Anda di halaman 1dari 9

STRUKTUR PITA DAN SIFAT LISTRIK BAHAN

OLEH KELOMPOK 2 :

1. ST SAFIROTUD D (16030184028)
2. AGISTA WIBIANE (16030184031)
3. YOELANDA ANGGIE F (16030184052)
4. RIZKI NUR FADILLAH (16030184089)

PFC 2016

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2019
STRUKTUR PITA DAN SIFAT LISTRIK BAHAN

Pendahuluan
Isolator, semikonduktor, dan konduktor merupakan jenis material yang dikelompokkan
berdasarkan sifat konduktivitasnya. Sifat konduktivitas yaitu ukuran dari kemampuan suatu
bahan untuk menghantarkan arus listrik. Untuk menjelaskan konduktivitas bahan, sering
digunakan konsep pita energi. Ada dua pita energi, yaitu pita valensi dan pita konduksi. Pita
valensi adalah pita energi yang mungkin diisi oleh elektron dari zat padat hingga penuh. Setiap
pita terdiri atas 2N elektron, dengan N adalah jumlah atom. Jika masih ada elektron yang tersisa,
maka elektron ini akan mengisi pita konduksi.

Pita konduksi adalah pita energi yang merupakan tempat lain yang akan diisi oleh
elektron setelah pita valensi terisi penuh. Pada suhu 0 K, pita konduksi terisi sebagian untuk
bahan konduktor. Sedangkan untuk pita isolator dan seminkonduktor tidak ada yang terisi.
Semakin banyak elektron yang mengisi pita konduksi, maka konduktivitas bahan akan semakin
tinggi.

Semikonduktor, Isolator, dan Logam


Logam adalah unsur yang memiliki
wujud yang padat dan kuat sehingga sulit
untuk dipatahkan. Logam juga mempunyai
sifat mampu mengalirkan listrik.
Contohnya logam tembaga. Namun, tidak
semua logam memiliki sifat yang sama.
Ada logam yang bersifat isolator,
semikonduktor, dan konduktor.
Perbedaan isolator, semikonduktor, dan
konduktor terletak pada energi gap (Eg).
Energi gap (Eg) menunjukkan selang energi antara pita konduksi minimum dan pita valensi
maksimum. Gambar (a) di samping menunjukkan bahwa gap antara pita konduksi minimum
dan pita valensi maksimum pada isolator sangat besar. Pada keadaan ini, pita konduksi isolator
kosong, tidak terisi elektron, sehingga konduktivitasnya sangat rendah. Gambar (b)
menunjukkan struktur pita energi semikonduktor. Lebar pita relative kecil, Eg = 1 eV. Pada saat
suhu naik, elektron pada pita valensi dapat berpindah ke pita konduksi. Karena ada elektron pada
pita konduksi, maka bahan ini bersifat sedikit konduktif, sehingga disebut semikonduktor.
Gambar (c) menunjukkan struktur pita energi konduktor. Pita konduksi konduktor terisi
sebagian oleh elektron. Jika ada medan listrik luar, maka elektron akan memperoleh tambahan
energi untuk berpindah dari pita valensi ke pita konduksi, yang berakibat timbulnya arus listrik.
Elektron yang berpindah ini disebut elektron bebas. Sedangkan daerah yang ditinggalkan oleh
elektron ini disebut dengan hole.
a. Isolator
Isolator merupakan material zat padat yang tidak mampu menghantarkan arus listrik.
Isolator dapat berupa karet, kayu, kertas, dan biasanya adalah benda-benda selain golongan
logam. Isolator contohnya dapat kita lihat pada setiap kabel yaitu berupa karet yang berguna
untuk melapisi tembaga (logam) agar arus tetap mengalir pada tembaga. Dengan kata lain
berguna untuk melindungi kita dari sengatan listrik, oleh karena itu isolator merupakan
penghantar listrik yang paling buruk diantara konduktor dan semikonduktor. Isolator
memiliki karakteristik lebih lunak daripada logam namun tidak berair, karena sebagus apapun
suatu isolator jika terkena air maka arus listrik akan dapat mengalir.
Isolator memiliki daya resistansi yang tinggi terhadap arus listrik. Karena sifatnya
yang resistant/ menghambat aliran arus listrik maka benda-benda tersebut disebut isolator. Di
dunia ini isolator yang paling baik adalah tanah karena sifatnya yang dapat menetralkan arus
listrik dengan cara mengalirkan arus listrik ke tanah (ground) seperti pada penangkal petir
yang telah dibuat untuk mengalirkan arus listrik dari ujung suatu bangunan dan menanamkan
lempengan besi kedalam tanah yang bertujuan untuk menetralkan arus listrik yang luar biasa
besarnya dari alam (petir) ke tanah.
b. Semikonduktor
Semikonduktor merupakan material yang memiliki sifat isolator dan konduktor
dengan perbandingan 1:1, sehingga sifatnya ada di antara isolator dan konduktor. Bahan
semikonduktor merupakan material yang memiliki sfiat penghantar arus listrik yang
paling bagus dikarenakan tidak memiliki hambatan/ resistansi ataupun nilai resistansi
mendekati nol. Sebuah semikonduktor akan bersifat sebagai isolator pada temperatur
yang sangat rendah, akan tetapi pada temperatur ruang akan bersifat sebagai konduktor.
Semikonduktor elemental terdiri atas unsur-unsur pada sistem periodik golongan IV A
seperti silikon (Si), Germanium (Ge) dan Karbon (C). Karbon semikonduktor ditemukan
dalam bentuk kristal intan. Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang
tinggi sehingga dapat digunakan dengan efektif untuk mengurangi efek panas pada
pembuatan semikonduktor laser.
c. Konduktor
Konduktor merupakan material zat padat yang memiliki sifat penghantar arus
listrik yang baik, tetapi masih memiliki resistansi (hambatan). Penghantar dalam teknik
elektronika adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair
atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. Konduktor yang baik
adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat konduktif.
Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis
semakin besar. Jadi, sebagai penghantar, emas sangat baik, tetapi karena sangat mahal
harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium yang paling banyak
digunakan.

