Anda di halaman 1dari 12

Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar 2

PENGARUH PENAMBAHAN BUFFER 6.


DIBELAKANG
PENGUAT CE

A Tujuan Praktikum

1. Menyelidiki pengaruh tegangan masukan terhadap tegangan keluaran dari


penguat tahap pertama (penguat common emitor) dan tahap kedua (rangkaian
buffer yaitu penguat common kolektor dan hubungan Darlington)
2. Menentukan besar penguatan dari penguat common emitor, penguat common
kolektor, dan buffer menggunakan hubungan Darlington
3. Menyelidiki pengaruh pembebanan terhadap tegangan keluaran dan jatuh
tegangan pada keluaran penguat common emitor dan rangkaian buffer
4. Menyelidiki pengaruh penambahan rangkaian buffer dibelakang penguat
common emitor

B Alat dan Bahan

No Peralatan Komponen / Bahan


1. Generator fungsi / audiogenerator Resistor
2. Catu daya Potensiometer
3. Osiloskop dua channel Kapasitor
4. Multimeter analog Transistor
5. Multimeter digital Kabel Penghubung

1
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar 2

C Landasan Teori

Bila pada keluaran penguat common emitor dihubungkan dengan beban akan
menyebabkan terjadinya jatuh tegangan yang tidak diharapkan. Peristiwa ini terjadi
karena antara impedansi keluaran dari penguat dengan tahanan beban berperan sebagai
pembagi tegangan. Untuk mengurangi jatuh tegangan diperlukan suatu penguat yang
mempunyai impedansi masukan besar, impedansi keluaran kecil, dan penguatannya
mendekati satu. Penguat-penguat seperti ini dikenal dengan Buffer. Beberapa penguat
yang berperan sebagai buffer antara lain : penguat common kolektor, penguat emitor
dengan teknik pengangkat impedansi, dan buffer menggunakan hubungan Darlington.
Salah satu rangkaian buffer yang penting adalah common kolektor. Penambahan
penguat common kolektor dibelakang penguat common emitor dapat diperhatikan pada
gambar (1) berikut ini :

VCC

RBE1 RC
RBC1
C2 RB1E
RS C1
T2
T1 C3

VS RBC2
RBE2
REE CE REC RL

Gambar (1) . Penambahan common kolektor di belakang common emitor

Bila kedua penguat tersebut digabungkan dengan pemasangan common kolektor


dibelakang common emitor, maka tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dari penguat
common emitor merupakan tegangan sumber dari common kolektor. Disamping itu
impedansi keluaran dari penguat common emitor dapat dipandang sebagai sumber bagi
2
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar 2

common kolektor. Untuk menentukan tegangan keluaran akhir dari kedua penguat dan
pengaruh penambahan common kolektor dibelakang common emitor dapat diikuti
langkah-langkah praktis sebagai berikut :
1. Kuat arus yang mengalir pada kaki emitor IE pada penguat commmon emitor dapat
ditentukan melalui loop keluaran, sehingga tahanan antara kaki emitor dan base re
dan tahanan antara base dengan ground atau hie dapat ditentuan menggunakan
persamaan hie = (1+β) re (1)
2. Pada bagian masukan penguat tahanan hie tersusun secara paralel dengan tahanan
RBE. Berdasarkan tahanan hie dan RBE impedansi masukan dari penguat ditentukan
menggunakan persamaan :
R BE hie
RiE = = R BE // hie
R BE + hie
(2)
3. Pada bagian masukan dari penguat common emitor antara tahanan sumber R s
dengan impedansi masukan penguat berperan sebagai rangkaian pembagi
tegangan. Besarnya tegangan masukan pada penguat diberikan :
R iE
V iE = V
RiE + R S S (3)
4. Besar impedansi keluaran dari penguat mendekati tahanan R c karena tahanan
(1/hoe) jauh lebih besar dibandngkan tahanan Rc. Karena nilai faktor β diketahui
dan tahanan hie dapat dihitung maka besar penguatan dapat ditentukan melalui
persamaan :
β1 R C β1 R C
K VE = =
hie ( 1 + β 1) re (4)
5. Tegangan masukan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan (4)
sehingga besar tegangan keluaran dalam keadaan terbuka adalah :
VOE = KVE ViE (5)
6. Bila pada keluaran diberi beban sebesar R L berperan sebagai rangkaian pembagi
tegangan dengan impedansi keluaran penguat, sehingga tegangan keluaran dalam
keadaan terbeban menjadi :
RL
V OBE = V OL
R L + R OL
(6a)
3
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar 2

Adanya pembebanan pada output penguat menyebabkan jatuh tegangan sebesar


∆V= V0E- V0BE (6b)
7. Bila pada output dalam keadaan terbuka dari penguat common emitor dipasang
common kolektor sebagai buffer, maka Vo dan Ro untuk penguat common emitor
merupakan Vsc dan Rsc bagi common kolektor. Indeks C disini untuk
menunjukkan tegangan sumber dan tahanan sumber untuk common kolektor.
Untuk persamaan-persamaan berikut tetap dipakai indeks C untuk menunjukkan
common kolektor.
8. Kuat arus DC yang mengalir pada kaki emitor dapat ditentukan dari loop keluaran
penguat common kolektor, tahanan antara base dan ground (Rit) dan impedansi
masukan dari penguat common kolektor masing-masing ditentukan melalui
persamaan berikut :
Rit = ( 1+ β1 ) ( r ec + R EC )
(7a)

R BC Rit
RiC = = R BC // Rit
R BC + Rit (7b)
9. Antara Impedansi masukan penguat common kolektor berperan sebagai rangkaian
pembagai tagangan dengan tahanan Rsc, sehingga tegangan masukan pada penguat
common kolektor didapatkan :
RiC
V iC = V SC
RiC + R SC (8)
10. Harga penguatan dari common kolektor mendekati satu sehingga secara
pendekatan tegangan keluaran dalam keadaan terbuka pada common kolektor
diberikan dalam bentuk :
VOC = KVC ViC
11. Nilai impedansi keluaran dari penguat common kolektor dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut :
R BC // R SC
ROC = r EC +
( 1 + β1 ) (9)
12. Bila pada output dari penguat common kolektor diberi beban sebesar R L tahanan
beban dengan impedansi keluaran berperan sebagai rangkaian pembagi tegangan.
Tegangan keluaran dalam keadaan terbeban dari penguat diberikan :

4
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar 2

RL
V OBC = V OC
R L + ROC (10a)
Jatuh tegangan akibar pemberian beban dapat ditentukan melalui persamaan :
VC = VOC  VOLC (10b)
Melalui prosedur yang sama dapat pula dilakukan penyelidikan terhadap pengaruh
penambahan buffer menggunakan hubungan Darlington dibelakang penguat
common emitor. Caranya adalah dibelakang penguat common emitor dalam
keadaan terbuka dipasang buffer menggunakan hubungan Darlington sehingga
tegangan dan impedansi keluaran dari common emitor merupakan sumber bagi
hubungan Darlington seperti diperlihatkan gambar (2) :

RC RBD1
RBE1E
C2
RS C1 T2
T1 T3
C3
RBD2
VS RBE2
REE CE RED RL

Gambar (2). Penambahan buffer menggunakan hubungan Darlington dibelakang


penguat common emitor

D Tugas Pendahuluan

5
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar 2

1. Pada penguat common emitor diberikan Vcc = 9 V, R E = 560 Ώ, Rc = 5 RE, dan


β = 200. Rancanglah titik kerja dari transistor agar penguat bekerja di tengah-
tengah garis beban.
2. Pada penguat common kolektor diberikan Vcc = 9 V, RE = 1KΏ, RB2c = 390 KΏ,
dan β = 150. Rancanglah titik kerja dari transistor agar penguat bekerja di tengah-
tengah garis beban.
3. Bila penguat common kolektor ditambahkan dibelakang penguat common emitor,
tentukanlah tegangan keluaran pada common emitor dan common kolektor dalam
keadaan tanpa beban jika tegangan masukan berupa gelombang sinus dengan
tegangan puncak 10 mV.
4. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dengan
tegangan masukan dari penguat common kolektor untuk berbagai nilai tegangan
masukan yang diberikan pada penguat common emitor seperti 10 mV, 12 mV, 14
mV, 16 mV, dan 18 mV.
5. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dan arus keluaran terhadap tahanan
beban dari penguat common emitor dan common kolektor untuk nilai-nilai
tahanan beban 1 KΏ, 2 KΏ, 3 KΏ, 4 KΏ, 5 KΏ.
6. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dengan arus keluaran dari penguat
common emitor dan common kolektor untuk berbagai nilai tahanan beban 1 KΏ,
2 KΏ, 3 KΏ, 4 KΏ, 5 KΏ.
7. Bila buffer menggunaakan hubungan Darlington ditambahkan dibelakang penguat
common emitor, tentukanlah tegangan keluaran pada common emitor dan
hubungan Darlington dalam keadaan tanpa beban jika tegangan masukan berupa
gelombang sinus dengan tegangan puncak 10 mV.
8. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dengan
tegangan masukan dari buffer menggunakan hubungan Darlington untuk nilai-
nilai tegangan masukan pada penguat common emitor 10 mV, 12 mV, 14 mV, 16
mV, dan 18 mV.
9. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dan arus keluaran terhadap tahanan
beban dari rangkaian buffer menggunakan hubungan Darlington untuk nilai-nilai
tahanan beban 1 KΏ, 2 KΏ, 3 KΏ, 4 KΏ, 5 KΏ.

6
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar 2

10. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dengan arus keluaran dari rangkaian
buffer menggunakan hubungan Darlington untuk nilai-nilai tahanan beban 1 KΏ,
2 KΏ, 3 KΏ, 4 KΏ, 5 KΏ.

E. Prosedur Kerja

7
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar 2

1. Rancanglah nilai-nilai komponen yang akan digunakan baik untuk penguat


common emitor maupun penguat common kolektor dalam kondisi titik kerja dari
transistor pada kedua penguat berada di tengah-tengah garis beban.
2. Siapkanlah semua komponen dan peralatan yang akan digunakan dalam
praktikum.
3. Rakitlah penguat common emitor pada projectboard seperti skema rangkaian (1).
4. Buatlah titik kerja dari transistor bekerja ditengah-tengah garis beban dengan
mengatur-atur potensiometer RB2
5. Hubungkanlah penguat common emitor dengan sumber isyarat audiogenerator
dengan masukan berupa gelombang sinusoidal dalam orde mV.
6. Lakukanlah pengamatan terhadap tegangan keluaran dan tegangan masukan
menggunakan osiloskop dua cahnnel.
7. Rakitlah penguat common kolektor dibelakang common emitor dengan keluaran
dalam keadaan terbuka seperti skema rangkaian (1).
8. Dalam keadaan tanpa sumber, buatlah titik kerja transistor dari penguat common
kolektor berada ditengah-tengah garis beban.
9. Selidikilah pengaruh tegangan masukan terhadap tegangan keluaran dari penguat
common emitor dan common kolektor dengan memvariasikan nilai tegangan
masukan. Lakukanlah pengukuran tegangan keluaran dan tegangan masukan dan
masukkanlah data hasil pengukuran ke dalam tabel. Amati dan lukislah bentuk
tegangan pada masukan, tegangan keluaran pada penguat common emitor dan
common kolektor. Data hasil pengukuran tegangan masukan dan tegangan
keluaran ditempatkan pada tabel 1.

