Anda di halaman 1dari 59

KOMPONEN

MINYAK BUMI
PETA K
O
DAMPAK
PEMBAKARAN
BAHAN BAKAR
PROSES
TERJADINYA
N
MIN S
YAK E
BU
BAHAN BAKAR
ALTERNATIF & MI P
KEGUNAAN PENGOLAHAN
MINYAK BUMI MINYAK BUM
BESERTA
RESIDU

KUALITAS
BAHAN BAKAR
KOMPONEN MINYAK BUMI
Hidrokarbon

Senyawa Belerang

Senyawa Nitrogen

Senyawa Oksigen

Organo Logam
Gol. Gol.
Parafinik Napthenik

SENYAWA Gol.
HIDROKARBON Aromatik

Gol. Gol.
Diolefin Monoolefin
GOLONGAN PARAFINIK
• Rumus umum CnH2n+2.
• Sifat :
a. Stabil pada suhu biasa.
b. Tidak bereaksi dengan asam sulfat pekat
dan asam sulfat berasap.
c. Larutan alkali pekat.
d. Asam nitrat maupun oksidator kuat
seperti asam kromat, kecuali mempunyai
atom karbon tersier.
• Bereaksi lambat dengan klor (Cl) dengan
bantuan sinar matahari, bereaksi dengan klor
dan brom kalau ada katalis.
GOLONGAN NAFTENIK
• Rumus umum : CnH2n
• Sifat :
a. memiliki sifat seperti senyawa HC parafin
b. mempunyai struktur molekul siklis, disebut
sikloparafin.
• Terdapat dalam minyak bumi ialah siklopentan
dan sikloheksan, yang terdapat dalam fraksi nafta
dan fraksi minyak bumi dengan titik didih lebih
tinggi.
• Selain senyawa naften sederhana, dalam minyak
bumi khususnya dalam fraksi beratnya, juga
terdapat senyawa naften polisiklis, seperti dekalin
atau dehidronaftalen.
Contoh
Senyawa
Golongan
Naftenik
(Heterosiklik)
GOLONGAN AROMATIK
• Senyawa HC tidak jenuh rumus umum
CnH2n-6
• Sifat :
a. Sangat reaktif.
b. Mudah dioksidasi menjadi asam.
c. Dapat mengalami reaksi adisi dan
reaksi subtitusi tergantung pada
kondisi reaksi.
• Senyawa yang ada : benzen, naftalen
dan antrasen.
Naftalena
Anilin Antrasena

Aromatik
GOLONGAN MONOOLEFIN
• Rumus umum CnH2n.
• Monoolefin tidak terdapat dalam minyak
mentah, tetapi terbentuk dalam distilasi
minyak mentah dan terbentuk dalam
proses rengkahan, sehingga bensin
rengkahan mengandung banyak
senyawa monoolefin. Senyawa HC akan
mengalami perengakahan pada suhu
sekitar 680°F.
• Bersifat reaktif, banyak digunakan
sebagai bahan baku utama industri
petrokimia, contoh etilen (C2H4) dan
propilen (C3H6)
Etilen
GOLONGAN DIOLEFIN
• Rumus umum CnH2n-2.
• Diolefin tidak terdapat dalam
minyak mentah, tetapi terbentuk
terbentuk dalam distilasi distilasi
minyak mentah dan terbentuk
dalam proses rengkahan.
• Bersifat reaktif, tidak stabil, dan
cenderung berpolimerisasi dan
membentuk damar.
Butadiena

Pentadiena
SENYAWA BELERANG
• Kadar belerang dalam minyak mentah
berkisar dari 0,04 sampai 6%
• Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi
sering banyak menimbulkan masalah,
misalnya dalam gasoline dapat
menyebabkan korosi (khususnya dalam
keadaan dingin atau berair), karena
terbentuknya asam yang dihasilkan
dari oksida sulfur (sebagai hasil
pembakaran gasolin) dan air.
SENYAWA OKSIGEN
• Kandungan total oksigen dalam
minyak bumi adalah kurang dari 2 %
dan menaik dengan naiknya titik
didih fraksi. Kandungan oksigen bisa
menaik apabila produk itu lama
berhubungan dengan udara.
• Oksigen dalam minyak bumi berada
dalam bentuk ikatan sebagai asam
karboksilat, keton, ester, eter,
anhidrida.
SENYAWA NITROGEN
Kandungan nitrogen dalam minyak
bumi sangat rendah, yaitu 0,1- 2
%.
Senyawa Piridin., Kaolin,
Basa Isokaolin
Senyawa
Nitrogen
dalam Minyak
Bumi
Senyawa
Indol, Karbasol
Bukan Basa
SENYAWA ORGANO LOGAM
• Semua logam terdapat dalam minyak
bumi, tetapi jumlahnya yang sangat
kecil, yaitu antara 5 – 400 ppm,
• Kecuali beberapa logam seperti besi,
nikel, vanadium dan arsen, yang
walaupun jumlahnya sedikit sekali
namun sudah dapat merusak katalis,
terutama Vanadium yang dapat
merusak batu tahan api pada dinding
furnace, merusak pipa boiler, dan
menyebabkan korosi .
TABEL KOMPOSISI MINYAK BUMI
SECARA UMUM
Jenis Senyawa Jumlah Contoh
(presentase)
Hidrokarbon 90-99% Alkana, sikloalkana, dan
aromatis

