PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari berbagai komponen yang
pada umumnya beroperasi pada arus lemah melalui pengendalian aliran
elektron (muatan listrik) dalam suatu peralatan seperti komputer dan peralatan
elektronik lainnya. Ilmu yang mempelajari konsep dalam komponen
elektronika merupakan cabang ilmu fisika, sedangkan bentuk desain dan
pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik
komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.
Transistor merupakan suatu komponen elektronika yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan dapat digunakan sebagai penguat, rangkaian switching,
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya seperti untuk
rancangan panel surya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik,
dimana berdasarkan arus atau tegangan inputnya, memungkinkan pengaliran
sinyal listrik yang sangat akurat dari rangkaian sumber listriknya atau adanya
efek arus terobosan pada transistor
Salah satu komponen elektronika yang perlu untuk kita ketahui dan sangat
penting dalam sebuah rangkaian elektronika adalah transistor bipolar atau
transistor dengan dua kutub yakni N dan P. Sebenarnya, transistor merupakan
komponen elektronika yang terdiri dari dua dioda baik tipe N maupun tipe P
yang saat digabung, keduanya dapat berubah menjadi tipe PNP dan NPN
Transistor berfungsi sebagai penguat dalam suatu rangkaian, pemutus dan
penghubung arus.
Kebanyakan, transistor digunakan untuk kebutuhan penyambungan dan
pemutusan (switching), seperti halnya saklar. Yaitu untuk memutus atau
menyambungkan arus listrik. Selain itu transistor juga berfungsi sebagai
penguat (amplifier), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, dan banyak lagi.
Dengan banyaknya fungsi itu, komponen transistor banyak sekali digunakan di
dalam rangkaian elektronika. Jenis-jenis transistor dibedakan berdasarkan arus
inputnya BJT (Bipolar Junction Transistor) atau tegangan inputnya FET (Field
Effect Transistor)
Bipolar junction transistor (BJT) adalah jenis transistor yang memiliki tiga
kaki, yaitu (Basis, Kolektor, dan Emitor) dan di pisah menjadi dua arah aliran,
positif dan negatif. Aliran positif dan negatif diantara Basis dan Emitor terdapat
tegangan dari Ov sampai 6v tergantung pada besar tegangan sumber yang
dipakai. Dan besar tegangan tersebut merupakan parameter utama transistor
tipe BJT. Tidak seperti Field Effect transistor (FET), arus yang dialirkan hanya
terdapat pada satu jenis pembawaan (Elektron atau Holes). Di BJT, arus
dialirkan dari dua tipe pembawaan (Elektron dan Holes), hal tersebut yang
dinamakan dengan Bipolar.
Ada dua jenis tipe transistor BJT, yaitu tipe PNP dan NPN. Dimana NPN,
terdapat dua daerah negatif yang dipisah dengan satu daerah positif. Dan PNP,
terdapat dua daerah positif yang dipisah dengan daerah negatif. Hal penting
yang perlu dipahami yaitu prinsip kerja transistor agar kita bisa memahami bias
tegangan dan arus pada transistor bipolar dan bagaimana caranyamemberi arus
bias yang tepat sehingga transistor dapat bekerja optimal. Transistor bipolar
memiliki karakteristik dari masing masing daerah operasinya yang dimana
karakteristik ini harus dibedakan dalam penggunaan transistor. Maka
praktikum karakteristik transistor bipolar perlu dilakukan.
B. Tujuan Praktikum
1. Memahami metode pemberian bias tegangan dan arus pada transistor
bipolar.
2. Membedakan karakteristik input, karakteristik output dan karakteristik
transfer arus konstan dari transistor bipolar.
3. Menginterpretasi kurva karakteristik transistor bipolar.
C. Manfaat Praktikum
Dari tujuan praktikum diatas, adapun manfaat praktikum yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memahami metode pemberian bias tegangan dan arus pada
transistor bipolar.
b. Dapat membedakan karakteristik input, karakteristik output, dan
karakteristik transfer arus konstan dari transistor bipolar.
c. Dapat menginterpretasi kurva karakteristik transistor bipolar.
2. Manfaat Praktis
Mahasiswa mampu membedakan karakteristik input, karakteristik
output, dan karakteristik transfer arus konstan dari transistor bipolar. Dan
dapat menginterpretasikan kurva karakteristik bipolar.
BAB II
LANDASAN TEORI
Gambar 7.4. Karakteristik input dan karakteristik output dari Transistor bipolar
(Sumber: Handoko, 2015)
Dalam situasi dimana voltase kolektor - emitor sudah mencapai nilai maksimal,
arus naik dengan sangat cepat. Voltase ini disebut sebagai voltase breakhtrough.
Transistor akan rusak kalau breakhtrough terjadi sehingga voltase breakhtrough
harus dihindari. Breakhtrough pada transistor sama dengan breakhtrough pada
dioda yang dibias balik. Besar dari voltase breakhtrough bisa didapatkan dari buku
data transistor. Daerah dimana grafik arus kolektor terhadap voltase kolektor
hampir mendatar disebut daerah aktif dari transistor (Richard, 2004:105).
DAFTAR PUSTAKA