Vinsensius Galih Adi K 1912013 Latar Belakang Komponen elektronika merupakan sebuah alat yang menjadi pendukung atau bagian dari rangkaian elektronik yang bisa bekerja sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika ini dapat berupa kapasitor, transistor, resistor, dioda, lampu, PCB, CCB dan lain-lain. Transistor ditemukan pertama kali oleh William Shockley, John Barden, dan W. H Brattain pada tahun 1948. Mulai dipakai secara nyata dalam praktek mereka pada tahun 1958. Sebelum transistor ditemukan, teknologi pada masa itu menggunakan sebuah alat berbentuk tabung berukuran ibu jari tangan orang dewasa yang di dalamnya terdapat ruang vakum yang disebut dengan vacum tubes. Pembahasan Prinsip sistem kontrol Sistem kontrol adalah sekumpulan komponen yang bekerja sama di bawah pengarahan suatu kecerdasan mesin, Contohnya termasuk mesin fotokopi, mesin minuman-ringan, robot dan pengontrol proses industri Salah satu penggunaan komponen-komponen dasar elektronika yang telah dipelajari (misalnya : transistor, SCR, triac dan sebagainya) adalah sebagai saklar statis atau relay statis, karena komponen-komponen tersebut mempunyai kondisi ON (ON state) dan kondisi OFF (OFF state). Apa itu Transistor? Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagaisirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyalatau sebagai fungsi lainnya. Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat)./angkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio Fungsi Transistor Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaaliran listrik yang sangaat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Transistor dapat berfungsi juga sebagai : 1. Penguat arus maupun tegangan yang dipakai sebagai penguat. 2. Sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching). 3. Stabilisasi tegangan semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET) 4. Memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya Pada dasarnya ada beberapa fungsi utama yang terdapat pada transistor, yaitu fungsi transistor sebagai saklar, sebagai penguat, sebagai gerbang logika, dan sebagai pembangkit osilator. Fungsi transistor sebagai saklar : Fungsi transistor pertama adalah sebagai saklar elektronik.
Fungsi transistor sebagai penguat (amplifier)
Pada pengaplikasian fungsi transistor sebagai penguat, ada beberapa konfigurasi rangkaian yang digunakan, antara lain pengikut basis (common basis), pengikut kolektor (common collector), dan pengikut emitor (common emitor). Fungsi transistor sebagai gerbang logika Gerbang logika merupakan rangkaian paling dasar dari sebuah rangkaian digital. Sebuah IC yang terdapat pada beberapa komponen komputer seperti pada RAM, CPU, dan peripheral yang terdapat didalamnya sebagian besar adalah terdiri dari jutaan gerbang logika. Rangkaian gerbang logika ini pada dasarnya dibuat dengan menggunakan transistor. Sehingga peran transistor pada rangkaian gerbang logika tidak dapat dipisahkan Fungsi transistor sebagai pembangkit sinyal (osilator) Osilator merupakan rangkaian elektronika yang dapat menghasilkan sinyal dengan amplitudo dan frekuensi tertentu. Kegunaan osilator pada rangkaian elektronika sangatlah beragam tergantung frekuensi peruntukannya, antara lain untuk keperluan radio, audio, bahkan power supply switching digunakan osilator. Karena perkembangan teknologi semakin pesat, saat ini osilator banyak dibangkitkan dengan menggunakan komponen yang sudah terintegrasi didalamnya yang disebut dengan Integrated Circuit (IC). Didalam sebuah IC bisa terdapat banyak sekali transistor dan komponen lainnya sehingga dapat dikemas menjadi jauh lebih ringkas. Jenis jenis Transistor Jenis-Jenis Transistor yang paling umum dibedakan menjadi dua jenis, Transistor Bipolar (Transistor Dwikutub) Transistor jenis ini banyak sekali digunakan pada peralatan-peralatan elektronik di sekitar. Transistor ini memiliki 3 kaki yang berbeda-beda kaki pertama diberi nama Basis atau biasanya dengan kode (B), kaki Emitor atau (E), dan kaki Kolektor (K). Transistor jenis PNP Transistor jenis ini terdiri dari dua lapis bahan semi konduktor jenis P dan satu lapis bahan konduktor jenis N. Menurut Wikipedia Inonesia (2013) “ Arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitor dikuatkan pada keluaran kolektor”. Dengan kata lain transistor jenis PNP akan hidup atau bekerja saat Basis lebih rendah dari pada Emitor. Lambang transistor ini memiliki tanda panah yang menunjuk ke dalam pada kaki Emitor (E). Transistor jenis NPN Transistor NPN terdiri dari dua lapis bahan semi konduktor jenis N, dan satu lapis bahan semi konduktor jenis P. Transistor jenis ini banyak digunakan karena pergerakan elektron pada bahan semi konduktor lebih tinggi sehingga memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan tinggi. Cara kerja transistor ini berlawanan dengan transistor jenis PNP, atau dengan kata lain transistor jenis NPN akan bekerja saat Basis lebih tinggi daripada Emitor. Lambang transistor ini memiliki tanda panah yang menunjuk ke luar pada kaki Emitor. Transistor efek medan (Transistor FET) Transistor jenis ini bekerja dengan prinsip mengalirkan aliran elektron dari tegangan. Menurut komponenelektronika.org (2012) “ FET beroperasi dengan efek medan listrik pada aliran elektron melalui satu jenis bahan semikonduktor”. Sama dengan transistor bipolar, transistor efek medan ini memiliki 3 kaki yang diberi nama Drain (D), Source (S) dan Gate (G). Sistem kerja dari transistor ini adalah dengan cara mengendalikan arus aliran elektron dari terminal Source ke Drain melalui saluran dengan menggunakan tegangan yang diberikan oleh terminal Gate. Prinsip kerja Transistor Transistor dibuat dengan 3 lapis semikonduktor. Dapat dibuat lapisan PNP ataupun lapisan NPN. Dengan demikian kita mengenal 2 macam transistor, yaitu transistor PNP dan transistor NPN sesuai dengan jenis penyusunnyaTransistor mempunyai tiga kaki (elektroda) yang diberinama basis (b), emitor (e) dan colector (c). Basis dihubungkan dengan pada lapisan tengah sedang emitor dan colector pada lapisan tepi. Emitor artinya pemancar, disinilah pembawa muatan berasal. colectorartinya pengumpul."pembawa muatan yang berasal dari emitor ditampung pada colector.Basis artinya dasar, basis digunakan sebagai elektroda Prinsip transistor juga sebagai penguat (amplifier) : artinya transistor bekerja pada wilayah antara titik jenuh dan kondisi terbuka (cut off), tetapi tidak pada kondisi keduanya. Prinsip transistor sebagai penghubung (saklar) : transistor akan mengalami cut off apabila arus yang melalui basis sangat kecil sekali Prinsip dasar dari kerja transistor yang lain adalah tidak akan ada arus antara colektor dan emitor apabila pada basis tidak diberi tegangan muka atau bias. Bias pada basis ini biasanya diikuti dengan sinyal-sinyal atau pulsa listrik yang nanti nya hendak dikuatkan, sehingga pada kolektor, sinyal yang di inputkan pada kaki basis telah dikuatkan. Kedua jenis transistor baik NPN ataupun PNP memiliki prinsip kerja yang sama. Penutup Kesimpulan Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan : satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis.