rB
rc rc
rB rE
Vbb rE
vee
Arus emitter memainkan peranan sentral dalam gerak transistor. Jika kita
telah mengetahui harga kita dapat menemukan (secara pendekatan
sama dengan ) atau kita dapat menemukan (bagi dengan ).
Rumus tegangan
Penguatan Tegangan
+30 +30
20 KΩ 10 KΩ 20 KΩ 10 KΩ
10 KΩ
10 KΩ 100 Ω 10 KΩ 10,1KΩ
Vbb
10 KΩ
(a) (b)
r’e=25Ω
10 KΩ 10 KΩ
20 KΩ 5 KΩ
10 KΩ 100 Ω
100 Ω
Vbb Vbb
theveninkan
theveninkan
(c) (d)
Gambar 2
Penyelesaian :
Unutk mencari r’e kita memerluka arus emitter dc yaitu IE. Dengan
membayangkan sebuah kapasitor kopling dang bypass terbuka, tinggallah
rangkaian ekivalen dc dalam gambar (b). Dari sini didapat harga I E ekivalen
dc .
Dengan mengabaikan VBE didapat :
Untuk menghitung arus emitter ac yaitu i e untuk penguat (d), cari ketiga
tegangan ac yaitu vc, ve, dan vb.
Sehingga didapat :
Hal yang khusus dari rangkaian yang digerakkan pada basis adalah r E=0.
Jika rE = 0, tidak ada resistansi ac antara emitter dan tanah. Dengan kata
lain, emitter berada padakeadaan pentanahanac. Hal ini khusus disebut
penguat emitter ditanahkan (grounded emitter) atau emitter bersama
(CE=common emitter)
ie
Ie/β
rB vb
Vbb vc rc
ie
(a)
ie
r2 v2
Ie/β ie
i
vc rc
rB vb
Vbb r’e r1 v1
(b) (c)
Karena dalam gambar 93.v vb muncul secara langsung pada r’e. Dengan
mengambil rasio dari vc terhadap vb kita dapatkan penguatan tegangan
dari basis ke kolktor
Arti Swamping
ib
rc
vb rE
Gambar 4
Ib/β
r’e
ie
vb
rE
Gambar 5
Atau
Sebaliknya untuk hal khusus dari penguat yang di swamp, rE jauh lebih
besar dari r’e, sehingga
Contoh 2 :
+30
60 KΩ 5 KΩ
β =200
5 KΩ
30 KΩ 10 K Ω
Gambar 6
Penyelesaian :
1 KΩ 6 KΩ 1 KΩ
r’e=25Ω
β =100
5 KΩ β =50
3 KΩ
100 Ω
10mV 3 KΩ 25 Ω
1 KΩ
(a) (b)
a. Hitung arus emitter ac dalam rangkaian yang gerakkan pada
basisnya. (Gambar a)
b. Cari tegangan ac terhadap tanah : ve, vb dan vc (Gambar a)
c. Jika r’e kira-kira 5Ω. Hitung arus emitter ac. Berapakah harga ve?
Dan penguatan tegangan dari basis ke kolektor? (Gambar b)