1. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum, menyusun rangkaian, memeriksa rangkaian dan menganalisa data
diharapkan mahasiswa dapat :
2. Dasar Teori
Penguat dengan menggunakan transistor (BJT) dapat dirangkai dengan konfigurasi ‘common
emitter’,‘common collector ‘dan ‘common base’. Setiap konfigurasi mempunyai karakteristik yang berbeda.
Secara sederhana bentuk dasar konfigurasi tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1.
OUTIN OUT
OUT
IN IN
Gambar berikut contoh rangkaian common emitor (emitor bersama). Sinyal masukan diberikan pada basis,
sedangkan sinyal keluaran diambil di kolektor. Sinyal keluaran berbeda fasa 180o dengan sinyal masukan.
Untuk menganalisa rangkaian tersebut, diubah dulu ke model ac-nya. Untuk sinyal ac, semua sumber tegangan dc
tampak seperti terhubung singkat. Artinya VCC dan ground (pentanahan) adalah sama. Sehingga rangkaian (a)
menjadi seperti gambar 4.2b. Gambar 4.2c, merupakan model ac yang sebenarnya dari gambar (a).
Output
Input
(a)
(b)
Transistor
Sumber Beban
(c)
Gambar 4.2. (a) Rangkaian Common Emitor Amplifier.
(b) dan (c) Model ac-nya.
Pada terminal masukan (input) dapat dihubungkan dengan sumber sinyal. Sumber sinyal masukan seperti sebuah
generator sinyal (vs) plus tahanan internal (Rs). Sedangkan pada keluaran dapat dihubungkan dengan sebuah
beban (RL).
Dari gambar 7.1c, kita dapat menghitung :
vi
ib
hie
ic hfeib
1
Pada gambar 7.1c, arus kolektor ini mengalir melewati RC // , dari bawah menuju atas. hoe Serta :
1
vc vo ic (Rc // )
hoe
1 1
vo ic (Rc // ) hfeib (Rc // )
hoe hoe v 1
i
hfe (Rc // )
hie hoe
vi
vo hfe Rc
hie
h
fe
Av vo Rc
vi hie
Ri R1 // R2 // hie
Biasanya R1 // R2 jauh lebih besar dibanding hie , sehingga tahanan masukan lebih dominan
1
Ro Rc //( )
hoe
1
karena >>> Rc , maka
hoe
Ro Rc
4. Langkah Percobaan
1. Siapkan catu daya ( Power Supply).
2. Pastikan catu daya pada kondisi OFF dan pengatur tegangan pada posisi minimum.
Rc 2K2
R1 27K
C2 47 uF VO
C1 10 uF
RL 270
Vin
R2 4K7 RE 1K C3 47 uF
7. Pindahkan catu daya ke posisi ON dan signal generator belum dimasukkan, ukurlah besarnya V B,
VE, IC, dan VCE dengan menggunakan volt meter dan amperemeter.
8. Tentukan resistansi dinamik emitter re. Besarnya resistansi dinamik emitter re
26mV
dapat dicari dengan pendekatan re . Sehingga re =………. I E
rc
persamaan Av . Dengan rc = RC//RL , maka hitunglah penguatan dengan
re
10. Pasang signal generator dengan masukan gelombang sinus dengan frekuensi 1 KHz dan
amplitudonya 0,1 Vp-p. Ukurlah tegangan masukan Vi dan keluaran Vo.
Vo
Kemudian dari pengukuran ini hitung penguatan tegangan Av . Bandingkan Vi
11. Ukurlah beda phase antara input dan output pada frekuensi tersebut.
12. Dengan melepas kapasitor CE ulangi langkah 10 dan 11. Apakah terjadi perbedaan ? mengapa?
13. Pasang kembali kapasitor CE dan dengan memberikan frekuensi bervariasi mulai dari 10 Hz
sampai 20 KHz buatlah kurva plot respon frekuensi dari penguat.
Buatlah juga plot beda phase antara input dan outputnya.
B. Pertanyaan
1. Mengacu pada gambar rangkaian percobaan, apa yang menyebabkan terjadi perbedaan antara
perhitungan tegangan bias dc dengan hasil pengukuran?
2. Apa fungsi dari kapasitor CE? dan apa yang terjadi jika tidak dipasang? Mengapa?
3. Buatlah rangkaian ekivalen sinyal kecil dengan menggunakan parameter hibrid, cari data transistor
dan kemudian hitung penguatan berdasarkan parameter tersebut.
4. Bandingkan hasil pengukuran dengan perhitungan nomor 3 di atas dan juga perhitungan
berdasarkan pendekatan. Berikan komentar anda.
5. Berapa daerah frekuensi kerja transistor 2N3904 tersebut ?