PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki lebih dari 5.000 sungai besar dan kecil, 30% diantaranya
melewati kawasan padat penduduk, yang tentunya mempunyai potensi terhadap
terjadinya banjir pada wilayah permukiman yang dilalui oleh aliran sungai
tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem sungai dan penyebab banjir?
2. Bagaimana terjadinya luapan sungai:
3. Apa saja hukum hukum fisika yang mendasari banjir?
4. Bagaimana karakteristik fisika dari banjir?
5. Apa saja resiko dan rawan banjir?
6. Bagimana cara memprediksi terjadinya banjir?
1
2
C. Tujuan
1. Menjelaskan sistem sungai dan penyebab banjir
2. Menjelaskan luapan sungai
3. Menjelaskan hukum hukum fisika yang mendasari banjir
4. Menjelaskan karakteristik fisika dari banjir
5. Menjelaskan resiko dan rawan banjir
6. Menjelaskan terjadinya banjir
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem sungai merupakan salah satu sistem kecil yang berada didalam
sistem hidrologi. Sistem hidrologi merupakan siklus air yang kompleks mulai
dari menguapnya air laut menuju atmosfer, kemudian menuju darat dan
kembali lagi ke laut. Sistem sungai merupakan gabungan dari beberapa sub
sistem sungai itu sendiri yang terdiri dari sumber sedimen, tributary, gabungan
alur sungai, aliran sungai, tanggul alam, delta, estuari, endapan bar, channel,
oxbow lake, dan kelokan sungai meander.
Sistem sungai secara tipikal dibagi atas tiga, yaitu sistem pengumpulan
(collecting system), sistem pengangkutan (transporting system) dan sistem
penyebaran (dispersing system).
a. Sistem Pengumpulan
Sistem ini terdiri dari suatu jaringan percabangan sungai pada bagian hulu
(head water region) yang berperan mengumpulkan dan menyalurkan air dan
sedimen menuju sungai utama. Pola yang umum adalah pola pengaliran dendritik
yang menyerupai pohon (dendritic drainage pattern) yang memiliki percabangan
sungai yang meluas hingga bagian hulu hingga mencapai pembagi sistem sungai.
b. Sistem Pengangkutan
3
4
Sistem ini merupakan tubuh utama sungai yang berfungsi sebagai saluran
berlalunya air dan sedimen yang berpindah dari sistem sebelumnya ke arah lautan.
Walaupun proses utamanya adalah pengangkutan, namun pada subsistem ini juga
menerima pasokan air dan sedimen. Pengendapan terjadi pada kelokan kanal
(channel meanders) bagian sisi dalam dan ketika luapan sungai terjadi pada sisi
sungai selama berlangsungnya banjir. Jadi, proses erosi, pengendapan dan
pengangkutan terjadi pada sistem ini.
c. Sistem Penyebaran
Sistem ini terdiri dari jaringan pendistribusian pada muara sungai yaitu air
dan sedimen disebarkan masuk ke laut, danau atau cekungan lainnya. Proses
utamanya adalah pengendapan muatan sedimen kasar dan penyebaran material
berbutir halus juga air sungai yang masuk kedalam basin.
2. Penyebab Banjir
a. Penebangan hutan liar yang menyebabkan hutan gundul
Suatu daerah yang curah hujannya tinggi, jika terjadi berlarut-larut atau
hujan lebat dalam kurun waktu lama, sangat berpotensi terjadi nya banjir
terutama daerah yang datarannya rendah serta memiliki curah hujan yang
tinggi akan semakin lebih mudah terjadinya banjir. Banjir dapat juga terjadi
karena debit/volume air yang mengalir pada suatu sungai atau saluran drainase
melebihi atau diatas kapasitas pengalirannya
i. Terjadinya Tsunami
Merupakan salah satu jenis banjir air laut yang besar. Tsunami biasanya
terjadi akibat dari pergeseran lapisan atmosfer lempeng-lempeng bumi.
Tingginya gelombang tsunami ini dapat menyapu daerah-daerah di sekitarnya
hingga menimbulkan banyak korban jiwa.
7
B. LUAPAN SUNGAI
Di Indonesia, banjir adalah sebuah musibah alam yang mudah terjadi. Hal
ini sebab letak Indonesia pada daerah tropis yang memungkinkan curah hujan
tinggi setiap tahunnya. Banjir di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu
banjir bandang, banjir hujan ekstrim, banjir luapan sungai atau banjir kiriman,
banjir pantai (ROB) dan banjir Hulu.
Banjir luapan sungai adalah banjir yang terjadi karena aliran sungai
memiliki debit di atas normal sehingga air sungai melimpah keluar dari saluran
sungai. Aliran sungai dikatakan normal apabila aliran sungai itu terbatas di bawah
tebing saluran sungai. Daerah di sekitar aliran sungai besar umumnya adalah
dataran banjir yang terbentuk oleh sistem fluvial yang mengakomodasi debit
aliran sungai yang besar dan jarang terjadi. Di daerah hilir dari suatu sistem aliran
sungai, dataran banjir dapat juga berupa dataran pantai.
Banjir luapan sungai disebabkan oleh debit liran sungai di atas normal
akibat curah hujan yang tinggi di Daerah Aliran Sungai (DAS). Dalam sebuah
artikel yang mengutip pendapat Cooke dan Doornkamp (1977), karakteristik
banjir tipe ini ditentukan oleh tiga hal, yaitu fenomena transien (misalnya curah
hujan atau es yang mencair), karakter cekungan DAS, dan tata guna lahan.
Disebutkan pula bahwa hal yang penting dari banjir tipe ini adalah sifatnya yang
berulang (episodik) dan karakter “discharge”.
Curah hujan yang tinggi adalah faktor penyebab yang utama. Oleh karena
itu, banjir ini hanya datang di musim hujan. Kejadiannya diawali oleh curah hujan
8
yang tinggi dalam waktu yang cukup lama. Lamanya banjir ditentukan oleh
tingginya curah hujan dan lamanya hujan, serta karakter cekungan DAS. Karakter
DAS menentukan lamanya genangan banjir.
Kejadian banjir ini dapat diprediksi berdasarkan pada karakter curah hujan
dalam setahun dan karakter DAS. Secara kasar dapat dikatakan bahwa banjir ini
akan terjadi di musim hujan. Cepatnya kedatangan dan lamanya genangan dapat
diprediksi dari karakter DAS dan sejarah banjir yang pernah terjadi. Dalam rangka
memprediksi kejadian banjir ini, informasi prediksi curah hujan dari BMKG perlu
diperhatikan.
Areal yang tergenang oleh banjir ini adalah dataran banjir di sekitar muara
sungai. Luasnya areal genangan ditentukan oleh karakter aliran sungai atau luas
dataran banjirnya dan besarnya debit banjir. Selain itu, untuk daerah-daerah dekat
pantai, kondisi pasang-surut yang ada pada waktu banjir terjadi mempengaruhi
hebatnya banjir ini.
N = kooefisien manning
R = jari jari
I = kemiringan
V = kecepatan aliram
1 2 1
𝑄 = 𝐴𝑣 = 𝐴 𝑅 ⁄3 I ⁄2
𝑛
Q = debit banjir
Keterangan gambar:
Perlu diketahui beberapa istilah dalam aliran fluida. Garis aliran (stream
line) diartikan sebagai jalur aliran fluida ideal (aliran lunak). Garis singgung di
suatu titik pada garis memberikan kita arah kecepatan aliran fluida. Garis alir
tidak berpotongan satu sama lain. Tabung air adalah kumpulan dari garis-garis
aliran.
Dalam aliran tabung, fluida masuk dan keluar melalui mulut tabung. Untuk
itu, semua fluida tidak boleh dimasukkan dari sisi tabung karena dapat
10
Karena sifat fluida yang inkonpresibel atau massa jenisnya tetap, maka
persamaa itu menjadi:
A1.v1 = A2.v2
Persamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan fluida berkurang ketika
melalui pipa lebar dan bertambah ketika melewati pipa sempit.
2. Asas Bernouli
Asas Bernoulli adalah tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi
lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya rendah. Jadi semakin besar
kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan begitupun
sebaliknya.
3. Keseimbangan benda tegar
Banjir mempengaruhi benda tegar seperti bendungan, jembatan, dan
bangunan. Jika aliran banjir mengenai suatu penahan seperti bendungan maka
momen gaya pada dasar penahan dapat ditentukan. Gaya-gaya pada benda
tegar karena aliran banjir dapat dilihat pada Gambar 1.
11
1
𝐹= 𝜌𝑔𝐿𝐻 2
2
𝑑𝜏 = 𝑑F. y
𝜏 = 𝜌𝑔𝐿𝐻 3
dimana F adalah gaya yang diberikan banjir, 𝜎 adalah torsi, 𝜌 adalah massa
jenis air banjir, g adalah percepatan gravitasi, L adalah lebar aliran, H adalah
ketinggian banjir.
Pada musin kemarau besar debit air menyusut dratis, sedangkan pada
musin hujan meningkat dratis.Dalam hidrologi dikemukakan, debit air sungai
adalah, tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur permukaan air
sungai.
2. Aliran air
12
Pada aliran sungai adanya aliran air yang mengalir dari satu atau beberapa
tempat sumber air yang berada di ketinggian, misalnya di sebuah puncak bukit
ataupun pengunungan yang tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di
daerah itu,kemudian berkumpul di bagian yang cekung lama kelamaan
dikarenakan sudah penuh akhirnya mengalir kebagian permukaan cekungan
tersebut dan terus mengalir ke permukaan tanah yang paling rendah, namun
karena adanya bagian-bagian di permukaan tanah yang tidk begitu keras, maka
mudah terkikis,sehingga menjadi alur seperti sungai,yang semakin hari
semakin panjang seiring dengan makin derasnya air yang mengalir pada aliran
tersebut.
2. Rawan Banjir
F. PREDIKSI BANJIR
1. Hujan terus- menerus.
Hujan yang turun terus -menerus dan berlangssung lama akan
memprediksikan terjadinya banjir sehingga air hujan yang jatuh ke permukaan
tanah dan tidak meresap dengan baik, sehingga menimbulkan genangan air,
dan tidak adanya saluran resapan air yang sebanding dengan jumlah air yang
ada, sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik.
Curah hujan yang begitu deras dan berlangsung lama dapat
memprediksikan terjadinya banjir dikarenakan kurangnya daerah resapan air
dan banyak nya pengundulan hutan yang mengurangi daerah resapan air
tersebut yang dapat juga terjadinya longsor.
2. Aliran Sungai
Pada dasar nya banjir itu diprediksi dengan adanya luapan aliran air yang
terjadi pada saluran-saluran air yang menuju ke sungai. Terjadi pada saat hujan
turun ke permukaan bumi maka air hujan itu akan mengalir ke tempat yang
lebih rendah melalui,saluraan- saluran atau sungai- sungai dalam bentuk aliran
permkuaan dan sebagiannya akan masuk dan meresap kedalam tanah
(infiltrasi) dan sebagiannya lagi akan akan menguap ke udara
(evapotranspirasi).
Aliran sungai ini dapat terhambat karena kebiasaan-kebiasan yang tidak
baik dari penduduk sekitar aliran sungai.yang sering sekali tidak
memperhatikan kebiasan yang tidak baik tersebut, yaitu banyak dari penduduk
sekitar aliran sungai yang membuang sambah sembarangan dan bahkan
membuang sampah langsung ke sungai tersebut yang membuat aliran- aliran
sungai tersebut tersumbat, dikarenakan banyak nya sampah masyarakat yang
menghambat aliran-aliran air untuk mengalir dengan semestinya.
14
PENUTUP
A. KESIMPILAN
Banjir luapan sungai adalah banjir yang terjadi karena aliran sungai
memiliki debit di atas normal sehingga air sungai melimpah keluar dari saluran
sungai. Hukum Banjir dari Fisika:
1. Persamaan Kontinuitas
2. Asas Bernouli
3. Keseimbangan benda tegar
1. Debit air
2. Aliran air
Banjir memiliki resiko dan rawan seperti yang dijelaskan dalam materi
makalah diatas.
B. SARAN
15
16
Dengan mempelajari salah satu diantara bencana alam yang sering terjadi
dinegara kita, diharapakan mahasiswa dapat mencrikan solusi untuk penanganan
dan pengurangan resiko dari bencana banjir
DAFTAR PUSTAKA
Hermon, Dedi. 2015. Gegrafi Bencana Alam. Jakarta: PT Raja grafindo persada.
Destriayu Vasista, Ahmad Fauzi dan Ratna Wulan. 2014. Pengaruh LKS
Terintegrasi Materi Bencana Banjir Pada Konsep Benda Tegar dan Fluida
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Dalam Model Ccase Based Learning.
Phillar Of Phisic Education. Vol.4 : 58.
Daniel Henstra, Jason Thistlethwaite dkk. 2018. Flood risk management and
shared responsibility. Exploring Canadian public attitudes and expectations.
CIWEM. Vol. 10 : 1-8.
J.M Kind. 2014. Economically efficient flood protection standards for the
Netherlands. CIWEM. Vol. 7 :103-117.
Arief, Rosyidie. 2013. Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari
Perubahan Guna Lahan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Vol. 3. No
4:241-248
17