PENDAHULUAN
1
Kegunaan dari transistor adalah sebagai penguat arus, pemutus, dan
penyambung, stabilisasi sinyal dan lainnya disebut dengan transistor. Transistor
diperlukan untuk menguatkan arus yang masuk pada rangkaian listrik, atau pada
komponen listrik tertentu, agar arus yang masuk tepat pada rangkaian atau
component tersebut, sehingga komponen dapat bekerja secara optimal.
Pada percobaan kali ini akan dipelajar bagaimana Menentukan hubungan
arus basis dan arus kolektor pada transistor. Oleh karena itu percobaan ini penting
untuk dilakukan agar dapat diterapkan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari.
f. Voltase basis atau voltase basis emitor, VBE adalah voltase antara basis dan
emitor.
g. Voltase kolektor dan voltase kolektor emitor, VCE adalah voltase antara
kolektor dan emitor.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Thermoelectric Cooler (TEC) dalam menghasilkan energi listrik yaitu
membutuhkan panas pada salah satu permukaannya yang menempel pada
permukaan baja pada panel surya dan satu sisi lainnya harus dalam keadaan lebih
dingin daripada sisi panas, sehingga ketika terjadi perbedaan suhu timbulah
energi listrik.
Transistor hubungan terdiri dari kristal silikon (atau germanium) yang di
dalamnya, lapisan silikon jenis-n diletakkan di antara dua lapisan silikon jenis-p.
Cara lain, transistor mungkin juga terdiri dari satu lapisan jenis-p yang diletakkan
di antara dua lapisan bahan jenis-n. Dalam peristiwa pertama transistor
dinamakan p-n-p, sedang pada peristiwa kedua, transisitor dinamakan n-p-n.
Lapisan semikonduktor tersebut sangat kecil dan disegel rapat-rapat untuk
mencegah kelembaban di dalam kotak logam atau plastik.
Ketiga bagian transistor dikenal dengan nama emitter, basis, dan kolektor.
Panas pada kawat emitter menunjukkan arah aliran arus kalau hubungan emitor-
basis dicatu pada arah maju. Untuk kedua peristiwa di atas, arus-emiter, arus-
positif, kalau arus mengalir masuk ke dalam transistor. Simbol-simbol VEB , VCB
VEB
kolektor-basis dan tegangan kolektor-emiter. (Lebih khusus lagi
menggambarkan penurunan tegangan dari emitter ke basis) (Jacob
Millman,1993:56).
Transistor merupakan alat dengan tiga terminal seperti yang diperlihatkan
oleh symbol sirkit pada gambar 6.1. Setelah bahan semikonduktor dasar diolah,
terbentuklah bahan semikonduktor jenis p dan n. Walaupun proses
pembuatannya banyak, pada dasarnya transistor merupakan tiga lapis gabungan
kedua jenis bahan tadi, yaitu n-p-n dan p-n-p.
4
Gambar 6.1 Simbol sirkit untuk transistor, (a) n p n; (b) p n p.
Simbol sirkit kedua jenis transistor itu hampir sama. Perbedaannya terletak
pada arah panah di ujung emitter. Seperti yang telah diketahui, arah panah ini
menunjukkan arah aliran arus konvensional yang berlawanan arah dalam kedua
jenis tadi tetapi selalu dari bahan jenis p ke jenis n dalam sirkit emitter dasar.
Untuk menghindari kesalahan, transistor yang dibicarakan disini selalu n p n,
kecuali bahwa polaritas tegangan suplai pada sirkit yang memakai transistor jenis
p n p terbalik dan arus mengalir dalam arah yang berlawanan dengan sirkit yang
memakai transistor n p n (Barry Wollard,2006:70).
Voltase kolektor dan voltase kolektor emitor, VCE adalah voltase antara
kolektor dan emitor.
5
Voltase basis atau voltase basis emitor, VBE adalah voltase antara basis dan
emitor.
Untuk transistor pnp semua arus dihitung terbalik dan voltase-voltase harus
menjadi terbalik, berarti VBE dan VCE menjadi negatif atau menjadi VEB (voltase
diperlukan I CO dengan arus dalam diode p-n (yang terdiri dari daerah basis dan
6
penurunan tegangan dari sisi-p ke sisi-n. Persamaan lengkap untuk I C untuk
dengan VT .
Arus emitter I E terdiri dari arus lobang I PE (lobang yang melintasi dari
emitter ke basis, disebut suntikan maju) dan arus electron I nE (electron yang
lewat dari basis ke emitter, disebut suntikan balik). Dalam transistor komersial
penyuntikan emitter dibuat lebih berat daripada penyuntikan di basis. Keadaan
ini meyakinkan (dalam transistor p-n-p) bahwa arus emitter hamper seluruhnya
terdiri dari lobang-lobang. Keadaan tersebut diharapkan, karena arus yang
diakibatkan oleh elektron-elektron yang melewati hubungan emitter dari basis ke
emitter tidak membentuk pembawa yang dapat mncapai kolektor. Arus ombang-
ambing pembawa minoritas yang melewati hubungan diabaikan dibandingkan
dengan arus difusi pembawa minoritas. Sehingga arus emitter total merupakan
jumlah dari arus-arus yang terlewat,
I C I pE I nE
……………………………….(2.2)
Semua arus dalam persamaan ini positif untuk transistor p-n-p (Jacob
Millman,1993,59-61).
