A. TUJUAN
1. Mempelajari karakteristik masukan transistor basis ditanahkan
2. Mempelajari karakteristik keluaran transistor basis ditanahkan
3. Membuat grafik karakteristik transistor ditanahkan
B. TEORI DASAR
Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan (junction). Sambungan itu
membentuk transistor PNP maupun NPN. Ujung ujung terminalnya berturut turut disebut
emitor,base dan kolektor. Base selalu berada ditengah.Transistor ini disebut transistor
bipolar karena strukturnya dan prinsip kerjanya tergantung dari perpindahan elektron di
kutub negatif ,mengisi kekurangan elektron(hole) di kutub positif. William Shockley pada
tahun 1951 yang pertama kali menemukan transistor bipolar.
Masukan disadap dari terminal emitor-basis dan keluara disadap terminal kolektor
basis. Jadi terminal basis dipakai bersama sebagai basis,sehingga penguat jenis ini dikenal
sebagai penguat dengan basis ditanahkan. Karakteristik masukan statis dapat dipelajari
melalui pengukuran tegangan masukan yaitu tegangan antara emitor bais (VEB) dan kuat
arus masukan yaitu kuat arus yang masuk melalui Emitor (IE) pada tegangan keluaran
(VCB) tertentu.
Sifat masukan dari transistor PNP dalam konfigurasi sekutu basis diperlihatkan
dengan membuat grafik antara IE (mA) terhadap VEB (Volt). Karakteristik grafik yang
dihasilkan akan berbeda untuk nilai VCB yang berbeda. Grafik karakteristik ini identik
dengan karakteristik dioda bias maju.
Sifat masukan transistor dalam konfigurasi CB yang dipengaruhi tegangan VCB
disebabkan karena menebalnyua daeerah kosong (Delepation Region) pada sambungan
Jc karena tegangan sambungan Vc yang semakin negatif. Dengan menebalnya daerh
kosong berarti tebal basis secara efektif akan berkurang, ada dua akbiat yang akan
disebabkan berkurangnya tebal basis. Pertama menjadi lebih besar, karena hole injection
did aerah basis yang melakukan rekombinasi jumlahnya berkurang. Kedua,jarak efektif
antara Je dan Jc semakin kecil,menurunya konsentrasi hole minoritas injection di daerah
basis semakin tajam. Perlu diingat bahwa pada sambungan kolektor-basis mendapat
tegangan arah balik, konsentrasi dari hole injection pada sambungan ini harganya
mendekati nol. Dengan penurunan konsentrasi yang lebih tajam,harga Ie menjadi semakin
besar. Jadi kesimpulannya, dengan Vcb yang semakin negatif, kalau Veb tetap,harga Ie
semakin besar.
Karakteristik keluaran statis dapat dipelajari melalui pengukuran tegangan
keluaran, yaitu tegangan antara kolektor basis Vcb dan kuar arus keluaran yaitu kuar arus
yang keluar melalui terminal kolektor Ic pada arus masukan Ie tertentu.
Sifak keluaran transistor PNP dalam konfigurasi basis bersama dapat digambarkan
dari karekteristik yang dihasilkan oleh arus kolektor Ic terhadap tegangan kolektor basis
Vcb pada nilai Ie tertentu. Dari grafik yang dihasilkan dapat diamati tiga daerah sifat
keluaran,yaitu daerah mati, aktif, dan jenuh1
TEORI TAMBAHAN
Transistor adalah suatu komponen aktif yang dibuat dari bahan semikonduktor ada
dua macam yaitu transistor dwikutub (bipolar) dan transistor efek medan. Transistor
digunakan dalam rangkaian untuk memperkuat isyrat artinya isyarat masukan lemah dan
diubah menjadi isyarat kuat pada keluaran. Pada transistor dwikutub sambungan p-n
antara emitor dan basis.2
Transistor mempunyai tiga kaki (elektroda) yang diberinama basis (b), emitor (e)
dan collector (c). Basis dihubungkan pada lapisan tengah sedang emitor dan collector
pada lapisan tepi. Emitor artinya pemancar, disinilah pembawa muatan berasal. Kolektor
artinya pengumpul.Pembawa muatan yang berasal dari emitor ditampung pada collector.
Basis artinya dasar, basis digunakan sebagai elektroda mengendali. Prinsip transistor juga
sebagai penguat (amplifier): artinya transistor bekerja pada wilayah antara titik jenuh dan
kondisi terbuka (cut off), tetapi tidak pada kondisi keduanya. Prinsip transistor sebagai
penghubung (saklar): transistor akan mengalami Cutoff apabila arus yang melalui basis
sangat kecil sekali sehinga collector dan emitor akan seperti kawat yang terbuka, dan
transistor akan mengalami jenuh apabila arus yang melalui basis terlalu besar sehingga
antara collector dan emitor bagaikan kawat terhubung dengan begitu tegangan antara
collector dan emitor Vce. Prinsip dasar dari kerja transistor yang lain adalah tidak akan
ada arus antara collector dan emitor apabila pada basis tidak diberi tegangan muka atau
bias. Bias pada basis ini biasanya diikuti dengan sinyal-sinyal atau pulsa listrik yang
nantinya hendak dikuatkan, sehingga pada collector, sinyal yang di inputkan pada kaki
basis telah dikuatkan. Kedua jenis transistor baik NPN ataupun PNP memiliki prinsip
kerja yang sama.3
Transistor NPN dan transistor PNP merupakan transistor yang terbuat dari
semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N. Pada transistor tipe ini nilai pergerakan
dari elektronnya akan lebih tinggi dibandingkan dengan pergerakan muatan positifnya,
sehingga akan memungkinkan sistem beroperasi dengan arus yang besar dan pada
kecepatan yang besar. Arus pada basis akan dikuatkan oleh kolektor. Jadi transistor NPN
akan memasuki daerah aktif ketika tegangan yang berada pada basis lebih tinggi dari pada
emitor dan menuju keluar yang menunjukan arah arus konvensional, saat alat mendapat
panjar maju.5
Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitudaerah aktif,
daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai
penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistordigunakan pada rangkaian
digital, transistor biasanya beroperasi pada daerahsaturasi dan cutoff. Daerah breakdown
biasanya dihindari karena resiko transistormenjadi hancur terlalu besar.7
D. LANGKAH PERCOBAAN
Karakteristik statis Masukan
1. Buatlah rangkaian seperti skema dibawah dengan kedua sumber tegangan dalam
keadaan terbuka
1. Buatlah rangkaian seperti skema dibawah dengan kedua sumber tegangan dalam
keadaan terbuka
E. PERTANYAAN AWAL
1. Buatlah grafik karakteristik masukan transistor basis ditanahkan, dimana kuat arus
emitor Ie sebagai sumbu Y dan tegangan emitor-Basis Veb sebagai sumbu X
IE
VEB
2. Buatlah grafik karakteristik masukan transistor basis ditanahkan,dimana kuat arus
kolektor Ic sebagai sumbu Y dan tegangan Kolektor-Basis Vcb sebagai sumbu X
IC
VCB
F. TABEL PENGAMATAN
G. DATA PENGAMATAN
Karakteristik Statis Masukan
0 volt 3 volt 6 volt 9 volt
No.
Veb Ie (mA) Veb Ie (mA) Veb Ie (mA) Veb Ie (mA)
1 0,50 1,45 0,50 0,05 0,50 0,60 0,50 1,25
2 1,00 3,00 1,00 1,00 1,00 1,25 1,00 1,50
3 1,50 4,50 1,50 2,50 1,50 2,50 1,50 3,50
4 2,00 6,00 2,00 4,00 2,00 4,50 2,00 6,00
5 2,50 7,50 2,50 5,50 2,50 5,50 2,50 6,50
6 3,00 8,50 3,00 4,50 3,00 7,50 3,00 8,00
7 3,50 10,50 3,50 8,50 3,50 9,50 3,50 8,50
8 4,00 12,00 4,00 10,50 4,00 10,00 4,00 9,50
9 4,50 13,00 4,50 13,00 4,50 12,00 4,50 12,50
10 5,00 14,50 5,00 14,50 5,00 13,50 5,00 14,50
H. PENGOLAHAN DATA
Nst. V 0,01 volt I 0,01 mA
1 1
∆𝑉 = . 𝑁𝑆𝑇 ∆𝐼 = . 𝑁𝑆𝑇
2 2
∆𝑉 ∆𝐼
𝐾𝑆𝑅 = .100% 𝐾𝑆𝑅 = .100%
̅
𝑉 𝐼̅
3 volt
I̅ 0,05 1,00 2,50 4,00
ΔI 0,005 0,005 0,005 0,005
KSR 10,00% 0,50% 0,20% 0,13%
I 0,05 ± 0,005 1,00 ± 0,005 2,50 ± 0,005 4,00 ± 0,005
I̅ 5,50 4,50 8,50
ΔI 0,005 0,005 0,005
KSR 0,09% 0,11% 0,06%
I 5,50 ± 0,005 4,50 ± 0,005 8,50 ± 0,005
I̅ 10,50 13,00 14,50
ΔI 0,005 0,005 0,005
KSR 0,05% 0,04% 0,03%
I 10,50 ± 0,005 13,00 ± 0,005 14,50 ± 0,005
6 volt
I̅ 0,60 1,25 2,50 4,50
ΔI 0,005 0,005 0,005 0,005
KSR 0,83% 0,40% 0,20% 0,11%
I 0,60 ± 0,005 1,25 ± 0,005 2,50 ± 0,005 4,50 ± 0,005
I̅ 5,50 7,50 9,50
ΔI 0,005 0,005 0,005
KSR 0,09% 0,07% 0,05%
I 5,50 ± 0,005 7,50 ± 0,005 9,50 ± 0,005
I̅ 10,00 12,00 13,50
ΔI 0,005 0,005 0,005
KSR 0,05% 0,04% 0,04%
I 10,00 ± 0,005 12,00 ± 0,005 13,50 ± 0,005
9 volt
Dianalisa dari grafik di atas, dapat dilihat pada saat VCB 0 volt, 6 volt, dan 9 volt,
grafik menanjak naik dan tidak turun, sedangkan pada 3 volt, ada 1 titik dimana grafiknya
turun. Kemudian pada 3 volt, 6 volt, dan 9 volt, titik awal grafik masing-masing
meningkat, namun pada 0 volt berada di atas semuanya. Pada titik akhir, grafik dari 0
volt, 3 volt, dan 9 volt bertemu di satu titik yang sama. Kemudian jika dibandingkan
antara 0 volt dan 9 volt, 0 volt lebih konstan naik daridapa 9 volt.
Data yang dihasilkan memiliki kesalahan relative yang sangat kecil, sehingga data
yang didapatkan dapat dikatakan benar atau hampir akurat.
J. PERTANYAAN AKHIR
1. Buatlah grafik karakteristik masukan transistor basis ditanahkan, dimana kuat arus
emitor (IE) sebagai sumbu Y dan tegangan emitor-basis (VEB) sebagai sumbu X.
lukiskan untuk nilai VCB yang berbeda pada satu bidang kartesian yang sama.
Jawaban:
4. Untuk kurva karakteristik keluaran transistor, tentukan daerah mati, daerah aktif
dan daerah jenuh transistor basis ditanahkan
Jawaban:
Tidak dapat dijawab karena kurva tidak ada.
K. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang berjudul Karakteristik Transistor Basis Ditanahkan kali ini,
bertujuan untuk mempelajari karakteristik masukan transistor basis ditanahkan,
mempelajari karakteristik keluaran transistor basis ditanahkan, dan membuat grafik
karakteristik transistor ditanahkan.
L. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA