Anda di halaman 1dari 21

A.

SCR (SILICON
CONTROL
1. SCR
RECTIFIER)

2. SIMBOL SCR

3. DIAGRAM DAN SKEMA SCR


4. KURVA KARAKTERISTIK SCR

Rangkaian SCR

gerbang akan mengalihkan sebagian dari elektron elektron yang dihasilkan oleh cahaya masuk dan
dengan demikian mengubah kepekaan rangkaian terhadap cahaya yang masuk.

a. GCS ( gate-controlled switch)

1|Page
b. SCS ( silikon-controlled switch)

(a) (b) (c) (d)

Gambar 4.2.9 Crowbar SCR

VCC = VZ + VGT

Gambar 4.2.10 Penambahan perolehan transistor ke crowbar

2|Page
3|Page
B. UJT (UNI JUNCTION TRANSISTOR)
\

1. PENGERTIAN UJT

Uni Junction Transistor (UJT)

2. STRUKTUR DASAR UJT

1. Transistor pertemuan tunggal dapat diprogram, atau PUT, sebenarnya adalah saudara
dekat tiristor. Seperti tiristor, ini terbentuk dari empat lapisan P-N dan mempunyai sebuah
anoda dan sebuah katoda yang tersambung ke lapisan pertama dan lapisan terakhir, dan

4|Page
sebuah gerbang yang disambungkan ke salah satu lapisan tengah. Penggunaan PUT
tidak dapat secara langsung dipertukarkan dengan penggunaan UJT, tetapi menunjukkan
fungsi yang mirip. Pada konfigurasi sirkuit konvensional, digunakan dua resistor
pemrogram untuk mengeset parameter η dari PUT, pada konfigurasi ini, UJT berlaku
seperti UJT konvensional. Peranti 2N6027 adalah contoh dari peranti ini

2. SIMBOL UJT

3. KURVA KARAKTERISTIK UJT

Pada prinsipnya karakteristik dari sebuah transistor sambungan tunggal (unijunction


transistor ) dapat dijelaskan secara sederhana melalui sebuah kurva seperti yang terlihat
pada gambar 7.5

5|Page
4. PENGOPERASIAN UJT

Pada prinsipnya sebuah transistor sambungan tunggal (unijunctiontransistor) merupakan


komponen pengganti dari rangkaian yang terlihat pada gambar dan rangkaian tersebut
dinyatakan sebagai rangkaian ekivalen UJT. Rangkaian ekivalen UJT tersebut disusun oleh
sebuah dioda (D), sebuah tahanan variabel RB1 dan sebuah tahanan tetap RB2 .Pada rangkaian
ekivalen UJT terse b u t t e r l i h a t b a h w a d i a n t a r a B1 dan B2 terdapat 2 (dua) buah
tahanan, yaitu sebuah tahanan variabel RB1 dan sebuah tahanan tetap RB2 .

Tahanan variabel RB1 dan tahanan tetap RB2 pada rangkaian ekivalen UJT tersebut
membentuk sebuah tahanan antar basis (inter - base resistance) serta disimbolkan dengan
RBB .Tahanan variabel pada RB1 disebut demikian karena nilai tahanan tersebut akanberubah-ubah
sesuai dengan arus emiter IE sehingga membuat tahanan pada RB1 tersebut beroperasi layaknya
sebuah tahanan variabel (variable resistance).Rangkaian ekivalen UJT tersebut juga
menunjukan sebuah persambungan PN (PN  junction) yang dibuat oleh dioda (D) dan tegangan
yang melintasi dioda tersebut dinyatakan sebagai tegangan dioda serta disimbolkan dengan VD .
Tahanan variabel RB1 dan tegangan pada titik A VA di dalam rangkaian ekivalen UJT tersebut
membentuk sebuah pembagi tegangan (voltage division). Secara matematis pembagi
tegangan VA dapat ditulis sebagai berikut:

RB 1
VA = VBB
RB1+ RB 2

VA = n VBB

Dimana :

