Gas Alam
Menurut teori Dupleks, minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang
berasal dari hewan atau tumbuhan yang telah mati. Jasad renik tersebut
terbawa air sungai bersama lumpur dan mengendap di dasar laut. Akibat
pengaruh waktu yang mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, temperatur
tinggi dan tekanan oleh lapisan di atasnya, jasad renik berubah menjadi
Lumpur
yang
bercampur
renik tersebut kemudian berubah
bintik-bintik
dan
gelembungdengan
minyakjasad
atau gas.
menjadi batuan sedimen yang berpori, sementara bintik minyak dan gas
yang terbentuk dari plankton bergerak merembas ke tempat yang
bertekanan rendah dan terakumulasi pada daerah perangkap yang
merupakan batuan kedap.
Pada daerah tersebut gas alam, minyak dan air terakumulasi sebagai deposit
minyak bumi. Rongga bagian atas merupakan gas alam kemudian cairan
minyak mengambang di atas deposit air.
Gas Alam
Pada proses awal, gas alam terbentuk dari hasil dekomposisi zat organik oleh
mikroba anaerobik. Mikroba yang mampu hidup tanpa oksigen dan dapat
bertahan pada lingkungan dengan kandungan sulfur yang tinggi.
Pembentukan gas alam secara biologis ini biasanya terjadi pada rawa, teluk,
dasar danau dan lingkungan air dengan sedikit oksigen. Proses ini
mmembentuk gas alam pada kedalaman 760 sampai 4880 meter akan tetapi
pada kedalaman dibawah 2900 meter, akan terbentuk wet gas (gas yang
mengandung cairanhydrocarbon). Proses jenis ini menempati 20 persen
keseluruhan cadangan gas dunia.
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas
kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda.
Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun
ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan
naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup
gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi
tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih
lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih
rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga
komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar
berupa gas.
4. Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135C
5. Minyak Berat
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40
Trayek didih : 135 sampai 300C
6. Residu
Rentang rantai karbon : di atas C40
Trayek didih : di atas 300C
Minyak mentah diukur dalam barrel = 42 US Gallon = 159 liter. 42 galon (1 barrel) minyak
akan menghasilkan lebih dari 44 gallon produk minyak. Tambahan 2 gallon itu serupa dengan
popcorn (jagung letup) yang bertambah besar setelah mengembang.Komposisi hasil
pemisahan minyak bumi
Mutu Bensin
Angka oktanasuatu bensin adalah salah satu karakter yang menunjukkan
mutu bakar bensin tersebut, yang dalam prakteknya menunjukkan
ketahanan terhadap ketukan (knocking). Suatu bensin harus mempunyai
mutu bakar yang baik agar mesin dapat beroperasi dengan mulus, efisien
dan bebas dari pembakaran tidak normal selama pemakaianya. Utk
menentukan nilai oktan, ditetapkan 2 jenis senyawa sbg pembanding yaitu
isooktanadann-heptana. Suatu campuran yg terdiri 80% isooktana dan
dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan 80.Jadi untuk melihat mutu
bensin yg baik, dilihat dari nilai oktannya. Semakin tinggi nilai oktannya,
mutu bensin semakin baik.
Crude
Oil
Tahap I
Tahap
II
Pengolahan Tahap I
Dasar :
Gas
Perbedaan
Titik Didih
Bensin
Kerosin
Diesel
Pelumas
Residu
Distilasi Bertingkat
C1 C4
Gas
Bensin
Kerosin
Diesel
Pelumas
Residu
C5 C12
C12 C16
C15 C18
< 20 C
20 200
C
175 275
C
250 400
C
C17 <
> 300 C
C20 <
> 350 C
Pengolahan Tahap II
1. Cracking : Perubahan
Struktur Kimia
2. Ekstraksi : Pembersihan
dgn Pelarut
3. Kristalisasi : Pemisahan
berdasar titik cairnya
4. Treating : Pembersihan
kembali dgn NaOH
Komponen Bensin
Isooktana
Ketukan
Rendah
N-Heptana
Ketukan
Tinggi
Kualitas Bensin
Ditentukan oleh:
Efektifitas
Pembakaran
Knocking : 1 > semakin
bagus > 0 sangat bagus
Okta
n
Angka Oktan
Angka Oktan =
Isooktan
Presentase
Misal :
Isooktan = 70%
N-Heptana = 30%
Bensin = Oktan 70
Dampak Pembakaran
Hidrokarbon
1. Beberapa dari bahan bahan pencemar ini merupakan senyawa-senyawa
yang bersifat karsinogenik dan mutagenic.
2. Ekosistem dan Lingkungan: Cairan hidrokarbon membentuk kabut minyak
(droplet). Padatan hidrokarbon akan membentuk asap pekat dan
menggumpal menjadi debu/partikel. Hidrokarbon bereaksi dengan
NO2dan O2mengahsilkan PAN (Peroxy Acetyl Nitrates). Toksitas daun
tinggi.
3. Pada material : mengubah sifat fisik & kimia: contohnya karet.
pada
proses
1.
Penggatian
peralatan-peralatan
yang
memanfaatkan
senyawa
hidrokarbon, mengatur sirkulasi udara, baik dirumah maupun di industri,
misalnya dengan LEV.
2.
Listrik
Etanol &
Metanol
Hidrogen
Biodiesel
E85
2. Oksida Nitrogen
Nitrogen oksida sering disebut dengan NO xkarena oksida nitrogen
mempunyai 2 bentuk yang sifatnya berbeda, yakni gas NO 2dan gas NOx.
Sifat gas NO2adalh berwarna dan berbau, sedangakn gas NO tidak
berwarna dan tidak berbau. Warna gas NO 2adalah merah kecoklatan dan
berbau tajam menyengat hidung.
Kadar NOxdiudara daearh perkotaan yang berpenduduk padat akan lebih
tinggi dari daerah pedesaan yang berpenduduk sedikit. Hal ini disebabkan
karena berbagai macam kegiatan yang menunjang kehidupan manusia
akan menambah kadar NOxdi udara, seperti transportasi, generator
pembangkit listrik, pembuangan sampah dan lain-lain.
Pencemaran gas NOxdiudara teruatam berasal dari gas buangan hasil
pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listrik stasioner atau
mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar gas alami. Keberadaan
NOxdiudara dapat dipengaruhi oleh sinar matahari yang mengikuti daur
reaksi fotolitik NO2sebagai berikut :
NO2+ sinar matahari NO + O
O + O2
O3(ozon)
O3+ NO NO2+ O2
Solar Cell
Solar cell dapat dikatakan sebagai sel surya.Secara sederhana,sel surya dapat
dikatakan bertugas untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik yang
sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Mengapa kita dapat memilih solar cell sebagai bahan bakar alternatif ?
Karena solar cell merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari matahari.
Nah...matahari itu sendiri merupakan sumber energi yang tidak ada habisnya.Sudah
kita ketahui bahwa tumbuhan memanfaatkan sinar matahari untuk melakukan
fotosintesis untuk mengubah menjadi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup
lainnya.Oleh karena itu,mengapa kita tidak memanfaatkan sinar matahari sebagai
sumber energi untuk bahan bakar alternatif?
Hal tersebutlah yang mendorong orang untuk mengoptimalkan cahaya matahari dalam
solar cell.Solar cell pertama kali ditemukan oleh para penemu dari Bell Laboratories.
Peristiwa penemuan solar cell terjadi pada tahun 1954,ketika para teknisi laboratorium
menemukan p-n junction yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energi
listrik.Tahukan kalian apa yang mengandung p-n junction ini? Ternyata silikon.