1. UMUM
Minyak dan gas bumi sampai dengan dasawarsa ini, masih merupakan
sumber energi utama dunia. Minyak dan gas bumi menurut salah satu teori,
berasal dari bangkai mikro organisame laut yang karena gerakan-gerakan alam
tertimbun selama jutaan tahun didalam kulit burni. Bangkai mikro organisme
tersebut, karena kegiatan berbagai bakteri dan reaksi kimia, dapat berubah
menjadi minyak dan gas bumi.
Keberadaan jebakan minyak dan gas bumi atau disebut petroleum
reservoir kadang-kadang di dalam kulit bumi yang sangat dalam, mencapai 8 km
lebih atau diatas permukaan tanah. Jebakan tersebut dapat berubah karena gerakan
alam atau sifat-sifat batuan yang mengelilinginya.
Apabila jebakan tersebut didalam kulit bumi untuk memanfaatkan minyak
dan gas bumi tersebut pada awalnya akan mengalir sendiri, selanjutnya apabila
sudah tidak dapat mengalir sendiri, perlu dibantu dengan energi dari luar.
Pengangkatan dan penanganan minyak dan gas bumi yang masih asli tersebut
untuk digunakan sesuai kebutuhan, membutuhkan teknologi tertentu.
Wujud dan pemasangan pompa sumur dapat dilihat pada gambar 8 dan gambar 9.
bagian atas gas boot dipasang baffle-baffle yang disusun sedemikian rupa
sehingga arah aliran gas ke atas berbelok-belok dan menabrak baffle-baffle
tersebut.
Liquid yang masih terbawa gas tersebut akan menempel pada dinding
baffle dan kemudian menetes ke bawah bergabung dengan fasa liquidnya. Gas
merupakan komponen yang lebih ringan akan bergerak keatas, lalu keluar melalui
gas outlet menuju high pressure gas vent stack. Liquid merupakan komponen
yang lebih berat akan turun ke bawah dan mengalir keluar melalui liquid outlet
menuju ke free water knock out (FWKO) tank yang merupakan tangki yang
berfungsi untuk memisahkan minyak dan airnya berdasarkan perbedaan berat
jenisnya.
Minyak yang sudah menyebar akan naik keatas permukaan dan berada
pada ketinggian tertentu dari atas permukaan fluida. Air (free water) berada di
bawah permukaan lapisan minyak akan keluar melalui water leg menuju API
separator yang selanjutnya terjadi pemisahan minyak dan berdasarkan prinsip
settling. Pasir yang mengendap di dasar tangki akan dibuang secara teratur
melalui beberapa sand drain yang berada disekeliling FWKO tank. Pasir ini
dialirkan menuju sand trap untuk pengolahan selanjutnya. Minyak yang
bercampur dengan pasir dan air dipisahkan di unit sand trap dan selanjutnya
diolah di slop oil plant, sedangkan pasirnya dibuang untuk diangkut ke tanah
galian.
Proses pemisahan minyak dan air ini dipercepat dengan pemecahan elmusi
(emulsion breaker) oleh zat kimia demulsifier dan reverse demulsifier.
Demulsifier efektif untuk memecahkan elmusi air dalam fasa minyak, sedangkan
reverse demulsifier efektif untuk memecahkan elmusi minyak dalam fasa air.
Minyak yang keluar melalui spillover FWKO tank dialirkan menuju ke wash tank.
Di dalam wash tank terjadi lagi proses pemisahan minyak dan air secara settling
dengan retention time lebih lama sehingga proses pemisahannya akan lebih baik.
Minyak yang keluar dari wash tank ini diharapkan mengandung ± 1% air yang
selanjutnya dialirkan ke shipping tank.
Industri Proses
Industri Minyak Bumi
fwko tank dan wash tank yang kemudian diproses lagi melalui beberapa tahap,
seperti: kolam pemisah air (API separator), floatations unit, oil removal filter,
dan water softener sehingga menghasilkan air yang sesuai dengan sfesifikasi
yang dapat digunakan di pembangkit uap, dan kill water untuk sumur dan untuk
mendinginkan fluida terproduksi di oil treatment plant (OTP).
Selain itu untuk mendapatkan spesifikasi tersebut maka harus dilakukan
juga proses pemurnian air dari beberapa kontaminan seperti: oksigen, mineral-
mineral, logam (Mg, Fe, Ca) dan pasir, sampai dengan batas-batas tertentu yang
masih diperbolehkan. Pemurnian terhadap oksigen dilakukan untuk
menghindari perkaratan pada alat-alat, sedangkan pemurnian terhadap mineral,
logam-logam dan pasir dilakukan untuk menghindari terbentuknya kerak (scale)
pada pipa yang akan menyebabkan kerusakan atau kebocoran pada pipa, sekaligus
akan menurunkan effisiensi pipa tersebut. Air terproduksi dipompakan dari OTP
ke WTP. Sumber air yang digunakan untuk proses steam injection berasal dari
sumur-sumur terproduksinya sendiri, dan juga berasal dari air sungai Rangau. Air
dari sungai Rangau digunakan alternatif untuk menutupi kekurangan air yang
akan diolah. Adapun kteria air yang harus dipenuhi agar dapat sesuai dengan
standar operasional adalah:
Air dengan kesadahan (hardness) < 1 ppm.
Kadar minyak (oil content) = 0.
Tingkat Kekeruhan (turbidity) < 3 NTU.
Kadar Oksigen < I ppm.
Kadar Besi (Fe) < I ppm.
Kandungan padatan (TDS) < 2,000.
Mengandung unsur logam < 7 ppm.
Kandungan minyak < 10 ppm untuk dibuang ke kanal.
Air dibersikan dengan alat mechanical flotation unit, oil removal filter
dan ion exchange (softener). Airation menyebabkan minyak terkurung didalam
air busa dimana air busa ini naik kepermukaan air kemudian minyak dihilangkan
oleh proses penapisan. Penyaringan air di MFU menghilangkan sisa-sisa minyak
dan benda padat ( zat kimia dan pasir) yang terkurung di dalam air. Ion exchange
Industri Proses
Industri Minyak Bumi
adalah proses dimana air di dilunakkan. Zat kimia yang dilarutkan didalam air
membentuk ion yang dihilangkan pada saat air mengalir melalui ion exchanger
(water softener) resin bed. Air yang telah dilunakkan disimpan di WTP dan
dipompakan melalui pipa generator feed water ( GFW) ke steam station (SS).
Minyak yang ditapiskan selama proses airation di drain ke API separator.
Air alami disimpan di WTP untuk digunakan sebagai backwash water, kill water,
pencampuran garam dan keperluan air lainnya. Sumber air untuk proses water
treatment plant berasal dari water leg yang terdapat disetiap tangki dan dari air
rangau (RAW) atau air sungai. Air-air tersebut dibawa ke API separator untuk
dipisahkan minyak dan airnya. Air buangan yang keluar dari tangki-tangki (drain
valve) masuk ke dalam selokan- selokan (ditches) mengalir menuju ke sand trap.
Di dalam sand trap ini, pasir dan padatan lainnya yang terbawa aliran mengendap
dan selanjutnya secara berkala dibawa ke lokasi tanah-tanah galian (green hole).
sand pan water dan water leg mengandung crude oil, elmusi, pasir dan air, yang
akan distabilkan di API Separator secara berlapis-lapis menurut spesific
gravity(SpGr) dari masing- masing komponen. Air dipompakan oleh dedicated
mechanical floatation unit (MFU). Pasir yang terkumpul di API separator
dipindahkan oleh peralatan berat ke dump site. Crude oil dan elmusi ditapiskan
dari seluruh API separator dan dipompakan oleh recovered oil pump ke pipa inlet
gas boot atau ke slop oil plant.
Dari API separator pit di kirim mechanical floatation unit. Disini
ditambahkan "flokulan aid' untuk memisahkan minyak dari elmusi air. Dalam
mechanical floatation unit ini juga ditambahkan zat kimia "flokulan JF 802 atau
FR 3150", yaitu sejenis polimer yang berfungsi untuk membuat
permukaan/struktur butiran-butiran minyak (oil droplet) dan padatan tersuspensi
(suspended solid) mudah mengabsorbsi gelembung-gelembung udara. Bahan
kimia diserap oleh interface (antar muka) butiran-butiran minyak/air
mengakibatkan terjadinya netralisasi muatan. Netralisasi muatan ini menyebabkan
butiran-butiran (droplets) menjadi tidak stabil dan akan membentuk flok-flok
yang dapat mengapung. Sifat minyak yang hidrofobik membantu stabilisasi flok-
flok tertentu.
Industri Proses
Industri Minyak Bumi
hanya terletak pada saat proses pencuciannya (back wash) . Filter vertikal terdapat
pompa yang secara otomatis digunakan untuk pencucian. Sistem yang spesifik di
vertikal ini sangat efektif untuk pencucian (turn hour)nya lebih lama. Pada filter
horizontal tidak terdapat pompa sehingga sering dilakukan pencucian. Media
pencuci yaitu sabun, detergen. Air yang lolos melalui penyaring (strainer)
mengalir menuju ke unit softener (primary dan secondary) yang berfungsi untuk
mengurangi kesadahan air. Jika pressure drop di dalam unit oil removal filter
lebih dari 10 psi, maka harus dilakukan backwash.
Backwash ini dilakukan dalam 24 jam selama ± 55 menit. Adapun tahap-tahap
backwash filter horizontal adalah sebagai berikut :
1. Pengosongan tangki (drain down).
Pada tahap ini peran ventilasi dari drain down terbuka dan volume air didalam
unit filter akan berkurang sekitar sepertiga (penurunan level) yang
membutuhkan waktu 5 menit. Proses ini akan dihentikan oleh low level switch.
2. Detergent feed.
Pada tahap ini kran ventilasi dan deterjen terbuka, pompa deterjen akan hidup
dan control valve dari detergent line dengan dilute line akan aktif.
Perbandingan deterjen dengan air 16:48. Keperluan deterjen untuk satu kali
pencucian adalah 3,5 galon. Pencucian dengan menggunakan larutan
deterjen Jetco JC 7ll (detergent feed) untuk mengeluarkan minyak dan
padatan tersuspensi pada media filter dan untuk membersihkan media dari
padatan dan minyak yang tersaring ± 4 galon yang membutuhkan waktu
selama 6 menit.
3. Mengalirkan air scour
Pada tahap ini dilakukan penghembusan udara ke dalam tangki untuk
membantu pencampuran larutan deterjen yang memakan waktu selama 12
menit.
4. Settle bed dan air purge
Persiapan media yang membutuhkan waktu 1 menit.
Industri Proses
Industri Minyak Bumi
5. Pembilasan dengan air bersih yang dialirkan dari arah bawah ke atas.
Pembilasan kedua dengan air bersih yang dialirkan dari arah atas ke bawah
yang membutuhkan waktu 20 menit dengan kapasitas 2.500 galon/hari.
Pada tahap pencucian, filter vertikal ini tidak memerlukan deterjen dan air
scour. Adapun tahap-tahap pencucian adalah sebagai berikut:
1. Fluidisasi (Fluidization).
Pada tahap ini kran A, E, dan F dalam keadaan tertutup dan kran B dalam
keadaan terbuka dimana air masuk mengisi dan membasahi media selama 30
detik. Kemudian pompa G akan hidup dan fluida didalam vessel dihisap oleh
pompa dan akan keluar melalui fluidization nozzle yang akan mengakibatkan
semprotan yang kuat sampai ke bagian bawah filter dan dengan adanya
sirkulasi ini diharapkan kotoran yang melekat pada media akan terlepas.
Sirkulasi ini berlangsung selama 60 detik.
2. Pembuangan (Discharge).
Pada tahap ini pompa G masih tetap hidup dan kran C terbuka, air masuk
melalui kran B dan air kotor akan keluar melalui kran C dan mengalir ke tangki
penjernihan atau kolam pencucian melalui kran C. Pada proses ini diharapkan
kotoran akan terbuang semua. Proses ini berlangsung antara 11-18 menit dan
bisa di set sesuai dengan kebutuhan.
3. Pembersihan (Settling).
Pada tahap ini kran A terbuka, kran B & C tertutup dan pompa G mati serta
media dihentikan. Waktu perberhentian (settling) ini adalah 90 detik.
4. Normalisasi (Normalization).
Tahap ini adalah untuk membilas atau membuang kotoran yang masih tersisa
di dalam filter terutama yang terdapat pada bagian bawah filter. Kran A dan D
terbuka. Air masuk melalui kran A dan keluar melalui kran D lalu terus ke
Industri Proses
Industri Minyak Bumi
5. Filtrasi (Filtration)
Setelah pencucian selesai, akan kembali pada tahap servis atau pengoperasian
dimana kran D akan tertutup dan kran A dan E akan terbuka.
Softener adalah unit yang digunakan untuk menurunkan kesadahan air
dengan menggunakan resin penukar ion. Di dalam unit ini akan terjadi proses
pertukaran ion antara ion Ca2+ dan ion Mg2+ dalam air dengan ion-ion resin
(duolite C-20) merupakan asam kuat penukar kation yang terdapat di dalam
Softener. Resin ini akan menukar ion Ca2+ dan ion Mg2+ dalam air dengan ion Na+.
Resin penukar kation ini merupakan senyawa molekul yang memiliki porositas
yang besar dengan negatively charge site. Pori-pori pada resin ini diisi oleh ion-
ion Natrium (Na+). Pada saat hard water, ion-ion Natrium ini akan digantikan ion
Ca2+ dan ion Mg2+ yang terdapat di dalam air. Reaksinya:
Na2R + Ca2+ CaR + 2 Na+
NazR +Mg2+ MgR + 2 Na+
Resin penukar kation ini akan mengikat ion Ca2+ dan ion Mg2+ serta melepaskan
ion Na+. Bila resin tidak aktif lagi sebab semakin lama dipakai maka keaktifannya
akan semakin menurun, untuk itu dapat diaktifkan kembali dengan melakukan
proses regeneration dengan menggunakan larutan garam (konsentrasinya 14%-
18%). Larutan garam yang berasal dari brine pit (primary dan secondary)
dipompakan ke unit softener.
Sisa larutan garam dari primary brine pit (3%-4%) dibuang ke selokan
menuju ke kanal, sedangkan effluentnya dialirkan ke secondary brine pit.
Overflow larutan garam dari secondary brine pit juga dibuang ke kanal dan
effluent-nya dipompakan ke secondary softener sebagai larutan reagent.
Tahap-tahap proses regenerasi:
1. Standby yaitu pengosongan kedua tangki.
Industri Proses
Industri Minyak Bumi
2. Backwash Primary selama 35 menit. Air yang berasal dari backwash tank
masuk melalui inlet pada dasar tangki dan keluar melalui outlet pada bagian
atas tangki.
3. Backwash Secondary selama 20 menit. Air backwash berupa air lunak (soft
water) dari primary softener masuk melalui inlet ke dasar tangki secondary
softener dan keluar melalui outlet pada bagian atas tangki menuju ke kanal.
4. Injeksi larutan garam selama 35 menit. Larutan garam yang konsentrasinya
14%-18% dialirkan melalui bottom secondary softener dan mengalami
flow up. Aliran penyokong (blocking water) berupa air lunak (soft water)
menyebabkan konsentrasi larutan garam menurun menjadi 3%-4%. Dan
kemudian dialirkan ke dalam primary softener, selanjutnya larutan garam
tersebut dibuang ke kanal. Soft water ini juga memberikan hydrostatic head
pada secondary softener untuk mencegah terjadinya flufiling up dari resin
sehingga terjadi kontak yang sempurna antara resin dan larutan garamnya.
5. Pengosongan tangki (Displacing Brine) dan primary softener selama 20 menit.
soft water yang masuk melalui top secondary softener keluar melalui brine line
menuju primary softener dan keluar melalui bottom primary softener untuk
dibuang ke kanal .
6. Displacing Brine dan primary softtener selama 15 menit. Air lunak dari
primary softener masuk ke secondary softener dan keluar melalui dasar
secondary softener menuju ke kanal.
7. Primary Rinse.
Menggunakan air yang berasal dari oil removal filter masuk melalui bagian
atas (top primary softener) dan kemudian dikeluarkan melalui dasar primary
softener menuju ke kanal. Proses ini berlangsung selama 15 menit.
8. Secondary Rinse.
Air yang berasal dari oil removal filter masuk ke primary softener sehingga
menjadi air lunak, kemudian di alirkan ke top secondary softener dan keluar
melalui dasar menuju ke kanal. Prosesnya berlangsung selama 7-8 menit.
Industri Proses
Industri Minyak Bumi
Permasalahan yang sering timbul pada water softener adalah umpan dari
filter yang masih mengandung minyak sehingga resin-resinnya tidak berfungsi
dengan baik. Hal ini mungkin terjadi karena filter atau MFU tidak bekerja
sebagaimana mestinya.
Pola aliran selama proses regenerasi dari secondary softener adalah
countercurrent sedangkan dari primary softener adalah co-current. Selama proses
regenerasi, resin penukar kation akan resin penukar kation akan melepaskan ion
Ca2+ dan Mg2+ dan mengikat ion Na+ dari larutan garam. Reaksi:
CaR + 2NaCl Na2R + CaCl2
MgR+ 2NaCl Na2R + MgCl2
Air yang keluar dari unit Softener sudah berupa air lunak. Pada unit
primary softener diharapkan dapat menurunkan kesadahan air sampai 99 %
sedangkan unit secondary softener diharapkan akan menurunkan lebih dari 90 %
kesadahan air yang tinggal.
Air lunak dari unit softener ini sebagian besar masuk ke dalam generator
feed water tank, untuk digunakan sebagai bahan pembuat uap. Di dalam
generator feed water tank, untuk mencegah terjadinya korosi, selain ditambahkan
dengan zat kimia corrosion inhibitor, juga ditambahkan larutan sulfite untuk
mengikat senyawa oksigen yang menjadi salah satu penyebab timbulnya korosi.
Tabel 1: Kualitas Air yang dibutuhkan untuk proses injeksi uap Duri field
Parameter Konsentrasi
Minyak dalam air < 1 ppm
Hardness (ppm CaCO3) < 1 ppm
Total Dissolved Solid < 2500 ppm
Total Padatan Tersuspensi < 1 ppm
Dissolved Oxygen < 0,05 ppm
pH 7-9
Industri Proses
Industri Minyak Bumi
Industri Proses
Industri Minyak Bumi
Industri Proses
Industri Minyak Bumi