O
L
E
H
1. Destilasi
Pada proses destilasi atau penyulingan ini minyak dipisahkan berdasarkan titik didihnya.
Sedangkan untuk penyulingan yang terfraksi diperlukan untuk larutan (dalam hal ini minyak)
yang mempunyai perbedaan titik didih tidak terlalu jauh atau sekitar 30oC atau lebih. Hal ini
dilakukan berdasarkan pada perbedaan titik didih dari dua atau lebih cairan yang tercampur
untuk kemudian dipanaskan, jika terdapat komponen yang memiliki titik didih rendah, maka
komponen tersebut akan menguap terlebih dahulu. Dengan melakukan pengaturan suhu secara
hati-hati, lalu menguapkan larutan hingga mengembunkan untuk mendapatkan komponen yang
diinginkan secara bertahap.
A. Destilasi Bertingkat
Pada proses ini minyak mentah yang diperoleh tidak dipisahkan menjadi beberapa komponen
murni namun masuk ke dalam fraksi – fraksi yang memiliki kisaran titik didih tertentu. Hal ini
dilakukan mengingat jika di dalam minyak bumi terdapat komponen hidrokarbon yang cukup
banyak serta isomer – isomer hidrokarbon juga memiliki titik didih berdekatan. Adapun proses
destilasi bertingkat sebagai berikut: Minyak mentah dipanaskan dengan uap air bertekanan tinggi
hingga bersuhu 600o Uap minyak yang diterbentuk dialirkan untuk ditampung di dalam menara
destilasi. Uap minyak di dalam menara destilasi dipindahkan dengan melewati plat – plat atau
tray. Masing – masing tray mempunyai banyak lubang yang juga dilengkapi penutup gelembung
untuk mengaliri uap. Selama proses perjalanan tersebut, uap minyak mentah akan mendingin.
Ada sebagian uap minyak mentah mencapai titik kondensasi membentuk zat cair. Sedangkan zat
cair yang didapat berdasarkan suhu tertentu tersebut disebut dengan fraksi. Untuk fraksi yang
mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan mengalami kondensasi pada
bagian bawah menara distilasi. Sedangkan untuk fraksi yang memiliki titik didih rendah akan
berada di bagian atas menara distilasi.
B. Distilasi Sederhana
Untuk proses distilasi sederhana, dasar pemisahan minyak bumi mentah dilakukan dengan
memisahkan titik didih yang cukup jauh atau dengan menggunakan salah satu komponen yang
memiliki sifat volatil. Ketika campuran minyak bumi mentah dipanaskan, maka komponen yang
memiliki titik didih lebih rendah akan mengalami penguapan terlebih dahulu. Tidak hanya
perbedaan titik didih saja perbedaan bisa diketahui dari kevolatilan yakni kecenderungan sebuah
komponen untuk menjadi gas. Untuk distilasi sederhana dilakukan dengan menggunakan tekanan
atmosfer.
C. Distilasi Fraksionisasi
Pada distilasi fraksionisasi yaitu melakukan pemisahan dua atau lebih komponen berwujud cair
dari sebuah larutan berdasarkan pada perbedaan titik didih. Distilasi fraksionisasi sendiri
diperuntukan untuk campuran yang memiliki titik didih kurang dari 20o C dan juga
menggunakan tekanan atmosfer atau bertekanan rendah. Perbedaannya dengan distilasi
sederhana yaitu terletak pada kolom fraksionasi di mana pada distilasi fraksionasi kolom tersebut
mengalami pemanasan dengan suhu yang berbeda – beda untuk setiap platnya.
D. Distilasi Uap
Distilasi uap digunakan untuk memisahkan komponen yang memiliki titik didih di atas 200
derajat celcius. Distilasi ini juga bisa menguapkan senyawa yang memiliki titik didih 100o C
dengan menggunakan tekanan atmosfer menggunakan air mendidih atau uap. Dasar dari distilasi
uap yaitu dapat dipakai pada campuran yang tidak larut dalam air di semua suhu namun masih
dapat didistilasi dengan menggunakan air.
E. Distilasi Vakum
Distilasi ini biasanya digunakan untuk senyawa tidak stabil, artinya dapat terdekomposisi bak
sebelum atau memiliki titik didih di atas 150o C. Pada distilasi vakum tidak dapat menggunakan
pelarut bertitik didih rendah jika kondensor menggunakan air dingin. Hal ini disebabkan karena
komponen yang menguap tidak bisa dikondensasi oleh air.
2. Absorpsi
Biasa digunakan untuk memisahkan komponen yang memiliki titik didih tinggi dengan gas.
Dalam hal ini digunakan minyak gas untuk menyerap gasolin alami yang berasal dari gas – gas
basah. Gas ini berasal dari tank penyimpanan gas yang diperoleh dari pemanasan matahari lalu
diserap ulang oleh tanaman. Proses absorpsi ini dilakukan untuk mengabsorpsi hidrokarbon
berfraksi ringan serta memperbaiki kapasitas absorpsi minyak gas.
3. Adsorpsi
Proses adsorpsi atau penyerapan adalah saat sebuah cairan, fluida atau gas berikatan dengan
padatan atau cairan lainnya (adsorben, zan penyerap) dan membentuk lapisan tipis atau film di
permukaannya. Pada adsorpsi dilakukan untuk mendapatkan komponen berat dari gas. Hasil
yang diperoleh dari proses ini yaitu bensin dari gas bumi berupa arang aktif.
4. Filtrasi
Pada proses ini digunakan untuk memindahkan lilin yang terdapat pada lilin yang mengandung
destilat. Jika filtrasi menggunakan tanah liat berguna untuk decolorisasi fraksi.
5. Kristalisasi
Sebelum memasuki tahan filtrasi, lilin harus dibekukan atau dikristalisasi terlebih dahulu untuk
menyesuaikannya menggunakan kristal dengan cara cooling dan stirring. Bagian lilin yang tidak
diperlukan, dipindah dan akan menjadi lilin mikrokristalin yang bisa diperjual belikan.
Kristalisasi sendiri merupakan proses pembentukan padatan yang berasal dari larutan endapan,
melt atau endapan dari gas.
6. Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses memisahkan zat dengan berdasar pada perbedaan kelarutan
terhadap dua cairan tidak terlarut, biasanya antara air dengan pelarut organik. Proses ekstraksi
sendiri didasari dari bahan tertentu yang berada pada dua bagian dengan sifat larut berbeda.
Demikian tahapan – tahapan dari pemisahan minyak bumi yang dapat dijelaskan. Semoga
informasi di atas dapat bermanfaat.
3. Partikulat
Partikulat berupa karbon (C) dan timbal (Pb) dapat menimbulkan iritasi pada kulit, mata perih,
gangguan saluran pernafasan dan merusak ginjal.