2) dan daya output
sekunder (W2).
8. Padamkan kembali seluruh beban, ulangi percobaan untuk tegangan
primer100% dan 110% V1 nominal.
9. Turunkan kembali tegangan primer melalui tuas pengatur tegangan (slide
regulator) hingga dicapai harga nol-nya.
10. Pindahkan kembali MCB (S1 & S2) ke posisi “OFF”
11. Padamkan power listrik melalui tombol “MAIN SWITCH” dan percobaan selesai.
12. Padamkan semua power listrik (pengatur tegangan, MCB S1 & S2, MAIN
SWITCH) dan percobaan selesai.
I2 I1 W1 V2 W2
No
(Ampere) (Ampere) (Watt) (Volt) (Watt)
1. 0,52 0,45 40 198 120
Tegangan Pri
7
Tegangan Primer (V1) = 100% X 220 V = 220 V
I2 I1 W1 V2 W2
No
(Ampere) (Ampere) (Watt) (Volt) (Watt)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
8
D. JAWABAN
PERTANYAAN BAB 1
1. Sebutkan pengelompokan trafo yang saudara ketahui, baik menurut frekuensi
kerja, maupun menurut kegunaanya pada sistem teknik tenaga listrik!
9
4. Sebutkan cara-cara pendinginan trafo yang saudara ketahui!
E. DAFTAR PUSTAKA
Modul praktikum teknik tenaga listrik (praktikum dasar konversi energi listrik).
F. LAMPIRAN
10
11
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK
PERIODE: SEMESTER GANJIL 2020/2021
DISUSUN OLEH:
20
G. PENDAHULUAN
Mesin arus searah pada dasarnya sama dengan mesin arus bolak-balik, perbedaan yang
prinsip yaitu mesin arus searah dilengkapi dengan komutator yang berfungsi untuk
mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC).
Berdasarkan teori elektromagnetik, persamaan tegangan induksi dapat dijelaskan
sebagai berikut:
E=k.n.ɸ
E = tegangan induksi antar sikat
n = putaran (rpm)
ɸ = flux magnet
𝑝 𝑧
k= x
𝑎 60
p = jumlah kutub
a = lintasan paralel konduktor jangkar
z = jumlah konduktor jangkar
Berdasarkan cara memberikan fluks magnet (penguatan) pada kumparan medannya,
generator arus searah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
Dari persamaan di atas terlihat bahwa:
Sedangkan macam percobaan generator arus searah yang akan dilakukan, adalah :
a. Percobaan generator arus searah tanpa beban/beban nol (open circuit test).
b. Percobaan generator arus searah berbeban (loading test) guna menentukan
karakteristik luar (external characteristic).
Kedua macam percobaan tersebut dilakukan pada generator arus searah berpenguat
terpisah.
2
H. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
f. Perangkat mesin listrik, yang terdiri dari Generator Arus Searah berpenguatan terpisah
yang dikopel oleh Motor Tak Serempak Tiga Phasa, dengan data teknis sebagai berikut:
1) Generator Arus Searah Berpenguatan Terpisah :
Tegangan Keluaran / Tegangan Jangkar = 200 - 220 V
Arus Jangkar = 10 A
Arus Medan / Penguatan = 2 – 2,5 A
Daya = 3 HP / 2,2 KW
2) Motor Tak Serempak Tiga Phasa ( 3ɸ):
Tegangan Masukkan = 380 / 660 V
Daya = 7,5 HP / 5,5 kW
Putaran = 1500 rpm
g. Unit Panel Meter Praktikum (PANEL – E) yang terdiri dari gambar rangkaian percobaan
dan beberapa unit alat ukur seperti : Ampere meter, Volt meter, KW meter, beberapa
MCB, switch dan kontaktor.
h. Satu unit pembangkit tegangan DC variable (power supplay)
i. Satu unit panel beban lampu (menyatu dengan Panel – E)
j. Pengatur putaran (Inverter) dan Tacho meter digital.
