Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia memiliki lebih dari 5.000 sungai besar dan kecil, 30% diantaranya
melewati kawasan padat penduduk, yang tentunya mempunyai potensi terhadap
terjadinya banjir pada wilayah permukiman yang dilalui oleh aliran sungai
tersebut.

Bencana banjir merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia


terutama pada musim penghujan antara bulan Desember - Maret. Banjir sering
menimbulkan dampak korban jiwa maupun kerugian harta benda serta rusaknya
fasilitas umum seperti, jalan, jembatan, terputusnya aliran listrik, telepon termasuk
fasilitas kesehatan dan pendidikan. Banjir dapat pula mengakibatkan rusaknya
lingkungan permukiman seperti tercemarnya sumber air bersih, rusaknya jamban
penduduk, rusaknya saluran pembuangan air limbah (SPAL) dan menumpuknya
sampah buangan. Terendamnya daerah permukiman akibat banjir sering pula
menyebabkan terjadinya pengungsian penduduk ke tempat-tempat tertentu yang
lebih aman.

Dalam pembahasan makalah ini kami menbahas sistem sungai dan


penyebab banjir, luapan sunagai, hukum hukum fisika yang mendasari banjir,
karakteristik fisika dari banjir, resiko dan rawan banjir serta prediksi terjadinya
banjir

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem sungai dan penyebab banjir?
2. Bagaimana terjadinya luapan sungai:
3. Apa saja hukum hukum fisika yang mendasari banjir?
4. Bagaimana karakteristik fisika dari banjir?
5. Apa saja resiko dan rawan banjir?
6. Bagimana cara memprediksi terjadinya banjir?

1
2

C. Tujuan
1. Menjelaskan sistem sungai dan penyebab banjir
2. Menjelaskan luapan sungai
3. Menjelaskan hukum hukum fisika yang mendasari banjir
4. Menjelaskan karakteristik fisika dari banjir
5. Menjelaskan resiko dan rawan banjir
6. Menjelaskan terjadinya banjir
BAB II

PEMBAHASAN

A. SISTEM SUNGAI DAN PENYEBAB BANJIR


Bencana Banjir adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyrakat yang
disebabkan oleh meluapnya air sungai yang disebabkan oleh faktor alamiah akibat
rusaknya buffer zone pada kawasan upper das (daerah aliran sungai) sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis
1. Sistem Sungai

Sistem sungai merupakan salah satu sistem kecil yang berada didalam
sistem hidrologi. Sistem hidrologi merupakan siklus air yang kompleks mulai
dari menguapnya air laut menuju atmosfer, kemudian menuju darat dan
kembali lagi ke laut. Sistem sungai merupakan gabungan dari beberapa sub
sistem sungai itu sendiri yang terdiri dari sumber sedimen, tributary, gabungan
alur sungai, aliran sungai, tanggul alam, delta, estuari, endapan bar, channel,
oxbow lake, dan kelokan sungai meander.

Sistem sungai secara tipikal dibagi atas tiga, yaitu sistem pengumpulan
(collecting system), sistem pengangkutan (transporting system) dan sistem
penyebaran (dispersing system).

a. Sistem Pengumpulan

Sistem ini terdiri dari suatu jaringan percabangan sungai pada bagian hulu
(head water region) yang berperan mengumpulkan dan menyalurkan air dan
sedimen menuju sungai utama. Pola yang umum adalah pola pengaliran dendritik
yang menyerupai pohon (dendritic drainage pattern) yang memiliki percabangan
sungai yang meluas hingga bagian hulu hingga mencapai pembagi sistem sungai.
b. Sistem Pengangkutan