Tabel 1. Data hasil pengukuran tegangan masukan dan tegangan keluaran dari
penguat common emitor dan common kolektor
Penguat CE Penguat CC
No Vi (mV) V0E KVE Vic Voc Kvc
8
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar 2

(mV) (Kali)

10. Lepaskan hubungan tegangan keluaran penguat common emitor dengan masukan
common kolektor. Selidikilah pengaruh pembebanan pada keluaran penguat
common emitor dengan memvariasikan nilai tahanan beban. Dengan
memvariasikan nilai tahanan beban lakukan pengukuran terhadap tegangan dan
arus keluaran. Dengan menggunakan tahanan beban yang sama menghubungkan
tegangan keluaran penguat common emitor dengan masukan common kolektor
lakukan pula pengukuran terhadap tegangan dan arus keluaran pada penguat
commmon kolektor. Data hasil pengukuran tegangna dan arus keluaran untuk
kedua penguat dimasukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Data hasil pengukuran tahanan beban, kuat arus, dan tegangan keluaran
dari penguat common emitor dan common kolektor
Penguat Common Emitor Penguat CC
No RL (KΏ) V0BE IE ∆V0E V0BC ILC ∆V0C
9
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar 2

(mV) (mA) (mV) (mV) (mA) (mV)

11. Melalui prosedur yang sama, lakukanlah pengamatan terhadap pengaruh


penambahan buffer menggunakan hubungan Darlington berdasarkan skema
rangkaian yang terlihat pada gambar 2. Masukkanlah data hasil pengukuran pada
tabel 3 dan 4 :

Tabel 3. Data hasil pengukuran tegangan masukan dan tegangan keluaran dari
penguat common emitor dan buffer dengan hubungan Darlington
Penguat CE Hubungan Darlington
No Vi (mV) V0E KVE ViD V0D KVD
(mV) (Kali) (mV) (mV) (kali)

Tabel 4. Data hasil pengukuran tahanan beban, kuat arus, dan tegangan keluaran
dari penguat common emitor dan hubungan Darlington
Penguat Common Emitor Hubungan Darlington

10
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar 2

No RL (KΏ) V0BE IE ∆V0E V0BD ILD ∆V0D


(mV) (mA) (mV) (mV) (mA) (mV)

F. Tugas Akhir

11
Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar 2

1. Berdasarkan data pada tabel 1, plotlah pengaruh nilai tahanan beban terhadap
tegangan keluaran dan jatuh tegangan pada keluaran menggunakan komputer
dalam satu grafik. Berikanlah interpretasi dari grafik yang dihasilkan
2. Hitunglah nilai tegangan keluaran dalam keadaan terbeban dari penguat common
emitor untuk seiap nilai tahanan. Plotlah pengaruh nilai tahanan beban terhadap
tegangan keluaran yang didapat dari hasil pengukuran dan perhitungan pada
grafik yang sama. Tentukanlah persentase simpangan antara sekumpulan hasi
perhitungan.
3. Berdasarkan data hasil pengukuran pada tabel 2, plotlah hubungan antara
tegangan keluaran dengan egangan masukan dari penguat common emitor.
Disamping itu pula hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan
masukan dari penguat common kolektor pada grafik yang lain. Dalam hal ini
tegangan keluaran dalam keadaan terbuka. Dari penguat common emitor
merupakan tegangan sumber bagi penguat common kolektor. Berdasarkan grafik
tentukanlah besar penguatan dari kedua penguat.
4. Hitunglah tegangan keluaran dari penguat common kolektor untuk setiap
tegangan masukan yang diberikan. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran
dengan tegangan dari penguat common kolektor yang didapat dari hasil
pengukuran dan perhitungan.
5. Melalui data pada tabel 3 plotlah pengaruh nilai tahanan beban terhadap tegangan
dan jatuh tegangan pada penguat common kolektor dalam suatu grafik. Plot pula
pengaruh nilai tahanan beban terhadap tegangan keluaran penguat common
kolektor yang didapat dari hasil pengukuran dan hasil perhitungan. Berikanlah
interpretasi dari grafik yang dihasilkan. Jelaskan pengaruh penambahan penguat
common kolektor dibelakang common emitor disertai data pendukung.
6. Jawablah soal nomor 3 sampai nomor 5 untuk penambahan buffer dengan
hubungan Darlington dibelakang penguat common emitor.

12

Anda mungkin juga menyukai