k. Multi meter digital dan kabel set
I. PERCOBAAN – PERCOBAAN
J. PERCOBAAN GENERATOR ARUS SEARAH TANPA BEBAN / BEBAN NOL
g. Tujuan Percobaan
6. Menentukan besarnya tegangan jepit / tegangan terminal (Vt) sebagai fungsi
aruspenguat atau arus medan (lfg), pada putaran konstan/tetap dan tanpa beban, hal
ini disebut juga sebagai karakteristik dalam
Vt = f (lfg), dimana n = konstan dan arus jangkar (la) = 0
Vt = E0 – la . Ra
Dimana E0 = GGL yang dibangkitkan
Ra = tahanan jangkar
Dengan la = 0, maka:
3
Vt = E0 dan E0 = k . n . ɸ sehingga ɸ = f(lfg)
Jadi terdapat hubungan:
Vt = E0 = f(lfg) dengan n = konstan dan la = 0
h. Prosedur Percobaan
e. Perhatikan rangkaian percobaan pada PANEL – E dan lengkapi sesuai petunjuk asisten.
f. Siapkan kabel penghubung dan peralatan power supplay
g. Rangkailah kabel penghubung sesuai dengan nomor antara terminal penghubung dan
kabel pada masing-masing peralatan (Rangkailah sesuai dengan garis putus-putus pada
panel meter).
h. Pastikan switch meter starting (S3) motor tak serempak dalam posisi “ON”, MCB (Q1)
“OFF” dan volt meter switch (S4) “OFF”
i. Hidupkan power listrik MCB (Q1) dari posisi “OFF” ke “ON”.
j. Pindahkan volt meter switch (S4) dari posisi “OFF” ke posisi ON
k. Jalankan motor tak serempak dengan cara menekan tombol Push Button warna hijau
(S2) “ON”
l. Setelah motor berjalan beberapa saat, pindahkan switch (S3) ke posisi “OFF”.
m. Hubungkan power supplay ke jala-jala. Pastikan power supplay dalam posisi minimum
(sama dengan nol)
n. Masukkan arus medan / arus penguatan generator (lfg) dari unit power supplay DC
variabel, kemudian naikkan secara bertahap dan setiap tahap CATAT besar arus medan
generator (lfg) dan tegangan generator (Vt).
o. Pengamatan dilakukan hingga tegangan generator mencapai tegangan nominal,
kemudian turunkan kembali secara bertahap sampai tegangan generator sama dengan
nol.
p. Percobaan dilakukan dengan menganggap slip pada kopling motor tak serempak
relative sangat kecil dan putaran motor konstan.
q. Setelah pengamatan dilakukan, padamkan power listrik dengan cara menekan Push
Button warna merah (S1) “OFF”.
r. Pindahkan switch (S3) ke posisi “ON” dan switch (S4) “OFF”.
4
s. Pindahkan MCB (Q1) ke posisi “OFF”.
2. 0,8 125 50
3. 1,10 150 70
4. 1,15 160 80
NAIK
5. 1,2 170 90
4. 1,4 175 90
TURUN
5. 1,3 165 80
6. 1,25 155 70
7. 1,05 140 50
8. 0,9 90 30
e. Prosedur Percobaan
5
1. Perhatikan rangkaian percobaan pada PANEL – E dan lengkapi sesuai petunjuk asisten.
2. Pastikan switch ampere meter starting (S3) motor tak serempak dalam posisi “ON”,
MCB (Q1) “OFF” dan volt meter switch (S4) “OFF”
3. Hidupkan power listrik MCB (Q1) dari posisi “OFF” ke “ON”.
4. Pindahkan volt meter switch (S4) dari posisi “OFF” ke posisi ON
5. Jalankan motor tak serempak dengan cara menekan tombol Push Button warna hijau
(S2) “ON”
6. Setelah motor berjalan beberapa saat, pindahkan switch (S3) ke posisi “OFF”.
7. Hubungkan power supplay ke jala-jala. Pastikan power supplay dalam posisi
minimum (sama dengan nol)
8. Masukkan arus medan / arus penguatan generator (lfg) dari unit power supplay DC
variabel, kemudian naikkan secara bertahap hingga dicapai tegangan nominal
generator, kemudian pertahankan lfg konstan.
