Anda di halaman 1dari 10

PENGUAT SINYAL KECIL

Penguat sinyal kecil merupakan jenis penguat dimana perubahan


arus kolektor adalah kecil disbanding dengan arus kolektor statsioner
(quiescent). Penguat sinyal kecil digunakan dekat ujung muka (front end)
dari penerima, penguat stereo, dan instrument ukur.

Penggerak Basis Dan Penggerak Emiter

rB

rc rc
rB rE
Vbb rE
vee

Gambar. 1 (a) Digerakkan


(a) pada basis (b) Digerakkan
(b) pada emitter

Gambar 1(a) menunjukkan rangkaian yang digerakkan basis, karena


sumber vbb menggerakkan basis melalui resistansi rB. Sumber vbb dan
resistansi rB mungkin sumber dan resistor tunggal seperti yang
ditunjukkan, atau mereka dapar menyatakan rangkaian ekivalen Thevenin
untuk apapun yang menggerakkan basis. Resistor r E mungkin resistor
tunggal (atau dapat menyatakan resistansi gabungan dari beberapa
resistor). Demikian juga rC mungkin resistor tunggal seperti ditunjukkan
atau mungkin resistansi gabungan. Tanpa memperhatika bagaimana
rengakaian ekivalen ac yang nyata, jika anda dapat mengubah ke bentuk
dalam gambar 1(1), anda akan mendapatkan rangkaian dalam bentyk yang
digerakkan pada basis. Menyederhanakan dengan teorema Thevenin atau
teorema lain akan didapatkan dalam bentuk gambar 1(b). Rangkaian ini
disebut digerakkan emitter karena sumber vee menggerakkan emitter
melalui resistansi rE.
Rumus Untuk Rangkaian Yang Di Gerakkan Pada Basis

Arus emitter memainkan peranan sentral dalam gerak transistor. Jika kita
telah mengetahui harga kita dapat menemukan (secara pendekatan
sama dengan ) atau kita dapat menemukan (bagi dengan ).

Rumus Untuk Arus Emiter ac

Rumus tegangan

Penguatan Tegangan

Penguatan tegangan dari titik x dan titik y didefinisikan sebagai berikut


Contoh 1 :

+30 +30

20 KΩ 10 KΩ 20 KΩ 10 KΩ

10 KΩ

10 KΩ 100 Ω 10 KΩ 10,1KΩ
Vbb

10 KΩ

(a) (b)

r’e=25Ω

10 KΩ 10 KΩ
20 KΩ 5 KΩ

10 KΩ 100 Ω
100 Ω
Vbb Vbb

theveninkan
theveninkan

(c) (d)

Gambar 2

Dari gambar diatas, carilah :

a. r’e dalam gambar (a), kemudian ubah penguat tersebut menjadi


bentuk yang digerakkan basis
b. hitung arus emitter ac yaitu ie untuk penguat dalam gambar (d).
Kemudian cari ketiga tegangan ac yaitu vc, ve, dan vb. Gunakan vbb
dengan puncak 1 mV
c. Hitung penguatan tegangan dari basis ke kolektor untuk penguat
dalam gambar (d)

Penyelesaian :

Unutk mencari r’e kita memerluka arus emitter dc yaitu IE. Dengan
membayangkan sebuah kapasitor kopling dang bypass terbuka, tinggallah
rangkaian ekivalen dc dalam gambar (b). Dari sini didapat harga I E ekivalen
dc .
Dengan mengabaikan VBE didapat :

Sehingga didapat r’e :

Langkah selanjutnya adalah mengubah penguat ini menjadi bentuk yang


digerakkan pada basisnya, dengan cara membayangkan semua kapasitor
dihubung singkat, dan menurunkan tegangan catu menjadi nol. Yang
tinggal hanya gambar (c). Kemudian Theveninkan rangkaian basis dan
kolektor. Dalam rangkaian basis, tegangan Thevenin adalah nol, dan
resistansi thevenin adalah 5 KΩ.

Untuk menghitung arus emitter ac yaitu i e untuk penguat (d), cari ketiga
tegangan ac yaitu vc, ve, dan vb.