VA = Tegangan pada titik A (Volt)

RB1 = Tahanan variabel B1 (Ω)

RB2 = Tahanan variabel B2 (Ω)

6|Page
VBB = Tegangan B1 – B2 (Volt)

RB 1 RB 1
n = Rasio pengimbang (intrinsic standoff ratio), dimana n= =
RB 1+ RB2 RBB

5. PRINSIP KERJA UJT SEBAGAI OSCILATOR

Mula-mula pada C tidak ada muatan (Uc = 0). Tegangan ini adalah tegangan UE yang
diberikan kepada emitor. Maka antara emitor E dan basis B1 ada perlawanan yang tinggi,
sebab dikatakan ada potensial positip. Potensial pada katoda ini ditentukan oleh
perbandingan antara P2-RB-RA (yang ada didalam transistor) dan R. Tegangan di C (Uc)
naik dengan kecepatan yang ditentukan oleh konstanta waktu P1 dengan C. Maka tegangan
pada E menjadi positip. Jika tegangan Uc mencapai harga UpUJT (UE = Uc ³ Up) maka UJT
akan menghantar, dan turunlah perlawanan antara Emitor E dan Basis 1.Penurunan
perlawanan (tahanan) RE - B1 menghubung singkat C (kondensator membuang muatan).
Bila tegangan C (Uc = UE) turun hingga mencapai ± 2V, maka UJT menyumbat lagi (sakelar
S terbuka), pada kondisi ini C pun akan kembali mengisi muatan. Demikian kejadian ini terjadi
berulang- ulang

Rangkaian ujt sebagai oscilator Denyut tegangan selama C


membuang muatan

Bentuk tegangan pada kondensator dan Arus buang muatan(pengosongan)kondensator


membangkitkan tegangan denyut pada R. Perubahan tahanan pada basis 2 diatur dengan
potensiometer P2. P2 mengatur amplitudo gigi gergaji, sebab dengan P2 kita menetapkan
tingginya amplitudo Up, makin besar P2, makin tinggi pula tegangan katoda, sehingga
diperlukan tegangan UE yang lebih tinggi untuk menjadikan dioda menghantar. R berguna
untuk mengatasi arus pengosongan dari C supaya dioda tidak rusak. Besarnya frekuensi
ditentukan oleh konstanta waktu P1 - C dan juga oleh karakteristik UJT. Makin besar

7|Page
P1,makin rendah pula frekuensinya. Selama C membuang muatan, maka arus yang lewat R
akan menimbulkan tegangan bentuk denyut (pulsa). Sirkuit UJT pernah terkenal pada
penggemar elektronika transistor sekitar tahun 1970-an dan awal 1980 karena UJT
memungkinkan pembuatan osilator sederhana yang dibuat hanya dengan satu peranti aktif.
Sekarang, karena IC menjadi lebih populer , osilator seperti IC pewaktu 555 lebih sering
digunakan. Selain penggunaan pada osilator relaksasi, salah satu penggunaan UJT dan PUT
yang paling penting adalah untuk menyulut tiristor (seperti SCR, TRIAC, dll). Faktanya,
tegangan DC dapat digunakan untuk mengendalikan sirkuit UJT dan PUT karena waktu hidup
peranti meningkat sesuai dengan peningkatan tegangan kendali DC. Penggunaan ini penting
untuk pengendalia AC arus tinggi. Transistor Unijunction (UJT) biasanya digunakan untuk
membangkitkan sinyal trigger untuk SCR

6. PARAMETER TRANSISTOR SAMBUNGAN TUNGGAL

Pada dasarnya transistor sambungan tunggal ( unijunction transistor) memiliki 8 (delapan)


parameter yang sebaiknya diketahui untuk mengoperasikantransistor sambungan tunggal
tersebut, yaitu:

1) Tegangan maksimum emiter (peak emitter voltage)