9. Pastikan seluruh switch-switch beban dalam keadaan “OFF”, kemudian masukkan
MCB (Q2) ke posisi “ON”
10. Naikkan arus beban (la) secara bertahap dengan memasukkan switch beban ke posisi
“ON” satu persatu, kemudian CATAT ARUS MASUKKAN MOTOR TAK SEREMPAK (lam)
ARUS BEBAN GENERATOR (la), TEGANGAN JEPIT (Vt) dan ARUS MEDAN GENERATOR
(lfg)
11. Pengamatan dilakukan hingga arus beban generator mencapai harga nominal,
kemudian turunkan kembali secara bertahap sampai arus beban generator sama
dengan nol.
12. Setelah pengamatan dilakukan, padamkan power listrik dengan cara menekan Push
Button warna merah (S1) “OFF”.
13. Pindahkan switch (S3) ke posisi “ON” dan switch (S4) “OFF”.
14. Pindahkan MCB (Q1) ke posisi “OFF”.
6
n = 1500 rpm lfg = 2,5 Ampere
Iam la Vt
No Motor Penggerak Generator Teg. Jepit Generator
(Ampere) DC (Volt)
(Ampere)
1 4,9 0,6 199
2 5 1,4 195
4. Tahapan Turun
Vt = f (la) dimana lfg = konstan dan n = konstan
n = 1500 rpm lfg = 2,5 Ampere
Iam la Vt
No Motor Penggerak Generator Teg. Jepit Generator
(Ampere) DC (Volt)
(Ampere)
1. 5,09 5,2 183
6. 5 1,4 192
7
P. JAWABAN
PERTANYAAN BAB 3
1. Tanpa adanya arus medan /arus penguatan ( 𝑰𝒇𝒈 = 𝟎 ), dari percobaan terlihat
bahwa tegangan terminal generator bergeser dari titik nol. Jelaskan mengapa
demikian !!
Q. DAFTAR PUSTAKA
Modul praktikum teknik tenaga listrik (praktikum dasar konversi energi listrik.
R. LAMPIRAN
8
9
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK
PERIODE: SEMESTER GANJIL 2023/2024
DISUSUN OLEH:
38
S. TEORI PENDAHULUAN
Motor tak serempak tiga phasa adalah mesin yang bekerja atas dasar induksi yang
dihasilkan oleh medan stator yang berputar. Medan stator yang berputar tersebut akan
memotong konduktor-konduktor pada kumparan rotor, sehingga menghasilkan gaya
gerak listrik (GGL). Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka
pada kumparan rotor tersebut terjadi aliran arus. Interaksi antara arus yang dimaksud
dengan medan putar stator, mengakibatkan rotor atau poros motor turut berputar
mengikuti medan putar stator (hukum biot savart dan hukum lentz).
Persamaan kecepatan medan putar stator (ns) dapat dinyatakan sebagai berikut :
120 . 𝑓
ns = 2. 𝑝
Agar tegangan dapat terinduksi / GGL dapat dibangkitkan pada rotor, diperlukan adanya
perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan
berputarnya rotor (nr). Perbedaan relatif antara ns dan nr inilah yang disebut sebagai
slip (S), dengan persamaan sebagai berikut :
𝑛𝑠 − 𝑥 100%
s
𝑛𝑟 =
𝑛𝑠
h. Unit Panel Meter Praktikum (PANEL-B dan PANEL-C), yang terdiri dari gambar
rangkaian percobaan dan beberapa unit alat ukur seperti Ampere meter, Volt meter,
KW meter, beberapa MCB, switch dan kontraktor.
i. Satu unit pembangkit tegangan DC variable (power supply)
j. Satu unit panel beban lampu (menyatu dengan PANEL-C).
k. Tacho meter digital.
l. Multi meter digital dan kabel set.
U. PERCOBAAN – PERCOBAAN
3
I. PERCOBAAN STARTING MOTOR
j. Tujuan Percobaan
Mempelajari cara-cara starting motor tak serempak (motor induksi).
k. Prosedur Percobaan.
1) PERCOBAAN STARTING LANGSUNG
a) Perhatikan rangkaian percobaan pada PANEL-C dan lengkapi sesuai petunjuk
asisten.
b) Periksa apakah line input tegangan PLN sudah tersambung dengan benar!
(perhatikan urutan phasa).
c) Pastikan switch ampere meter starting (S3) motor tak serempak dalam keadaan
posisi “ON”,MCB (S1) “OFF”< MCB (S2) “OFF”, dan switch (S4) “OFF”.
d) Hidupkan power listrik dengan menekan tombol “MAIN SWITCH” (tombol
berwarna hijau/tombol “ON”).
e) Jalankan motor tak serempak sambil mengamati ampere meter starting motor,
dengan cara :
Masukan MCB (S1) ke posisi “ON”.
Tekan tombol push button/starting switch (tombol berwarna hijau/ “ON”, dan
catat besar arus starting (Istart ) ).
f) Pindahkan switch ampere meter motor tak serempak (S4) ke posisi “ON”,
kemudian catat besar arus steady state(Isteady state).
g) Padamkan motor dengan cara menekan tombol push button/ starting switch
(tombol berwarna merah/tombol ‘OFF”).
h) Padamkan power listrik dengan cara menekan tombol “MAIN SWITCH”(tombol
berwarna merah/tombol “OFF”).
4
5
II. PERCOBAAN KARAKTERISTIK MOTOR
a. Tujuan Percobaan
Mempelajari karakteristik kerja motor tak serempak (motor induksi).
b. Prosedur Percobaan
1) Perhatikan rangkaian percobaan pada PANEL-C, dan lengkapi sesuai petunjuk
asisten.
2) Periksa apakah line tegangan PLN sudah tersambung dengan benar, (perhatikan
pasangan urutan phasa).
3) Pastikan switch ampere meter starting (S3) motor tak serempak dalam keadaan
posisi “ON”,MCB (S1) “OFF”, MCB (S2) “OFF” dan switch (S4)“OFF”.
4) Hidupkan power listrik dengan menekan tombol “MAIN SWITCH” (tombol
berwarna hijau/tombol “ON”).
5) Jalankan motor tak serempak dengan cara :
6
Masukan MCB (S1) ke posisi “ON”.
Tekan tombol push button/starting switch (tombol berwarna hijau/tombol
“ON” ).
6) Pindahkan switch ampere meter motor tak serempak (S4) ke posisi “ON” dan
switch (S3) ke posisi “OFF”.
7) Masukan arus meda/arus penguat generator dari unit pembangkit tegangan DC
variabel, kemudian naikkan hingga dicapai tegangan nominal generator, lalu MCB
(S2) pindahkan ke posisi “ON”.
8) Naikan arus beban secara bertahap, dengan memasukan switch beban ke posisi
“ON” satu per-satu, kemudian CATAT ARUS MASUKAN MOTOR TAK SEREMPAK
(Iam), DAYA INPUT (Pi), DAN PUTARAN MOTOR (n).
9) Pengamatan dilakukan sampai arus beban generator mencapai nominal,
kemudian turunkan kembali secara bertahap sampai arus beban generator sama
dengan nol
7
2. TAHAPAN TURUN
Iam Pi n V
NO.
(Ampere) (Watt) (rpm) (VOLT)
1. 3,9 729,3 1479 187
V. JAWABAN PERTANYAAN
BAB 5
1. Sebutkan cara starting motor asinkron!
2. Jelaskan perbedaan motor asinkron rotor sangkar dengan motor asinkron rotor
belitan (slip ring)!
3. Sebutkan cara-cara pengaturan putaran motor asinkron!
-
8
5. Gambarkan flow chart diagram dari energi yang digunakan motor asinkron!
W. DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum Teknik Tenaga Listrik (Praktikum Dasar Konversi Energi Listrik)
X. LAMPIRAN
9
1
0
1
1