3
4

Sistem ini merupakan tubuh utama sungai yang berfungsi sebagai saluran
berlalunya air dan sedimen yang berpindah dari sistem sebelumnya ke arah lautan.
Walaupun proses utamanya adalah pengangkutan, namun pada subsistem ini juga
menerima pasokan air dan sedimen. Pengendapan terjadi pada kelokan kanal
(channel meanders) bagian sisi dalam dan ketika luapan sungai terjadi pada sisi
sungai selama berlangsungnya banjir. Jadi, proses erosi, pengendapan dan
pengangkutan terjadi pada sistem ini.
c. Sistem Penyebaran
Sistem ini terdiri dari jaringan pendistribusian pada muara sungai yaitu air
dan sedimen disebarkan masuk ke laut, danau atau cekungan lainnya. Proses
utamanya adalah pengendapan muatan sedimen kasar dan penyebaran material
berbutir halus juga air sungai yang masuk kedalam basin.

2. Penyebab Banjir
a. Penebangan hutan liar yang menyebabkan hutan gundul

Kita sama-sama tahu bahwa gundulnya hutan berarti pohon berkurang.


Akar pohon yang berfungsi sebagai penyerap air juga hilang sehingga akan
lebih mudah terjadi nya banjir karena tidak ada perlindungan pohon untuk
menahan serapan air
5

b. Sampah yang sembarangan dibuang di sungai membuat alirannya


mampet

Sampah yang sembarangan dibuang di sungai membuat alirannya


mampet dan akibatnya air sungai akan meluap yang berakibat terjadinya
bencana banjir yang dapat merugikan masyarakat karena memberikan dampak
negatif bagi kehidupan masyarakat.

c. Pemukiman di bantaran kali

Pemukiman di bantaran sungai membuat kali rentan terjadi


pendangkalan. Pendangkalan sungai atau kali terjadi karena kebiasaan buang
sampah para warganya yang langsung ke sungai dan keadaan tanah yang ada di
kiri kanan bangunan bisa saja ambles lalu menutup sisi-sisi sungai. Sehingga
kali atau sungai jadi sempit dan rawan bencana banjir.

d. Daerah yang datarannya rendah

Tentu saja wilayah yang datarannya rendah akan mengakibatkan rawan


banjir, karena luapan air akan mengalir dari tempat yang datarannya tinggi ke
tempat yang datarannya rendah sehingga banjir sering terjadi.

e. Curah hujan yang tinggi

Suatu daerah yang curah hujannya tinggi, jika terjadi berlarut-larut atau
hujan lebat dalam kurun waktu lama, sangat berpotensi terjadi nya banjir
terutama daerah yang datarannya rendah serta memiliki curah hujan yang
tinggi akan semakin lebih mudah terjadinya banjir. Banjir dapat juga terjadi
karena debit/volume air yang mengalir pada suatu sungai atau saluran drainase
melebihi atau diatas kapasitas pengalirannya

f. Drainase yang diubah tanpa mengindahkan Amdal


6

Drainase yang diubah tanpa mengindahkan amdal yang terutama di


lingkungan perkotaan. Daerah hutan atau rawa yang seharusnya bisa membantu
mengurangi banjir, dipakai untuk mambangun mall atau lainnya yang
menyebabkan merusak lapisan atmosfer sehingga akan mudah terjadinya banjir

g. Bendungan yang jebol

Bendungan yang jebol merupakan penyebab yang sering terjadi di


sekitar lingkungan yang kurang terawat dan mudah dirusak kelestariannya,
memanfaatkan sesuatu tidak pada tempatnya dan hasilnya akan berakibat banjir
bandang.

h. Salah Sistem Kelola Tata Ruang

Dengan melakukan kesalahan sistem kelola tata ruang yang


mengakibatkan air sulit untuk menyerap dan alirannya lambat. Sementara air
yang datang ke daerah tersebut jumlahnya lebih banyak dari yang biasa
dialirkan sehingga mudah cepat terjadinya banjir.

