Anda di halaman 1dari 9

MINYAK BUMI

1. Pembentukan Minyak Bumi


Minyak bumi :
bahasa Inggris: petroleum,bahasa Latin: petrus – karang dan oleum – minyak)
Minyak bumi yang dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah suatu cairan kental yang berwarna
coklat sampai hitam atau kehijauan, yang mudah terbakar dan berbau kurang sedap, yang berada
di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.

Minyak bumi merupakan campuran kompleks dari senyawa-senyawa hidrokarbon,yaitu


hidrokarbon jenuh (alkana dan sikloalkana) dan juga senyawa siklik (turunan siklopentana,
sikloheksana dan juga nafta) tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya,
dengan komponen penyusunnya adalah senyawa karbon (83%-87%), hidrogen (10% - 15 %),
belerang (0,05-6%), oksigen (0,05-1,5%) dan senyawa logam dalam jumlah yang sangat kecil.
Minyak bumi terbentuk paling sedikit 2 juta tahun yang lalu, dan ada juga yang berpendapat
bahwa minyak bumi terbentuk 500-2500 juta tahun yang lalu.

Proses terbentuknya minyak bumi dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Pada zaman purba, di darat dan di dalam lautan hidup beraneka ragam binatang dan
tumbuh-tumbuhan. Binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati ataupun punah itu
akhirnya tertimbun di bawah endapan lumpur. Endapan lumpur ini
kemudian dihanyutkan oleh arus sungai menuju lautan bersama bahan organik lainnya
dari daratan.

b. Selama berjuta-juta tahun, sungai-sungai menghanyutkan pasir dan lumpur ke dasar laut
dan membuat lapisan batuan yang bercampur dengan fosil-fosil binatang dan tumbuh-
tumbuhan.

c. Akibat peristiwa alam, lapisan dan permukaan bumi mengalami perubahan besar berupa
pergeseran-pergeseran sehingga fosil hewan dan tumbuhan yang terkubur di perut bumi
masuk ke celah-celah lapisan bumi yang bersuhu dan bertekanan tinggi. Akibat pengaruh
waktu, temperatur tinggi, dan tekanan beban lapisan batuan di atasnya, menyebabkan
binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati tadi mengalami proses penguraian berupa
perubahan kimia, berubah menjadi bintik - bintik dan gelembung minyak yang berbentuk
cairan kental dan gas. Akibat pengaruh yang sama, maka endapan lumpur berubah
menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari lumpur yang mengandung
bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk atau “source rock”.

d. Karena ringan, minyak bumi akan terdorong dan terapung, lalu bergerak
mencari tempat yang lebih baik (berimigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih
rendah) untuk berhenti dan terperangkap dalam batuan sedimen yang kedap atau kadang -
kadang merembes ke luar permukaan bumi. Batuan sedimen tersusun atas fragmen –
fragmen atau butiran mineral dari yang halus sampai yang kasar satu sama lain saling
terikat oleh materi yang sangat halus dan berfungsi sebagai “semen”, sehingga di
antaranya terdapat pori-pori. Pada kondisi tertentu, pori-pori ini dapat mengandung fluida
minyak, gas, atau air. Peristiwa terperangkapnya minyak bumi dan gas alam dalam
batuan sedimen disebut proses “akumulasi”.

2. Komponen Minyak Bumi


Minyak bumi hasil eksplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau crude oil.
Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Komponen
utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik.
Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat mencapai 80% - 85%, sedangkan sisanya
merupakan campuran unsur hidrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0 – 0,5%),
belerang (0 – 6%), dan oksigen (0 – 3,5%).
Minyak bumi merupakan suatu campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas
hidrokarbon. Komposisi minyak bumi sangat bervariasi dari satu sumur ke sumur lainnya dan
dari satu daerah ke daerah lain.
1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus
Senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus biasa disebut alkana atau normal parafin.
Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki rantai
karbon pendek.
Contoh : CH3 – CH3 CH3 - CH2 - CH3
Etana Propana
2. Senyawa Hidrokarbon Bentuk Siklik
Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau
sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena
(CnH2n), tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua (hanya memiliki ikatan tunggal seperti
alkana) dan membentuk struktur cincin.
H2C – CH2 CH2 CH2
H2C – CH2 H2C CH2 H2C CH2
Siklobutana H2C – CH2 CH2 H2C
Siklopentana CH2
Sikloheksana
Pada umumnya, senyawa hidrokarbon siklik ini dalam minyak bumi berupa
campuran siklopentana dan sikloheksana yang disebut naften.
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Yang termasuk ke dalam senyawa hidrokarbon ini adalah senyawa golongan
isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa
hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.
CH3
CH3 – CH – CH3 CH3 – CH – CH2 – C – CH3
CH3 CH3 CH3
Isobutana Isooktana
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk
siklik segienam, berikatan rangkap dua selang – seling, dan senyawa hidrokarbon tak
jenuh. Jumlah senyawa hidrokarbon jenis ini paling sedikit di antara jenis lainnya. Pada
umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang
memiliki jumlah atom C besar.
Contohnya :

Benzena (C6H6) Toluena (C6H5CH3)


3. Pengolahan Minyak Bumi Dengan Destilasi Bertingkat
Minyak bumi terletak di dasar laut dan tertutupi oleh lapisan batuan tanah. Berikut adalah
tahapan kegiatan yang dilakukan untuk mengolah minyak bumi dari dasar laut menjadi bahan-
bahan yang bermanfaat.

Eksploras Eksploitas Pemisaha Pengubahan


i i n
a. Eksplorasi
Langkah awal untuk mendapatkan minyak bumi adalah eksplorasi, yaitu upaya mencari
daerah yang mengandung minyak bumi dan prakiraan cadangan minyaknya. Informasi tersebut
dapat diperoleh dengan cara membuat peta topografi hasil pemotreran dari udara. Setelah
mengetahui daerah-daerah yang akan diselidiki, para ahli geologi menyelidiki contoh-contoh
batuan atau lapisan batuan yang terdapat di permukaan karang atau tebing-tebing. Pemeriksaan
itu dilakukan di laboraturium. Penyelidikan selanjutnya adalah penyelidikan secara geofisika
yang dikenal dengan kegiatan seismik. Para ahli membuat semacam gempa kecil di bawah tanah.
Getaran itu akan menghasilkan gelombang-gelombang menuju dasar laut. Gelombang yang
dipantulkan kembali ke permukaan bumi sehingga posisi lokasi yang mengandung minyak bumi
dapat diperkirakan.
b. Eksploitasi
Setelah lokasi yang mengandung minyak bumi diketahui, langkah selanjutnya adalah
melakukan kegiatan eksploitasi, yaitu rangkaian kegiatan untuk mengambil mimyak bumi yang
akan diolah. Kegiatan utama eksploitasi adalah pengeboran. Pengeboran dapat dilakukan di
lepas pantai dan di tengah laut, bergantung pada lokasi sumber cadangan minyak

Sumber hidrokarbon di alam khususnya minyak bumi merupakan campuran alkana


sebagai komponen utama dengan sebagian kecil alkena, alkuna, sikloalkana, aromatic dan
senyawa anorganik, yang dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didihmelalui destilasi
bertingkat sehingga diperoleh kelompok-kelompok hidrokarbon yang mempunyai kisaran titik
didih tertentu yang disebut fraksi-fraksi, dan diproses lebih lanjut untuk memperoleh produk
yang diinginkan
 Destilasi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan nilai titik didih
 Destilasi bertingkat( destilasi fraksionasi) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan
perbedaan nilai titik didih dengan menggunakan tahap-tahap atau fraksi-fraksi pendingin
sesuai trayek titik didih campuran yang diinginkan ( kolom bertingkat).
Cara memisahkan fraksi-fraksi yang terkandung dalam minyak bumi:
Destilasi bertingkat
 Minyak mentah mula-mula dipanaskan dalam pemanas (boiler) menggunakan uap air

bertekanan tinggi sampai suhu 600°C. Hasil pemanasan berupa uap minyak kemudian
dialirkan ke dasar menara destilasi.
 Uap minyak akan bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray) yang terdapat dalam menara.
 Pada saat mencapai suhu tertentu sesuai dengan titik didihnya, uap minyak mentah akan
berubah menjadi zat cair ( dalam keadaan dingin). Perubahan uap air ( gas) menjadi zat cair
disebut kondensasi. Zat cair hasil kondensasi ini yang diebut fraksi.

4. Proses Pengubahan Fraksi Minyak Bumi


 Proses Konversi
Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon, yang bertujuan
untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas ynga diinginkan atau sesuai
permintaan pasar.
Jenis proses konversi:
 Perengkahan (cracking) adalah penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa
hidrokarbon yang besar ( yang memiliki jumlah karbon terbanyak ) menjadi molekul-molekul
senyawa yang lebih kecil. Contoh cracking ini adalah pengubahan minyak solar atau minyak
tanah (kerosin) menjadi bensin dalam jumlah besar dan berkualitas lebih baik.
Terdapat dua cara proses cracking, yaitu:
 Cara panas (thermal cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan suhu
tinggi serta tekanan rendah.
 Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan
bubuk katalis platina atau molibdenum oksida

 Reforming (penyusunan ulang) adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu
kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon
bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul sama, tetapi bentuk strukturnya
berbeda sehingga proses ini disebut isomersisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan
katalis dan pemanasan.
Contoh:

 Alkilasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil manjadi molekul besar.


Misalnya, penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana yang menghasilkan
bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.

 Treating adalah proses permurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-
pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai berikut.
a) Copper sweetening dan doctor treating adalah proses penghilangan pengotor yang
dapat menimbulkan bau tidak sedap.
b) Acid treatment adalah proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
c) Desulfurizing (desulfurisasi) adalah proses penghilangan unsur belerang.

 Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam
rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai
persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di
barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik,
terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.
Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi
menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh
kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif.
Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran
udara.

5. Fraksi-fraksi dan Kegunaan minyak bumi


Fraksi Jumlah Titik Kegunaan
atom C didih
(°C)

Gas (LPG) C1-C4 < 20 Sebagai bahan bakar elpiji dan


bahan baku sintesis senyawa
organic
Bensin C5-C10 40-180 Bahan bakar kendaraan bermotor
(gasolin)
Nafta C6-C10 70-180 Untuk sintesis senyawa organic
lainnya yang digunakan untuk
pembuatan plastic, karet,
deterjen, obat, cat, pakaian dan
kosmetik
Kerosin C11-C14 180- Digunakan sebagai bahan bakar
250 pesawat udara ( Minyak tanah
dengan kualitas tinggi )
dan bahan bakar kompor
Minyak solar C15-C17 250- Digunakan sebagai bahan bakar
dan diesel 300 kendaraan bermesin diesel dan
bahan bakar tungku di industry
Minyak C18-C20 300- Digunakan sebagai minyak
pelumas 350 pelumas
Lilin > C20 > 350 Sebagai lilin paraffin untuk
membuat lilin, korek api dan
bahan pengkilap
Minyak bakar > C20 > 350 Bahan bakar kapal, industry
pemanas, dan pembangkit listrik
Bitumen > C40 > 350 Materi jalan aspal dan atap
bangunan

Anda mungkin juga menyukai