ELEKTRONIKA I
PERCOBAAN V
TRANSISTOR BIPOLAR
OLEH:
NAMA : KHAIPANURANI
NIM : 1711014220008
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN : AKHMADI
2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 1
Nama : Khaipanurani
NIM : 1711014220008
Kelompok : V (Lima)
Judul Percobaan : Transistor Bipolar
Tanggal Percobaan : 7 Desember 2018
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi : Fisika
Asisten : Akhmadi
(Akhmadi)
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TujuanPercobaan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah :
1. Mengetahui cara menentukan kaki-kaki transistor menggunakan AVOmeter.
2. Mengetahui karakteristik transistor bipolar.
3. Mampu merancang rangkaian sederhana menggunakan transistor bipolar.
4. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Transistor merupakan divais yang selama ini telah banyak digunakan serta
memiliki peran yang cukup penting di dalam dunia elektronika khususnya dalam
bidang rangkaian terintegrasi (IC). Transistor bipolar merupakan devais elektronik
yang terdiri atas tiga terminal, emitor, kolektor, dan basis, yang membentuk dua buah
p-n junction. Prinsip dasar kerja transistor bipolar adalah arus yang mengalir pada
basis akan mengendalikan arus pada kolektor dan emitter. Keunggulan utama dari
transistor dengan teknologi bipolar adalah kecepatan switching-nya yang lebih tinggi
dibandingkan dengan teknologi MOS serta kemampuannya untuk dapat mengalirkan
arus yang tinggi. Transistor merupakan salah satu komponen elektronika paling
penting dan sangat berperan dalam teknologi rangkaian terintegrasi. Terdapat dua
jenis transistor berdasarkan jenis muatan penghantar listriknya yaitu bipolar dan
unipolar. Pada transistor bipolar, jenis muatan penghantar listriknya adalah melalui
pergerakan elektron dan hole sedangkan pada transistor unipolar, jenis penghantar
listriknya adalah elektron. Sesuai dengan susunan bahan yang digunakan, transistor
bipolar terdiri dari dua tipe yaitu NPN dan PNP [1-2]. Simbol hubungan antara arus
dan tegangan dalam transistor untuk masing-masing (Debataraja, 2011).
Transistor adalah salah satu komponen elektronika yang mempunyai
karakteristik dan spesifikasi yang berbeda-beda sehingga pengaplikasiannya
disesuaikan dengan kebutuhan dalam perancangan. Transistor dibagi menjadi 2 kelas
utama yaitu Field Effect Transistor dan Bipolar Junction Transistor. Bipolar Junction
Transistor merupakan salah satu jenis transistor yang mempunyai karakteristik dan
spesifikasi yang bervariasi yang telah disusun pada lembar datasheet. Bipolar Junction
Transistor terbagi menjadi 2 tipe yaitu transistor tipe NPN dan tipe PNP. Bipolar
Junction Transistor untuk tipe yang sama belum tentu mempunyai karakteristik yang
sama juga. Perancangan ini bertujuan untuk membuat alat ukur yang bersifat low cost
yang bisa menampilkan karakteristik kurva dari small signal bipolar junction
transistor pada Personal Computer (Handoko, 2015).
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang
dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal
lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat
sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar
berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa
sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya
(Malvino, 1999).
Heavily
doped
E C E C
p n p n p n
B B
IE = IC + IB.............................................................(2.2)
IE = IC.........................................................................(2.3)
(Malvino,1999).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.3 ProsedurPercobaan
Sebelum melakukan percobaan tentukan terlebih dahulu kaki-kaki pada
transistor yang akan digunakan.
a. Karakteristik Transistor
1. Menyusun rangkaian seperti gambar di bawah ini, dengan RB= 100 KΩ, atur VBB
sehingga diperoleh IB10 μA.
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan prinsip kerja transistor sebagai saklar !
2. Jelaskan fungsi masing-masing kaki transistor !
3. Jelaskan istilah – istilah berikut : daerah aktif, daerah breakdown, tegangan cut of!
Jawaban :
1. Transistor bipolar memiliki 2 fungsi yang bisa disamakan dengan penggabungan
2 buah dioda. Fungsi pertama sebagai emiter-basis dan base-kolektor sebagai
fungsi kedua. Seperti pada dioda, arus hanya akan mengalir jika diberi bias positif
yaitu jika tegangan pada material P lebih positif dari pada material N. Jika
dimisalkan tegangan base-emitor dibalik (reserve bias), maka tidak akan terjadi
aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika pelan-pelan ‘keran’ basis diberi
bias maju (forwad bias) elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya
sebanding dengan besar arus bias yang diberikan.
Dengan kata lain, arus basis mengatur banyaknya electron yang mengalir dari
emisi menuju kolektor. Ini yang dinamakan efek penguat transistor, karena arus
basis yang kecil menghasilkan arus emiter-kolektor yang lebih besar. Istilah
amflifier (penguat) menjadi salah kaprah, karena dengan penjelasan di atas
sebenarnya yang terjadi bukan penguatan, melainkan arus yang lebih kecil
mengontrol aliran arus yang lebih besa. Juga dapat dijelaska bahwa basis
mengatur, membuka dan menutup aliran arus emitor-kolektor (switch on/off)
sehingga transistor dapat dikatakan sebagai saklar.
2. Fungsi masing-masing kaki transistor adalah :
a. Basis adalah kaki transistor yang mempunyai fungsi membuat hubungan
tanpa menyearahkan resistansi rendah.
b. Emitor dan kolektor sebagai dua titik penyearah yang dipasang pada piranti
semikonduktor (transistor)
3. Daerah aktif adalah daerah kerja transistor yang normal, dimana arus Ic konstan
terhadap berapapun nilai Vce. Daerah kerja ini biasanya juga disebut daerah
linier.
Daerah Breakdown adalah daerah yang hanya bisa dicapai oleh aliran arus jika
tegangan Vce lebih dari 40 V. Jika arus sampai mengalir ke daerah ini maka bisa
merusak transistor.
Tegangan cut off adalah tegangan di mana pada saat tersebut Ic mulai konstan.
Pada saat perubahan ini, daerah kerja transistor berada pada daerah cut off dari
keadaan saturasi (off ) lalu menjadi aktif kembali (on).