Senyawa belerang 0,1-7% Tioalkana (R-S-R)


Alkanatiol (R-S-H)

Senyawa nitrogen 0,01-0,9% Pirol (C4H5N)

Senyawa oksigen 0,01-0,4% Asam karboksilat


(RCOOH)

Organo logam Sangat kecil Senyawa logam nikel


PROSES TERJADINYA
MINYAK BUMI
TEORI BIOGENETIK
• Minyak bumi dan gas alam
terbentuk dari beraneka ragam
binatang dan tumbuh-tumbuhan
yang mati dan tertimbun di bawah
laut, kemudian karena pengaruh
suhu, tekanan, dan waktu akhirnya
berubah menjadi batuan induk
pembentuk bahan-bahan
hidrokarbon
TEORI ANORGANIK
Minyak bumi dan gas alam
terbentuk akibat aktivitas bakteri.
Unsur-unsur oksigen, belerang,
dan nitrogen dari zat-zat organik
yang terkubur akibat adanya
aktivitas bakteri berubah menjadi
zat seperti minyak yang berisi
hidrokarbon.
TEORI DUPLEX
Minyak bumi terbentuk dari jasad
renik yang berasal dari hewan atau
tumbuhan yang telah mati lalu
jasad renik tersebut terbawa air
sungai bersama lumpur dan akan
berubah menjadi bintik bintik dan
gelembung minyak atau gas
ILUSTRASI PEMBENTUKAN
MINYAK BUMI SECARA
UMUM

1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan


energi dari matahari dengan fotosintesis.
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan
terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk
batuan induk.
3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan
lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun
4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen
membentuk hidrokarbon.
PENGOLAHAN MINYAK
BUMI

• BERBAGAI
• DESTILASI PROSES
TAHAP TAHAP
BERTINGKA LANJUTAN
I II
T DARI TAHAP
I
DESTILASI BERTINGKAT (Tahap I)
Pengolahan minyak bumi tahap
pertama dilakukan dengan distilasi
bertingkat, yaitu proses distilasi
berulang-ulang sehingga didapatkan
berbagai macam hasil berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Hasil pada
proses distilasi bertingkat ini
meliputi:
1. Fraksi pertama menghasilkan gas
yang pada akhirnya dicairkan
kembali dan dikenal dengan
nama elpiji atau LPG (Liquefied
Petroleum Gas). LPG digunakan
untuk bahan bakar kompor gas
dan mobil BBG, atau diolah lebih
lanjut menjadi baha kimia
lainnya.
2. Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung
digunakan, tetapi diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi
bensin (premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta sering
disebut juga sebagai bensin berat.
3. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin
(minyak tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet).
4. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan
bakar mesin diesel.
5. Fraksi kelima atau disebut juga residu yang berisi hidrokarbon
rantai panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua
menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai
aspal dan lilin.
Tahap II

Cracking Ektraksi

Kristalisasi

Treating
Proses crakcing dapat dilakukan melalui beberapa
Cracking cara, yaitu :

Perengkahan • Perengkahan termal : proses perengkahan


dengan menggunakan suhu dan tekanan tinggi
saja.
Perengkahan
• Perengkahan katalitik : proses perengkahan
(cracking): Pada proses
dengan menggunakan panas dan katalisator
perengkahan, dilakukan
untuk mengubah distilat yang memiliki titik didih
perubahan struktur kimia tinggi menjadi bensin dan karosin. Proses ini
senyawa-senyawa juga akan menghasilkan butana dan gas lainnya.
hidrokarbon yang • Perengkahan dengan hidrogen (hydro-
meliputi: pemecahan cracking) : proses perengkahan yang
rantai, alkilasi merupakan kombinasi perengkahan termal dan
(pembentukan alkil), katalitik dengan "menyuntikkan" hidrogen pada
polimerisasi molekul fraksi hidrokarbon tidak jenuh. Dengan
(penggabungan rantai cara seperti ini, maka dari minyak bumi dapat
karbon), reformasi dihasilkan elpiji, nafta, karosin, avtur, dan solar.
(perubahan struktur), dan Jumlah yang diperoleh akan lebih banyak dan
isomerisasi (perubahan mutunya lebih baik dibandingkan dengan proses
isomer). perengkahan termal atau perengkahan katalitik
saja.
Tahapan
Cracking
Pemecahan
rantai

Alkilasi

Polimerasi

Reformasi

Isomerasi
Alkilasi
Alkilasi adalah suatu proses penggabungan dua
macam hidrokarbon isoparafin secara kimia
menjadi alkilat yang memiliki nilai oktan tinggi.
Alkilat ini dapat dijadikan bensin atau avgas.
Polimerisasi
Polimerisasi adalah penggabungan dua molekul
atau lebih untuk membentuk molekul tunggal
yang disebut polimer. Tujuan polimerisasi ini ialah
untuk menggabungkan molekul-molekul
hidrokarbon dalam bentuk gas (etilen, propena)
menjadi senyawa nafta ringan.
Reformasi
Reformasi adalah proses yang berupa
perengkahan termal ringan dari nafta
untuk mendapatkan produk yang
lebih mudah menguap seperti olefin
dengan angka oktan yang lebih tinggi.
Di samping itu, dapat pula berupa
konversi katalitik komponen-
komponen nafta untuk menghasilkan
aromatik dengan angka oktan yang
lebih tinggi.
Isomerasi
Dalam proses ini, susunan dasar atom
dalam molekul diubah tanpa
menambah atau mengurangi bagian
asal. Hidrokarbon garis lurus diubah
menjadi hidrokarbon garis bercabang
yang memiliki angka oktan lebih
tinggi. Dengan proses ini, n-butana
dapat diubah menjadi isobutana yang
dapat dijadikan sebagai bahan baku
dalam proses alkilasi.
Ekstraksi
• Proses pembersihan produk
dengan menggunakan pelarut
sehingga didapatkan hasil lebih
banyak dengan mutu lebih baik.
Kristalisasi
• Proses pemisahan produk-
produk melalui perbedaan titik
cairnya. Misalnya, dari
pemurnian solar melalui proses
pendinginan, penekanan, dan
penyaringan akan diperoleh
produk sampingan lilin.
Treating (Pembersihan dari Kontaminasi)
• Pada proses pengolahan tahap
pertama dan tahap kedua sering
terjadi kontaminasi
(pengotoran). Kotoran-kotoran
ini harus dibersihkan dengan
cara menambahkan soda kaustik
(NaOH), tanah liat atau
hidrogenasi.
TABEL FRAKSI HASIL PENGOLAHAN
MINYAK BUMI
Jumlah Atom
Ttitik Didih Kegunaan
Karbon
Bahan bakar gas, dikenal sebagai LPG (elpiji)
< 20 C
o C1 – C 4
Bahan baku pembuatan berbagai produk petrokimia

Dikenal sebagai petroleum eter, merupakan pelarut non-polar


20 – 60 oC C5 – C 6 digunakan sebagai cairan pembersih

60 – 100 oC C6 – C 7 Ligrolin atau nafta, pelarut non-polar, dan cairan pembersih

40 -200 oC C5 – C10 Bensin sebagai bahan bakar minyak

175 – 325 oC C12 – C18 Kerosin (minyak tanah), bahan bakar jet

250 – 400 oC C12 ke atas Solar, miyak diesel

Zat cair C20 ke atas Oli, pelumas

Zat padat C20 ke atas Lilin parafin, aspal ter


KUALITAS BAHAN BAKAR
Pada umumnya, kualitas bahan bakar dapat diketahui dengan adanya bilangan
oktano dan nilai setana
• Bilangan oktan adalah ukuran dari rasio kompresi maksimal ketika bahan
bakar dipergunakan pada sebuah mesin tanpa terjadi knocking. Bilangan
oktan pada bahan bakar diukur dari ujimasin. Bilangan oktan dapat
didefinisikan sebagai nilai perbandingan iso-oktan terhadap n-heptana yang
mempunyai kapasitas anti-knocking sama pada bahan bakar. Misalnya
angka oktan 88 di bahan bakar bensin. Angka tersebut merupakan
persentase volume iso-oktan dalam bahan bakar bensin sebesar 88% dan
volume n-heptana adalah 12%. Nilai bilangan oktan pada bensin tidak
mengacu pada kandungan energi bahan bakar, namun lebih mengacu pada
kecenderungan bahan bakar untuk dapat terbakar.
• Nilai setana adalah kemampuan bahan bakar untuk
mempersingkat DelayIgnition (penundaan pengapian). DelayIgnition adalah
jarak waktu antara pemasukan/injeksi bahan bakar oleh injektor dengan
dimulainya bahan bakar tersebut terbakar.
• Pada intinya, angka setana pada diesel dan angka oktan pada bensin,
sama-sama mengukur ketahanan bahan bakar terhadap terjadinya
detonasi. Namun nilai setana menunjukkan ketahanan pada diesel dimana
bahan bakar harus segera terbakar sementara angka oktan menunjukkan
ketahanannya untuk tidak segera terbakar dengan cepat.
BAHAN BAKAR ALTERNATIF &
KEGUNAAN MINYAK BUMI
BESERTA RESIDU

Contoh
Jenis-Jenis Kendaraan
Bahan Bakar Berbahan
Alternatif Bakar
Alternatif

Kelemahan &
Kegunaan
Kelebihan
Minyak bumi
Bahan Bakar
& Residu
Alternatif
Jenis-Jenis Bahan Bakar Alternatif
1. Hidrogen
Ee nergi kimia yang. Sekarang sedang dalam tahap pengembangan,
khususnya infrastruktur untuk pengisian sel bahan bakar tersebut
ke kendaraan agar bisa dilakukan juga secara konvensional. Dengan
gencarnya pengembangan dan produksi mobil listrik, penggunaan
hidrogen sebagai bahan bakar alternatif juga semakin besar.

2. Biodiesel
Biodiesel dihasilkan dari minyak nabati atau lemak hewan.Bahan
bakar ini dinilai cukup efektif dengan emisi karbondioksida yang
lebih rendah dengan bahan bakar konvensional. Masalahnya,
karena dibuat dari tumbuhan atau hewan, bisa mengganggu
makanan bagi manusia.

3. Udara
ini udara sebagai bahan bakar masih hipotesis dan dalam
penelitian lanjut. Udara merupakan energi yang memang tidak bisa
secara langsung bisa dipakai tanpa bantuan proses lain.Pasalnya,
udara merupakan oksidasi dari hidrogen. Untuk itu harus
dikembangkan teknologi untuk memecah molekul udara menjadi
hidrogen dan digunakan sebagai energi.
• 4. Urin
Jika ini terjadi kita tidak perlu pusing lagi mencari WC umum saat melakukan
perjalanan. Menurut Dr. Gerardine Botte dari Asosiasi Profesor Departemen
Tehnik Mesin dan Biomolekuler di Universitas Ohio, di dalam molekul urea
(urin) ada empat atom hidrogen jika udara biasa yang hanya terdiri dua atom
hidrogen. Lalu molekul yang dimaksud lewat oksidasi dengan basis elektroda
nikel pada 0,37 V sehingga hidrogen tersebut akan terpecah.

5. Etanol
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol
saja dan merupakan cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak
berwarna, dan sudah biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etanol dari
tanaman, merupakan bahan bakar yang paling sedikit. Beberapa bahan bakar
yang dicampur dengan etanol yang terkenal adalah gasohol E10 yang terdiri
dari 90 persen bensin dan 10 persen etanol. Di beberapa negara sudah
menggunakan E85 yaitu 85 persen etanol dan 15 persen bensin.

6. Nitrogen Cair
Nitrogen cair adalah salah satu yang siap untuk kendaraan masa depan. Proses
pembuatannya, nitrogen cair dipanaskan, ekstrak panas menghasilkan tekanan
udara dan digunakan untuk menggerakkan piston atau mesin sehingga bisa
berputar.

7. Tekanan Udara
Selain tekanan udara yang dihasilkan oleh nitrogen cair, secara sederhana
kompresi udara juga bisa digunakan sebagai sumber daya mobil. Penggunaan
uda yang tidak dikompresi tidak dibutuhkan. Dengan demikian dapat
mengurangi biaya produksi dan perawatan kendaraan. Proyek mesin dengan
tekanan udara ini pertama dikembangkan oleh Tata Motors dari India bekerja
sama dengan perusahaan Perancis, MDI.
8. Gas Alam
CNG (Gas Compressed Natural Gas) atau gas alam dan di
Indonesia lebih dikenal dengan BBG) bahan bakar gas). Polusi
yang ditimbulkan lebih rendah. Kaerna lebih ringan dari oksigen,
polusi yang ditimbulkan juga sangat rendah. Masalahnya, untuk
minta yang diperlukan tekanan yang sangat tinggi. Cek, harus
menggunakan tabung atau tangki yang kuat dan berat.

9. Liquefied Petroleum Gas (LPG)


Bahan bakar ini sudah umum digunakan oleh rumah tangga di
indonesia dan dikenal dengan sebutan elpiji. Karena tersusun dari
campuran hidrokarbon yang mudah terbakar (kalu ada sumber
api), pemakaian transportasi sudah umum.Dibandingkan dengan
BBG, penyimpanan elpiji membutuhkan tekanan jauh lebih
rendah.

10. Sampah Organis


Sampah menjadi bahan bakar cair yang disebut dengan gasifikasi
dan disebutn juga gas sintesis. Gas ini dicampur dengan etanol
jadi proses lebih mudah. Dalam skala kecil, beberapa negara telah
memanfaatkan gas ini sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
C O N T O H K E N D A R A A N
B E R B A H A N B A K A R
A L T E R N A T I F

MOBIL LISTRIK MOBIL TENAGA SURYA

MOBIL LISTRIK DI INDONESIA MOBIL TENAGA SURYA


KELEBIHAN & KEKURANGAN BAHAN BAKAR
ALTERNATIF
KELEBIHAN :
• Energi terbarukan
• Ramah lingkungan
• Sumber energi gratis
• Pasokan melimpah
KEKURANGAN :
• Biaya instalasi awal tinggi
• Penyimpanan dan biaya transportasi tinggi
• Tidak dapat diandalkan
• Belum efisien
KEGUNAAN MINYAK
Solar dan diesel
— Pada bahan bakar motor, diesel tipe
besar (seperti Bus & Truk)
BUMI DAN RESIDU — Memproduksi uap
— Mencairkan hasil peridustrian
• Gas Alam — Membakar batu
Gas dari hasil distilasi yang — Mengerjakan panas dari logam
digunakan untuk keperluan bahan Minyak pelumas (Oli)
bakar rumah tangga atau digunakan untuk melumasi mesin-mesin.
pabrik. (Gambar 13)
• Bensin Lilin untuk penerangan, kertas
Bensin digunakan: pembungkus berlapis, lilin batik, korek
– Sebagai bahan bakar motor api, bahan pengkilap seperti semir
(Gbr. 14) sepatu.
– Bahan ekstraksi pelarut dan Minyak bakar sebagai bahan bakar di
pembersih. kapal, industri pemanas dan pembangkit
• Nafta listrik.
Nafta adalah bahan yang memiliki Bitumen
titik didih antara gasolin dan kerosin Materi aspal digunakan sebagai lapisan
yang digunakan untuk: anti korosi dan pengedap suara.
Kerosin
– Pelarut dry cleaning (pencuci)
Kerosin digunakan sebagai
– Pelarut karet Minyak tanah
– Bahan awal etilen Bahan bakar jet dikenal dengan
– Bahan bakar jet dikenal sebagai pesawat udara
JP-4
DAMPAK PEMBAKARAN
BAHAN BAKAR

Pembakaran bahan bakar minyak akan


menghasilkan gas-gas sisa pembakaran.
• Pembakaran sempurna hidrokarbon dalam
minyak bumi akan menghasilkan CO2(g) dan H2O(g)
• Pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan
asap & butiran halus dari jelaga, karbon
monoksida, karbon dioksida, dan uap air.
Udara

Kesehatan Hujan
terganggu Dampak Asam

Pembakaran
Bahan Bakar

Perairan Efek
Rumah
tercemar Kaca
1. Pencemaran Udara
Beberapa penyebab pencemaranPencemaran udara menimbulkan banyak
udara yaitu : dampak merugikan. Dampak pencemaran
udara tersebut misalnya :
 Asap cerobong pabrik dan knalpot
 Menurunkan kualitas udara untuk
kendaraan bermotor, asap rokok,
pembakaran, atau kebakaran penafasan semua organisme, terutama
hutan, membebaskan CO2 dan CO manusia sehingga akan menurunkan
ke udara. derajat kesehatan masyarakat.
  Menyebabkan terjadinya keracunan
Bahan radioaktif dari percobaan
nuklir atau bom atom akibat pengikatan CO2 hasil dari
membebaskan partikel-partikel pencemaran udara.
debu radioaktif ke udara.  Menyebabkan kebocoran lapisan ozon
 Asap pembakaran batu bara darisehingga membuat keseimbangan
pembangkit listrik membebaskanekosistem menjadi terganggu akibat
efek rumah kaca.
partikel nitrogen oksida (NO2), dan
oksida sulfur (SO2).  Meningkatkan potensi penyakit kanker
kulit dan paru-paru.
2. Terjadinya Hujan Asam

Karakteristik hujan asam :


• Memiliki pH dibawah kadar normal, yakni dibawah 5,7
• Terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan
sulfat yang ada di dalam polusi udara.
• Awal terjadinya karena disebabkan oleh peningkatan emisi
sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang ada di atmosfer
• Meningkatkan seseorang terserang gangguan jantung dan
juga paru- paru
• Membuat kulit menjadi gatal- gatal dan memerah
• Beresiko menyebabkan pusing bagi orang yang memiliki
kekabalan tubuh yang rendah
• Sedangkan karakteristik yang lainnya, yakni yang
meliputi warna dan juga rasa, hujan asam
ini tidak ada bedanya dengan hujan yang lainnya.
TAHAPAN TERJADINYA HUJAN ASAM
1. Di Bumi terdapat beragam aktivitas baik aktivitas alam maupun SECARA SINGKAT
aktivitas manusiayang menimbulkan berbagai macam gas Reaksi yang terjadi pada
penyebab hujan asam, seperti karbon dioksida, karbon hujan asam :
monoksida, sulfur dioksida, dan hidrogen sulfur.
SO2(g) + H2O(l) →
2. Kemudian di Bumi juga terjadi penguapan oleh berbagai macam
sumber air yang disebabkan karena pemanasan sinar matahari H2SO3(aq)
dan menghasilkan uap air yang banyak. asam sulfit
3. Setelah itu uap air yang timbul dari pengembunan tersebut akan SO3(g) + H2O(l) →
bertemu dengan gas- gas yang menyebabkan terjadinya hujan H2SO4(aq)
asam tersebut. Yakni karbondioksidadan karbonmonoksida asam sulfat
dengan uap air, serta hidrogen sulfur dan sulfur oksida dengan
2NO2(g) + H2O(l) →
uap air.
4. Adanya pertemuan uap air dengan karbondioksida atau karbon HNO2(aq) + HNO3(aq)
monoksida ini akan menghasilkan asam yang bersifat lemah. asam nitrit asam nitrat
Hidrogen oksida dan sulfur dioksida ketika bertemu dengan uap
air akan menghasilkan asam yang bersifat kuat.
5. Kemudian kandungan syang bertemu tersebut terbawa oleh
angin menuju tempat yang jauh dari sumbernya dan semakin ke
atas.
6. Ketika sudah sampai di atas, gas yag bercampur dengan uap air
tersebut akan mengalami kejenuhan sehingga menjatuhkan
kandungan airnya sebagai titik- titik air. Titik- titik air inilah yeng
menjadi hujan.
DAMPAK HUJAN ASAM
• Menyebabkan gangguan
pernapasan pada manusia
• Menyebabkan korosi dan
kerusakan bangunan
• Menyebabkan kekeringan
• Merusak ekosistem
3. Terjadinya Efek Rumah Kaca
• Efek rumah kaca adalah meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida d
atmosfer bumi sehingga membuat semakin banyak gelombang yang
dipantulkan dari permukaan bumi diserap oleh atmosfer
DAMPAK EFEK RUMAH KACA
1. Suhu dipermukaan bumi
meningkat
2. Naiknya permukaan air laut
3. Rusaknya ekosistem
4. Gunung es mencair
5. Makhluk hidup akan punah
6. Terjadi bencana
Kebocoran Tanker Minyak di Laut
Kebocoran tanker minyak ini akan
menyebabkan terjadinya pencemaran
air di laut dan mengakibatkan
kerusakan ekosistem laut, sehingga
banyak biota laut yang musnah.
Kesehatan Masyarakat Terganggu
Efek dari pembakaran bahan bakar
ini dapat megganggu kesehatan
masyarakat, sehingga masyarakat
akan mengalami beberapa penyakit
serius, di antaranya sebagai berikut :
Sesak nafas
Tingginya kadar timbal dalam
hemoglobin
Penyakit paru paru
TERIMA KASIH   

Anda mungkin juga menyukai