Hubungan Antar Logam

Apa yang terjadi ketika kita menghubungkan baterai dengan sepotong silikon? Apakah akan
bersifat konduktor ataukah bersifat isolator?

"Semikonduktor” Menyiratkan bahwa sifat itu terjadi di suatu tempat antara dua kasus
(konduktor atau isolator) dimana dipengaruhi oleh adanya konduktivitas bahan suatu zat.
Konduktivitas (σ) dari semikonduktor (S / C) diantara dua kasus-kasus ekstrim.

Teori Pita Zat Padat


Teori pita zat padat merupakan suatu dasar untuk memahami perbedaan antara konduktor,
isolator, dan semikonduktor.

1. Teori F. Bloch (1928)


Elektron valensi dalam logam tidak mengalami potensial gerakan yang konstan dalam
Kristal, melainkan mengalami potensial yang periodic sesuai dengan susunan Kristal.
2. Teori W. Heitler dan F. London (1927)
Meninjau dari efek pada fungsi gelombang elektron bila atom-atom membentuk Kristal.
 Elektron yang mengelilingi inti
memiliki didefinisikan dengan baik energi
tingkat tertentu.

 Elektron tidak ingin memiliki energi


yang sama dalam sistem potensial yang sama.

 Yang paling kita bisa kumpulkan dalam


level energi yang sama adalah dua, asalkan
mereka memiliki spin yang berlawanan. Ini
disebut Prinsip Pengecualian Pauli.

 Perbedaan energi antara masing-masing tingkat yang lebih kecil sangat kecil bahwa itu
lebih masuk akal untuk mempertimbangkan masing-masing set ini energi-tingkat yang
lebih kecil sebagai kontinyu energi pita, daripada mengingat sejumlah besar tingkat
individu diskrit.

 Setiap pita diperbolehkan dipisahkan dari satu sama lain oleh pita terlarang.

 Elektron dapat ditemukan di pita yang diperbolehkan tetapi mereka tidak dapat
ditemukan di pita terlarang.
Energi Pita Pada Suhu Rendah
 Pada suhu rendah pita kelambu adalah penuh, Dan
pita konduksi kosong.
 Ingat bahwa pita penuh tidak bisa melakukan, dan
tidak dapat pita yang kosong.
 Pada suhu rendah, s/c ini tidak melakukan, mereka
berperilaku seperti isolator.
 Itu energi termal elektron yang duduk di bagian atas
band penuh jauh lebih rendah dibandingkan dengan Misalnya
pada suhu rendah.

Konduksi Elektron

 Asumsikan beberapa jenis energi disediakan


untuk elektron (elektron valensi) terdapat di atas
pita kelambu.

 Elektron ini mendapatkan energi dari bidang


terapan dan ingin pindah ke keadaan energi yang
lebih tinggi.

 Elektron ini memberikan kontribusi untuk daya


konduksi dan elektron ini disebut sebagai
konduksi elektron.

 Di 00K, elektron duduk di tingkat energi terendah.


Pita kelambu adalah band tertinggi diisi nol
kelvin.
Energi Pita Semikonduktor Pada Suhu Kamar

 Ketika cukup energi dipasok ke e- duduk di


atas pita kelambu, e- dapat membuat transisi
ke bagian bawah pita konduksi.

 Ketika elektron membuat transisi seperti itu


meninggalkan sebuah negara elektron yang
hilang.

 Keadaan elektron yang hilang ini disebut


sebagai hole.

 Hole berperilaku sebagai pembawa muatan


positif.

 Besaran biaya adalah sama dengan yang


elektron tetapi dengan tanda berlawanan.

Kesimpulan

 Hole berkontribusi saat ini di pita kelambu (VB) sebagai e-'s mampu menciptakan arus di
pita konduksi (CB).

 Hole tidak partikel bebas. Ini hanya dapat eksis dalam kristal. Sebuah hole hanyalah
sebuah keadaan elektron yang kosong.

 Sebuah transisi hasil jumlah yang sama e- di CB dan hole di VB. Ini adalah properti
penting dari hakiki, atau melepaskan s/c ini. Untuk ekstrinsik, atau dilepaskan.
Semikonduktor ini tidak lagi benar.
Konduksi Bipolar
 Setelah transisi, pita kelambu
sekarang tidak lagi penuh, itu adalah
sebagian diisi dan dapat melakukan arus
listrik.

 Itu daya konduksi adalah karena


kedua elektron dan lubang, dan perangkat
ini disebut konduktor bipolar atau
perangkat bipolar.

1. Energi Panas
Energi termal = k x T = 1,38 x 10-23 J / K x 300 K =25 MeV.

Meskipun energi panas pada suhu kamar, RT, sangat kecil, yaitu 25 MeV, Beberapa
elektron dapat dipromosikan ke CB.
Elektron dapat dipromosikan ke CB dengan cara energi panas.
Hal ini disebabkan peningkatan eksponensial dari tingkat eksitasi dengan
meningkatnya suhu.

2. Medan Listrik
Untuk bidang rendah, mekanisme ini tidak mempromosikan elektron ke CB s/c ini
seperti Si dan GaAs.
Medan listrik dari 1018 V / m dapat memberikan energi dari urutan 1 eV. Bidang ini
sangat besar.
3. Radiasi Elektromagnetik

Untuk menaikkan elektron Silikon dari VB ke CB, panjang gelombang foton harus
1.1 μm atau kurang
Transisi berlawanan juga bisa
terjadi.
Sebuah elektron di CB
bergabung kembali dengan hole di VB
dan menghasilkan foton.
Misalnya, energi foton akan
berada di urutan.
Jika ini terjadi langsung celah
pita s/c, itu awal terbentuknya dari LED
dan LASERS.

Anda mungkin juga menyukai