DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 1
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 2
2.1 Batasan Penulisan .............................................................................................. 2
2.2 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN...................................................................................................... 3
2.1 Konstruksi UJT .................................................................................................... 3
2.2 Rangkaian Ekuivalen UJT .................................................................................... 4
2.3 Karakteristik Kinerja UJT..................................................................................... 5
2.4 Pengaplikasian UJT ............................................................................................. 8
2.4.1 Osilator Relaksasi ........................................................................................ 9
2.4.2 Penyulut pada SCR .................................................................................... 10
BAB III : KESIMPULAN..................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 14
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Uni Junction Transistor atau UJT untuk sebutan pendeknya, adalah perangkat
solid tiga terminal yang dapat digunakan dalam gerbang pulsa, timing sirkuit dan
aplikasi pemicu generator untuk switch dan mengendalikan baik thyristor dan TRIAC
untuk jenis aplikasi kontrol daya AC.
Menurut artikel resmi pada ElectronicsTutorials, UJT memiliki nama transistor,
namun karakteristik switching pada UJT sangat berbeda dari FET karena tidak dapat
digunakan untuk memperkuat sinyal melainkan digunakan sebagai transistor switching
on-off. UJT memiliki konduktivitas searah dan karakteristik impedansi negatif yang
bertindak lebih seperti tegangan variabel pembagi selama breakdown.
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Konstruksi UJT
UJT (Uni Junction Transistor) merupakan piranti semikonduktor yang dikenal
sebagai dioda berbasis ganda (double base diode). Sama halnya dengan dioda, UJT
bekerja dengan prinsip junction atau sambungan yang terbentuk dari interaksi
(konduksi) hole dengan elektron antara bahan semikonduktor tipe P dan N. Pembeda
UJT dari dioda ialah komposisi bahan semikonduktor penyusunnya, dimana penyusun
pada UJT terdiri dari sebuah batang semikonduktor tipe N berdoping rendah (resistansi
tinggi, disebut dengan N channel) dan bahan tipe P berdoping tinggi dalam bagian yang
kecil, ditumbukkan di salah satu sisinya (disebut dengan P+).
(a) (b)
Simbol pada UJT hampir mirip dengan FET (Field Effect Transistor), pembedanya
ada pada gate yang tidak berupa panah lurus tetapi berupa panah miring pada UJT dan
tidak disebut gate tetapi emitor, kedua terminal lainnya pada UJT disebut basis (B1 dan
B2) tetapi pada FET disebut dengan source dan drain.
dibandingkan dengan RB1. Pada bagian bawah (RB1) dinyatakan dengan resistor variabel
dikarenakan nilai resistansi akan berubah ketika beroperasinya device, bergantung dari
bias antara emitor dengan basis.
Total resistansi dari batang tipe N (resistansi Ohmic-nya) akan tergantung pada
tingkat doping semikonduktor yang sebenarnya, sebagaimana dimensi fisik dari saluran
tipe N. Resistansi Ohmic ialah resistansi di antara B1 dan B2 ketika emitor dalam
keadaan rangkaian terbuka, dinyatakan dengan nilai RBB (interbase resistance atau
resistansi antarbasis) dimana RBB sama dengan RB2+RB1. Jika diukur dengan ohmmeter,
resistansi statis ini biasanya terukur pada rentang sekitar 4 k hingga 10 k untuk
tipikal paling umum dari UJT, seperti 2N1671, 2N2646 atau 2N2647.
Sehingga, 1 =
Tegangan yang ada pada RB1 dinyatakan dengan V1 yang sama dengan RB1
dibagi dengan RBB dikali VBB. Rasio antara V1 dengan VBB yang setara dengan RB1 per RBB
disebut intrinsic-stand-off ratio (nisbah hambatan basis intrinsik), dinyatakan dengan
simbol eta (), merupakan salah satu parameter dari piranti UJT. Nilai dari biasanya
ada pada rentang 0,51 sampai 0,82. Ini berarti junction tipe P akan terbentuk sekitar di
titik tengah channel atau diatasnya (lebih dari setengahnya).
