Anda di halaman 1dari 12

Peluruhan Sinar Gamma

PELURUHAN SINAR GAMMA

Pendahuluan

Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif, yaitu peristiwa terurainya


beberapa inti atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel
alfa (inti helium), partikel beta (elektron), atau radiasi gamma (gelombang
elektromagnetik gelombang pendek. Sinar-sinar yang dipancarkan tersebut
disebut sinar radioaktif, sedangkan zat yang memancarkan sinar radioaktif
disebut dengan zat radioaktif. Istilah keradioaktifan (radioactivity) pertama kali
diciptakan oleh Marie Curie (1867 - 1934), seorang ahli kimia asal Prancis. Marie
dan suaminya, Pierre Curie (1859 - 1906), berhasil menemukan unsur radioaktif
baru, yaitu polonium dan radium. Ernest Rutherford (1871 - 1937) menyatakan
bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan atas sinar alfa yang bermuatan positif dan
sinar beta yang bermuatan negatif. Paul Ulrich Villard (1869 - 1915), seorang
ilmuwan Prancis, menemukan sinar radioaktif yang tidak bermuatan, yaitu sinar
gamma.
Sinar gamma merupakan elombang elektromagnetik, serupakan sinar X
tetapi sinar gamma memiliki panjang geombang yang lebh pendek dibandingkan
dengan sinar X. Kita tidak dapat bisa membedakan sifat-sifat sinar X dengan siar
gamma. Kita mengunakan dua istilah yang berbeda hanya untuk membedakan
sumber radiasi keduanya. Radiasi sinar gamma berasal dari inti sedangkan radiasi
sinar X berasal dari transisi antara level energi elektron. Sinar gamma
berhubungan dengan transisi level enegi nuklir. Sinar gamma menyertai
perubahan radioaktif intiyaitu pada proses peluruhan partikel alfa dan partikel
beta.
Karakteristik Sinar Gamma

Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar


dari inti atom dengan energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki massa
maupun muatan. Sinar gamma ikut terpancar ketika sebuah inti memancarkan

Page 1
Peluruhan Sinar Gamma

sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar gamma tidak menyebabkan perubahan
nomor atom maupun massa atom. Sinar gamma memiliki beberapa
sifat alamiah berikut ini.
1. Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh
dari sumber intensitasnya makin kecil.
2. Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
3. Mempunyai daya tembus yang terbesar.
4. Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet.

Proses Peluruhan Sina Gamma

Setelah peluruhan alfa dan beta, inti biasanya dalam keadaan tereksitasi.
Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar (stabil) dengan
memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar
gamma ().
Dalam proses pemancaran ini, baik nomor atom atau nomor massa inti tidak
berubah.
( A X) * A X +
Energi gelombang ini ditentukan oleh panjang gelombang )( atau oleh
frekuensinya (f) sesuai persamaan
E=hf= hc / (7.1)
-34
dengan h adalah tetapan plank yang besarnya 6,63 10 Js.

Energi tiap foton adalah beda energi antara


keadaan awal dan keadaan akhir inti, dikurangi dengan
sejumlah koreksi kecil untuk energi pental inti. Energi
ini berada pada kisaran 100 KeV hingga beberapa
MeV.

Gambar 1. Proses
peluruhan gamma

Page 2
Peluruhan Sinar Gamma

Inti dapat pula dieksitasi dari keadaan dasar ke keadaan eksitasi dengan menyerap
foton dengan energi yang tepat.
Gambar 7.1 memperlihatkan suatu diagram tingkat energi yang khas dari
keadaan eksitasi inti dan beberapa transisi sinar gamma yang dipancarkan. Wakto
-9 -12
paro khas bagi tingkat eksitasi inti adalah 10 hinga 10 s. Ada beberapa yang
memiliki waktu paro lama (beberapa jam bahkan beberapa hari). Inti-inti yang
tereksitasi seperti ini dinamakan isomer dan keadaan tereksitasinya dikenal
sebagai keadaan isomerik.
Dalam menghitung energi partikel alfa dan beta yang dipancarkan dalam
peluruhan radioaktif di depan dianggap tidak ada sinar gamma yang dipancarkan.
Jika ada sinar gamma yang dipancarkan, maka energi yang ada (Q) harus dibagi
bersama antara partikel dengan sinar gamma. e-e-0,412 MeV0Au198 Hg1981 2
3

Gambar 2. Diagram tingkat energi inti


Energi yang dipancarkan oleh sinar gamma

Energi yang dipancarkan oleh sinar gamma

Dimana
: energi kinetik bergerak mundur (recoil)

Page 3
Peluruhan Sinar Gamma

Jadi persamaan diatasny aakan menjadi

Gunakan rumus abc untuk mencaria

( )

( )

( )

[ ]

Subtsitusikan hasil diatas

Page 4
Peluruhan Sinar Gamma

( ) ( )

[ ( ) ]

[ ( ) ]

( )

( ) merupakan energi recoil yang nilainya secara eksperimen sangat kecil

sehingga dapat ditiadakan

Absorbsi Sinar Gamma


Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang membawa
energi dalam bentuk paket-paket yang disebut foton. Jika sinar gamma masuk ke
dalam suatu bahan, juga mengahsilkan ionisasi, hanya saja ionisasi yang
dihasilkan sebagian besar melalui proses ionisasi sekunder. Jadi, sinar gamma
berinteraksi dengan materi hanya beberapa pasang ion primer saja yang terbentuk.
Ion-ion primer itu selanjutnya melakukan proses ionisasi sekunder sehingga
diperoleh pasangan ion yang lebih banyak dibandingkan yang terbentuk pada
proses ionisasi primer.
Jika berkas sinar gamma homogeny melintas melalui keeping tipis bahan
maka intensitas radiasinya akan berkurang secara eksponensial. Ketika berkas
sinar gamma dengan intensitas I menumbuk keeping yang tebalnya x, perubahan
intensitas berkas saat melewati keeping tersebut sebanding dengan ketebalan dan
intensitas berkas datangnya.
I = - Ix (1)

Page 5
Peluruhan Sinar Gamma

Dimana : koefisien absorbs

I : perubahan intensitas

I : Intensitas berkas

x: tebal keeping bahan

Jika masing-masing foton sinar gamma memiliki energy yang sama, maka
tidak tergantung pada x. dengan mengintegrasikan persamaan (1) diperoleh

I = I0e-x (2)

Persamaan (2) memberikan informasi mengenai intensitas radiasi I setelah


intensitas awal I0 melewati ketebalan bahan yang diberikan. Intensitas sendiri
dapat dituliskan:
(3)
Dimana
B : fluks fotonsinar gamma
h : konstnta plank
f : frekuensi sina gamma
Persamaan (2) akhirnnya dapat ditulis
(4)
Semua persamaan diatas berlaku juga untuk sinar X. Mengapa kita tidak dapat
membedakan sifat-sifat sinar X dengan sinar gamma. Hal ini dikarenakan sampai
saat ini bellum ditemukan perbedaan diantara keduanya. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, penyebutan sinaar gamma dan sinar X hanya untuk
membedakan sumbernya pemberian nama sinar X juga diberikan jika berasal dari
sumber buatan seperti yang dihasilkan dari tabung Collidge. Persamaan (1), (2),
(3), dan (4) hanya berlaku jika:
1. Sinar gamma bersifat monoenergetik
2. Berkas collimated dan small sohd solid angle
3. Penyerap tidak tebal

Page 6
Peluruhan Sinar Gamma

Koefisien absorbsi tergantung pada sifat bahan dan energi awal sinar
gamma. Koefisien serapan atomik seringkali disebut microscopic cross section
(), sedangkan koefisien serapan linier sering dikenal dengan istilah macroscopic
cross section (=N). Sedangkan nilai tebal paro atau half value thickness (HVT)
adalah tebal bahan perisai yang diperlukan radiasi gelombang elektromagnetik
untuk mengurangi intensitas radiasinya, sehingga tinggal setengah dari semula.
Jika penurunan intensitas dirumuskan dan pada saat intensitas

menjadi setengahnya . Dilihat dari daya tembusnya, radiasi gamma

memiliki daya tembus paling kuat dibandingkan dengan radiasi partikel yang
dipancarkan inti radioaktif lainnya. Sebaliknya, daya ionisasinya paling lemah.
Karena sinar gamma termasuk gelombang elektromagnetik, maka kecepatannya
sama dengan kecepatan cahaya.

Interaksi Sinar Gamma dengan Materi


Ada tiga proses utama yang dapat terjadi apabila radiasi gamma melewati
bahan, yaitu efek fololistrik, hamburan Compton dan produksi pasangan. Ketiga
proses tersebut melepaskan elektron yang selanjutnya dapat mengionisasi atom-
atom lain dalam bahan.
Peluang terjadinya interaksi antara radiasi gamma dengan bahan ditentukan
oleh koefisien absorbsi linier (). Karena penyerapan intensitas gelombang
elektromagnetik melalui tiga proses utama, maka nilai juga ditentukan oleh
peluang terjadinya ketiga proses tersebut, yaitu untuk foto listrik, untuk
f c

hamburan Compton dan untuk produksi pasangan. Koefisien absorbsi total ( )


pp t

dari ketiga koefisien tersebut

Jika koefisien absorbsi dinyatakan atau maka perubahan nilainya


menunjukkan nilai perubahan terkecil dari unsur satu ke unsur lain. Dari
persamaan (6) dapat dituliskan kembali.