Sehingga didapat :

Penguatan basis ke kolektor

Pendekatan kedua dengan menggunakan rumus :


Penguat Emiter Bersama

Hal yang khusus dari rangkaian yang digerakkan pada basis adalah r E=0.
Jika rE = 0, tidak ada resistansi ac antara emitter dan tanah. Dengan kata
lain, emitter berada padakeadaan pentanahanac. Hal ini khusus disebut
penguat emitter ditanahkan (grounded emitter) atau emitter bersama
(CE=common emitter)

ie
Ie/β

rB vb
Vbb vc rc
ie

(a)

ie

r2 v2
Ie/β ie
i
vc rc
rB vb
Vbb r’e r1 v1

(b) (c)

Gambar 3. Penguat Emiter Bersama

Gambar 3.a menunjukkan bentuk yang dgerakkan pada basis dari


penguat CE. Selama setengah perioda positf dari tegangan sumber, arus
basis dan kolektor ac mengalir kedalam transistor, dan arus emitter ac
mengalir keluar. Seperti dalam tiap penguat yang digerakkan pada basis,
tegangan kolektor ac berbeda fase 1800 dengan tegangan basis ac.

Cara mudah untuk melihat penguatan tegangan dari basis ke


kolektor adalah dengan mengganti transistor dengan model idealnya yang
ditunjukkan pada gambar 3.b. Besar dan tegangan kolektor adalah :
Dan tegangan basis ;

Karena dalam gambar 93.v vb muncul secara langsung pada r’e. Dengan
mengambil rasio dari vc terhadap vb kita dapatkan penguatan tegangan
dari basis ke kolktor

Swamping Dioda Emiter

Penguatan tegangan dari basis kekolektor dalam penguat CE sama dengan


rc/re’. Besarnya re’ sama dengan 25 mV/IE hanya pada temperature kamar
dan untuk pertemuan (junction) basis-emiter empat persegi panjang.
Banyak lembar data mendaftar hfe dan hie , sehingga untuk mencari re’
digunakan :

Arti Swamping

Men-swamp diode emitter bertujuan untuk mengurangi efek dari r’e.


Swamping diode emitter berarti membuat rE jauh lebih besar dari r’e.
Sehingga penguatan menjadi :

Emiter mengikuti Basis

Tegangan emitter ketanah sama dengan

Tegangan ac ini mengikuti tegangan basis, yaitu ve sefase dengan vb.


Sehingga tegangan basis sama dengan
Impedansi Input

Sumber ac yang menggerakkan penguat harus mencatu arus ac ke


penguat. Biasanya makin kecil arus yang ditarik penguat makin baik.
Impedansi input dari penguat menentukan berapa banyaknya penguat
mengambil arus dari sumber ac. Dalam jangkauan normal dari sebuah
penguaut, dimana kapasitor kopling dan bypass tampak seperti hubung
singkat ac dan semua reaktanis lain dapat diabaikan. Sehingga imedansi
input ac didefinisikan sebagai :

Dalam penguat yang digerakkan pada basis, sumber ac harus


mencatu arus ac ke basis, sumber harus memberikan arus keresistor bias
dalam rangkaian basis. Pada rangkauan penguat yang digerakkan basis,
maka

Pada setengan siklus positif dari tegangan sumber, arus input i in


mengalir kedalam penguat dan terbagi menjadi dua komponen pada simpul
B. Komponen iB mengalir ke bawah melalui RB dan komponen ib mengalir ke
dalam basis.

Karena arus terbagi menjadi dua bagian, impedansi input dari


penguat terbentuk dari dua bagian. Yang pertama adalah R B dan kedua zin
(basis). Karena kedua impedansi ini parallel, impedansi input dari penguat
adalah

Impedansi Yang Melihat ke Basis

ib

rc
vb rE

Gambar 4

Pada gambar 4 impedansi input dari basis adalah :


ie

Ib/β

r’e
ie
vb

rE

Gambar 5

Pada gambar 5, mencari impedansi input :

Atau

Persamaan diatas berlaku untuk semua penguat yang digerakkan pada


basis. Untuk hal khusus dari penguat CE, rE = 0, karena itu dalam penguat
CE

Sebaliknya untuk hal khusus dari penguat yang di swamp, rE jauh lebih
besar dari r’e, sehingga
Contoh 2 :

+30

60 KΩ 5 KΩ

β =200
5 KΩ

30 KΩ 10 K Ω

Gambar 6

Berapakah impedansi input dari penguat yang ditunjukkan pada gambar 6?

Penyelesaian :

Impedansi input adalah :


TUGAS
+15

1 KΩ 6 KΩ 1 KΩ
r’e=25Ω
β =100
5 KΩ β =50
3 KΩ
100 Ω
10mV 3 KΩ 25 Ω

1 KΩ

(a) (b)
a. Hitung arus emitter ac dalam rangkaian yang gerakkan pada
basisnya. (Gambar a)
b. Cari tegangan ac terhadap tanah : ve, vb dan vc (Gambar a)
c. Jika r’e kira-kira 5Ω. Hitung arus emitter ac. Berapakah harga ve?
Dan penguatan tegangan dari basis ke kolektor? (Gambar b)

Anda mungkin juga menyukai