Anda di halaman 1dari 31

MINYAK BUMI

Disusun oleh:
• Ardya Novita
• Faiz Najmi Arkan
• Resa Sania Kamila
• Wulan Komalasari
Komponen
Minyak Bumi

Dampak
Proses
Pembakaran
Bahan Bakar Terjadi

Minyak Bumi

Bahan Bakar Pengolahan


Alternatif Minyak Bumi
• Komponen Minyak Bumi

Hidrokarbon

Senyawa Belerang

Senyawa Nitrogen

Senyawa Oksigen

Organo Logam
• Senyawa Hidrokarbon

Gol.Monoolefin

Gol.Parafinik Gol.Aromatik Gol.Diolefin

Gol.Napthenik
GOLONGAN PARAFINIK

• Rumus umum CnH2n+2


• Sifat:
1. Stabil pada suhu biasa
2. tidak bereaksi dengan asam sulfat pekat dan asam sulfat berasap
3. Larutan alkali pekat

• Bereaksi lambat dengan klor (Cl) dengan bantuan sinar matahari, bereaksi
dengan klor dan brom kalua ada katalis.
GOLONGAN NAFTENIK
• Rumus umum: CnJ2n
• Sifat:
1. Memiliki sifat seperti senyawa HC paraffin
2. Mempunyai struktur molekul siklis, disebut sikloparafin

• Terdapat dalam minyak bumi ialah siklopetan dan sikloheksan, yang terdapat dalam
fraksi nafta dan fraksi minyak bumi dengan titik didih lebih tinggi.

• Selain senyawa naften sederhana, dalam minyak bumi khususnya dalam fraksi
beratnya, juga terdapat senyawa naften polisiklis, seperti dekalin atau dehidronaftalen.
GOLONGAN AROMATIK

• Senyawa HC tidak jenuh rumus umum CnH2n-6


• Sifat:
1. Sangat reaktif
2. Mudah dioksidasi menjadi asam
3. Dapat mengalami reaksi adisi dan reaksi subtitusi
tergantung pada kondisi reaksi

• Senyawa yang ada: benzene, naftalen, dan antrasen


GOLONGAN MONOOLEFIN
• Rumus umum CnH2n

• Monoolefin tidak terdapat dalam minyak mentah, tetapi terbentuk dalam


distilasi minyak mentah dan terbentuk dalam proses rengkahan, sehingga
bensin rengkahan mengandung banyak senyawa monoolefin.

• Bersifat reaktif, banyak digunakan sebagai bahan baku utama industry


petrokimia, contoh etilen (C2H4) dan propilen (C3H6).
GOLONGAN DIOLEFIN

• Rumus umum CnH2n-2

• Diolefin tidak terdapat dalam minyak mentah, tetapi terbentuk


dalam distilasi minyak mentah dan terbentuk dalam proses
rengkahan.

• Bersifat reaktif, tidak stabil, dan cenderung berpolimerisasi dan


membentuk damar.
SENYAWA BELERANG

• Kadar belerang dalam minyak mentah berkisar dari 0,04%


sampai 6%.

• Keberadaan sulfur dalam minyak bumi sering banyak


menimbulkan masalah, misalnya dalam gasoline dalpat
menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau
berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida
sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
SENYAWA OKSIGEN

• Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2% dan
menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisamenaik
apabila produk itu lama berhubungan dengan udara.

• Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam
karbosilat, keton, ester, eter, anhidrida.
SENYAWA NITROGEN

• Kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1% – 2%

Senyawa Basa Piridin, Koolin, Isokaolin

Senyawa Nitrogen Dalam


Minyak Bumi

Senyawa Bukan
Indol, Karbasol
Basa
SENYAWA ORGANO LOGAM

• Semua logam terdapat dalam minyak bumi, tetapi jumlahnya yang sangat kecil,
yaitu antara 5 – 400 ppm.

• Kecuali beberapa logam seperti besi, nikel, vanadium, dan arsen, yang walaupun
jumlahnya sedikit sekali namun sudah dapat merusak katalis, terutama vanadium
yang dapat merusak batu tahan api pada dinding furnace, merusak pipa boiler,
dan menyebabkan korosi.
TABEL KOMPOSISI MINYAK BUMI SECARA UMUM
• Proses Terjadinya Minyak Bumi

Teori Biogenetik

Teori Pembentukan
Minyak Bumi

Teori Duplex Teori Anorganik


TEORI BIOGENETIK

Minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-
tumbuhan yang mati dan tertimbun di bawah laut, kemudian karena terpengaruh
suhu, tekanan, dan waktu akhirnya berubah menjadi batuan induk pembentukan
bahan-bahan hidrokarbon.

TEORI ANORGANIK

Minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen,
belerang, dan nitrogen dari zat-zat organic yang terkubur akibat adanya aktivitas
bakteri berubah menjadi zat seperti minyak yang berisi hidrokarbon.
TEORI DUPLEX

Minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan atau tumbuhan
yang telah amti lalu jasad renik tersebut terbawa air sungai bersama lumpur dan
akan berubah menjadi bitnik-bitnik dan gelembung minyak atau gas.
ILUSTRASI PEMBENTUKAN MINYAK BUMI SECARA UMUM

1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan 2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan
energy dari matahari dengan fotosintesis di dasar cekungan sedimen dan membentuk batuan induk

3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan- 4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hydrogen
batuan lainnya yang berlansung selama jutaan membentuk hidrokarbon
tahun
• Pengolahan Minyak bumi

Destilasi Proses
TAHAP I TAHAP II
bertingkat Lanjutan
DESTILASI BERTINGKAT (TAHAP I)
Distilasi bertingkat yaitu proses distilasi berulang-ulang sehingga
didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik
didihnya. Hasil pada proses distilasi bertingkat ini meliputi:

1. Fraksi Pertama. Menghasilkan gas yang pada akhirnya


dicairkan kembali dan dikenal dengan nama elpiji atau
LPG (Liquefied Petroleum Gas). Digunakan untuk bahan
bakar kompor gas.

2. Fraksi Kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat


lansung digunakan, tetapi diolah lebih lanjut pada tahap
kedua menjadi bensin (premium) atau bahan bakar
petrokimia yang lain.

3. Fraksi Ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat


menjadi kerosin (minyak tanah) dan avtur (bahan bakar
pesawat jet).

4. Fraksi Keempat sering disebut solat yang digunakan


sebagai bahann bakar mesin diesel.

5. Fraksi Kelima atau disebut residu yang berisi hidrokarbon


rantai panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap
kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan
sisanya sebagai aspal dan lilin.
Tahap II

Cracking Kristalisasi

Ekstrasi Treating
Cracking (Perengkahan)

Perengkahan (cracking): Pada proses perengkahan, dilakukan perubahan struktur kimia senyawa-
senyawa hidrokarbon yang meliputi: pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan alkil), polimerisasi
(penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan isomerisasi (perubahan isomer).

Proses crakcing dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :


• Perengkahan termal : proses perengkahan dengan menggunakan suhu dan tekanan tinggi saja.

• Perengkahan katalitik : proses perengkahan dengan menggunakan panas dan katalisator untuk
mengubah distilat yang memiliki titik didih tinggi menjadi bensin dan karosin. Proses ini juga akan
menghasilkan butana dan gas lainnya.

• Perengkahan dengan hidrogen (hydro- cracking) : proses perengkahan yang merupakan kombinasi
perengkahan termal dan katalitik dengan "menyuntikkan" hidrogen pada molekul fraksi hidrokarbon
tidak jenuh. Dengan cara seperti ini, maka dari minyak bumi dapat dihasilkan elpiji, nafta, karosin,
avtur, dan solar. Jumlah yang diperoleh akan lebih banyak dan mutunya lebih baik dibandingkan
dengan proses perengkahan termal atau perengkahan katalitik saja.
Tahapan Cracking

Alkilasi adalah suatu proses penggabungan dua macam hidrokarbon isoparafin secara kimia menjadi alkila yang memiliki
nilai oktan tinggi. Alkilat ini dapat dijadikan bensin atau avgas.

Polimerisasi adalah penggabungan dua molekul atau lebih untuk membentuk molekul tunggal yang disebut polimer.
Hasilnya adalah nafta ringan.

Reformasi adalah proses yang berupa perengkahan termal ringan dari nafta untuk mendapatkan produk yang lebih mudah
menguap seperti olefin dengan angka oktan yang lebih tinggi.

Isomerasi. Dalam proses ini, susunan dasar atom dalam molekul diubah tanpa menambah atau mengurangi bagian asal.
Hidrokarbon garis lurus diubah menjadi hidrokarbon garis bercabang yang memiliki angka oktan lebih tinggi.

Ekstraksi. Proses pembersihan produk dengan menggunakan pelarut sehingga didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu
lebih baik.

Kristalisasi. Proses pemisahan produk-produk melalui perbedaan titik cair. Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses
pendinginan, penekanan, dan penyaringan akan diperoleh produk sampingan lilin.