Pada dasarnya tegangan maksimum emiter atau yang disebut juga dengan peak emitter
voltage merupakan tegangan maksimum dari emiter sebelum transistor sambungan
tunggal (unijunction transistor) memasuki daerah tahanan negatif (negative resistance
region). Secara matematis tegangan maksimum emiter (peak emitter voltage) tersebut
disimbolkan dengan V P

2) Arus maksimum emiter (peak emitter current)

Pada prinsipnya arus maksimum emiter atau yang disebut juga dengan peak emitter
current merupakan arus maksimum dari emiter sebelum transistor sambungan tunggal
(unijunction transistor) memasuki daerah tahanan negatif (negative resistance region).
Arus maksimum emiter (peak emitter current) tersebut juga dapat dipahami sebagai arus
minimum yang dibutuhkan oleh emiteruntuk mengaktifkan transistor sambungan tunggal
(unijunction transistor) . S e c a r a matematis arus maksimum emiter (peak emitter
current) tersebut disimbolkan dengan IP

3) Tegangan lembah emiter (valley emitter voltage)

Pada prinsipnya tegangan lembah emiter atau yang disebut juga dengan valley emitter voltage
merupakan tegangan emiter pada titik lembah (valley point).Secara matematis tegangan
lembah emiter (valley emitter voltage) tersebut disimbolkan dengan VV

4) Arus lembah emiter (valley emitter current)

8|Page
Pada prinsipnya arus lembah emiter atau yang disebut juga dengan valley emitter current 
merupakan arus emiter pada titik lembah (valley point). Secara matematis a r u s
l e m b a h e m i t e r ( valley emitter current) tersebut disimbolkan dengan IV

5) Tegangan antar-basis (inter-base voltage)

Pada prinsipnya tegangan antar-basis atau yang disebut juga dengan inter - base voltage
merupakan tegangan di antara basis1 (B1) dan basis2 (B2) . Secara matematis tegangan
antar-basis (inter - base voltage) tersebut disimbolkan dengan VBB

6) Tegangan jenuh emiter (emitter saturation voltage)

Pada prinsipnya tegangan jenuh emiter atau yang disebut juga dengan emitter saturation
voltage merupakan tegangan yang melintasi emiter (E) dan basis1 (B1) pada arus emiter IE dan
tegangan antar-basis VBB tertentu. Secara matematis tegangan jenuh emiter (emitter
saturation voltage) tersebut disimbolkan dengan VBE(SAT),

7) Tahanan antar-basis (inter-base resistance)

Pada prinsipnya tahanan antar-basis atau yang disebut juga dengan inter –base
resistance merupakan tahanan dc (direct current) di antara basis1 (B1) dan basis2 (B2) saat
emiter (E) dalam kondisi terbuka (opened circuit). Secara matematis tahanan antar-
basis (inter -base resistancce) tersebut disimbolkan dengan RBB

8) Rasio Pengimbang (intrinsic standoff ratio)

Pada prinsipnya rasio pengimbang atau yang disebut juga dengan intrinsic standoff ratio
merupakan perbandingan antara tahanan basis 1 –emiter (RB1) dan tahanan antar-basis
(RBB). Secara matematis rasio pengimbang ( intrinsic standoff ratio) tersebut disimbolkan
dengan n

RB 1
n=
RBB

7. APLIKASI UJT

Pada umumnya Uni Junction Transistor atau UJT ini digunakan pada beberapa aplikasi
rangkaian elektronika seperti berikut ini :

 Osilator Relaksasi (Relaxation Oscillator).


 Rangkaian Saklar Elektronik.
 Sensor Magnetik flux.
 Rangkaian Pembatas Tegangan dan Arus listrik.
 Osilator Bistabil (Bistable oscillators).
 Rangkaian Regulator Tegangan dan Arus Listrik.
 Rangkaian Pengendali Fase (Phase control circuits).

9|Page
C. TRIAC (TRIODE FOR ALTERNATING CURRENT)
1. PENGERTIAN TRIAC

TRIAC, atau Triode for Alternating Current (Trioda untuk arus bolak-balik) adalah sebuah
komponen elektronik yang kira-kira ekivalen dengan dua SCR yang disambungkan
antiparalel dan kaki gerbangnya disambungkan bersama. Nama resmi untuk TRIAC adalah
Bidirectional Triode Thyristor. Ini menunjukkan sakelar dwiarah yang dapat mengalirkan arus
listrik ke kedua arah ketika dipicu (dihidupkan). Ini dapat disulut baik dengan tegangan positif
ataupun negatif pada elektrode gerbang. Sekali disulut, komponen ini akan terus menghantar
hingga arus yang mengalir lebih rendah dari arus genggamnya, misal pada akhir paruh siklus
dari arus bolak-balik. Hal tersebut membuat TRIAC sangat cocok untuk mengendalikan
kalang AC, memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi dengan arus kendali yang
sangat rendah. Sebagai tambahan, memberikan pulsa sulut pada titik tertentu dalam siklus
AC memungkinkan pengendalian persentase arus yang mengalir melalui TRIAC
(pengendalian fase). Low-Current TRIAC dapat mengontak hingga kuat arus 1 ampere dan
mempunyai maksimal tegangan sampai beberapa ratus volt. Medium-Current TRIACS dapat

10 | P a g e
mengontak sampai kuat arus 40 ampere dan mempunyai maksimal tegangan hingga 1.000
volt

Triac merupakan komponen semikonduktor yang tersusun atas diode empat lapis berstruktur
p-n-p-n dengan tiga p-n junction. Triac memiliki tiga buah elektrode, yaitu : gate, MT1, MT2.
Triac biasanya digunakan sebagai pengendali dua arah ( bi-directional).  Apabila kita akan
menggunakan triac dalam pembuatan perangkat atau sistem kontrol elektronik, ada beberapa
hal yang harus diketahui dalam memilih triac sebagai berikut

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Triac  :

 tegangan breakover maju dan mundur


 arus maksimum ( IT maks)
 arus genggam minimum (Ih min)
 tegangan dan arus picu gate yang diperlukan
 kecepatan pensaklaran
 tegangan maksimum dV/dt
 tegangan blocking triac (VDRM)

Boleh dikatakan SCR adalah thyristor yang uni-directional, karena ketika ON hanya bisa
melewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Struktur TRIAC sebenarnya
adalah sama dengan dua buah SCR yang arahnya bolak-balik dan kedua gate-nya
disatukan.Simbol TRIAC ditunjukkan pada gambar-6. TRIAC biasa juga disebut thyristor bi-
directional ( Dua arah ).

TRIAC bekerja mirip seperti SCR yang paralel bolak-balik, sehingga


dapat melewatkan arus dua arah. SCR, TRIAC juga merupakan piranti
t i g a terminal yang digunakan untuk pengaturan daya. Berbeda dengan SCR,
TRIAC dapat mengalirkan arus dalam dua arah. Rangkaian penyulut untuk TRIAC dapat pula
berupa R maupun RC. Untuk mendapatkan pengaturan yang simetris, maka digunakan DIAC.

11 | P a g e
Triac adalah komponen 3 elektroda dari keluarga thyristor yang dapat
menyakelarkan AC atau DC. Tidak seperti diac, triac mempunyai
elektroda kendali (gerbang) yang terpisah yang akan memberikan level
t e g a n g a n y a n g memulai triac untuk konduksi. Seperti Thyristor lainnya, triac
mempunyai perilaku seperti tabung tiratron.

