KARAKTERISTIK BJT
Fachri Irfansyah (121130101)
Asisten : Jansen Siagian (120130013)
Tanggal Percobaan : 06/ 10/2023
EL3102_C-4_Praktikum_Elektronika
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera
Abstrak—Pada praktikum modul I ini berjudul sebuah rangkaian, penghubung arus dan pemutus
Karakteristik BJT dimana praktikan menstimulasikan rangkaian. Pada transistor memiliki metode yang
rangkaian yang terkait dengan transistor BJT. Pada
praktikum ini diminta untuk memahami karakteristik
menyangkut bias tegangan, metode ini berbeda-beda
transistor BJT, teknik bias dengan rangkaian diskrit, dan tergantung pada rangkaian yang di simulasikan. Di
dengan sumber arus konstan. Ada beberapa percobaan dalam resistor juga memiliki fungsi masing-masing,
yang saling berkaitan dengan karakteristik dari input salah satunya yaitu sebagai pensuplai arus ke dalam
resistor yaitu Ib VBE, Ic VCE dan early effect. Pada penampung ialah fungsi dari kolektor. Jadi untuk
masing-masing percobaan praktikan di perintahkan
menganalisis setiap kurva keluaran dari osiloskop dan
dapat memahami konsep dari transistor bipolar
dikaitkan dengan teori yang ada kemudian didapatkan diharuskan untuk melakukan percobaan pada tipe
kesimpulan transistor jenis BJT dengan konfigurasi emiter, PNP dan NPN. Praktikum ini juga memperintahkan
basis dan kolektor yang terdapat fungsi yang berbeda-beda mensimulasikan rangkaian pada ssoftware multism
yang terdapat daerah aktif, saturation dan cutt-off. dan membandingkan hasil tersebut.
Berkurangnya nilai IB maka penambahan nilai pada VCE
semakin besar, dengan begitu kebalikan apabila nilai VCE
semakin besar maka nilai IC>VCE saturasi sampai IB=IC. Adapun tujuan dari percobaan modul II ini adalah:
Apabila transistor diberi bias dengan sumber DC maka 1. Memahami karakteristik transistor BJT
akan menyebabkan arus yang mengalir di kaki resistor dan 2. Memahami teknis bias dengan rangkaian
kuat arus IC tersebut akan berubah sesuai pada tegangan diskrit
Vcc yang diberikan. Pada praktikum ini praktikan juga
diperintahkan mencoba simulasi rangkaian yang ada pada
3. Memahami teknik bias dengan sumber arus
software multism, kemudian juga membandingkannya konstan
hasil simulasi dengan hasil yang keluar dari software.
A. Transistor
I. PENDAHULUAN
Pada peralatan elektronik yang ditemui di Transistor adalah komponen elektronika
kehidupan sehari-hari terdapat beberapa komponen semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda,
elektronik yang terdapat di dalam barang elektronik yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan
tersebut yang salah satunya adalah transistor. Banyak Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi
jenis transistor namun pada praktikum ini sebagai penguat, pemutus dan penyambung
menggunakan Bipolar Junction Transistor (BJT). (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal
Transistor jenis ini mempunyai dua buah diode dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu,
dengan tipe N dan P yang mana jika dikombinasikan transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik
maka akan berubah menjadi PNP dan NPN. Fungsi sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat
resistor itu sendiri yaitu sebagai penguat dalam akurat dan sumber listriknya.
Transistor sebenarnya berasal dari kata “transfer” transistor yang ada adalah transistor efek medan
yang berarti pemindahan dan “resistor” yang berarti (FET). Transistor jenis ini sama seperti transistor
penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita bipolar yang memiliki tiga kaki. Tiga kaki
simpulkan,pengertian transistoradalah pemindahan terminal yang dimiliki oleh transistor efek medan
atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi adalah Drain (D), Source (S), dan Gate (G).
suhu tertentu. Transistor pertama kali ditemukan Transistor efek medan ini atau dikenal pula
pada tahun 1948 oleh William Shockley, John dengan istilah transistor unipolar memiliki hanya
Barden dan W.H, Brattain. Tetapi, komponen ini satu buah kutub saja. Sedangkan cara kerja dari
mulai digunakan pada tahun 1958. Jenis Transistor transistor efek medan ini adalah mengatur dan
terbagi menjadi 2, yaitu transistor tipe P-N-P dan mengendalikan aliran elektron dari Source ke
transistor N-P-N. [1] Drain melalui tegangan yang diberikan pada Gate.
[1]
2. Fungsi Transistor
Perhitungan:
Ubah sinyal pada osiloskop dan beri invert yang sesuai 𝑉𝐶𝐸 = 𝑉𝐵𝐸 + (𝐼𝑐 × 𝑅𝑐)
= 0,5656 + (0,113 × 82) = 9,82 𝑉
𝑉𝑐𝑐 − 𝑉𝐺
𝐼𝑐 =
𝑅
10 − 0,7
= = 0,113 𝐴
82
𝐼𝑐 0,113
𝐼𝐵 = = = 1,13 × 10−3 𝐴
𝛽 100
Transistor BD139
Gambar 4, 3 Grafik Percobaan Osiloskop BD139
𝑉𝐵𝐸 = 𝑉𝑟𝑚𝑠
𝑉𝐵𝐸 = 0,5656
𝐼𝑐 0,118
𝐼𝐵 = = = 1,18 × 10−3 𝐴
𝛽 100
𝑉𝑐𝑐 − 𝑉𝐺
𝐼𝑐 =
𝑅
10 − 0,7
= = 0,118 𝐴
82 Gambar 4, 4 Grafik Percobaan Multism BD139
Analisis:
Pada percobaan pertama ini didapat sinyal pada
osiloskop dengan hasil seperti gambar diatas. Pada
hasil percobaan pada osiloskop dapat dibilang sesuai
dengan hasil yang diharapkan pada transistor
2N2222A hasil pada osiloskop sudah sama dengan
hasil keluaran pada simulasi multism. Kemudian
pada transistor BD139 dapat dilihat pada hasil grafik
yang terdapat di osiloskop bahwa grafik tersebut
sudah sedikit sesuai dengan simulasi pada multism,
Gambar 4, 1 Grafik Percobaan osiloskop 2N2222A ketidaksamaan dikarena beberapa komponen yang
digunakan sudah kurang berfungsi dengan normal.
Pada hasil kedua transistor tersebut terlihat terdapat
daerah aktif, cut-off dan saturasi. Untuk perbedaan
kedua transistor dapat dilihat dari nilai VCE yang
mana 2N2222A lebih besar karena tegangan VBE
lebih kecil jadi hal itu mempengaruhi nilai VCE yang
keluar dan muatan akan mengaliri junction dari basis
ke emitter menuju kutub kolektor yang
menyebabkan nilai basis menjadi lebih kecil.
2,5x 2,5x
2N- 0,22 0,40 1,08 4,62 4,0376 3,8326
10-5 10-4
2222A mA mA V V V V
A A
2,5x 2,5x
Gambar 4, 5 Grafik Percobaan pada Osiloskop 2N2222A
BD- 0,3 0,19 0,06 9,97 4,0376 3,8326
10-5 10-4
139 mA mA V V V V
A A
Perhitungan:
Diketahui:
𝐼𝛽 = 25𝜇𝐴
𝛽 = 100
𝑅𝑐 = 82 𝑂ℎ𝑚
𝑉𝑐 = 𝐼𝑐 × 𝑅𝑐 = 0,0025 × 82 = 0,205 𝑉
𝑉𝑟𝑚𝑠 = 4,2426
Transistor 2N2222A
𝑉𝐶𝐸 = 𝑉𝑟𝑚𝑠 − 𝑉𝑐
= 4,2426 − 0,205 = 4,0376 𝐴
𝑉𝐵𝐸 = 𝑉𝐶𝐸 − 𝑉𝐶
= 4,0376 − 0,205 = 3,8326 𝑉
Transistor BD139
Gambar 4, 7 Grafik Percobaan pada Osiloskop BD139
𝐼𝐵 = 2,5 × 10−5 𝐴
𝑉𝐶𝐸 = 𝑉𝑟𝑚𝑠 − 𝑉𝑐
= 4,2426 − 0,205 = 4,0376 𝐴
𝑉𝐵𝐸 = 𝑉𝐶𝐸 − 𝑉𝐶
= 4,0376 − 0,205 = 3,8326 𝑉