Perubahan guna lahan atau tata ruang Misalnya, penebangan pohon


dikawan Bandung yang dikarenakan oleh penurunan alih fungsi lahan DAS
Citarum seperti yang terjadi di kabupaten bandung dan sumedang, adalah salah
satu penyebab terjadinya banjir dikawasan bandung. Lahan yang dijadikan
sebagai lahan penanaman Hortikultura seperti sayuran oleh masyarakat
setempat, akibatnya pada saat turun hujan hutan sudah tidak mampu untuk
menyimpan air lagi.

i. Terjadinya Tsunami

Merupakan salah satu jenis banjir air laut yang besar. Tsunami biasanya
terjadi akibat dari pergeseran lapisan atmosfer lempeng-lempeng bumi.
Tingginya gelombang tsunami ini dapat menyapu daerah-daerah di sekitarnya
hingga menimbulkan banyak korban jiwa.
7

j. Tanah tidak mampu menyerap air

Ketidakmampuan tanah dalam menyerap air tersebut dikarenakan sudah


jarang ditemukan lahan hijau atau lahan kosong. Sehingga air langsung masuk
ke salurannya, sungai, danau, selokan. Air dalam jumlah yang banyak dan
deras yang tidak bisa tertampung lagi oleh saluran-saluran tersebut pun
menggenang dan mengakibatkan banjir.

B. LUAPAN SUNGAI

Di Indonesia, banjir adalah sebuah musibah alam yang mudah terjadi. Hal
ini sebab letak Indonesia pada daerah tropis yang memungkinkan curah hujan
tinggi setiap tahunnya. Banjir di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu
banjir bandang, banjir hujan ekstrim, banjir luapan sungai atau banjir kiriman,
banjir pantai (ROB) dan banjir Hulu.

Banjir luapan sungai adalah banjir yang terjadi karena aliran sungai
memiliki debit di atas normal sehingga air sungai melimpah keluar dari saluran
sungai. Aliran sungai dikatakan normal apabila aliran sungai itu terbatas di bawah
tebing saluran sungai. Daerah di sekitar aliran sungai besar umumnya adalah
dataran banjir yang terbentuk oleh sistem fluvial yang mengakomodasi debit
aliran sungai yang besar dan jarang terjadi. Di daerah hilir dari suatu sistem aliran
sungai, dataran banjir dapat juga berupa dataran pantai.

Banjir luapan sungai disebabkan oleh debit liran sungai di atas normal
akibat curah hujan yang tinggi di Daerah Aliran Sungai (DAS). Dalam sebuah
artikel yang mengutip pendapat Cooke dan Doornkamp (1977), karakteristik
banjir tipe ini ditentukan oleh tiga hal, yaitu fenomena transien (misalnya curah
hujan atau es yang mencair), karakter cekungan DAS, dan tata guna lahan.
Disebutkan pula bahwa hal yang penting dari banjir tipe ini adalah sifatnya yang
berulang (episodik) dan karakter “discharge”.

Curah hujan yang tinggi adalah faktor penyebab yang utama. Oleh karena
itu, banjir ini hanya datang di musim hujan. Kejadiannya diawali oleh curah hujan
8

yang tinggi dalam waktu yang cukup lama. Lamanya banjir ditentukan oleh
tingginya curah hujan dan lamanya hujan, serta karakter cekungan DAS. Karakter
DAS menentukan lamanya genangan banjir.

Kejadian banjir ini dapat diprediksi berdasarkan pada karakter curah hujan
dalam setahun dan karakter DAS. Secara kasar dapat dikatakan bahwa banjir ini
akan terjadi di musim hujan. Cepatnya kedatangan dan lamanya genangan dapat
diprediksi dari karakter DAS dan sejarah banjir yang pernah terjadi. Dalam rangka
memprediksi kejadian banjir ini, informasi prediksi curah hujan dari BMKG perlu
diperhatikan.

Areal yang tergenang oleh banjir ini adalah dataran banjir di sekitar muara
sungai. Luasnya areal genangan ditentukan oleh karakter aliran sungai atau luas
dataran banjirnya dan besarnya debit banjir. Selain itu, untuk daerah-daerah dekat
pantai, kondisi pasang-surut yang ada pada waktu banjir terjadi mempengaruhi
hebatnya banjir ini.

C. HUKUM HUKUM FISIKA YANG MENDASARI PROSES BANJIR


1. Persamaan Kontinuitas
Pada Fluida, persamaan menning berkaitan dengan persamaan kontinuitas
untuk penampang terbuka seperti aliran banjir. Berdasrkan persamaan manning
kecepatan aliran banjir dapat ditulis :
1 2⁄ 1⁄
𝑉= 𝑅 3I 2
𝑛

N = kooefisien manning

R = jari jari

I = kemiringan

V = kecepatan aliram

Sehingga debit aliran banjir dapat ditentukan :


9

1 2 1
𝑄 = 𝐴𝑣 = 𝐴 𝑅 ⁄3 I ⁄2
𝑛

Q = debit banjir

Persamaan kontinuitas adalah perrsamaan yang menghubungkan


kecepatan fluida dari dalam satu tempat ke tempat lain dan menurut persamaan
kontinuitas, perkalian antara luas penampang dengan kecepatan fluida pada
setiap titik sepanjang tabung aliran adalah konstan.

Keterangan gambar:

A1 = luas penampang bagian pipa yang berdiameter besar

A2 = luas penampang bagian pipa yang berdiameter kecil

V1 = kecepatan aliran fluida pada bagian pipa yang berdiameter besar

V2 = kecepatan aliran fluida yang berdiameter kecil

L = jarak tempuh fluida

Perlu diketahui beberapa istilah dalam aliran fluida. Garis aliran (stream
line) diartikan sebagai jalur aliran fluida ideal (aliran lunak). Garis singgung di
suatu titik pada garis memberikan kita arah kecepatan aliran fluida. Garis alir
tidak berpotongan satu sama lain. Tabung air adalah kumpulan dari garis-garis
aliran.

Dalam aliran tabung, fluida masuk dan keluar melalui mulut tabung. Untuk
itu, semua fluida tidak boleh dimasukkan dari sisi tabung karena dapat
10

menyebabkan persimpangan/perpotongan garis-garis aliran. Hal ini akan


menyebabkan aliran tidak lunak lagi. Adapun persamaan kontinuuitas itu
secara matematis adalah:

Karena sifat fluida yang inkonpresibel atau massa jenisnya tetap, maka
persamaa itu menjadi:
A1.v1 = A2.v2
Persamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan fluida berkurang ketika
melalui pipa lebar dan bertambah ketika melewati pipa sempit.

2. Asas Bernouli
Asas Bernoulli adalah tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi
lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya rendah. Jadi semakin besar
kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan begitupun
sebaliknya.
3. Keseimbangan benda tegar
Banjir mempengaruhi benda tegar seperti bendungan, jembatan, dan
bangunan. Jika aliran banjir mengenai suatu penahan seperti bendungan maka
momen gaya pada dasar penahan dapat ditentukan. Gaya-gaya pada benda
tegar karena aliran banjir dapat dilihat pada Gambar 1.
11

Gambar 1 menunjukkan bendungan dengan ketinggian H dikenai banjir


dan menekan dinding penahan sepanjang L. Gaya df akan menekan penahan
setebal dy pada jarak y dari dasar adalah:

1
𝐹= 𝜌𝑔𝐿𝐻 2
2

Maka momen gaya F terhadap dasar dinding penahan adalah:

𝑑𝜏 = 𝑑F. y

𝜏 = 𝜌𝑔𝐿𝐻 3

dimana F adalah gaya yang diberikan banjir, 𝜎 adalah torsi, 𝜌 adalah massa
jenis air banjir, g adalah percepatan gravitasi, L adalah lebar aliran, H adalah
ketinggian banjir.

D. KARAKTERISTIK FISIKAN DARI BANJIR


1. Debit air

Debit air merupakan materi yang berkaitan dengan volume dan


waktu.Debit air merupakan ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat
suatu tempat atau yang dapat ditampung dalam suatu tempat tiap satu satuan
waktu.dan debit aor merupakan fungsi dari luas penampang dikali kecepatan
aliran.luas penampang saluran yang berbentuk teratur dihitung menurut rumus
bentuk bangunnya.sedangkan bentunk penampang yang tidak teratur dihitung
dengan menggunakan prinsi rata- rata kedalaman air.sedangkan kecepatan
aliran merupakan fungsi dari bentuk saluran ,nilai kekasaran saluran dan
kemiringan aliran.

Pada musin kemarau besar debit air menyusut dratis, sedangkan pada
musin hujan meningkat dratis.Dalam hidrologi dikemukakan, debit air sungai
adalah, tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur permukaan air
sungai.

2. Aliran air
12

Banjir adalah aliran turbulen dengan kecepatan tinggi.Aliran air dikatakan


memiliki sifat- sifat ideal, apabila air tersebut tidak dapat dimanfaatkan dan
berbindah tanpa mengalami gesekan.karena air hanya akan mengalir dari
tempat timggi ke tempat yang rendah,hal ini berarti pada gerakan air tersebut
memiki kecepatan yang tetap pada masing- masing titik dalam pipa dan
gerakannya beraturan akibat pengaruh grafitasi bumi.

Pada aliran sungai adanya aliran air yang mengalir dari satu atau beberapa
tempat sumber air yang berada di ketinggian, misalnya di sebuah puncak bukit
ataupun pengunungan yang tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di
daerah itu,kemudian berkumpul di bagian yang cekung lama kelamaan
dikarenakan sudah penuh akhirnya mengalir kebagian permukaan cekungan
tersebut dan terus mengalir ke permukaan tanah yang paling rendah, namun
karena adanya bagian-bagian di permukaan tanah yang tidk begitu keras, maka
mudah terkikis,sehingga menjadi alur seperti sungai,yang semakin hari
semakin panjang seiring dengan makin derasnya air yang mengalir pada aliran
tersebut.

E. RESIKO DAN RAWAN BANJIR


1. Resiko Banjir
Banjir adalah bencana alam yang paling umum dan mahal biaya
penangananya, contohnya selain dinegara kita Amerika bagian selatan Europa
Barat dan negara di Asia lainya menyebabkan kerugian dalam bidang ekonomi
yang sangat besar mencapai USD $ 30 miliar.
Dikutip dari sebuah jurnal bahwa Kanada memenagemen resiko banjir
dengan beberapa cara :
a) Memasang hambatan banjir pada jendela, pintu dan ventilasi
b) Memasang karung pasir
c) Memasang peralatan pemanas ruangan
13

Lain hal dinegara Belanda, manajemen resiko banjir mereka dengan


menetapkan iuran wajib kepada penduduknya untuk mengatasi permasalahan
ekonomi akibat buruk dari banjir.

2. Rawan Banjir
F. PREDIKSI BANJIR
1. Hujan terus- menerus.
Hujan yang turun terus -menerus dan berlangssung lama akan
memprediksikan terjadinya banjir sehingga air hujan yang jatuh ke permukaan
tanah dan tidak meresap dengan baik, sehingga menimbulkan genangan air,
dan tidak adanya saluran resapan air yang sebanding dengan jumlah air yang
ada, sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik.
Curah hujan yang begitu deras dan berlangsung lama dapat
memprediksikan terjadinya banjir dikarenakan kurangnya daerah resapan air
dan banyak nya pengundulan hutan yang mengurangi daerah resapan air
tersebut yang dapat juga terjadinya longsor.
2. Aliran Sungai
Pada dasar nya banjir itu diprediksi dengan adanya luapan aliran air yang
terjadi pada saluran-saluran air yang menuju ke sungai. Terjadi pada saat hujan
turun ke permukaan bumi maka air hujan itu akan mengalir ke tempat yang
lebih rendah melalui,saluraan- saluran atau sungai- sungai dalam bentuk aliran
permkuaan dan sebagiannya akan masuk dan meresap kedalam tanah
(infiltrasi) dan sebagiannya lagi akan akan menguap ke udara
(evapotranspirasi).
Aliran sungai ini dapat terhambat karena kebiasaan-kebiasan yang tidak
baik dari penduduk sekitar aliran sungai.yang sering sekali tidak
memperhatikan kebiasan yang tidak baik tersebut, yaitu banyak dari penduduk
sekitar aliran sungai yang membuang sambah sembarangan dan bahkan
membuang sampah langsung ke sungai tersebut yang membuat aliran- aliran
sungai tersebut tersumbat, dikarenakan banyak nya sampah masyarakat yang
menghambat aliran-aliran air untuk mengalir dengan semestinya.
14

3. Air Laut Pasang


Pasang air laut ini mengakibatkan terhambatnya darinase air ke hilir
(pembendungan )serta perambatan air banjir ke hulu sungai ,yang
mengakibatkan kenaikan permukaan air sehingga saluran- saluran pembuangan
yang ada tidak dapat membuang air buangan ke dalam aliran alur sungai
tersebut.
4. Penurunan Permukaan Tanah (Land Subsidence)
Penurunan permukaan tanah terjadi dikarenakan terjadinya penambahan
lahan untuk pemukiman penduduk yang jumlah penduduk tesebut meningkat
terus-menerus.sehingga banyaknya gedung-gedung pecakar langit dan
banyaknya pengambilan air tanah terus –menerus .
5. Penyempitan Penampang Sungai.
Penyempitan alur sungai menyebabkan berkurangnya kapasitas
penampang sungai, untuk mengalirkan debit banjir.pada waktu banjir
bersamaan dengan air pasang yang tinggi permukaan air banjir dsi penampang
sungai menjadi besar karena terjadi aliran balik.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPILAN

Bencana Banjir adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang


mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyrakat yang
disebabkan oleh meluapnya air sungai. Sistem sungai merupakan salah satu sistem
kecil yang berada didalam sistem hidrologi

Banjir luapan sungai adalah banjir yang terjadi karena aliran sungai
memiliki debit di atas normal sehingga air sungai melimpah keluar dari saluran
sungai. Hukum Banjir dari Fisika:

1. Persamaan Kontinuitas
2. Asas Bernouli
3. Keseimbangan benda tegar

Karakter Fisika dari banjir ialah:

1. Debit air
2. Aliran air

Banjir memiliki resiko dan rawan seperti yang dijelaskan dalam materi
makalah diatas.

Banjir dapat kita prediksi dengan berbagai cara seperti:

1. Hujan terus- menerus


2. Aliran Sungai
3. Air Laut Pasang
4. Penurunan Permukaan Tanah (Land Subsidence)
5. Penyempitan Penampang Sungai

B. SARAN

15
16

Dengan mempelajari salah satu diantara bencana alam yang sering terjadi
dinegara kita, diharapakan mahasiswa dapat mencrikan solusi untuk penanganan
dan pengurangan resiko dari bencana banjir
DAFTAR PUSTAKA

Hermon, Dedi. 2015. Gegrafi Bencana Alam. Jakarta: PT Raja grafindo persada.

Destriayu Vasista, Ahmad Fauzi dan Ratna Wulan. 2014. Pengaruh LKS
Terintegrasi Materi Bencana Banjir Pada Konsep Benda Tegar dan Fluida
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Dalam Model Ccase Based Learning.
Phillar Of Phisic Education. Vol.4 : 58.
Daniel Henstra, Jason Thistlethwaite dkk. 2018. Flood risk management and
shared responsibility. Exploring Canadian public attitudes and expectations.
CIWEM. Vol. 10 : 1-8.
J.M Kind. 2014. Economically efficient flood protection standards for the
Netherlands. CIWEM. Vol. 7 :103-117.
Arief, Rosyidie. 2013. Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari
Perubahan Guna Lahan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Vol. 3. No
4:241-248

17

Anda mungkin juga menyukai