Page 7
Peluruhan Sinar Gamma

..... (7)

Karena perubahan nilai terhadap Z kecil, maka variasi dari unsur satu ke
unsur lain juga kecil. Dari hasil ini dapat kita nyatakan bahwa semakin besar
massa jenis bahkan kecil ketebalan bahan yang dibutuhkan untuk mereduksi
intensitas sinar gamma. Karena hal inilah, maka biasanya logam berat seperti besi
dan timbal digunakan sebagai perisai sinar gamma dan sinar X.

Interaksi sinar gamma dengan bahan sangat berbeda dengan yang terjadi pada
partikel alfa dan partikel beta. Perbedaan ini nampak dari daya tembus sinar
gamma yang jauh lebih besar dan hukum absorbsinya.

Sinar gamma yang merupakan radiasi gelombang elektromagnetik menunjukkan


karakteristik absorbsi eksponensial terhadap bahan dan tidak mempunyai range
tertentu tidak seperti yang terdapat pada partikel partikel bermuatan. Partikel-
partikel bermuatan terutama partikel berat akan kehilangan energinya saat terjadi
tumbukan dengan atom-atom elektron bahan.

Proses kehilangan energi terjadi dalam beberapa tahapan kecil dan partikel secara
teratur menjadi lambat sampai akhirnya berhenti bersama dan diserap. Akan tetapi
saat berkas sinar gamma hanya menumbuk keping penyerapan yang tipis, maka
setiap foton yang dipindahkan dari berkas akan berpindah-pindah sendiri dalam
satu kejadian.

Kejadian tersebut dapat berupa peoses absorbsi sebenarnya diman dalam hal itu
foton hilang atau foton dihamburkan keluar berkas. Sifat inilah yang
menyebabkan mengapa proses absorbsinya terjadi secara eksponensial.

Tiga proses penting yang menyebabkan terjadi absorbsi sinar gamma yaitu efek
fotolistrik, hambatan Compton oleh elektron dalam atom dan pembentukan
pasang elektron dalam atom dan pembentukan pasangan elektron-positron sebagai
hasil interaksi antara sinar gamma dengan medan listrikinti atom.

Page 8
Peluruhan Sinar Gamma

Dengan mekanika kuantum, probabilitas kejadian dari setiap proses dapat


ditentukan dan biasanya dinnyatakan dalam koefisien absorbsi. Jadi
koefisienabsorbsi ( )merupakan penjumlahan koefisien absorbi masing-masing
proses. Masalahnya koefisien absorbi tidak dapat dinyatakan dalam suatu
persamaan saja atau oleh satu kurva range energi saja. Karena koefisien absorbsi
setiap prosestergantung pada energi sinar gamma yang datang dan sifat bahan
yang menyerapnya. Koefisien absorbsi sebagai fungsi nenergi dapat dinyatakan
dengan:

( ) ( ) ( ) ( )

Dimana
( ) : koefisien absorbsi total
( ) : koefisien absorbsi akibat efek foto listrik
( ) : koefisien absorbsi akibat efek hamburan compton
( ) : koefisien absorbsi akibat efek pembentukan pasangan

Pada proses fotolistrik hf dari foton yang datang ditransfer ke elektron terikat
sehingga eektron tersebut keluar dari atom dengan energi kinetik

Dimana I adalah potensial ionisasi elektron.

Elektron keluar dari penyerap atau segera diserap kembali jika penyerapnya tebal.
Untukenergi foton kecil dibawah untuk aluminium 50keV dan 500keV untuk
timbal. Efek foto listrik memberikan kontribusi utama dalam koefesien absorbi
total.

Jika energi foton naik,hamburan compton menggantikan posisi fotolistrik. Dalam


hamburan compton foton yang datang dihamburkan oleh satu elektron.foton
menyimpang dari arah gerakan awalnya dengan energi yang lebih rendah
akibatnya foton dipindahkan dari berkas sinar gamma yang datang.

Page 9
Peluruhan Sinar Gamma

Hamburan compton memberikan kontribusi yang utama pada koefisien absorbsi


total jika energi sinar gamma yang datang berkisar diantara 50 keV dan 15 keV
untuk aluminium dan 0,5 MeV sampai dengan 5 MeV untuk timbal.

Pada energi sinar gamma yang cukup tinggi, absorbsi fotolistrik dan
absorbsi hamburan Compton menjadi tidak penting bila dibandingkan dengan
pembentukan pasangan elektron-positron. Pada akhir proses dalam medan
coulomb inti atom, sinar gamma dengan energy yang cukup tinggi hilang dan
pasangan elektron-positron terbentuk. Total energi pasangan sama dengan energi
hf sinar gamma yang datang. Energi kinetik T pasangan sebesar,
( )
Dimana T : energi kinetik pasangan
: energi yang dibutuhkan untuk meloncat dari keadaan energi negatif
menuju keadaan energi positif.
hf : energi sinar gamma per foton.
Agar pembentukan pasangan elektron-positron dapat terjadi, maka hf
harus lebih besar dari 2 atau 1,02 MeV. Pembentukan pasangan tidak akan
terjadi jika hf < karena jumlah energi ini dibutuhkan untuk mengganti
energi diam kedua partikel. Untuk energi foton > 5 Mev untuk timbal dan 15
MeV untuk Alumunium kemungkinan terjadinya pembentukan pasangan lebih
besar disbanding hamburan Compton dan terus bertambah dengan naiknya energi
sinar gamma yang datang.
Selain tiga proses diatas, sebenarnya ada beberapa efek atau kejadian
yang juga memberikan kontribusi pada pengurangan berkas gamma. Yang paling
berpengaruh dari semua efek tambahan diatas adalah hamburan coherent oleh
seluruh atom atau molekul pada bahan yang memiliki nilai Z besar dan energi
sinar gamma datang yang kecil. Efek lainnya yaitu
1. Efek fotolistrik nuklir, dimana pada proses tersebut foton dengan energi
tinggi mengusir netron dari inti bahan yang memiliki nomor atom (Z)
besar

Page
10
Peluruhan Sinar Gamma

2. Thomson and Compton scattering oleh inti. Biasanya semua efek


tambahan diatas dalam praktek diabaikan.
1. Efek Foto Listrik
Efek foto listrik adalah peristiwa diserapnya energi foton seluruhnya oleh
elektron yang terikat kuat oleh suatu atom sehingga elektron tersebut terlepas dari
ikatan atom. Elektron yang terlepas dinamakan fotoelektron.efek foto listrik
terutama terjadi antara 0,01 MeV hingga 0,5 MeV.
Efek fotolistrik ini umumnya banyak terjadi pada materi dengan Z yang
besar, seperti tembaga (Z = 29).
Energi foton yang datang sebagian besar berpindah ke elektron fotolistrik
dalam bentuk energi kinetik elektron dan sebagian lagi digunakan untuk melawan
energi ikat elektron (W ). Besarnya energi kinetik fotoelektron (K) dalam
0

peristiwa ini adalah:

Dari persamaan di atas terlihat bahwa agar efek fotolistrik terjadi, maka
energi foton harus sekurang-kurangnya sama dengan energi ikat elektron yang
berinteraksi.
2. Hamburan Compton
Hamburan Compton terjadi apabila foton dengan energi hf berinteraksi dengan
elektron bebas atau elektron yang tidak terikat dengan kuat oleh inti, yaitu
elektron terluar dari atom. Elektron itu dilepaskan dari ikatan inti dan bergerak
dengan energi kinetik tertentu disertai foton lain dengan energi lebih rendah
dibandingkan foton datang. Foton lain ini dinamakan foton hamburan.
Kemungkinan terjadinya hamburan Compton berkurang bila energi foton yang
datang bertambah dan bila Z bertambah. Dalam hamburan Compton ini, energi
foton yang datang yang diserap atom diubah menjadi energi kinetik elektron dan
foton hamburan. Perubahan panjang gelombang foton hamburan dari menjadi
dirumuskan

( )

Page
11
Peluruhan Sinar Gamma

dengan memasukkan nilai-nilai h, m dan c diperoleh

( ) ( )
Hamburan foton penting untuk radiasi elektromagnetik dengan energi 200 keV
hingga 5 MeV dalam sebagian besar unsur-unsur ringan.
3. Produksi Pasangan
Produksi pasangan terjadi karena interaksi antara foton dengan medan listrik
dalam inti atom berat. Jika interaksi itu terjadi, maka foton akan lenyap dan
sebagai gantinya akan timbul sepasang elektron-positron. Karena massa diam
elektron ekivalen dengan energi 0,51 MeV, maka produksi pasangan hanya dapat
2
terjadi pada energi foton 1,02 MeV (2m c ).
e

Energi kinetik total pasagan elektron-positron sesuai dengan persamaan:

Kedua partikel ini akan kehilangan energinya melalui proses ionisasi atom
bahan. Positron yang terbentuk juga bisa bergabung dengan elektron melalui suatu
proses yang dinamakan annihiliasi.

Daftar Pustaka
Diktat mata kuliah pendahuluan fisika inti
Mostavan, Aman. 1999. Fisika Inti. ITB: Bandung.
Beiser, Athur. 1999. Konsep Fisika Modern. Erlangga: Jakarta

Page
12

Anda mungkin juga menyukai