Anda di halaman 1dari 4

1 SEJARAH TRANSISTOR

Sekitar tahun 1947an, Tiga orang ilmuwan fisika asal Amerika yaitu William Shockley beserta
rekannya John Barden, dan W. H Brattain yang tergabung sebagai peneliti pada sebuah laboratorium
milik perusahaan AT&T Bell, merekalah yang berhasil pertama kali menemukan Transistor.

Transistor adalah nama yang diberikan oleh ilmuwan John Robinson karena sifat kerjanya komponen ini
yang dapat menghantarkan energi dengan kekuatan daya hantar dapat ditentukan dengan cara mengatur
nilai tahanan pada bias pengontrolnya. Pernyataan ini sesuai dengan kepanjangan kata dari transistor
yaitu Transfer (Pemindahan) dan Varistor(Variable Resistor).

Dan sekitar tahun 1958an, komponen transistor mulai digunakan pada rangkaian elektronik dalam projek-
projek penelitian para ilmuwan tersebut.

2.PENGERTIAN TRANSISTOR

Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi seperti sebagai
penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya. Transistor merupakan
salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian
elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor
untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud
tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol
Game, Power Supply dan lai
3.JENIS JENIS TRANSISTOR
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:

 Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide


 Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
 Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, S
CR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
 Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
 Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
 Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan
lain-lain
 Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain

1. Bipolar Junction Transistor (BJT)
Bi artinya dua dan Polar asal kata dari polarity yang artinya polaritas, dengan kata lain bipolar junction
transistor (BJT) adalah jenis Transistor yang memiliki dua polaritas yaitu hole (lubang) atau elektron
sebagai carier (pembawa) untuk menghantarkan arus listrik. Prinsip dasar konstruksinya disusun seperti
dari dua buah dioda yang disambungkan pada kutub yang sama yaitu Anoda dengan anoda sehingga
menghasilkan transistor jenis NPN atau Katoda dengan katoda yang menjadi transistor jenis PNP. kaki
pada transistor BJT ada 3 yaitu kaki Basis sebagai titik pertemuan dua dioda dan dua kaki lainnya
adalah kolektor dan emiter. Perhatikan gambar berikut:

Simbol Transistor Bipolar

Konstruksi sambungan pada transistor BJT terdiri dari 2 lapisan penyangga atau sering disebut depletion
layer, lapisan penyangga pertama yaitu antara kaki basis dan kolektor dan yang kedua lapisan penyangga
antara basis dan emiter. Untuk membuat sambungan antara basis dengan emiter maka lapisan penyangga
dibuat lebih tebal dibanding dengan lapisan penyangga untuk sambungan kolektor dan basis, tetapi
ketebalan masing-masing lapisan ini dapat berubah sesuai besar arus pada yang diberikan pada kaki basis.

Seperti kita ketahui bahwa komponen dioda memiliki tegangan drop, itu juga terjadi untuk transistor, dimana
tegangan drop ini tergantung dari bahan semikonduktor yang digunakan. umumnya untuk transistor
berbahan silicon memiliki tegangan drop 0,7V. Tegangan drop ini adalah minimal tegangan yang bisa
menembus lapisan penyangga pada transistor. Transistor BJT bekerja berdasarkan besar arus pada kaki
basis sebagai biasnya, semakin besar arus bias pada kaki basis maka semakin besar juga arus yang dapat
dihantarkan antara emiter ke kolektor..

Jika dijadikan sebagai rangkaian penguat atau amplifier, ada 3 konfigurasi rangkaian dasar penguatan
transistor antara lain:
1. Rangkaian penguat basis bersama (Common base), pada konfigurasi ini tegangan yang
akan diperkuat.
2. Rangkaian penguat kolektor bersama (Common Colector), Arus yang akan diperkuat pada
konfigurasi ini.
3. Rangkaian emiter bersama (Common eiter), Konfigurasi ini akan menghasilkan penguatan
arus dan tegangan.
Artikel lainnya akan membahas lebih detail dari masing-masing konfigurasi rangkaianb diatas.

2. Unipolar Junction Transistor (UJT)


Uni artinya satu Polar artinya polaritas. Pada transistor UJT hanya satu polaritas saja yang dijadikan
carier/pembawa muatan arus listrik, yaitu elektron saja atau hole/lubangnya saja, tergantung dari jenis
transistor UJT tersebut. Karena prinsip kerjanya transistor ini berdasarkan dari efek medan listrik, maka
transistor UJT lebih dikenal dengan nama FET (Field Efect Transistor) atau Transistor Efek Medan. Sama
seperti transistor Bipolar FET juga memiliki 3 kaki tetapi dengan nama yang berbeda yaitu Gate (G) seperti
basis pada transistor BJT, Drain (D) seperti koleltor dan Source (S) seperti emiter . .

Simbol Field Efect Transistor (FET)

Berbeda dengan BJT, Arus Output pada kaki Drain ini dikontrol oleh besar tegangan pada kaki gate,
Perubahan besar tegangan pada gate akan merubah besar arus pada kaki drain, efek membesar atau
mengecilnya arus pada kaki drain ini ditentukan oleh konstruksi FETnya. FET dibagi dua jenis yaitu kanal
P seperti BJT jenis NPN dan FET kanal N seperti BJT jenis PNP, dan keluarga FET yang sering
digunakan yaitu JFET kepanjangan dari Junction-Field Efect Transistor dan MOSFET kepanjangan
dari Metal Oxide Semiconductor-Field Efect Transistor . Cara kerja mosfet ada dua model dan ini
ditentukan oleh konstruksinya yaitu Enhancement mode (mode penebalan) dan Depletion mode (mode
penipisan), sedangkan cara kerja JFET hanya pada mode Depletion saja.

Untuk penjelasan masing-masing jenis FET dibahas pada artikel lain secara detail..

Karakteristik Transistor
Transistor bipolar dan Unipolar memiliki perbedaan karakteristik dari cara kerjanya, Ada kekurangan dan
kelebihan dari keduanya.. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel karakteristik transistor dibawah ini:

Karakteristik Transistor

Anda mungkin juga menyukai