Anda di halaman 1dari 33

MINYAK BUMI

NOSITA SANTI, S.Pd


MAN Tigaraksa
Tangerang Banten
Kompetensi Dasar

*)Mendeskripsikan proses pembentukan dan


takhnik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya.
Sumber hidrokarbon utama
dialam adalah minyak bumi.
Minyak Bumi

Manfaat

Bahan bakar Bahan baku industri


petrokimia
Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari peruraian senyawa-senyawa
organik yang berasal dari jasad organisme kecil yang hidup
dilaut jutaan tahun yang lalu

Proses peruraian berlangsung lambat dibawah suhu dan


tekanan tinggi dan menghasilkan campuran hidrokarbon yang
kompleks

Sebagian campuran berada Sebagian lagi dalam fase gas


dalam fase cair yang dikenal dan disebut gas alam
dengan minyak bumi
*)Karena memiliki nilai kerapatan yang lebih
rendah dari air, maka minyak bumi dan gas alam
dapat bergerak ke atas melalui batuan sedimen
yang berpori.

*)Minyak bumi disebut juga Petroleum yaitu


minyak bumi yang terperangkap dalam
bebetuan yang tidak berpori dalam
pergerakannya ke atas (dalam Bahasa Latin,
petrus = bebatuan dan oleum = minyak)
Element atau unsur minyak bumi bisa dibagi menjadi 5 bagian :

1.Batuan induk (Source): batuan yang mempunyai banyak kandungan material


organik. Batuan ini biasanya batuan yang mempunyai sifat mampu mengawetkan
kandungan material organik seperti batu lempung atau batuan yang punya banyak
kandungan material organik seperti batu gamping.
2.Batuan penyimpan (Reservoir): batuan yang mempunyai kemampuan menyimpan
fluida seperti batu pasir dimana minyak atau gas dapat berada di antara butiran batu
pasir. Atau bisa juga di batu gamping yang banyak rongga-rongganya. Intinya batu
yang punya rongga dan rongga-rongga ini terhubung satu sama lain.
3.Batuan penutup (Seal): batuan yang impermeable atau batuan yang tidak
gampang tembus karena berbutir sangat halus dimana butiran satu sama lain sangat
rapat. 
4.Migrasi (Migration): berpindahnya minyak atau gas bumi yang terbentuk dari
batuan induk ke batuan penyimpan sampai dimana minyak dan gas bumi tidak dapat
berpindah lagi.
5.Jebakan (Trap): bentuk dari suatu geometri yang mampu menahan minyak dan gas
bumi untuk dapat berkumpul.
Proses juga tidak kalah pentingnya dengan unsur penyusun minyak bumi.
Kalau kita punya unsur tapi proses tidak mendukung atau sebaliknya maka
minyak bumi juga tidak akan terbentuk. Proses juga bisa dibagi menjadi 5
tahap :

1. Pembentukan (Generation): Tekanan dari batuan2 di atas batuan induk


membuat temperatur dan tekanan menjadi lebih besar dan dapat
menyebabkan batuan induk berubah dari material organik menjadi minyak
atau gas bumi.
2. Migrasi atau perpindahan (Migration): Senyawa hidrokarbon (minyak
dan gas bumi) akan cenderung berpindah dari batuan induk (source) ke
batuan penyimpan (reservoir) karena berat jenisnya yang ringan
dibandingkan air.
3.Pengumpulan (Accumulation): Sejumlah senyawa hidrokarbon yang
lebih cepat berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan dibandingkan
waktu hilangnya jebakan akan membuat minyak dan gas bumi terkumpul.
4. Penyimpanan (Preservation): Minyak atau gas bumi tetap tersimpan di
batuan penyimpan dan tidak berubah oleh proses lainnya seperti
biodegradation (berubah karena ada mikroba-mikroba yang dapat merusak
kualitas minyak).
5. Waktu (Timing): Jebakan harus terbentuk sebelum atau selama minyak
bumi berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan.
Gambar kilang minyak bumi
“Bagaimana kita bisa
mengambil minyak dan
gas ke permukaan
bumi??? “
Pengeboran untuk mengambil minyak bumi dan gas
alam dilepas dengan cara :

1. Menanam jalur pipa didasar laut dan


memompa minyak dan alam kedaratan. Cara
ini digunakan apabila jarak ladang minyak ke
darat cukup jauh.

2. Membuat anjungan dimana minyak bumi dan


gas alam selanjutnya dibawa oleh kapal
tanker menuju daratan.
Proses operasi didalam kilang minyak bumi :
Pengolahan Minyak bumi
Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang
telah dipisahkan dari gas alam disebut minyak mentah (crude oil).

Minyak mentah

Minyak mentah ringan Minyak mentah berat


(light crude oil) (heavy crude oil)

Mengandung kadar logam dan Mengandung kadar logam dan


belerang rendah, berwarna belerang tinggi, memiliki vikositas
terang dan bersifat encer tinggi sehingga harus dipanaskan
(vikositas rendah) . agar meleleh.
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks
dengan komponen utama alkana dan sebagian kecil
alkena, alkuna, siklo alkana, aromatik dan senyawa
anorganik

Komponen minyak bumi Komposisi (%)

Karbon 84
Hidrogen 14
Belerang 1–3
Nitrogen <1
Oksigen <1
Logam (Ni, Fe, V, Cu, As) <1
Garam (NaCl, MgCl2, CaCl2) <1
Cara untuk memisahkan komponen-komponen dalam
minyak bumi yaitu :

1. Destilasi bertingkat
2. Proses konversi
3. Pemisahan pengotor dan fraksi
4. Pencampuran fraksi
Pusing
dhe….………
Jadinya!!!!!!
Secara garis besar, proses yang berlangsung di dalam kilang minyak dapat
digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu:

1. Proses Distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik


didih; Proses ini berlangsung di Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom
Destilasi Vakum.
2. Proses Konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur
senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam proses ini adalah:
Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis (thermal and
catalytic cracking)
Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi
Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming
3. Proses Pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk
menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk
diolah menjadi produk akhir.
4. Formulasi dan Pencampuran (Blending), yaitu proses pencampuran
fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan
produk akhir dengan spesikasi tertentu.
5. Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses
penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali
sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses
pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.
Gambar Alat Destilasi
1. Destilasi Bertingkat
Dalam proses ini, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-komponen murni
melainkan kedalam fraksi-fraksi yaitu kelompok-kelompok yang mempunyai kisaran titik
didih tertentu. Pemisahannya berdasarkan perbedaan harga titik didihnya.

Proses destilasi bertingkat yaitu :


Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai
suhu ~ 6000C. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan kebagian bawah menara
distilasi

Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak keatas melewati pelat-pelat (tray). Setiap pelat
memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan
uap lewat

Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai
ketinggian dimana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam
suatu kisaran suhu tertentu ini disebut Fraksi.

Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titih didih tinggi akan terkondensasi dibagian
bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah terkondensasi
dibagian atas menara.
2. Proses Konversi
Tujuannya untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kualitas dan
kuantitas sesuai permintaan pasar.

Jenis proses konversi dalam kilang minyak yaitu :

1. Perengkahan (cracking)
adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil.
Contohnya perengkahan fraksi minyak ringan atau berat menjadi fraksi
gas, bensin, kerosin dan minyak solar atau diesel.
2. Reforming
bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai
bercabang/alisiklik/aromatik. Sebagai contoh : komponen rantai lurus (C5-
C6) dan fraksi bensin di ubah menjadi aromatik.
3. Alkilasi
adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Contohnya : penggabungan molekul propena dan butena menjadi
komponen fraksi bensin.
4. Coking
adalah proses perengkahan fraksi residu padat menjadi fraksi minyak
bakar dan hidrokarbon intermediet. Dalam proses ini dihasilkan Kokas
(coke). Kokas digunakan di industri alumunium sebagai elektrode untuk
ekstraksi logam Al.
3. Pemisahan pengotor
dalam fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain
senyawa organik yang mengandung S, N, O, air, logam dan
garam anorganik.

Pengotor dapat dipisahkan dengan cara melewatkan fraksi melalui :

