Anda di halaman 1dari 13

PROSES TERJADINYA MINYAK BUMI

-GRACE AGNESIA
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

 Minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai


macam sisa-sisa organisme, seperti tumbuhan,
hewan, dan jasad-jasad renik yang sudah
tertimbun dalam dasar lautan bersama lumpur
selama jutaan tahun lamanya. Lumpur tersebut
akan berubah menjadi berbagai batuan sedimen
yang berpori, sedangkan sisa-sisa organisme akan
bergerak ke tempat yang tekanannya rendah dan
terkumpul pada sebuah daerah perangkap, yaitu
batuan kedap. Gas alam, minyak, dan air akan
terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Pada
rongga bagian atas ada gas alam, sedangkan
cairan minyak mengambang di atas deposit air.
 BILA KITA URUTKAN MAKA AKAN MENJADI SEPERTI INI:

 Jasad renik yang terkubur bersama lumpur

 Diproses jutaan tahun

 Mengendap dari dasar laut

 Menghasilkan bintik minyak dan gas

 Terakumulasi di batuan kedap

 Menjadi deposit minyak bumi


KOMPOSISI MINYAK BUMI
 Minyak bumi adalah campuran kompleks yang
sebagian besar (sekitar 90% hingga 97%) terdiri
dari senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon yang
terkandung dalam minyak bumi terutama adalah
alkana, sedangkan sisanya adalah sikloalkana,
alkena, alkuna, dan senyawa aromatik. Komponen
kecil lainnya selain hidrokarbon adalah senyawa-
senyawa karbon yang mengandung oksigen,
belerang, ataupun nitrogen.
 Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana suku
rendah (C1 – C4) dengan metana sebagai komponen
utamanya. Selain alkana, juga terdapat gas lain
seperti CO2, O2, N2, H2S, ataupun gas mulia seperti
helium dalam jumlah yang sangat sedikit.
PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI

 Untuk memperoleh minyak bumi, perlu dilakukan


proses pengeboran. Minyak bumi yang ditemukan
biasanya akan bercampur dengan gas alam. Minyak
bumi yang telah dipisahkan dari gas alam berbentuk
cairan kental hitam dan berbau disebut minyak
mentah (crude oil). Minyak mentah ini masih belum
bisa dimanfaatkan secara langsung, oleh karena itu
perlu dilakukan pemurnian (refining) dengan distilasi
bertingkat. Prinsip distilasi ini adalah pemisahan
komponen-komponen campuran berdasarkan
perbedaan titik didih sehingga diperoleh kelompok-
kelompok komponen dalam rentang titik didih
tertentu yang disebut fraksi-fraksi
PEMBENTUKAN KEROGEN MELALUI DIAGENESIS
 Sedimen yang terbentuk dapat mencapai
jutaan ton dan menghasilkan tekanan yang
besar dan suhu yang panas.
 panas dan tekanan memecah senyawa
organik seperti humin dan berbagai asam
organik, lipid, protein, dan karbohidrat
untuk membentuk rantai hidrokarbon
panjang yang disebut geopolimer. Proses
tersebut disebut diagenesis, di mana aii
dipaksa keluar dari karbohidrat dan
protein. Geopolimer kemudian membentuk
senyawa berupa padatan lilin yang disebut
dengan kerogen.
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI MELALUI KATAGENESIS
 dalam rentang waktu yang lebih lama panas dan tekanan
terus bertambah dan mendorong proses katagensis.

 Katagenesis adalah reaksi pemecahan rantai panjang


hidrokarbon kerogen menjadi lebih pendek.

 makin panjang rantai karbonnya, maka makin padat fasa


suatu hidrokarbon. Sedangkan, makin pendek rantai
karbonnya maka hidrokarbon akan berbentuk gas. Dalam
proses katagenesis, rantai panjang hidrokarbon kerogen
diputus menjadi lebih sedikit tetapi tidak terlalu kecil (lebih
dari 5 atom karbon). Sehingga, hidrokarbon kerogen yang
awalnya berbentuk padatan berubah menjadi minyak bumi
yang berbentuk cair. Jika rantai karbon dipecah menjadi
lebih kecil lagi (di bawah 5 ataom karbon), hidrokarbon
dapat berubah menjadi gas alam. Tidak hanya menjadi gas
alam, dalam kondisi tertentu kerogen juga dapat berubah
menjadi batu bara.
FRAKSI MINYAK BUMI DAN MANFAAT MINYAK BUMI
Berikut ini fraksi hidrokarbon dari minyak bumi dan manfaat minyak bumi untuk setiap fraksinya.
BENSIN

 Bensin merupakan bahan bakar kendaraan bermotor yang  Mutu bensin biasanya dinyatakan dengan bilangan oktan (octane
memiliki peran penting. Di Indonesia, tersedia beberapa number). Bilangan oktan ditentukan melalui uji pembakaran sampel
jenis bensin, misalnya premium, pertamax, dan pertamax bensin sehingga diperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik
plus. Setiap jenis bensin memiliki mutu yang berbeda. tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik pembakaran
Mutu bensin ditentukan oleh efektivitas pembakarannya di berbagai campuran n-heptana dan isooktana. Nilai bilangan oktan 0
dalam mesin. Mutu bensin mempengaruhi ketepatan waktu ditetapkan untuk n-heptana yang mudah terbakar dan menghasilkan
ketukan paling banyak, sedangkan nilai 100 untuk isooktana yang
pembakaran sehingga tidak menimbulkan ketukan
tidak mudah terbakar dan menghasilkan ketukan paling sedikit.
(knocking) yang mengganggu gerakan piston pada mesin.
Sebagai contoh, suatu campuran yang terdiri dari 25% n-heptana dan
Ketukan dapat mengurangi efisiensi bahan bakar,
75% isooktana akan mempunyai bilangan oktan (25/100 × 0) +
menyebabkan mesin menggelitik, dan bahkan merusak (75/100 × 100) = 75. Jadi, pertamax dengan bilangan oktan 92 akan
mesin. memiliki mutu bensin yang setara dengan campuran 92% isooktana
dan 8% n-heptana.
BENSIN
Fraksi bensin dari hasil penyulingan umumnya mempunyai
bilangan oktan ~70 yang tergolong relatif rendah. Oleh karena
 Secara umum, bensin yang mengandung
itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menaikkan
alkana rantai lurus akan memiliki nilai bilangan oktan:
bilangan oktan lebih rendah dibanding yang
mengandung alkana rantai bercabang,
alisiklik, ataupun aromatik. Sebagai contoh, 1. Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi menjadi
n-heksana memiliki bilangan oktan 25, hidrokarbon rantai bercabang melalui proses reforming;
sedangkan 2,2-dimetilbutana memiliki
bilangan oktan 92. 2. Menambahkan hidrokarbon alisiklik ataupun aromatik ke
dalam campuran akhir fraksi bensin; atau

3. Menambahkan zat aditif antiketukan ke dalam bensin


sehingga memperlambat pembakaran bensin.
Zat antiketukan yang dapat digunakan yaitu TEL (tetraethyl lead) dengan rumus kimia Pb(C2H5)4. Namun, senyawa
timbal (Pb) ini merupakan racun yang dapat merusak otak, sehingga penggunaannya dilarang dan diganti dengan zat
antiketukan lainnya seperti MTBE (methyl tertiary-butyl ether) ataupun etanol.
Kelompok

Anda mungkin juga menyukai