Anda di halaman 1dari 5

TRANSISTOR

Komponen-komponen elektronika dalam peralatan elektronika dasar yang komplek seperti


diode, transistor, OP-Amplifier, dan komponen lainnya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti
ini merupakan cabang dari Ilmu Fisika.

Suatu alat elektronika akan tersusun dari banyak rangkaian elektronika. Serangkaian itu
sesungguhnya memanfaatkan penggabungan sifat dari elektronika. Karena tiap-tiap komponen
elektronika memiliki karakteristik atau prinsip kerja yang berbeda. Resistor yang memiliki sifat
penghambat arus, kasitor yang memilik fungsi sebagai penyimpan energy dalam medan listrik,
inductor yang memiliki karakter penyimpan energy dalam bentuk medan magnet, diode yang
memiliki sidat pensaklar, dan sebagainya. Perbedaan inilah yang akan dirancang menjadi
kesatuan elektronika yang saling melengkapi sifatnya., sehingga terciptalah suatu alat elektronik
dengan fungsi tertentu.

Komponen-komponen elektronika dikenal ada dua jenis komponen yaitu komponen aktif dan
komponen pasif. Dua macam komponen elektronika dalam elektronika dasar ini selalu ada dalam
setiap rangkaian elektronika.

3.2 Pengertian Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit
sumber listriknya. Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E)
dan Kolektor (C).

3 Transistor Unipolar

Transistor Unipolar adalah salah satu transistor yang memiliki satu sambungan kutub, yang
terbagi menjadi dua yaitu FET ( Field Effect Transistor ) memiliki JFET kanal P dan N, dan
MOSFET memilki kanal P dan N. Fungsinya membuat N – Channe JFET menjadi sebuah versi
solid – state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan katode.
Keduanya bekerja di “depletion mode”, dan juga memilki impedansi input tinggi dan
menghantarkan arus listrik dibawah control tegangan input.

Transistor Bipolar

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua
polaritas pembawa muatan: elektron dan hole, untuk membawa arus listrik. BJT (Bipolar
Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan
sebagai dua diode yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal.
Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).

Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan
arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari
penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus
pada basis biasanya dilambangkan dengan β

BJT (Bipolar Junction Transistor) tersusun atas tiga material semikonduktor terdoping yang
dipisahkan oleh dua sambungan pn. Ketiga material semikonduktor tersebut dikenal dalam BJT
sebagai emitter, base dan kolektor (Gambar 3.1). Daerah base merupakan semikonduktor dengan
sedikit doping dan sangat tipis bila dibandingkan dengan emitter (doping paling banyak) maupun
kolektor (semikonduktor berdoping sedang). Karena strukturnya fisiknya yang seperti itu,
terdapat dua jenis BJT. Tipe pertama terdiri dari dua daerah n yang dipisahkan oleh daerah p
(npn), dan tipe lainnya terdiri dari dua daerah p yang dipisahkan oleh daerah n (pnp). Sambungan
pn yang menghubungkan daerah base dan emitter dikenal sebagai sambungan base-emiter (base-
emitter junction),sedangkan sambungan pn yang menghubungkan daerah base dan kolektor
dikenal sebagai sambungan base-kolektor (base-collector junction).
Gambar 3.1 Dua Jenis Bipolar Junction Transistor (BJT)

Gambar 3.2 menunjukkan simbol skematik untuk bipolar junction transistor tipe npn dan pnp.

Gambar 3.2 Simbol BJT tipe NPN dan PNP

Prinsip kerja dari transistor

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam
rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi
pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-
rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.

Transistor Unipolar

FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan
(elektron atau hole). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit
dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah
Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah
dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut.

Transistor Bipolar

Gambar 3.3 menunjukkan rangkaian kedua jenis transistor npn dan pnp dalam mode operasi aktif
transistor sebagai amplifier. Pada kedua rangkaian, sambungan base-emiter (BE) dibias maju
(forward-biased) sedangkan sambungan base-kolektor (BC) dibias mundur (reverse-biased).

Gambar 3.3 Forward-Reverse Bias pada BJT


Sebagai gambaran dan ilustrasi kerja transistor BJT, misalkan pada transistor npn (gambar 3.4).
Ketika base dihubungkan dengan catu tegangan positif dan emiter dicatu dengan tegangan
negatif maka daerah depletion BE akan menyempit. Pencatuan ini akan mengurangi tegangan
barrier internal sehingga muatan mayoritas (tipe n) mampu untuk melewati daerah sambungan pn
yang ada. Beberapa hole dan elektron akan mengalami rekombinasi di daerah sambungan
sehingga arus mengalir melalui device dibawa oleh hole pada base(daerah tipe-p) dan elektron
pada emiter (daerah tipe-n ). Karena derajat doping pada emiter (daerah tipe n) lebih besar
daripada base (daerah tipe p), arus maju akan dibawa lebih banyak oleh elektron. Aliran dari
muatan minoritas akan mampu melewati sambungan pn sebagai kondisi reverse bias tetapi pada
skala yang kecil sehingga arus yang timbul pun sangat kecil dan dapat diabaikan.

Elektron banyak mengalir dari emiter ke daerah base yang tipis. Karena daerah base berdoping
sedikit, elektron pada hole tidak dapat berekombinasi seluruhnya tetapi berdifusi ke dalam
daerah depletion BC. Karena base dicatu negatif dan kolektor dicatu positif (reverse bias), maka
depletion BC akan melebar. Pada daerah depletion BC, elektron yang mengalir dari emiter ke
base akan terpampat pada daerah depletion BC. Karena pada daerah kolektor terdapat muatan
minoritas (ion positif) maka pada daerah sambungan BC akan terbentuk medan listrik oleh gaya
tarik menarik antara ion positif dan ion negatif sehingga elektron tertarik kedaerah kolektor. Arus
listrik kemudian akan mengalir melalui device.

DAFTAR PUSTAKA

R.A Penfold. 2002. Dasar-dasar elektronika untuk pemula.CV, Pionir Jaya : Jakarta.

Kusuma Wijaya, Sastra.2003. Diktat Elektronika I FISIKA FMIPA UI. Jakarta. Albert Paul
Malvino, 2003. Prinsip-prinsip Elektronika, Jakarta. Penerbit Salemba Teknika

Anda mungkin juga menyukai