BJT DC Analisis
(E10)
Badri Gigih Setiyawan, Gusti Rana Fahlevi S, Endarko
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: gustirana92@gmail.com
Abstrak Telah dilakukan percobaan yang berjudul BJT DC
Analisis dengan tujuan untuk mnganalisa transistor sebagai
saklar, mencari Vvmin untuk menyalakan LED dan Imin pada
Basis (pnp dan npn) serta untuk mencari nilai hfe yaitu dan
. prinsip yang digunakan dalam percobaan ini yaitu transistor
sebagai saklar. Pada percobaan ini menggunakan dua buah
dioda yaitu BD 139 dan BD 140. Kemudian digunakan resistor
tetap sebesar 220k, dan resistor variable dalam bentuk
potensiometer 20k. fungsi resistor tetap untuk menghambat
arus yang mengalir pada led dan basis transistor sehingga arus
yang mengalir dari power supply tidak langsung menuju ke led
atau transistor. kemudian untuk potensiometer berfungsi
sebagai pembagi tegangan, agar tegangan yang keluar dari dari
input menuju basis dapat diatur besarnya. Pada percobaan
digunakan tegangan input 5V. Kemudian untuk mengukur nilai
arus dan tegangan digunakan multimeter. Dari percobaan yang
telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pada transistor npn arus
pada basis harus dibesarkan sehingga dapat menyalakan led,
sedangkan pada transistor pnp arus pada basis harus dikecilkan
untuk menyalakan led. pada transistor npn led menyala pada
tegangan 0-5V-5V serta arus basis 1.2mA-12.44mA, sedangkan
pada transistor pnp tegangan untuk menyalakan lampu led 2V0V. nilai sebesar 1.7871534 dan sebesar 2.8822126.
Kata Kunci Arus, Hfe, LED, Saklar, Tegangan, Transistor.
I. PENDAHULUAN
2
(kelebihan) energi ini akan diubah menjadi panas atau
cahaya. Pada Ge dan Si energi tersebut sebagian besar tidak
ada.Tetapi pada Ga As atau Ga P atau Ga As P sebagian besar
energi diubah menjadi cahaya[5].
II.METODOLOGI
Dalam percobaan digunakan alat dan bahan antara lain,
Transistor PNP dengan tipe BD 140 dan Transistor NPN tipe
BD 190, dimana fungsi transistor berfungsi sebagai saklar
pada rangkaian. Kemudian digunakan resistor tetap sebesar
220k, dan resistor variable dalam bentuk potensiometer
20k. fungsi resistor tetap untuk menghambat arus yang
mengalir pada led dan basis transistor sehingga arus yang
mengalir dari power supply tidak langsung menuju ke led
atau transistor. kemudian untuk potensiometer berfungsi
sebagai pembagi tegangan, agar tegangan yang keluar dari
dari input menuju basis dapat diatur besarnya. Kemudian
power supply digunakan untuk sumber arus dc. pada
percobaan digunakan tegangan input 5V. Alat lain yaitu kabel
penjepit dan jumper yang diguakan untuk menghubungkan
rangkaian karena project board yang digunakan terlalu kecil
sehingga diperlukan jumper untuk menhubungkannya.
Kemudian untuk mengukur nilai arus dan tegangan
digunakan multimeter.
3
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Vout
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Ic
0.00007
0.00007
0.00007
0.0003
0.041
0.76
2.18
3.94
5.33
6.44
7.34
Ie
0.0013
0.001
0.0011
0.001
0.0034
0.58
1.78
3.1
4.5
6
7
B. Perhitungan
Dari data yang didapatkan dilakukan perhitungan nilai hfe
dan .
