Anda di halaman 1dari 34

PENCEMARAN MINYAK/

TOKSISITAS HIDROKARBON
MINYAK BUMI

Minyak mentah (petroleum) adalah


campuran yang kompleks, terutama terdiri
dari hidrokarbon bersama-sama dengan
sejumlah kecil komponen yang
mengandung sulfur, oksigen dan nitrogen
dan sangat sedikit komponen yang
mengandung logam.
Minyak bumi

Merupakan hasil proses alam, dari zat


organik yang tertimbun selama ribuan tahun
Terbentuk sangat lambat  perlu
penghematan
Minyak mentah mengandung ribuan macam
zat kimia (gas, padat, cair)
Penghasil utama bahan bakar, bahan-bahan
petrokimia
II. KOMPOSISI MINYAK BUMI

 Fase : cair, gas, padat


 Komposisi utama :
a. Hidrokarbon (83 – 87 % C,10 – 14 %
H)
b. Senyawa Nitrogen (0,1 – 2 %)
c. Senyawa Sulfur (0,05 – 6 %)
d. Oksigen (0,05 – 1,5 %)
 Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam
minyak mentah:
1. Alkana (parafin)  CnH2n + 2
alkana ini memiliki rantai lurus dan
bercabang, fraksi ini merupakan yang
terbesar di dalam minyak mentah
2. Siklo alkana (napten)  CnH2n
Sikloalkana ada yang memiliki cincin 5 (lima)
yaitu siklopentana ataupun cincin 6 (enam)
yaitu sikloheksana.
3. Aromatik  CnH2n -6
Aromatik memiliki cincin 6 (enam)
 Aromatik hanya terdapat dalam jumlah
kecil, tetapi sangat diperlukan dalam
bensin karena :
- Memiliki harga anti knock yang tinggi
- Stabilitas penyimpanan yang baik
- Dan kegunaannya yang lain sebagai bahan
bakar (fuels)
Senyawa Sulfur

 Crude oil dengan densitas tinggi 


kandungan sulfur tinggi
 Pada gasoline  korosi khususnya dalam
keadaan dingin atau berair
 Proses ini terjadi karena terbentuknya
asam yang dihasilkan dari oksida sulfur
(hasil pembakaran gasoline) dan air
Senyawa Oksigen

 Kandungan kurang lebih 2%, namun akan


naik jika titik didih naik
 Kandungan akan naik jika berhubungan
dengan udara
 Berada dalam bentuk ikatan sebagai asam
karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida,
senyawa monosiklo, diskilo dan phenol
Senyawa Nitrogen

 Kandungannya sangat rendah


 Bersifat racun terhadap katalis dan
membentuk getah pada fuel oil
 Kandungan nitrogen terbanyak
terdapat pada fraksi titik didih yang
tinggi
Toksisitas Hidrokarbon dikelompokkan:

 Alkana
 Hidrokarbon unsaturated non aromatic
 Hidrokarbon aromatik (memiliki satu atau dua
rantai aromatik)
 Hidrokarbon aromatik polysiklik (banyak
rantai)
 Hidrokarbon campuran
 Emisi minyak bumi mengandung logam berat
Pb dan Cd yang toksik
 Komponen hidrokarbon aromatik yang
mempunyai titik didih rendah merupakan
komponen berbahaya  benzena, toluen,
xilen
 Dapat langsung membunuh kerang, ikan dan
larva ikan
 Komponen ini larut dalam air, namun sejalan
dengan waktu akan cepat menguap 
tingkat racun berkurang
Fraksi Minyak Bumi

Proses pertama dalam pemrosesan minyak


bumi adalah fraksionasi dari minyak mentah
dengan menggunakan proses destilasi
bertingkat, adapun hasil yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
Lanjutan …
Jangka titik Banyaknya Nama Penggunaan
Didih (ºC) atom
karbon
Dibawah 30 1-4 Fraksi gas Bahan bakar
pemanas
30-180 5-10 bensin Bahan bakar
mobil
180-230 11-12 Minyak tanah Bahan bakar
jet
230-305 13-17 Minyak gas Bahan bakar
diesel,
pemanas
305-405 18-25 Minyak gas Bahan bakar
berat pemanas
PRODUK – PRODUK MINYAK BUMI

Dibedakan berdasarkan titik didih


1. Gas kilang
 C1 & C2 : untuk bahan bakar di kilang
 LPG  campuran propana (C3H8) dan butana
(C4H10) : bahan bakar rumah tangga

2. Kerosin
 Untuk bahan bakar keperluan rumah tangga
3. Aviation turbine fuel
 Untuk bahan bakar pesawat jet (mesin
turbin)
4. Aviation gasoline
 Untuk bahan bakar pesawat terbang
5. Motor gasoline
 Untuk bahan bakar kendaraan bermotor
(premium, premix-TT, Super-TT)
6. High speed diesel fuel (minyak solar)
 Untuk mesin disel
7. Industrial diesel fuel (minyak disel)
 Untuk mesin disel berat
8. Residu
 Untuk bahan bakar industri petrokimia, bahan bakar
industri (umum), bahan baku pelumas dsb.

Produk-produk samping
1. Pelarut (benzena,toluena, xilena)
2. Lilin (membatik)
3. Aspal
4. Petroleum coke
Gambar Proses Penyulingan
Sumber pencemaran minyak di laut

Limbah sungai

Kebocoran dan
Limbah kota
semburan dari proses
produksi dan eksplorasi
lepas pantai

Sumber Kecelakaan
Kilang minyak Pencemaran tanker
di darat Minyak di Laut

Operasi
Rembesan normal tanker
alam dari
dasar laut Jatuhan dari
atmosfer
Perilaku minyak di laut

Ketika minyak masuk ke perairan laut, maka


minyak tersebut dengan segera akan mengalami
perubahan secara fisik dan kimia.
 Proses membentuk lapisan (slick formation) :
minyak yang mencemari laut dikelompokkan
dalam bentuk padatan yang mengapung di atas
permukaan laut. Pada hakekatnya minyak tidak
larut dalam air sehingga mengapung
 Menyebar (dissolution): dikarenakan arus, angin
 Menguap (evaporation) : semua jenis minyak
mengandung senyawa volatil yang segera
dapat menguap. Sebanyak 25% dari volume
minyak akan hilang (menguap) setelah
beberapa hari di perairan
 Emulsifikasi (emulsi air dalam minyak, emulsi
minyak dalam air) :
Emulsi minyak dalam air : droplet-droplet
minyak terdispersi dalam air dimana air
menutupi permukaan droplet. Sering terjadi
pada air yang berombak
Emulsi air dalam minyak : droplet air tertutupi
oleh minyak, terlihat seperti lapisan mengapung
pada permukaan air dan lekat
 Dekomposisi oleh mikroorganisme
 Berikatan dengan partikel tersuspensi di
perairan, droplet minyak menjadi lebih berat
dan akan mengendap ke bawah
Pengaruh terhadap kehidupan perairan

 Adanya minyak menyebabkan penetrasi sinar matahari ke dalam


air berkurang. Ternyata intensitas sinar di dalam air sedalam 2
meter dari permukaan air yang mengandung minyak adalah 90%
lebih rendah daripada intensitas sinar pada kedalaman yang sama
di dalam air yang bening.
 Konsentrasi oksigen terlarut menurun dengan adanya minyak
karena lapisan film minyak menghambat pengambilan oksigen
dari atmosfer ke dalam badan air.
 Mengganggu organisme pantai : ikan, terumbu karang (pori-pori
tertutup), hutan bakau, lamun
Merusak wisata pantai
 Emisi minyak bumi umumnya mengandung senyawa logam berat Pb (timbal)
dan Cd (kadmium) yang toksik bagi perairan
 Komponen hidrokarbon jenuh yang memiliki titik didih rendah dapat
menyebabkan anestesi dan narkosis pada hewan tingkat rendah dan pada
konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kematian
 Komponen hidrokarbon aromatik lebih larut dalam air dan dapat membunuh
secara langsung kehidupan di perairan
 Adanya lapisan minyak pada permukaan air akan mengganggu kehidupan
burung air karena burung-burung yang berenang dan menyelam bulu-bulunya
akan ditutupi oleh minyak sehingga menjadi lekat satu sama lain, akibatnya
kemampuannya untuk terbang juga menurun.
 Penetrasi sinar matahari dan oksigen terlarut di perairan menurun dengan
adanya minyak dapat mengganggu kehidupan tanaman-tanaman laut
termasuk ganggang.
Komponen hidrokarbon yang bersifat toksik berpengaruh
terhadap reproduksi, perkembangan pertumbuhan, dan
perilaku biota laut terutama plankton. Menurunkan
populasi fitoplankton
Memberikan efek pada organisme bentik karena minyak
terakumulasi pada lapisan dasar
Walaupun ikan bersifat dapat bergerak berpindah
tempat, namun komponen hidrokarbon yang bersifat
toksik berpengaruh terhadap perkembangan dan
pertumbuhan bahkan mematikan ikan. Ancaman
terbesar terhadap ikan bentik yang mengalami
konsentrasi minyak tinggi, dan terhadap area bertelur
karena tahapan larva ikan bersifat sensitif terhadap
toksisitas minyak
 Bioakumulasi hidrokarbon dalam jaringan tubuh dan
kemungkinan pembentukan rasa yang aneh
(menyengat) dalam jaringan yang dirasuki. Ini juga
dapat mencakup perpindahan hidrokarbon aromatic
melalui perbatasan darah dan otak dalam hewan
bertulang belakang
 Perubahan perilaku dalam beberapa spesies
 Rangsangan metabolic dan atau supresi,
pengurangan dalam pertumbuhan
 Pengurangan keberhasilan perkembangbiakan dalam
beberapa spesies
 Kematian diantara bentuk larva dan bayi yang peka
On March 24, 1989, the Exxon Valdez
Photo of tanker oil spill in supertanker grounded on Bligh Reef,
Prince William Sound, Alaska. spilling 11 million gallons of Alaskan North
Slope crude oil into the pristine waters of
Prince William Sound on the southern
coast of Alaska
Metode penanggulangan
 Boom bentuknya mengapung dan berfungsi untuk
menghalangi tersebarnya minyak lebih luas lagi.
Berbagai macam boom dijual bebas di pasaran. Namun
pada dasarnya, boom merupakan solid screen yang
digunakan untuk melingkari minyak tumpah agar tetap
pada lokasi tertentu, sehingga minyak tumpah tidak
ada yang tersebar. Prinsip kerja boom adalah menahan
gerakan-gerakan minyak dari aliran arus dengan solid
screen tersebut. Tujuannya adalah untuk menghentikan
aliran minyak sehingga minyak terkumpul di dalam
boom dan memiliki ketebalan besar, untuk kemudian
dapat dipindahkan dari air laut. Air laut hanya dapat
mengalir melalui bagian bawah boom.
 Metode oil skimmer : menyerap minyak dengan
material yang berpori atau melekatkan minyak
pada suatu material, dan kemudian
mengangkatnya dari air. Dengan cara ini cukup
banyak air yang ikut ke dalam skimmer di dalam
skimmer minyak dipisahkan dari air atas dasar
perbedaan berat jenis. Skimmer hanya dapat
mengambil minyak dalam keadaan cair yang
berada di permukaan saja, dan yang berbentuk
droplet akan terlewatkan.
 Untuk daerah yang perairan yang tidak tenang,
metode ini sulit diterapkan
 Absorben adalah bahan yang hanya dapat
menyerap minyak saja dan air praktis tidak terserap,
serta dapat digunakan pada minyak yang tersebar.
 Bahan organic yang biasa digunakan sebagai
absorben adalah jerami, rumput kering, alang-
alang, serbuk gergaji, dan kapas. Jerami dapat
mengambil minyak hingga 8-30 kali beratnya.
Sedangkan kapas dapat menyerap sampai 95% dan
beratnya. Material organic ini mudah disebarkan
dan untuk mengambilnya digunakan saringan.
Karena material ini dapat tenggelam (karena mudah
menyerap air) maka waktu digunakan dalam air
juga dibatasi.
 Dispersan merupakan bahan kimia yang mempunyai
komponen agen permukaan yang aktif (surface active agent)
yang dinamakan surfactant, dispersan yang dipakai pada
lapisan minyak dapat membuat minyak pecah dan menjadi
butiran-butiran kecil (droplet), yang kemudian dapat
menyebar ke badan air sehingga mempercepat terlepasnya
hidrokarbon yang mudah menguap (volatile) lepas ke
atmosfer.
 Namun dispersan memiliki toksitas yang lebih buruk
daripada minyak yang tumpah itu sendiri.selain itu, minyak
yang terdispersi (droplet minyak) dapat lebih beracun
daripada minyak yang tidak terdispersi, karena pada kondisi
tersebut lebih banyak hidrokarbon yang terlarut dari dalam
badan air. Penggunaan dispersan yang tidak tepat telah
terbukti mengakibatkan kerusakan ekologi.
 Membakar tumpahan minyak di lokasi. Cara ini
diperbolehkan jika tumpahan minyak terjadi di
laut lepas dan didukung dengan keadaan angin
yang mendukung, karena dengan cara ini akan
dihasilkan asap hitam yang berbahaya bagi
kesehatan dan pengendalian api sangat sulit
dilakukan. Selain itu, biasanya api sudah padam
terlebih dahulu sebelum semua minyak habis
terbakar. Untuk menghindari hal tersebut,
pembakaran dilakukan pada kedalaman air laut
antara 2-3 ft atau kurang dari kedalaman
tersebut.
 Bioremediasi, yaitu dengan memanfaatkan
mikroorganisme atau tumbuhan untuk
mendegradasikan minyak.
 Dua pendekatan yaitu bioaugementasi, dimana
mikroorganisme pengurai ditambahkan atau dapat
pula dilakukan pembenihan, atau melengkapi
populasi mokroorganisme yang telah ada.
Biostimulasi, dimana pertumbuhan pengurai karbon
dirangsang dengan cara menambahkan nutrient,
berupa inorganic fertilizer maupun fosfat atau nitrat,
yang akan meningkatkan pertumbuhan atau
mikroorganisme yang akan mendegradasikan minyak
dan/mengubah habitat mokroorganisme pengurai.
 Mikroorganisme akan memakan minyak dan
mengembalikan sebagian minyak kedalam bentuk
yang lebih encer, yang dinamakan oil-milk yang
berbentuk butiran-butiran minyak dalam ukuran kecil
ke air laut. Semakin kecil pemisahan minyak yang
terjadi akan semakin mudah untuk diakses oleh
mikroorganisme pemakan minyak lainnya.
Keuntungan yang berarti dari metode biologi ini dapat
dihindarinya penggunaan bahan-bahan kimia yang
akan menambah toksisitas dari tumpahan minyak di
perairan.
 Marga yang didapat adalah archobacter, pseudomonas,
achromobachter, micrococcus, dan bacillus.

Anda mungkin juga menyukai