Anda di halaman 1dari 14

MM II NN YY AA KK

BB UU MM II KIMIA KELAS XI SEMESTER 1

Guru pembimbing : Dwi Mei Endrastutik, S.Pd.

Kelompok :
1. Nadia Hanifan Nabila (01)
2. Rista Ayu Erviana (04)
3. Afrisa Eka Mustika (05)
4. Salwa Maulida N. S. (09)
S U B T O PI K M A T E R I

KOMPOSISI MINYAK BUMI


ASAL DAN PEMBENTUKAN
MINYAK BUMI
PROSES PENGOLAHAN MINYAK
BUMI
KUALITAS MINYAK BUMI
DAMPAK PEMBAKARAN
MINYAK BUMI
K O M PO S I S I M I N Y A K B U M I

Minyak Bumi adalah campuran kompleks yang sebagian besarnya


terdiri dari senyawa hidrokarbon (sekitar 90 hingga 97%).
Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah
alkana, sedangkan sisanya adalah sikloalkana dan senyawa aromatis.

Komponen kecil lainnya selain hidrokarbon adalah senyawa-


senyawa nonhidrokarbon yang terdiri dari oksigen, belerang, ataupun
nitrogen dengan komposisi sekitar 10%.
K O M PO S I S I M I N Y A K B U M I

Tabel komposisi minyak


bumi.
Jenis senyawa Jumlah Contoh
(presentase)
Hidrokarbon 90 – 97% Alkana, sikloalkana, dan
aromatis
Senyawa 0,1 – 7% Tioalkana ( R-S-R )
Belerang Alkanatiol ( R-S-H)
Senyawa 0,01 – 0,9% Pirol ( C4H5N)
Nitrogen
Senyawa Oksigen 0,01 – 0,4 % Asam Karboksilat
( RCOOH)
Organo logam Sangat kecil Senyawa logam nikel
Teori ASAL MULA DAN PEMBENTUKAN
Biogene MINYAK BUMI
tik Teori yang Teori
(Teori menjelaska Dupl Teori Biogenetik (Teori
Organik n proses ex Organik)
terbentukn Minyak bumi dan gas alam terbentuk dari binatang dan
)
ya minyak tumbuhan yang mati lalu tertimbun endapan lumpur,
dan gas kemudian dihanyutkan oleh sungai menuju laut hingga
Teori bumi. mengendap di dasar laut dan tertutup lumpur dalam
Anorga jangka waktu yang lama. Akibat pengaruh waktu, suhu,
nik dan tekanan batuan di atasnya, maka binatang dan
tumbuhan yang mati tersebut menjadi bintik-bintik dan
gelembung minyak atau gas.

Teori Anorganik
Minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas
bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari
zat-zat organik yang terkubur akibat adanya aktivitas
bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi
hidrokarbon.
ASAL MULA DAN PEMBENTUKAN
MINYAK BUMI

Teori Duplex
Minyak bumi dan gas alam berasal dari berbagai organisasi laut baik hewani
maupun nabati. Diperkirakan minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas alam
dari materi nabati. Akibat pengaruh waktu, suhu, dan tekanan, maka endapan
lumpur berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak berasal dari lumpur yang
mengandung bintik-bintik minyak disebut batuan induk. Selanjutnya minyak dan
gas ini akan bermigrasi menuju tempat bertekanan lebih rendah hingga terakumulasi
di tempat tertentu yang disebut perangkap (Trap). Dalam suatu Trap mengandung
(1)Minyak, gas, dan air, (2)Minyak dan air, (3)Gas dan air.

Jika gas dan minyak bumi bersama-sama dinamakan Associated Gas, sedangkan
jika gas sendiri di perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan jenis,
maka gas selalu di atas, minyak di tengah, dan air di bawah. Karena proses
pembentukan minyak memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi
digolongkan sebagai sumber energi yang tidak dapat diperbarui.
PROSES PENGOLAHAN
MINYAK BUMI

Agar dapat dimanfaatkan, minyak bumi harus melalui proses


pengolahan dahulu. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui dua
tahap. Pengolahan tahap pertama (primary processing) dilakukan
dengan cara distilasi bertingkat dan pengolahan tahap kedua
(secondary processing) dilakukan dengan berbagai cara.

1. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Processing)


Distilasi bertingkat, yaitu proses distilasi berulang-ulang sehingga
didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik didihnya.
PROSES PENGOLAHAN
MINYAK BUMI

Fraksi Minyak Suhu (°C) Jumlah Fase Manfaat


Bumi Karbon
Gas < 20 C1 – C 4 Gas Bahan bakar rumah tangga
(LPG).
Bensin 40 – 80 C5 – C10 Cair Bahan bakar kendaraan.

Nafta 70 – 180 C6 – C10 Cair Pembuatan plastik, karet


sintesis, detergen, obat, cat,
bahan pakaian, dan kosmetik.
Kerosin 180 – 250 C11 – C14 Cair Bahan bakar pesawat dan
kompor minyak.
Minyak diesel 250 – 300 C15 – C17 Cair Bahan bakar diesel (solar).

Minyak pelumas 300 – 350 C18 – C20 Cair Sebagai minyak pelumas (oli).

Residu > 350 > C20 Padat Lilin dan aspal.


PROSES PENGOLAHAN
MINYAK BUMI

2. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Processing)


1. Cracking (perengkahan), yaitu proses pemotongan rantai fraksi
minyak bumi yang panjang menjadi lebih pendek. Craking dibagi
menjadi dua yaitu: thermal cracking dan catalytic cracking
2. Reforming, yaitu proses penataulangan rantai fraksi minyak bumi.
Reforming dilakukan pada suhu tinggi 495 – 525°C dan tekanan
sekitar 5 – 45 atm dengan katalis logam mulia
3. Blending, yaitu proses pencampuran fraksi minyak bumi dengan
senyawa kimia untuk meningkatkan kualitas dan mutunya. Bahan
kimia yang digunakan dalam proses blending pada bensin adalah
metanol, MTBE dan TEL.
PROSES PENGOLAHAN
MINYAK BUMI

4. Ekstraksi, yaitu pembersihan produk dengan menggunakan pelarut


sehingga didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu yang lebih
baik.
5. Kristalisasi, yaitu proses pemisahan produk melalui perbedaan titik
cairnya.
6. Treating, yaitu proses yang dilakukan untuk memurnikan minyak
bumi dengan cara menghilangkan pengotor – pengotornya.
Prosesnya yaitu copper sweetening dan doctor treating, acid
treatment, desulfurizing.
7. Polimerisasi, yaitu proses penggabungan molekul-molekul kecil
menjadi molekul besar.
KUALITAS MINYAK BUMI

“Semakin tinggi presentase


isooktananya, maka bilangan
oktan dari bensin tersebut akan
semakin tinggi, sehingga kualitas
bensin juga akan semakin baik.”

Cara lain jika ingin kualitas


bensin semakin baik adalah
dengan menambahkan zat aditif
agar bilangan oktannya semakin
tinggi.
KUALITAS MINYAK BUMI

Hubungan Kompresi dengan Kualitas


Bensin
Di mesin mobil ada kompresi mesin yang bertugas untuk menekan
bahan bakar bensin dan udara. Bensin yang mempunyai bilangan oktan
rendah akan meledak terlebih dahulu dan mengalami “knocking”
sehingga mesin lebih cepat panas dan hangus.

Untuk mesin yang bertekanan tinggi membutuhkan bensin dengan


bilangan oktan lebih tinggi.
DAMPAK PEMBAKARAN
MINYAK BUMI

Ada dua jenis pembakaran, yaitu:


1. Pembakaran sempurna akan menghasilkan H2O dan CO2
2. Pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan CO dan C

Dampak :
CO2 = menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.
CO = menyebabkan terganggunya fungsi hemoglobin dalam
mengikat oksigen dan menyebabkan kematian.
SO = menimbulkan iritasi saluran pernapasan, iritasi mata, batuk, dan
hujan asam.
NO2 = menyebabkan iritasi mata dan efek rumah kaca.
SMA NEGERI MOJOAGUNG

TT EE RR II M
M AA
KK AA SS II HH

Anda mungkin juga menyukai