Berikut contoh perhitungan pada transistor NPN
= Ic/Ib
= 9.03 mA/1.2mA= 7.525
dan pada transistor PNP
= Ic/Ie
= 0.07 A/1.3A = 0.0538462
Untuk data hfe pada seluruh data disajikan dalam tabel
berikut
Tabel 3. Nilai pada transistor NPN
Ic
0
9.03
9.22
9.27
9.03
9.2
9.4
9.19
9.05
9.04
9.19
Ib (mA)
0
1.2
1.08
2.45
3.88
5.33
6.82
8.4
10.1
11.08
12.44
7.525
8.537037
3.783673
2.327319
1.726078
1.378299
1.094047
0.896039
0.815884
0.738746
2.8822126
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Ib
0
1.2
1.08
2.45
3.88
5.33
6.82
8.4
10.1
11.08
12.44
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Vout (V)
Ic (mA)
5
0.00007
4.5
0.00007
4
0.00007
3.5
0.0003
3
0.041
2.5
0.76
2
2.18
1.5
3.94
1
5.33
0.5
6.44
0
7.34
Rata-rata
Ie (mA)
0.0013
0.001
0.0011
0.001
0.0034
0.58
1.78
3.1
4.5
6
7
0.0538462
0.07
0.0636364
0.3
12.058824
1.3103448
1.2247191
1.2709677
1.1844444
1.0733333
1.0485714
1.7871534
C.Grafik
Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh grafik hfe
D.Pembahasan
Pada percobaan yang telah dilakukan digunakan tegangan
input pada power supply sebesar 5.03V yang kemudian diberi
pembagi tegangan yang menghasilkan Vout pada basis
transistor. Transistor yang digunakan tipe pnp menggunakan
jenis BD140 sedangkan pada tipe npn menggunakan jenis
BD139.
Pada transistor terdapat tiga kondisi yaitu kondisi saturasi,
kondisi cutoff, dan kondisi aktif. Pada fungsi transistor
sebagai saklar untuk dapat mengalirkan arus dari collector ke
emitter yaitu pada kondisi saturasi sehingga pada percobaan
lampu led dapat menyala, sedangkan pada kondisi cutoff
lampu led tidak menyala karena arus yang mengalir pada
collector terlalu kecil untuk dapat menyalakan lampu led.
Pada data yang didapatkan untuk transistor npn dapat
menyalakan lampu pada Vout sebesar 0.5V-4.94V atau pada
arus Ic sebesar 9.03mA-9.19mA. Sedangkan pada transistor
pnp dapat menyalakan lampu led pada Vout sebesar 2V-0V
atau pada arus Ic sebesar 2.18mA-7.34mA. Jadi I minimum
untuk mneyalakan lampu led sebesar 9.03mA pada transistor
npn dan 2.18mA pada transistor pnp.
Transistor dapat menyalakan lampu led karena transistor
dapat berfungsi sebagai saklar pada rangkaian listrik. Pada
transistor npn, basis akan merupakan kutub negative
semikonduktor, kemudian pada emitter dan collector
merupakan kutub positif semikonduktor. Karena transistor
terbuat dari semikonduktor maka antara tiap tipe
semikonduktor (tipe p dan n) terdapat daerah deplesi yang
menyebabkan terdapatnya arus minimum untuk dapat
mengalirkan electron dari tipe n ke tipe p. Untuk basis pada
transistor ini harus mengalirkan tegangan yang lebih besar
dari pada potensial penghalang sehingga arus dapat mengalir
ke emitor. Jika tegangan cukup maka arus dari collector dapat
mengalir ke emitter sehingga dapat menyalakan lampu led
yang terhubung di collector. berbeda dengan tipe pnp, arus
yang mengalir pada basis harus kecil atau sehingga arus akan
terfokus pada emitter dan collector yang kemudian dapat
menyalakan lampu led.
Kemudian dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh
didapatkan nilai hfe atau faktor penguat. Pada tipe npn yang
menggunakan konfigurasi emitter bersama maka yang dicari
nilai hfe berupa yang merupakan perbandingan Ic dan Ib.
sedangkan pada tipe pnp yang digunkan yaitu konfigurasi
basis bersama yang dicari yaitu nilai hfe berupa yang
merupakan perbandingan Ic dan Ie.
IV. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa
pada transistor npn arus pada basis harus dibesarkan
sehingga dapat menyalakan led, sedangkan pada transistor
pnp arus pada basis harus dikecilkan untuk menyalakan led.
pada transistor npn led menyala pada tegangan 0-5V-5V serta
arus basis 1.2mA-12.44mA, sedangkan pada transistor pnp
tegangan untuk menyalakan lampu led 2V-0V. nilai sebesar
1.7871534 dan sebesar 2.8822126.
4
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis Badri Gigih Setiyawan mengucapkan terima kasih
kepada asisten laboratorium yang membimbing jalannya
percobaan ini, Gusti Rana Fahlevi S.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]