Tegangan VBB pada RB1 membias mundur (reverse bias) dioda. Oleh karena itu,
arus pada emitor bernilai 0 (nol). Pada dioda, di antara P+ dan N tepat melalui junction,
nilai tegangannya akan bergantung pada VBB.
Karakteristik UJT didapat dari keadaan ketika sumber tegangan diberikan antara
terminal emitor (E) dengan terminal basis V1 (ground) yang diberikan secara meningkat
besarnya hingga batas tertentu.
Ketika supply tegangan diberikan antara terminal E dengan B1, arus tidak akan
mengalir melaluinya hingga supply tegangan mencapai nilai tegangan threshold (VT )
untuk dioda agar terbias maju. Jika dioda silikon, tegangan yang harus diberikan pada
sisi P (emitor) harus lebih 0,7 Volt dari tegangan yang ada di sisi lain (katoda) dioda,
yang merupakan VBB, untuk menjadikan dioda ekuivalen dalam kondisi bias maju.
Pada kondisi bias maju, hole-hole dan elektron-elektron saling bertukar pada junction,
terjadi konduksi dan arus pun lewat dari emitor ke ground (B1) dan itulah sebab RB1
nilainya dapat berubah-ubah.
Karakteristik UJT serupa dengan karakteristik dioda hingga switching terjadi.
Berikut Gambar 4 merupakan sirkuit ekuivalen UJT, dengan VEB merupakan tegangan
antara terminal E dengan B1 seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Untuk mengukur karakteristik UJT diperlukan pengukuran pada IE, VE, VB dan VBB.
Sambungkan power supply VBB dan monitor tegangan antara basis dan ground yang
terhubung dengan B1 (VB). Monitor arus pada emitor (IE) dengan menyambungkan
ammeter secara seri dengan emitor lengkap dengan resistor (RE) untuk melindungi
sambungan emitor-basis (karena ketika terbias maju, arus yang tersalurkan sangat
besar dan harus dibatasi), serta monitor sumber tegangan yang menuju emitor (VE),
yaitu tegangan antara emitor dengan B1.
tegangan emitor pada titik terendah karena penurunan yang diakibatkan bias maju
sebelum tegangan dan arusnya terus menerus naik (dalam keadaan saturasi). Adapun
wilayah dengan resistansi negatif dimana arus akan naik sejalan dengan tegangan yang
turun.
Beban akan tetap aktif (SCR akan tetap "terpicu") dan tegangan supply
harus dihilangkan untuk de-energi beban. Dengan desain mikrokontroler, hal ini
dapat dilakukan lebih mudah dengan chip.
Adapun pengaplikasian UJT pada rangkaian multivibrator tone yang
ditunjukkan pada Gambar 9 berikut yang menunjukkan up-side-down
multivibrator menyalakan sirkuit tone, dimana UJT dapat dibuat on dan off
dengan mengontrol charging resistor 47 k.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. Unknown. Uni Junction Transistor, http://www.electronics-
tutorials.ws/power/unijunction-transistor.html
Admin. Unknown. Uni Junction Transistor.
http://www.electricalengineeringinfo.com/2014/06/unijunctiontransistor.html#
Admin. Unknown. The UJT Transistor,
http://www.talkingelectronics.com/projects/UJT/UJT_Page.html
Kustija, Juju. 2010. Modul Mekatronika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Natarajan, T. S. 2008. Lecture 38 : Uni Junction Transistor. Madras: IIT Madras.
Paragya. 2015. Transistor UJT, http://paragyamd.blogspot.co.id/2015/01/transistor-
ujt.html
Rashid, Muhammad H. 1993. Power Electronics: Circuits, Devices and Applications, 2nd
Ed. New Jersey: Prentince Hall Inc.