akan mendapat panjar maju. Selanjutnya ini akan menarik arus I CB dari kolektor
ke basis, berlawanan dengan arus dari emitor, yaitu arus I BC . Lama kelamaan
7
menjadi sama dengan nol. Untuk menghindari terjadinya arus balik I CB , kita
harus membuat agar kolektor berada pada tegangan jauh di bawah basis,
Adanya catu daya VCC menjamin bahwa walaupun ada arus I C yang
mundur VCB VCC IC RC untuk melawan arus dari kolektor menuju basis. Kerja
transistor berdasarkan kepekaan arus yang dihasilkan oleh emitter (pengeluar)
oleh beda tegangan antara emitor dan basis (tumpuan). Jika tegangan emitor naik
sedikit sehingga beda tegangan antara basis emitor naik sedikit, arus yang
dikeluarkan oleh emitor akan berubah banyak. Arus ini akan dikumpulkan oleh
kolektor yang diberi panjar mundur oleh VCC sehingga arus tak dapat membalik
lagi dari kolektor ke basis.
Arus basis I B dibuat kecil dengan membuat lapisan baris yang kecil. Arus
basis ini terjadi oleh karena rekombinasi antara lunang dan electron bebas yang
ada di basis. Rekombinasi ini akan menyebabkan banyak atomdonor yang
kehilangan electron, sehingga bermuatan positif. Akibatnya electron dari tanah
akan mengalir ke basis untuk membuatnya netral. Aliran elektronik ini tak lain
adalah arus basis itu. Tampak bahwa arus kolektor :
I C I E I B ………………………..…….(2.3)
8
Arus basis ini sebanding dengan arus emitor, yaitu I C I E . Parameter
disebut penguat arus untuk basis di tanahkan. Parameter mempunyai nilai
hamper sama dengan s
tu, yaitu: = 0,990-0,998 (Sutrisno,1986:118-121).
Perubahan arus kolektor terhadap perubahan tegangan kolektor emitter.
Dari Hukum Tegangan Kirchoff :
VCE VCC I C RL ……………………………...2.4)
antara tegangan emitter yang besarnya dapat diubah-ubah sesuai dengan yang
diinginkan (Susanto,2006:21).
Antara basis dan emitor terdapat satu sambungan pn. Maka jelas sifat
sambungan ini sama dengan sifat diode. Hubungan arus kolektor dengan voltase
kolektor-emitor dosebut grafik output transistor. Arus kolektor hamper tidak
tergantung dari voltase kolektor-emitor (Richard Blocher,2009:103-105).
9
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
1 Transistor 2 SD 438 1
2 Hambatan tetap 10 k 2
3 Papan rangkaian 1
10
4 Jembatan penghubung 5
5 Potensiometer 50 k 1
6 Potensiometer 10 k 1
11
9 Catu daya 1
10 Multimeter 1
11 Meter dasar 1
12 Saklar 1 kutub 1
12
c. Dilakukan langkah b sebanyak 4 kali dengan kuat arus yang berbeda (dengan
cara mengatur potensiometer), catat hasilnya ke dalam tabel pada hasil
pengamatan.
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1
21 42 0,21 2
2
0 42 0 42
3
0 44 0 44
4
0 44 0 44
5
0 44 0 44
21 mA
1 mA
100 mA
= 0.21 mA
Skala Terbaca
Skala2 Batas Ukur
Skala Maksimum
14
0 mA
1 mA
100 mA
= 0 mA
Skala Terbaca
Skala3 Batas Ukur
Skala Maksimum
0 mA
1 mA
100 mA
= 0 mA
Skala Terbaca
Skala4 Batas Ukur
Skala Maksimum
0 mA
1 mA
100 mA
= 0 mA
Skala Terbaca
Skala5 Batas Ukur
Skala Maksimum
0 mA
1 mA
100 mA
= 0 mA
I C 42
2 42
IB 0
I C 44
3 44
IB 0
I C 44
4 44
IB 0
I C 44
5 44
IB 0
15
16
17
18
19
4.3 Grafik
44
43.5
43
42.5
42
41.5
41
40.5
40
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Transistor adalah komponen semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
pemotong (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau fungsi
lainnya.
b. Hubungan antara arus basis dan arus kolektor adalah berbanding terbalik.
Penguatan arus besarnya adalah :
IC
I B dan I C .I B
5.2 Saran
a. Dalam melakukan praktikum, praktikan di tuntut ketelitian, kesabaran ,
sehingga data yang diperoleh valid.
b. Sebelum melakukan praktikum, pratikan harus mempelajari dan memahami
dahulu materi yang akan dipraktikumkan, serta membaca dan memahami
buku panduan/ modul yang berkaitan dengan praktikum yang akan dilakukan
pada waktu itu. Hal ini bertujuan agar dalam pelaksanaan praktikum tidak
kesulitan untuk melakukan praktikum dan agar praktikum berjalan dengan
lancar.
21
DAFTAR PUSTAKA
22