Treating. pada proses pengolahan tahap pertama dan tahap kedua sering terjadi kontaminasi (pengotoran). Kotoran-kotoran
ini harus dibersihkan dengan cara menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau hidrogenasi.
TABEL FRAKSI HASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMI
• Bahan Bakar Alternatif dan Kegunaan Minyak Bumi Beserta Residu

Contoh kendaraan
Jenis-jenis bahan
berbahan bakar
bakar alternatif
alternatif

Kelebihan dan
Kegunaan minyak
kekurangan bahan
bakar alternatif bumi dan residu
Jenis-Jenis Bahan Bakar Alternatif

1. Hidrogen gencarnya pengembangan dan produksi mobil listrik, penggunaan


hydrogen sebagai bahan bakar alternative juga semakin besar.
2. Biodiesel dihasilkan dari minyak nabati atau lemak hewan. Bahan bakar ini dinilai
lebih rendah emisi karbondioksidanya dari bahan bakar biasanya.
3. Udara untuk saat ini, udara sebagai bahan bakar alternative masih dalam tahap
penelitian. Karena memang udara merupakan energi yang tidak bias dipakai secara
lansung.
4. Etanol atau disebut juga etil alcohol atau alcohol murni dan merupakan cairan yang
mudah menguap, mudah terbakar, tidak berwarna, dan sudah biasa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Nitrogen cair adalah salah satu yang siap digunakan untuk kendaraan masa depan.
Proses nya nitrogen cair dipanaskan sehingga menghasilkan tekanan udara untuk
menggerakkan piston
6. Sinar matahari digunakan dengan mengubah panasnya menjadi listrik dengan panel
surya. Dan listrik tersebut bias digunakan untuk mengcharge mobil listrik
Kendaraan Berbahan Bakar Alternatif

1. Mobil hybrid. Menggunakan listrik dan BBM sebagai bahan bakarnya.


2. Kendaraan listrik. Seperti namanya, kendaraan ini menggunakan listrk yang disimpan di
baterai sebagai bahan bakar nya.
3. Kendaraan berbahan bakar campuran BBM dan Etanol.
4. Kendaraan Biosolar.
5. Kendaraan dengan panel surya di atas nya. Dengan begitu, ketika cuaca panas energy
dari matahari lansung diubah ke energy listrik. Dan mobil bias di charge sambal
berjalan.
6. Kendaraan fuel cell. Sama seperti mobil listrik. Kendaraan ini menggunakan listrik
sebagai bahan bakarnya. Bedanya kendaraan ini menghasilkan sendiri listriknya.
Kelebihan dan Kekurangan Bahan Bakar Alternatif

Kelebihan:
• Energi terbarukan
• Ramah lingkungan
• Sumber energy gratis
• Pasokan melimpah

Kekurangan:
• Biaya instalasi awal tinggi
• Penyimpanan dan biaya transportasi tinggi
• Tidak dapat diandalkan
• Belum efisien
Kegunaan Minyak Bumi dan Residu
• Gas Alam
Digunakan untuk keperluan bahan bakar rumah tangga dan
pabrik.
• Minyak pelumas (oli)
Digunakan untuk melumasi mesin.
• Bensin
Digunakan untuk bahan bakar motor.
• Lilin
Untuk penerangan, lilin batik, korek api,
• Nafta
pengkilap, dll.
Digunakan untuk pelarut dry cleaning (pencuci), Pelarut
karet, Bahan awal etilen, Bahan bakar jet.
• Kerosin
minyak tanah, bahan bakar jet.
• Solar dan diesel
Memproduksi uap, mencairkan haril perindustrian,
• bitumen
membakar batu, bahan bakar motor tipe diesel.
Materi aspal digunakan sebagai lapisan anti korosi
dan pengedap udara.
• Minyak pelumas (oli)
Digunakan untuk melumasi mesin.
Dampak Pembakaran Bahan Bakar

• Pencemaran udara berupa polusi CO2


Dampaknya bias terjadi keracunan akibat polusi, mengurangi kualitas udara, jangkauan
pandangan pendek, meningkatkan potensi penyakit kulit dan paru.

• Hujan asam
Dampaknya dapat mengganggu pernafasan, mengebabkan korosi dan kerusakan bangunan,
menyebabkan kekeringan, dan merusak ekosistem.

• Terjadi efek rumah kaca


Dampaknya suhu permukaan bumi meningkat, naiknya permukaan air laut, rusaknya
ekosistem, gunung es mencair, makhluk hidup akan punah, dll.

• Kesehatan terganggu
Contohnya sesak nafas, tingginya kadar timbal dalam tubuh, penyakit paru, dll.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai