Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN I

MENENTUKAN RASIO TRANSFORMASI

I. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat menentukan rasio transformasi dari sebuah

transformator

2. Menentukan rasio transformasi melalui perhitungan.

II. KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja yang dapat diaplikasikan selama melakukan praktikum ini

adalah sebagai berikut :

1. Memperhatikan setiap langkah kerja yang akan saudara kerjakan semua

harus sesuai dengan SOP (standart operasional prosedur).

2. Hati – hati dengan sumber tegangan 220 Volt AC

3. Jangan operasikan rangkaian sebelum disetujui instruktur

4. Gunakan tegangan sesuai dengan batas tegangan komponen atau

sebaliknya

5. Matikan sumber tegangan pada saat merangkai

III. DASAR TEORI

Dengan melihat arah lilitan kumparan transformator dapat ditentukan


arah tegangan induksi yang dibangkitkan serta polaritas transformator tersebut.
Bila kumparan primer yang merupakan kumparan tegangan tinggi diberi suplai

1
tegangan, cara melilit seperti pada gambar 1 di bawah akan menghasilkan arah
tegangan induksi dan fluks magnet seperti ditunjukkan oleh masing-masing anak
panah. Artinya terminal 1 (+) mempunyai polaritas yang sama dengan terminal
3 (+), sedangkan terminal 2 (-) mempunyai polaritas yang sama dengan terminal
4 (-). Jenis polaritas ini disebut polaritas pengurangan. Bila polaritas terminal 1
(+) sama dengan terminal 4 (+) dan polaritas terminal 2 (-) sama dengan terminal
3 (-), berarti cara melilit kumparan tegangan rendah transformator seperti pada
gambar 2. Hubungan ini disebut polaritas penjumlahan.

Gambar 1.1 Arah lilitan kumparan transformator dengan (1) polaritas


pengurangan dan (2) polaritas penjumlahan

Metode Menentukan Polaritas Transformator

1. Untuk mengetahui sisi tegangan tinggi (TT) dan sisi tegangan rendah (TR)
sebuah transformator maka perlu dilakukan pengukuran nilai tahanan
tembaga pada tiap sisi transformator.

Gambar 1.2 Rangkaian percobaan pengukuran nilai tahanan tembaga


kumparan

2
2. Untuk mengetahui jenis polaritas transformator adalah polaritas penjumlahan
(additif) atau pengurangan (substraktif) maka perlu dilakukan pengukuran
tegangan pada sisi TT, sisi TR dan tegangan hasil penghubungan kedua
kumparan transformator dengan menghubungkan salah satu terminal sisi TT
dengan terminal sisi TR.

Gambar 1.3 Rangkaian percobaan untuk menentukan polaritas tranformator

3. Untuk mengetahui positif dan negatif terminal sebuah trafo secara pasti maka
perlu dilakukan pembandingan polaritas dengan sebuah trafo referensi yang
prosesnya serupa dengan uji polaritas transformator, akan tetapi kumparan
yang dihubungkan bukan sisi TT dengan TR melainkan sisi TR dari trafo
blank dan trafo referensi.

3
Gambar 1.4 Rangkaian percobaan untuk menentukan terminal posistif dan
negatif transformator

IV. BAHAN DAN PERALATAN

Adapun peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini

adalah sebagai berikut :

Alat Dan Bahan Jumlah

Power suplly 1 phase 1

Experimen trafo 1 phase 1

Fuse box 1

MCB 10A 1
Kabel penghubung 1
Tang Kombinasi 1
Obeng (+) dan (-) 1

4
Volt meter 1

Tang ampere 1

PQA 1 phase 1

V. LANGKAH KERJA

1) Menyiapkan set power suplly 220 Volt AC

2) Perhatikan gambar singe phase dibawah ini

Gambar 1. Single phase transformator Mod M-13/EV

3) Perhatikan penempatan alat- alat ukur seperti gambar dibawah ini

Gambar 2. Rangkaian percobaan menentukan rasio transformasi

4) Merangkai seperti gambar diatas

5
a. Hubungkan belitan HV ke terminal L+/L- (hubungan heavy line)

b. Nyalakan power supply

c. Ketika menyesuaikan knob power supply, lihat pembacaan arus pada

amperemeter A seperti yang ditentukan pada table data hasil percobaan

d. Untuk setiap nilai arus catat nilai tegangan yang terbaca pada

Voltmeter kedalam table percobaan.

e. Mereset knob power supply ke posisi nol kemudian mematikan power

supply

f. Lepaskan hubngan pada belitan HV

g. Hubungkan belitan LV ke terminal L+/L- (hubungan dotted line)

h. Nyalakan kembali power supply

i. Ketika menyesuaikan knob power supply, lihat pembacaan arus pada

ampere meter A seperti yang ditentukan pada table data hasil

percobaan, untuk setiap nilai arus catat nilai tegangan yang terbaca

pada volt-meter ke dalam table data percobaan.

VI. GAMBAR RANGKAIAN

6
Gb. Rangkaian Pengukuran Polaritas Transformasi Trafo 1

Gb. Rangkaian Pengukuran Polaritas Transformasi Trafo 2

Gb. Rangkaian Pengukuran Polaritas Transformasi Trafo 3

7
VII. DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel Hasil Percobaan


No Transformator V1 (Volt) V2 (Volt) V Ukur

1 Trafo A 240 12 222

2 Trafo B 240 12 223

3 Trafo C 240 12 222

VIII. ANALISA

1) Dari data pengukuran diatas dapat dilakukan analisa, bahwasanya untuk

trafo A,B.C adalah “subtractif”, Karena hasil tegangan pada V Ukur

merupakan selisih antara tegangan pada V1 dan V2.

2) V ukur bisa dikatakan “Additif”, jika hasil nilai V Ukur lebih besar dari

V1/V2 (merupakan penjumlahan V1+V2).

3) Jika diasumsikan bahwa kedua kumparan memiliki tahanan jenis dan


𝐿
luas penampang yang sama, maka berdasarkan rumusan R = ρ x ,
𝐴

semakin besar nilai tahanan semakin panjang penghantarnya. Semakin

panjang penghantarnya maka semakin banyak jumlah lilitan yang dapat

dibuat dan semakin tinggi tegangan induksi yang dihasilkan. Sehingga,

ketika suatu kumparan pada transformator memiliki nilai tahanan

tembaga yang lebih besar dari kumparan yang lain, maka kumparan

tersebut adalah kumparan pada sisi Tegangan Tinggi (TT) transformator.

8
IX. SIMPULAN

Setelah selesai membuat laporan dalam praktikum, ada beberapa hal

yang dapat disimpulkan, diantaranya :

1. Salah satu syarat parallel trafo adalah polaritas harus sama, oleh

karena itu lakukan pengukuran polarity transformator sebelum

melakukan parallel trafo agar tidak terjadi short circuit.

2. Jika hasil V ukur sama dengan penjumlahan V1 dan V2, maka disebut

Additif, dan sebalikanya jika nilai V ukur sama dengan pengurangan

V1 dan V2, maka disebut Subtraktif.

X. SARAN

1. Lakukan penandaan pada gulungan (dot) setelah melakukan uji polaritas

agar tidak lupa/salah dalam melakukan paralel trafo.

2. Yakinkan tegangan sumber sesuai dengan tegangan primer trafo.

3. Lakukan pengecekan tegangan input ataupun output sebelum melakukan uji

polaritas dan catat hasilnya untuk memudahkan analisa.

Anda mungkin juga menyukai