Anda di halaman 1dari 5

Minyak bumi

Minyak bumi di kenal dengan sebutan bahan bakar fosil. Minyak bumi merupakan bahan
bakar yang berasal dari fosil. Jasad renik organisme yang hidup di lautan. Ketika organisme
tersebut mati, sisa-sisa tubuhnya akan akan mengendap di dasar lautan & tertutupi lumpur.
Pengaruh tekanan dan temperature tinggi mengubah lumpur menjadi lapisan bebatuan.
Setelah jutaan tahun, bakteri anaerob akan menguraikan sisa-sisa organisme tersebut dan
mengubahnya menjadi minyak bumi. Seiring dengan terjadinya reaksi penguraian, gas alam
pun terbentuk. Gas alam terletak si atas lapisan minyak bumi. Minyak bumi tersebut
terperangkap diantara lapisan batuan di dasar lautan. Minyak bumi dapat berpindah dari suatu
daerah ke daerah lain dan terdeposit di suatu tempat jika terhalang oleh lapisan yang kedap
zat cair dan gas (impervious layer ). Jadi kesimpulannya minyak bumi terbentuk selama
jutaan tahun ketika pada masa purba, tanaman dan hewan laut kecil (mikroorganisme) mati
lalu terkubur di lapisan pasir dan batuan. Minyak bumi akan bergerak melalui batuan berpori
dan akan terakumulasi ketika mencapai lapisan batuan keras, menghasilkan minyak bumi.
Komposisi Minyak Bumi
Minyak bumi adalah campuran kompleks yang sebagian besar (sekitar 90% hingga 97%)
terdiri dari senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi
terutama adalah alkana, sedangkan sisanya adalah sikloalkana, alkena, alkuna, dan senyawa
aromatik. Komponen kecil lainnya selain hidrokarbon adalah senyawa-senyawa karbon yang
mengandung oksigen, belerang, ataupun nitrogen.
Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun
aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-85%, sedangkan
sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0-
0,5%), belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%)
a. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus Senyawa hidokabon alifatik rantai lurus biasa
disebut alkana atau normal parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak
bumi yang memiliki antai karbon pendek. Contoh: Etana Propana. Senyawa – senyawa
golongan alkana terbanyak dalam minyak bumi adalah n-oktana dan isooktana (2,2,4-
trimetilpentana).
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
                                                           n-oktana
 

Isooktana (2,2,4-trimetilpentana)

b. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik Senyawa hidrokarbon siklik merupakan senyawa


hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki
rumus molekul sama dengan alkena., tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan
membentuk struktur cinicin. Dalam minyak bumi, antarmolekul siklik tersebut kadang-
kadang bergabung membentuk suatu molekul yang terdiri atas beberapa senyawa siklik.

1
c. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang Senyawa golongan isoalkana atau
isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik
rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.
d. Senyawa Hidrokarbon Aromatik Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa
hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik
ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar
Berikut beberapa golongan senyawa yang merupakan komposisi minyak bumi.
 Golongan alkana
 Golongan sikloalkana
Senyawa – senyawa golongan sikloalkana yang ada dalam minyak bumi adalah siklopentana
dan sikloheksana.

           
   Siklopentana                      sikloheksana
 Golongan aromatik
Senyawa golongan aromatik yang ada dalam minyak bumi adalah benzena.

Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana suku rendah (C1 – C4) dengan metana sebagai
komponen utamanya. Selain alkana, juga terdapat gas lain seperti CO2, O2, N2, H2S,
ataupun gas mulia seperti helium dalam jumlah yang sangat sedikit.
Jika kita uraikan ke dalam tabel komposisi minyak bumi, maka hasilnya akan seperti tabel
berikut ini:

2
Jenis Senyawa Prosentase Kandungan Senyawa

Alkana, sikloalkana, dan alkana


Hidrokarbon 90 – 99%
aromatis

Senyawa belerang 0,7 – 7% Tio alkana, alkanatiol

Senyawa nitrogen 0,01 – 0,9% Pirol (C4H5N)

Senyawa oksigen 0,01 – 0,4% Asam karboksilat

Organo logam Sangat kecil Senyawa logam nikel

Proses Pengolahan Minyak Bumi


Untuk memperoleh minyak bumi, perlu dilakukan proses pengeboran. Minyak bumi yang
ditemukan biasanya akan bercampur dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan
dari gas alam berbentuk cairan kental hitam dan berbau disebut minyak mentah (crude oil).
Minyak mentah ini masih belum bisa dimanfaatkan secara langsung, oleh karena itu perlu
dilakukan pemurnian (refining) dengan distilasi bertingkat. Prinsip distilasi ini adalah
pemisahan komponen-komponen campuran berdasarkan perbedaan titik didih sehingga
diperoleh kelompok-kelompok komponen dalam rentang titik didih tertentu yang disebut
fraksi-fraksi

   
Keberadaan minyak bumi bisa dijadikan sebagai bahan dasar industri dengan proses
pemisahan sebagai berikut.
1. Reaksi perengkahan (cracking)
Perengkahan merupakan proses pemecahan senyawa organik rantai panjang menjadi senyawa
organik rantai pendek. Perengkahan bisa terjadi secara alami maupun pemanasan, contohnya
proses pemecahan minyak diesel dan pelumas menjadi bensin.

3
2. Reaksi pengubahan (reforming)
Struktur rantai minyak bumi berpengaruh pada kualitas minyak bumi yang dihasilkan. Reaksi
pengubahan ini berfungsi untuk mengubah struktur rantai minyak bumi dari lurus menjadi
bercabang agar kualitasnya lebih baik dan ekonomis.
3. Reaksi alkilasi
Pada reaksi alkilasi terjadi penambahan gugus alkil pada rantai hidrokarbon. Akibatnya,
rantai yang terbentuk akan semakin panjang dan bercabang.
4. Reaksi polimerisasi
Polimerisasi merupakan reaksi pembentukan molekul besar dari molekul kecil yang disusun
berulang (monomer). Kemudian, senyawa hasil polimerisasi ini akan dimurnikan dan diolah
lebih lanjut menjadi bahan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Fraksi Minyak Bumi dan Manfaat Minyak Bumi


Berikut ini fraksi hidrokarbon dari minyak bumi dan manfaat minyak bumi untuk setiap
fraksinya.

 
Bensin
Mutu bensin ditentukan oleh efektivitas pembakarannya di dalam mesin. Mutu bensin
mempengaruhi ketepatan waktu pembakaran sehingga tidak menimbulkan ketukan
(knocking) yang mengganggu gerakan piston pada mesin. Ketukan dapat mengurangi
efisiensi bahan bakar, menyebabkan mesin menggelitik, dan bahkan merusak mesin.

4
Mutu bensin biasanya dinyatakan dengan bilangan oktan (octane number). Bilangan oktan
ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin sehingga diperoleh karakteristik
pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik
pembakaran berbagai campuran n-heptana dan isooktana. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan
untuk n-heptana yang mudah terbakar dan menghasilkan ketukan paling banyak, sedangkan
nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar dan menghasilkan ketukan paling
sedikit. Sebagai contoh, suatu campuran yang terdiri dari 25% n-heptana dan 75% isooktana
akan mempunyai bilangan oktan (25/100 × 0) + (75/100 × 100) = 75. Jadi, pertamax dengan
bilangan oktan 92 akan memiliki mutu bensin yang setara dengan campuran 92% isooktana
dan 8% n-heptana.

Secara umum, bensin yang mengandung alkana rantai lurus akan memiliki nilai bilangan
oktan lebih rendah dibanding yang mengandung alkana rantai bercabang, alisiklik, ataupun
aromatik. Sebagai contoh, n-heksana memiliki bilangan oktan 25, sedangkan 2,2-
dimetilbutana memiliki bilangan oktan 92.
Fraksi bensin dari hasil penyulingan umumnya mempunyai bilangan oktan ~70 yang
tergolong relatif rendah. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menaikkan bilangan oktan:
=> Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi menjadi hidrokarbon rantai bercabang
melalui proses reforming;
=> Menambahkan hidrokarbon alisiklik ataupun aromatik ke dalam campuran akhir fraksi
bensin; atau
=> Menambahkan zat aditif antiketukan ke dalam bensin sehingga memperlambat
pembakaran bensin.
Zat antiketukan yang dapat digunakan yaitu TEL (tetraethyl lead) dengan rumus kimia
Pb(C2H5)4. Namun, senyawa timbal (Pb) ini merupakan racun yang dapat merusak otak,
sehingga penggunaannya dilarang dan diganti dengan zat antiketukan lainnya seperti MTBE
(methyl tertiary-butyl ether) ataupun etanol

Anda mungkin juga menyukai