Keterangan :
(a) Rangkaian ekuivalen
(b) Sistem Saklar-Penahan ekuivalen
(c) Lambang rangkaian

Karena lapisan p dan n dalam triac di susun secara seri,


m a k a komponen ini, seperti halnya dengan diac, tidak dapat melewatkan
a r u s d a r i terminal 1 ke terminal 2 dalam arah maju tetapi berperilaku sebagai
dioda yang diberi prategangan terbalik

2. SIMBOL TRIAC

Triac akan tersambung (on) ketika  berada di quadran I yaitu saat arus positif kecil  melewati
terminal gate ke MT1,dan polaritas MT2 lebih tinggi dari MT1, saat triac terhubung dan
rangkaian gate tidak memegang kendali, maka triac tetap tersambung selama polaritas MT2

12 | P a g e
tetap lebih tinggi dari MT1 dan arus yang mengalir lebih besar dari arus genggamnya
(holding current/Ih), dan triac juga akan tersambung saat arus negatif melewati terminal gate
ke MT1,dan polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2, dan triac akan tetap terhubung walaupun
rangkaian gate tidak memegang kendali selama polaritas MT1 lebih tinggi dari MT2. Selain
dengan cara memberi pemicuan melalui teminal gate, triac juga dapat dibuat tersambung (on)
dengan cara memberikan tegangan yang tinggi  sehingga melampaui tegangan breakover-
nya terhadap terminal MT1 dan MT2, namun cara ini tidak diizinkan karena dapat
menyebabkan triac akan rusak. Pada saat triac tersambung (on) maka tegangan jatuh maju
antara terminal MT1 dan MT2 sangatlah kecil yaitu berkisar antara 0.5 volt sampai dengan 2
volt.

3. KURVA KARAKTERISTIK TRIAC

4. KARAKTERISKTIK TRIAC

TRIAC tersusun dari lima buah lapis semikonduktor yang


b a n y a k digunakan pada pensaklaran elektronik. TRIAC biasa juga disebut
thyristor bidirectional. TRIAC merupakan dua buah SCR yang dihubungkan
secara paralel berkebalikan dengan terminal gate bersama.

Berbeda dengan SCR yang hanya melewatkan tegangan


d e n g a n polaritas positif saja, tetapi TRIAC dapat dipicu dengan tegangan polaritas
positif dan negatif, serta dapat dihidupkan dengan menggunakan tegangan bolak-
balikp a d a Gate. TRIAC banyak digunakan pada
r a n g k a i a n p e n g e d a l i d a n pensaklaran.

TRIAC hanya akan aktif ketika polaritas pada Anoda lebih


positif dibandingkan Katodanya dan gate-nya diberi polaritas
p o s i t i f , b e g i t u j u g a sebaliknya. Setelah terkonduksi, sebuah TRIAC akan
tetap bekerja selama arus y a n g m e n g a l i r p a d a T R I A C ( I T ) l e b i h b e s a r
d a r i a r u s p e n a h a n ( I H ) w a l a u p u n arus gate dihilangkan. Satu-satunya cara untuk
membuka (meng-off-kan) TRIAC adalah dengan mengurangi arus IT di bawah arus IH.

13 | P a g e
Perbedaan antara SCR dan TRIAC dapat dilihat juga pada Rangkaiannya y a i t u
pada rangkaian TRIAC tidak terdapat dioda hal ini disebabkan
k a r e n a TRIAC dapat bekerja atau dipicu dengan tegangan positif dan negatif.

Setelah rangkaian selesai di rangkai, kemudian sumber


t e g a n g a n d i berikan pada rangkaian tersebut dimana kondisi TRIAC pada saat itu belum
aktif ,hal ini disebabkan TRIAC belum terpicu.

Apabila sumber tegangan sudah diberikan, maka untuk mengaktifkan


TRIAC dilakukan pemicuan dengan mengatur Resistor Variabel (VR)
s a m p a i lampu menyala atau arus yang mengalir pada TRIAC (IT) lebih besar
dari arus penahan (IH).U n t u k p e m i c u a n T R I A C d e n g a n t e g a n g a n p o s i t i f ,
polaritas anoda harus l e b i h p o s i t i f d i b a n d i n g k a n k a t o d a n y a
s e d a n g k a n u n t u k p e m i c u a n d e n g a n tegangan negative maka polaritas
katodanya harus lebih positif dibandingkan nodanya.

Apabila TRIAC sudah aktif maka kita dapat mengetahui besarnya arus Gate
(IG), arus penahan (IH) dengan melihat pada Ampermeter dan juga dapat
mengetahui besarnya tegangan Gate (VGT), tegangan Anoda Katoda
( V A K ) pada Voltmeter

Selain mengetahui besarnya arus dan tegangan melalui Ampermeter dan Voltmeter, untuk
mengetahui karakteristik dari arus yang mengalir pada TRIAC dengan osiloskop.

5. PRINSIP KERJA TRIAC

Rangkaian TRIAC
Sebelum menghidupkan Triac, sebuah arus yang sangat kecil mengalirpada beban dan semua sumber
tegangan turun ke RC filter dobel. Tegangan inidibagi dan bergerak di fase VC. Ketika VG melewati
penghidupan tegangan, triac hidup dan terhubung sampai ke input tegangan setengah lingkaran dan
berhenti. Ketika input tegangan turun menjadi 0V, triac mati dan prosedur penghidupannya berulang di
tegangan yang terbalik.

6. JENIS – JENIS TRIAC

Ada dua jenis TRIAC:

14 | P a g e
1) Low–Current

Low-Current TRIAC dapat mengontak hingga kuat arus 1 ampere dan mempunyai maksimal
tegangan sampai beberapa ratus volt.

2) Medium-Current

Medium-Current TRIACS dapat mengontak sampai kuat arus 40 ampere dan mempunyai
maksimal tegangan hingga 1.000 volt

7. KELEBIHAN TRIAC

Kelebihan TRIAC diantaranya adalah :

 Dapat mengalirkan arus listrik dalam 2 arah.

 Dapat digunakan untuk mengendalikan tegangan listrik AC (Alternating Current)

 Dapat digunakan sebagai interface antara sistem kendali digital dengan beban dengan
tegangan kerja AC

8. APLIKASI TRIAC

TRIAC merupakan komponen elektronika yang dapat digunakan untuk mengendalikan arus
listrik dalam 2 arah, sehingga TRIAC dapat digunakan untuk mengendalikan arus listrik AC
(Alternating Current). Aplikasi TRIAC pada umumnya digunakan untuk mngendalikan beban
listrik AC seperti lampu listrik AC. Pada rangkaian pengatur kecerahan lampu (dimmer) kita
dapat menemukan TRIAC sebagai komponen utama untuk mengendalikan cahaya lampu.
Selain digunakan sebagai komponen utama dalam rangkaian dimmer, TRIAC juga digunakan
sebagai komponen untuk mengalirkan arus pada suatu solid state relay.Berikut adalah
contoh aplikasi TRIAC dalam rangkaian dimmer lampu AC yang sederhana

Aplikasi TRIAC dalam rangkaian Dimmer lampu listrik AC

15 | P a g e
Dari gambar rangkaian dimmer lampu AC diatas TRIAC merupakan komponen yang
berfungsi untuk menaglirkan arus listrik AC untuk lampu dengan tegangan kerj AC. Dalam
aplikasinya TRIAC pada umumnya dikendalikan menggunakan DIAC sebagai peneyarah
tegangan AC untuk triger pada gate TRIAC

D. DIAC ( DIODE ALTERNATING CURRENT)


1. PENGERTIAN DIAC

DIAC adalah komponen aktif Elektronika yang memiliki dua terminal dan dapat
menghantarkan arus listrik dari kedua arah jika tegangan melampui batas breakover-nya.
DIAC merupakan anggota dari keluarga Thyristor, namun berbeda dengan Thyristor pada
umumnya yang hanya menghantarkan arus listrik dari satu arah, DIAC memiliki fungsi yang
dapat menghantarkan arus listrik dari kedua arahnya atau biasanya disebut juga dengan
“Bidirectional Thyristor”.

Diac merupakan komponen yang paling sederhana dari


k e l u a r g a thyristor, semi konduktor yang terdiri dari tiga lapisan seperti pada transistor pnp.
DIAC dibuat dengan struktur PNP mirip seperti transistor. Lapisan N
pada t r a n s i s t o r d i b u a t s a n g a t t i p i s s e h i n g g a e l e k t r o n
d e n g a n m u d a h d a p a t menyeberang menembus lapisan ini. Sedangkan
pada DIAC, lapisan N di buat cukup tebal sehingga elektron cukup sukar untuk
menembusnya. Struktur DIAC y a n g d e m i k i a n d a p a t j u g a d i p a n d a n g
s e b a g a i d u a b u a h d i o d a P N d a n N P , sehingga dalam beberapa literatur DIAC
digolongkan sebagai dioda.

Hubungan hanya dilakukan dengan tiga lapisan luarnya saja, sehingga dengan demikian diac hanya
mempunyai dua macam terminal, komponen ini dapat bekerja pada tegangan AC maupun DC, dan dapat
konduksi dari dua arah, seperti thyristor lainnya diac mempunyai sifat seperti tabung tiratron.

16 | P a g e
Diac banyak digunakan sebagai Pembantu untuk memicu TRIAC dalam rangkaian AC Switch,
DIAC juga sering digunakan dalam berbagai rangkaian yaitu rangkaian pengendali , penyaklaran,
dan pemicu. Diac digunakan tersndiri atau digabungkan dengan triac, transistor atau SCR
seperti rangkaian lampu dimmer (peredup) dan rangkaian starter untuk lampu neon (florescent
lamps).

2. SIMBOL DIAC

DIAC memiliki dua terminal (elektroda) saja. DIAC ini dirancang (di posisi ke yang lain) untuk dihidupkan
oleh teganganyang lebih besar dari VB -nya.Tegangan VB sangatlah kecil. Ada perbedaan diacdengan VB
tegangan berkisar antara +- 10 V sampai 15 V.

3. STRUKTUR DASAR DIAC

Ditinjau dari segi strukturnya, DIAC terdiri dari 3 lapis semikonduktor yang hampir mirip
dengan sebuah Transistor PNP. Berbeda dengan Transistor PNP yang lapisan N-nya dibuat
dengan tipis agar elektron mudah melewati lapisan N ini, Lapisan N pada DIAC dibuat cukup
tebal agar elektron lebih sulit untuk menembusnya terkecuali tegangan yang diberikan ke
DIAC tersebut melebihi batas Breakover (V BO) yang ditentukannya. Dengan memberikan
tegangan yang melebihi batas Breakovernya, DIAC akan dapat dengan mudah

17 | P a g e
menghantarkan arus listrik dari arah yang bersangkutan. Kedua Terminal DIAC biasanya
dilambangkan dengan A1 (Anoda 1) dan A2 (Anoda 2) atau MT1 (Main Terminal 1) dan MT2
(Main Terminal 2).

4. KURVA KARAKTERISTIK DIAC

Ketika tegangan dari diac bergerak dari tegangan V B, diac break-over dan berperan sebagai
diode penghubung. Peranan ini sama pada kedua arah. Menambahkan diac pada gerbang triac meningkatkan
substansi tegangan penghidupan dari triac dan dengan demikian didapatkan tenaga yang lebih dalam
pengontrolan dalam tegangan tinggi. Dimer yang digunakan sebagai berikut:

Rangkaian DIAC

5. RANGKAIAN EKUIVALEN DIAC

Keterangan :
(a) Rangkaian ekuivalen
(b) Sistem saklar – penahan ekuivalen
(c) Saklar penahan kiri tertutup

18 | P a g e
Rangkaian ekuivalen dari diac adalah dua buah diode empat lapis yangdipasang secara paralel seperti terlihat
pada dibawah. Dilihat secara ideal inisama dengan sistem saklar penahan dalam Gambar (b). Diac
tidak akan menghantar sampai tegangan yang melaluinya melebihi tegangan breakover dalam salah satu
arahnya.

Sebagai contoh apabila tegangan v mempunyai polaritas seperti pada Gambar (a), maka dioda yang
berada di sebelah kiri akan menghantar bila harga v mulai melampaui tegangan breakover Diac. Dalam hal
ini saklar penahan kiritertutup seperti yang terlihat pada Gambar (c) saat v memiliki polaritas
yang berlawanan dengan yang ditunjukkan dalam Gambar (a), maka saklar-penahan kanan
yang akan menutup bila v mulai melampaui tegangan breakover .

Saat penghantaran arus pada Diac sudah mulai berlangsung, satu-satunya cara untuk
membukanya kembali adalah dengan cara pemutusan arusrendah. Ini berarti mengurangi
arus sampai di bawah batas arus-penahan dari piranti yang bersangkutan

6. PRINSIP KERJA DIAC


Seperti yang disebutkan, DIAC merupakan komponen yang dapat menghantarkan arus listrik
dari dua arah jika diberikan tegangan yang melebih batas Breakovernya. Pada prinsipnya,
DIAC memiliki cara kerja yang mirip dengan dua Dioda yang dipasang paralel berlawanan
seperti gambar Rangkaian Ekuivalen diatas.

Apabila tegangan yang memiliki polaritas diberikan ke DIAC, dioda yang disebelah kiri akan
menghantarkan arus listrik jika tegangan positif yang diberikan melebihi tegangan breakover
DIAC. Sebaliknya, apabila DIAC diberikan tegangan positif yang melebih tegangan breakover
DIAC dari arah yang berlawanan, maka dioda sebelah kanan akan menghantarkan arus listrik.

Setelah DIAC dijadikan ke kondisi “ON” dengan menggunakan tegangan positif ataupun
negatif, DIAC akan terus menghantarkan arus listrik sampai tegangannya dikurangi hingga 0
(Nol) atau hubungan pemberian listrik diputuskan.

7. APLIKASI DIAC

1) Piranti Diac banyak digunakan sebagai pemicu rangkaian pengendali daya,


misalnyapemicu TRIAC agar ON pada tegangan input tertentu yang relatif tinggi.
2) Diac banyak di gunakan dalam rangkaian rangkaian pengendali, penyaklaran, danpemicu.
Diac digunakan tersndiri atau digabungkan dengan triac, transistor atau SCR.
3) Aplikasi dimmer lampu

19 | P a g e
REFERENSI
 http://elektronika-dasar.web.id/pengertian-scr-silicon-controlled-rectifier/
 https://id.scribd.com/doc/33212330/SCR-DIAC-TRIAC
 http://teknikelektronika.com/pengertian-scr-silicon-controllled-rectifier-prinsip-kerja-scr/
 http://teknik-ketenagalistrikan.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-dan-fungsi-scr-
sillicon.html#.WDl1rYVOLIU
 http://belajarelektronika.net/pengertian-dan-fungsi-scr-serta-prinsip-kerjanya/
 http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-scr/
 http://xeroctxentral.blogspot.co.id/2014/04/aplikasi-thyristor-dan-scr.html
 http://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/1737-pengertian-scr-
silicon-controlled-rectifier-dan-prinsip-kerjanya
 http://mamaynisaa.blogspot.co.id/2011/05/ujt_02.html
 http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Pengenalan_Wajah_Komponen_Elekt
ronika#Uni_Junktion_Transistor_.28UJT.29
 http://teknikelektronika.com/pengertian-uni-junction-transistor-ujt-dan-cara-kerjanya/
 https://id.scribd.com/doc/171167968/The-Unijunction-Transistor
 https://id.wikipedia.org/wiki/TRIAC
 http://elektronika-dasar.web.id/definisi-dan-prinsip-kerja-triac/
 https://id.scribd.com/doc/171604054/Pengertian-Triac-Dan-Diac
 https://id.scribd.com/doc/43605796/Laporan-Scr-Diac-Triac
 http://sinelectronic.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-triac.html
 http://zonaelektro.net/triac/
 http://ezafauzy.blogspot.co.id/2013/06/3.html

20 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai