PERCOBAAN 1
PENGUAT SATU-TINGKAT
I. TUJUAN
Menghitung penguatan tegangan (Av)
Mengukur batas tegangan keluaran
Mengetahui hubungan fasa antara sinyal masukan dan keluaran
R1 Rc
C2
Vo
C1
Vi
R2 RE
CE
Vin
ic
re
Rc Rc VO
Vin R1 R2
Vin re
(a)
(b)
Gambar 2. (a) Rangkaian ekivalen ac untuk penguat CE. (b) Rangkaian ekivalen dengan
model transistor
Karena tegangan jatuh pada re sama dengan Vin, persamaan untuk ie dapat ditulis
Vi
ie
re
Dengan menganggap ic = ie
Arus kolektor ac mengalir melalui resistansi kolektor, menghasilkan tegangan output
Vo ic .Rc
Tanda minus pada persamaan di atas untuk menunjukkan adanya beda fasa sebesar
1800.
Vi
Karena: ie
re
Vi
Vo .rc
re
IMPEDANSI INPUT (Ri)
Impedansi input ditetapkan sebagai berikut:
Vi
Ri
ii
Gambar 3 menunjukkan rangkaian ekivalen ac untuk menentukan nilai Ri
Vi
Ri ( B )
ii
3
Laboratorium Elektronika Analog II
Penguat Satu-Tingkat
ic
ib
ib
VO
Rc
i1 re ic VO
Rb Vin
Rb Rc
Vin re
Ri Ri(B) Ro
(a) (b)
Gambar 3.(a) Impedansi input dan (b) impedansi output
Dengan Rb dan re paralel, maka tegangan Vi nilainya sama baik pada Rb maupun re ,
sehingga
Vi ie .re
Sedangkan ic ie .ib , dan ib = ii persamaan di atas menjadi:
Vi .ib .re
Ri ( B) .re
ii ib
Ri Rb // .re
IMPEDANSI OUTPUT (Ro)
Untuk menentukan impedansi output, Ro lihat rangkaian ekivalen gambar 3.b. Karena ic
adalah sumber arus, maka resistansi sumbernya adalah tak terhingga. Sehingga
Ro Rc
III. DAFTAR ALAT DAN KOMPONEN
1. Resistor 3,3 K 1 buah
2. Resistor 10 K 1 buah
3. Resistor 100 K 1 buah
4. Resistor 150 1 buah
5. Resistor 1 K 1 buah
6. Resistor 47 K 1 buah
7. Kapasitor 470 uF 1 buah
8. Kapasitor 100 uF 2 buah
9. Transistor BC 550 1 buah
10. Function Generator 1 buah
11. Catu Daya DC 1 buah
12. Osiloskop Dual Trace 1 buah
13. Multimeter 1 buah
14. BNC Probe dan kabel penghubung
4
Laboratorium Elektronika Analog II
Penguat Satu-Tingkat
12V
R2 RL
10K 150
VO
C1
100uF C2
BC 100uF
Vi
550
R1 RE
CE
3K3 100 470uF