# Menara asam sulfat


yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tak jenuh, senyawa
nitrogen, senyawa oksigendan residu padat seperti aspal.
# Menara absorpsi
yang mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
# Scrubber
yang berfungsi untuk memisahkan belerang/senyawa belerang.
4. Pencampuran fraksi
Dilakukan untuk mendapatkan produk akhir
sesuai yang diinginkan. Contoh :

b.Fraksi minyak
a.Fraksi bensin di pelumas dicampur
campur dengan dengan berbgai
hidrokarbon rantai hidrokarbon dan aditif
bercabang / untuk mendapatkan
alisiklik / aromatik kualitas tertentu
dan berbagai aditif
untuk mendapatkan c. Fraksi nafta dengan
kualitas tertentu. berbagai kualitas
(grade) untuk
industri petrokimia
Fraksi Jumlah Titik didih Kegunaan
atom C (0C)
Gas C1 - C4 < 200C Sebagai bahan bakar elpiji (LPG-Liquefied Petroleum
Gas) dan bahan bakar untuk sintesis senyawa
organik
Bensin C5 – C10 40 – 180 Bahan bakar kendaran bermotor
(Gasolin)

Nafla C6 – C10 70 – 180 Fraksi nafta diperoleh dari fraksi bensin. Nafta
digunakan untuk sintesis senyawa organik lainnya
yang digunakan untuk pembuat plastik, karet
sintetis, deterjen, obat, cat, bahan pakaian dan
kosmetik
Kerosin C11 – C14 180 – 250 Digunakan sebagai bahan bakar pesawat udara dan
bahan bakar kompor parafin

Minyak C15 – C17 250 – 300 Sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel,
solar dan minyak solar untuk kendaraan mesin diesel dengan
diesel rotasi tingi dan minyak diesel untuk rotasi
sedang/rendah juga sebagai bahan bakar tungku di
industri
Minyak C18 – C20 300 – 350 Digunakan sebagai minyak pelumas. Hal ini terkait
Pelumas dengan kekentalannya (viskositas yang cukup besar)

Lilin > C20 > 350 Sebagai lilin parafin untuk membuat lilin, kertas
pembungkus berlapis lilin, lilin batik, korek api dan
bahan pengkilap seperti semir sepatu
Minyak > C20 > 350 Bahan bakar dikapal, industri pemanas (boiler plant)
Bakar dan pembangkit listrik
Bensin
Mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang
memiliki rantai C5 – C10

(i) Bensin sebagai bahan bakar kendaraan


bermotor
(ii) Bilangan oktan (octane number)
(iii) Jenis bensin
(iv) Dampak pembakaran bensin terhadap
lingkungan
(v) Industri Petrokimia
(i) Bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor
Oleh karena bensin hanya terbakar dalam fase uap,
maka bensin harus diuapkan dalam karburator
sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan.
a. Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana , n-
oktana dan n-nonana sangat mudah terbakar. Hal ini
menyebabkan pembakaran terjadi terlalu awal
sebelum piston mencapai posisi yang tepat, akibatnya
timbul bunyi ledakan yang dikenal sebagai ketukan
(knocking)
b. Alkana rantai bercabang / alisiklik / aromatik dalam
bensin seperti isooktana tidak terlalu mudah terbakar.
Jadi lebih sedikit ketukan yang dihasilkan dan energi
yang ditransfer kepiston lebih besar

Oleh karenaitu, bensin dengan kualitas baik harus


mengandung lebih banyak alkana rantai bercabang /
alisiklik / aromatik dibandingkan alkana rantai lurus.
Kualitas bensin juga dinyatakan oleh bilangan oktan.
(ii) Bilangan oktan (octane number)

Merupakan ukuran dan kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan


suatu terbakar dalam bensin.
n-heptana yaitu : bilangan oktan = 0 (mudah terbakar), isooktana yaitu :
bilangan oktan = 100 (tidak mudah terbakar). Misal suatu campuran 30 %
n-heptana dan 70 % isooktana akan mempunyai bilangan oktan :
= { (30 / 100) x 0} + { ( 70 / 100) x 100} = 70

Beberapa hal untuk menaikkan bilangan oktan :


1. Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi
hidrokarbon rantai bercabang melalui proses reforming, contoh :
mengubah n-oktana menjadi isooktana.
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 CH3-CH2-CH2-CH2-CH3
n-oktana isooktana

2. Menambahkan hidrokarbon alisiklik / aromatik kedalam campuran akhir fraksi


bensin.

3. Menambahkan aditif anti ketukan kedalam bensin untuk memperlambat


pemabakaran bensin. Dulu digunakan senyawa timbal (Pb), karena Pb bersifat
racun maka diganti dengan senyawa organik seperti etanol dan MTBE (Methhyl
Tertiary Butyl Ether).
(iii) Jenis bensin
Jenis Bensin Bilangan Oktan
Premium 80 – 88
Pretamax 91 – 92
Pertamax Plus 95
Keunggulan pertamax dan petamaxplus dibandingkan dengan premium yaitu :
1. Mempunyai bilangan oktan yang tinggi
Produsen mobil cenderung memproduksi kendaraan yang mengunakan perbandingan
kompresi mesin yang tinggi. Perbandingan kompresi mesin adalah perbandingan
volume silinder sebelum dan sesudah kompresi.Hal ini dimaksudkan agar tenaga mesin
menjadi besar dan kendaraan dapat melaju dengan kecepatan tinggi. Mesin demikian
membutuhkan bensin dengan bilangan oktan yang tinggi.
2. Meningkatkan kinerja mesin agar mesin makin bertenaga
Petamax dan pertamax plus memiliki stabilitas oksidasi yang tinggi dan juga
mengandung aditif generasi terakhir. Pembakaran bensin menjadi sempurna sehingga
kinerja bensin bertambah baik.
3. Bersifat ramah lingkungan
Pertamax dan pertamax plus tidak mengandung Pb yang bersifat racun. Pembakaran
yang semakin sempurna juga dapat mengurangi kadar emisi gas polutan seperti CO
dan NOx
4. Lebih ekonomis dari segi harga bahan bakar dan biaya perawatan
Pertamax dan pertamax plus sudah mengandung aditif sehingga praktis dan tepat
takarannya. Aditif dapat melindungi mesin sehingga dapat menekan biaya perawatan.
(iv) Dampak pembakaran bensin terhadap lingkungan
Zat Sumber Dampak terhadap
Pencemar Lingkungan
CO2 Pembakaran bahan bakar Pemanasan global / efek
rumah kaca

CO Pembakaran bahan bakar Bersifat racun dan


yang tidak sempurna menyebabkan kematian
jika konsentrasi CO di
udara mencapai 0,1 %

NOx (NO, Pembakaran bahan bakar


pada suhu tinggi dimana Hujan asam dan dmos
NO2)
nitrogen dalam udara ikut fotokimia
teroksidasi

Pb Penggunaan bensin yang Timbal bersifat racun


mengandung aditif
senyawa timbal
Langkah-langkah mengatasi dampak dari
pembakaran bensin yaitu :

~ Produksi bensin yang ramah lingkungan seperti tanpa aditif


Pb
~ Penggunaan EFI (Electronic Fuel Injection) pada sistem
bahan bakar
~Penggunaan konverter katalitik pada sistem pembuangan
kendaraan
~ Penghijauan atau pembuatan taman dalam kota
~Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui
dan ramah lingkungan seperti tenaga surya dan sel bahan
bakar (fuel cell)
(v) Industri Petrokimia
Jenis fraksi dari minyak bumi yang penting
adalah fraksi gas dan fraksi nafla. Indutri
kimia yang menggunakan fraksi dari
minyak bumi dan gas alam disebut industri
petrokimia.
Manfaat dari penggunaan hasil
minyak bumi
Produk-produk utama kilang minyak adalah:

1. Minyak bensin (gasoline). Minyak bensin


merupakan produk terpenting dan terbesar
dari kilang minyak.
2. Minyak tanah (kerosene)
3. LPG (Liquified Petroleum Gas)
4. Minyak distilat (distillate fuel)
5. Minyak residu (residual fuel)
6. Kokas (coke) dan aspal
7. Bahan-bahan kimia pelarut (solvent)
8. Bahan baku petrokimia
9. Minyak pelumas
Di Indonesia terdapat sejumlah kilang minyak, antara lain:

1. Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara


(Kapasitas 5 ribu barel/hari). Kilang minyak pangkalan brandan sudah
ditutup sejak awal tahun 2007
2. Pertamina Unit Pengolahan II Dumai/Sei Pakning, Riau (Kapasitas Kilang
Dumai 127 ribu barel/hari, Kilang Sungai Pakning 50 ribu barel/hari)
3. Pertamina Unit Pengolahan III Plaju, Sumatera Selatan (Kapasitas 145 ribu
barel/hari)
4. Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap (Kapasitas 348 ribu barel/hari)
5. Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan, Kalimantan Timur (Kapasitas 266
ribu barel/hari)
6. Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan, Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu
barel/hari)
7. Pertamina Unit Pengolahan VII Sorong, Irian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu
barel/hari)
8. Pusdiklat Migas Cepu, Jawa Tengah (Kapasitas 5 ribu barel/hari)

Semua kilang minyak di atas dioperasikan oleh Pertamina.


Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai