oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental,
berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di
lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran
kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi
dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak bumi diambil dari
sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur
minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen,
karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya.[1][2] Setelah itu,
minyak bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan
hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam
bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai
reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan.[3] Minyak
bumi digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang
dibutuhkan manusia.[4]
Daftar isi
1 Proses Pembentukan
o 1.1 Jenis Jebakan
2 Komposisi
3 Kimia
4 Persamaan empiris untuk ciri-ciri termal pada produk hasil olahan
minyak bumi
o 4.1 Panas pembakaran
o 4.2 Konduktivitas termal
5 Klasifikasi
6 Penggunaan
o 6.1 Bahan bakar
o 6.2 Produk turunan lainnya
o 6.3 Di Indonesia
7 Sejarah
8 Industri minyak mentah
9 Minyak bumi berdasarkan negara
o 9.1 Statistik konsumsi
o 9.2 Produksi
o 9.3 Konsumsi
o 9.4 Ekspor
o 9.5 Impor
o 9.6 Konsumen minyak mentah tapi tidak memproduksi
10 Efek pada lingkungan
o 10.1 Pemanasan global
o 10.2 Ekstraksi
11 Masa depan bagi produksi minyak bumi
12 Topik terkait
13 Pranala luar
14 Buku tentang industri minyak bumi
15 Penulis yang membahas industri minyak bumi
16 Referensi
Proses Pembentukan
Minyak bumi adalah hasil dari peruraian (dekomposisi) materi tumbuhan dan
hewan di suatu daerah yang subsidence (turun) secara perlahan. Daerah tersebut
biasanya berupa laut,batas lagoon (danau) sepanjang pantai ataupun danau dan
rawa di daratan. Sedimen diendapkan bersama-sama dengan materi tersebut dan
kecepatan pengendapan sedimen harus cukup cepat sehingga paling tidak bagian
materi organik tersebut dapat tersimpan dan tertimbun dengan baik sebelum
terjadi pembusukan. Pada kondisi sirkulasi dan reduksi tertentu akumulasi
hidrokarbon banyak ditemukan pada bagian air laut dalam.
Waktu berjalan terus secara geologis dan daerah pengendapan semakin terbenam
ke dalam permukaan bumi yang lebih dalam, karena bertambahnya berat oleh
sedimen sedimen dan material yang menimbun di atasnya, atau karena gaya gaya
tektonik yang menimbulkan efek subsidence. Material organik terbenam semakin
dalam sehingga mengalami tekanan dan suhu yang semakin tinggi. Proses tersebut
akan menimbulkan perubahan perubahan kimiawi dari material organik tersebut.
Perubahan material ini merupakan cikal bakal terbentuknya campuran bahan
hidrokarbon yang komposisinya sangat kompleks, baik hidrokarbon yang berupa
cairan maupun yang berbentuk gas.
Kenaikan suhu terhadap kedalaman rata rata di dunia ini sekitar 20 - 55 derajat
celsius per kilometer. Di Sumatera sendiri dapat mencapai kurang lebih sekitar
100 °C/km. Sedangkan habitat minyak baru akan terbentuk pada suhu sekitar 65 -
150 °C yang biasanya berada pada kedalaman 1.5 – 3 km. Pada kedalaman 3 –
6 km batuan reservoar akan lebih didominasi oleh gas daripada minyak. Untuk
kedalaman yang lebih dalam lagi suhu akan menjadi lebih tinggi sehingga gas
akan menjadi lebih tinggi sehingga gas akan mengalami dekomposisi lebih lanjut.
Jenis Jebakan
Jebakan (trap) adalah adanya lapisan batuan permeabel dan berpori (reservoar
rock) ditumpangi atau dihalangi oleh batuan yang impermeabel yang berfungsi
sebagai pencegah larinya minyak ke tempat lain (caprock). Struktur-struktur
geologi yang dapat menjebak minyak dan gas tersebut dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
Komposisi
Jika dilihat kasar, minyak bumi hanya berisi minyak mentah saja, tapi dalam
penggunaan sehari-hari ternyata juga digunakan dalam bentuk hidrokarbon padat,
cair, dan gas lainnya. Pada kondisi temperatur dan tekanan standar, hidrokarbon
yang ringan seperti metana, etana, propana, dan butana berbentuk gas yang
mendidih pada -161.6 °C, -88.6 °C, -42 °C, dan -0.5 °C, berturut-turut (-258.9°, -
127.5°, -43.6°, dan +31.1 °F), sedangkan karbon yang lebih tinggi, mulai dari
pentana ke atas berbentuk padatan atau cairan. Meskipun begitu, di sumber
minyak di bawah tanah, proporsi gas, cairan, dan padatan tergantung dari kondisi
permukaan dan diagram fase dari campuran minyak bumi tersebut.[5]
Sumur minyak sebagian besar menghasilkan minyak mentah, dan terkadang ada
juga kandungan gas alam di dalamnya. Karena tekanan di permukaan Bumi lebih
rendah daripada di bawah tanah, beberapa gas akan keluar dalam bentuk
campuran. Sumur gas sebagian besar menghasilkan gas. Tapi, karena suhu dan
tekanan di bawah tanah lebih besar daripada suhu di permukaan, maka gas yang
keluar kadang-kadang juga mengandung hidrokarbon yang lebih besar, seperti
pentana, heksana, dan heptana dalam wujud gas. Di permukaan, maka gas ini akan
mengkondensasi sehingga berbentuk kondensat gas alam. Bentuk fisik kondensat
ini mirip dengan bensin.
Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak bumi sebagian besar terdiri dari
alkana, sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik, ditambah
dengan sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti nitrogen, oksigen dan sulfur,
ditambah beberapa jenis logam seperti besi, nikel, tembaga, dan vanadium.
Jumlah komposisi molekul sangatlah beragam dari minyak yang satu ke minyak
yang lain tapi persentase proporsi dari elemen kimianya dapat dilihat di bawah ini:
[6]
Komposisi elemen berdasarkan berat
Elemen Rentang persentase
Karbon 83 sampai 87%
Hidrogen 10 sampai 14%
Nitrogen 0.1 sampai 2%
Oksigen 0.05 sampai 1.5%
Sulfur 0.05 sampai 6.0%
Logam < 0.1%
Ada 4 macam molekul hidrokarbon yang ada dalam minyak mentah. Persentase
relatif setiap molekul berbeda-beda tiap lokasi minyaknya, sehingga
menggambarkan ciri-ciri dari setiap minyak.[5]
Minyak bumi sebagian besar digunakan untuk memproduksi bensin dan minyak
bakar, keduanya merupakan sumber "energi primer" utama.[10] 84% dari volume
hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi diubah menjadi bahan bakar,
yang di dalamnya termasuk dengan bensin, diesel, bahan bakar jet, dan elpiji.[11]
Minyak bumi yang tingkatannya lebih ringan akan menghasilkan minyak dengan
kualitas terbaik, tapi karena cadangan minyak ringan dan menengah semakin hari
semakin sedikit, maka tempat-tempat pengolahan minyak sekarang ini semakin
meningkatkan pemrosesan minyak berat dan bitumen, diikuti dengan metode yang
makin kompleks dan mahal untuk memproduksi minyak. Karena minyak bumi
tyang tingkatannya berat mengandung karbon terlalu banyak dan hidrogen terlalu
sedikit, maka proses yang biasanya dipakai adalah mengurangi karbon atau
menambahkan hidrogen ke dalam molekulnya. Untuk mengubah molekul yang
panjang dan kompleks menjadi molekul yang lebih kecil dan sederhana,
digunakan proses fluid catalytic cracking.
Karena mempunyai kepadatan energi yang tinggi, pengangkutan yang mudah, dan
cadangan yang banyak, minyak bumi telah menjadi sumber energi paling utama di
dunia sejak pertengahan tahun 1950-an. Minyak bumi juga digunakan sebagai
bahan mentah dari banyak produk-produk kimia, farmasi, pelarut, pupuk,
pestisida, dan plastik; dan sisa 16% lainnya yang tidak digunakan untuk produksi
energi diubah menjadi material lainnya.
Cadangan minyak yang diketahui saat ini berkisar 190 km3 (1,2 triliun barrel)
tanpa pasir minyak,[12] atau 595 km3 (3,74 triliun barrel) jika pasir minyak ikut
dihitung.[13] Konsumsi minyak bumi saat ini berkisar 84 juta barrel (13,4×106 m3)
per harinya, atau 4.9 km3 per tahunnya. Dengan cadangan minyak yang ada
sekarang, minyak bumi masih bisa dipakai sampai 120 tahun lagi, jika konsumsi
dunia diasumsikan tidak bertambah.
Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat
ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara
alami dalam perut Bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan
ilmiah.
Kimia
Oktana, hidrokarbon yang ditemukan pada bensin. Garis-garis melambangkan
ikatan tunggal, bola hitam melambangkan karbon, sedangkan bola putih
melambangkan hidrogen.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai
lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan
hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak bumi mengandung
5 sampai 40 atom karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah
karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin,
sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling
menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16
atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon
lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal
mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1
sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG).
Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada
bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala
pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok.
Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan
digunakan masyarakat sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.
Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak bumi atau produk hasil olahannya
akan menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit
oksigen yang bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena
suhu dan tekanan yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang
dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang
dapat menimbulkan asbut.
Pada volume yang konstan maka panas pembakaran dari produk minyak bumi
dapat diperkirakan dengan rumus:
.
dengan dalam kal/gram dan d adalah gravitasi khusus pada suhu 60 °F (16 °C).
Konduktivitas termal
Konduktivitas termal dari cairan-cairan yang berasal dari minyak bumi dapat
dirumuskan sebagai berikut:
0.547
Satuan K adalah BTU hr−1ft−2 , t diukur dalam °F dan d adalah gravitasi khusus
pada suhu 60 °F (16 °C).
Klasifikasi
Sebuah sampel minyak mentah dengan klasifikasi berat medium.
Lokasi geografis merupakan seseatu hal yang penting karena akan mempengaruhi
ongkos transportasi menuju tempat pengilangan. Minyak mentah ringan lebih
disukai daripada yang berat karena menghasilkan bensin lebih banyak, sedangkan
minyak mentah manis juga lebih disukai daripada yang asam karena ongkos
pengilangan minyak asam lebih besar (karena kadar sulfur yang tinggi) dan
minyak manis lebih ramah lingkungan. Setiap minyak mentah mempunyai
karakteristik molekulnya sendiri yang dapat dianalisis menggunakan analisis uji
minyak mentah di laboratorium.
Penggunaan
Informasi lebih lanjut: Produk minyak bumi
Struktur kimia dari minyak bumi sangat heterogen, terdiri dari banyak rantai
hidrokarbon dengan panjang yang berbeda-beda. Maka dari itu, minyak bumi
dibawa ke tempat pengilangan minyak sehingga senyawa-senyawa hidrokarbon
ini bisa dipisahkan dengan teknik distilasi dan proses kimia lainnya. Hasil
penyulingan minyak inilah yang digunakan manusia untuk berbagai macam
kebutuhan.
Bahan bakar
Jenis produk paling umum dari penyulingan minyak bumi adalah bahan bakar.
Jenis-jenis bahan bakar itu antara lain (dilihat dari titik didihnya):[16]
Beberapa produk hasil olahan hidrokarbon dapat dicampur dengan senyawa non-
hidrokarbon untuk membentuk senyawa lainnya:
Di Indonesia
Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan sebagai Bahan bakar
minyak atau BBM, yang merupakan salah satu jenis bahan bakar yang digunakan
secara luas di era industrialisasi.
Sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah minyak bumi
Minyak bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat
ini masih merupakan komoditas yang penting. Minyak bumi menjadi bahan bakar
utama setelah ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya
penerbangan komersial, dan meningkatnya penggunaan plastik.
Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan Diodorus Siculus, aspal
telah digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan menara Babylon; ada banyak
lubang-lubang minyak di dekat Ardericca (dekat Babylon).[17] Jumlah minyak
yang besar ditemukan di tepi Sungai Issus, salah satu anak sungai dari Sungai
Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa kebutuhan
obat-obatan dan penerangan untuk kalangan menengah-atas menggunakan minyak
bumi. Pada tahun 347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu
di China.[18]
Hal-hal yang termasuk di dalam industri minyak mentah adalah proses eksplorasi,
ekstraksi, pengilangan, dan transportasi (yang biasanya diangkut dengan kapal
tanker dan jalur pipa). Volume terbesar dari industri ini adalah bahan bakar
minyak dan bensin. Minyak bumi juga merupakan bahan bakar utama dalam
pembuatan produk kimia lainnya, termasuk obat-obatan, pelarut, pupuk, pestisida,
dan plastik. Industri ini biasanya terbagi menjadi 3 komponen besar: upstream,
midstream dan downstream.
Minyak bumi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi banyak industri,
dan sangat penting untuk menjaga peradaban manusia di zaman industrialisasi ini,
sehingga minyak bumi ini menjadi perhatian serius bagi banyak pemerintahan di
banyak negara. Saat ini minyak bumi masih menjadi sumber energi terbesar di
banyak kawasan di dunia, dengan persentase bervariasi mulai dari yang terendah
32% di Eropa dan Asia, sampai yang paling tertinggi di Timur Tengah, yaitu
mencapai 53%. Di kawasan lainnya, persentase pemakaian minyak bumi sebagai
sumber energi untuk Amerika Selatan dan Tengah mencapai 44%, Afrika 41%,
dan Amerika Utara 40%. Saat ini dunia mengkonsumsi 30 juta barrel (4.8 km³)
minyak per tahunnya, dan pengkonsumsi minyak terbesar tetaplah negara-negara
maju. Menurut data, Amerika Serikat saja mengkonsumsi 24% konsumsi minyak
dunia pada tahun 2004,[21] meskipun pada tahun 2007 persentasenya turun menjadi
21%.[22]
Statistik konsumsi
Emisi karbon global, indikator dari konsumsi minyak mentah dari tahun
1800-2007. Untuk keseluruhan, warnanya hitam, sedangkan untuk minyak
saja warna biru.
Produksi
Dalam industri minyak mentah, yang dimaksud dengan produksi adalah seberapa
banyak minyak mentah yang berhasil diekstraksi.
Negara 103bbl/hari 103bbl/hari 103bbl/hari 103bbl/hari Pangsa
#
produsen (2006) (2007) (2008) (2009) pasar
Arab Saudi
1 10.665 10.234 10.782 9.760 11,8%
(OPEC)
2 Rusia 1 9.677 9.876 9.789 9.934 12,0%
Amerika
3 8.331 8.481 8.514 9.141 11,1%
Serikat 1
4 Iran (OPEC) 4.148 4.043 4.174 4.177 5,1%
5 China 3.846 3.901 3.973 3.996 4,8%
6 Kanada 2
3.288 3.358 3.350 3.294 4,0%
7 Meksiko 1
3.707 3.501 3.185 3.001 3,6%
Uni Emirat
8 2.945 2.948 3.046 2.795 3,4%
Arab (OPEC)
Kuwait
9 2.675 2.613 2.742 2.496 3,0%
(OPEC)
Venezuela
10 2.803 2.667 2.643 2.471 3,0%
(OPEC) 1
11 Norwegia 1 2.786 2.565 2.466 2.350 2,8%
12 Brasil 2.166 2.279 2.401 2.577 3,1%
13 Irak (OPEC) 3
2.008 2.094 2.385 2.400 2,9%
Aljazair
14 2.122 2.173 2.179 2.126 2,6%
(OPEC)
Nigeria
15 2.443 2.352 2.169 2.211 2,7%
(OPEC)
Angola
16 1.435 1.769 2.014 1.948 2,4%
(OPEC)
17 Libya (OPEC) 1.809 1.845 1.875 1.789 2,2%
18 Inggris 1.689 1.690 1.584 1.422 1,7%
19 Kazakhstan 1.388 1.445 1.429 1.540 1,9%
20 Qatar (OPEC) 1.141 1.136 1.207 1.213 1,5%
21 Indonesia 1.102 1.044 1.051 1.023 1,2%
22 India 854 881 884 877 1,1%
23 Azerbaijan 648 850 875 1.012 1,2%
24 Argentina 802 791 792 794 1,0%
25 Oman 743 714 761 816 1,0%
26 Malaysia 729 703 727 693 0,8%
27 Mesir 667 664 631 678 0,8%
28 Kolombia 544 543 601 686 0,8%
29 Australia 552 595 586 588 0,7%
Ekuador
30 536 512 505 485 0,6%
(OPEC)
31 Sudan 380 466 480 486 0,6%
32 Suriah 449 446 426 400 0,5%
33 Guinea 386 400 359 346 0,4%
Negara 103bbl/hari 103bbl/hari 103bbl/hari 103bbl/hari Pangsa
#
produsen (2006) (2007) (2008) (2009) pasar
Ekuatorial
34 Thailand 334 349 361 339 0,4%
35 Vietnam 362 352 314 346 0,4%
36 Yaman 377 361 300 287 0,3%
37 Denmark 344 314 289 262 0,3%
38 Gabon 237 244 248 242 0,3%
39 Afrika Selatan 204 199 195 192 0,2%
Tidak ada
40 Turkmenistan 180 189 198 0,2%
data
2
Meski produksi minyak Kanada turun, tapi total produksi minyak tetap tumbuh karena produksi
pasir minyak masih meningkat. Jika pasir minyak dimasukkan, Kanada mempunyai cadangan
minyak terbesar kedua setelah Arab Saudi.
3
Meskipun masih tercatat sebagai anggota, tapi Irak sudah tidak dimasukkan dalam total produksi sejak 1998.
Konsumsi
Menurut CIA World Factbook, konsumsi minyak bumi di dunia pada tahun 2010
adalah 87 juta barel minyak per harinya.
Konsumsi minyak per kapita (warna lebih gelap berarti konsumsinya lebih besar).
Tabel ini berisi tentang berapa banyak minyak mentah yang dikonsumsi tiap
harinya pada tahun 2008 dalam satuan ribu barrel (bbl) dan ribu meter kubik (m3)
[24][25][26]
Konsumsi populasi
(1000 (1000 10 bbl/tahun 10 m3/tahun
pada tahun penduduk
bbl/hari) m3/hari) per kapita per kapita
2008 (juta)
Amerika
1,949,795 309,992.6 314 22.6 3.59
Serikat 1
China 783,100 124,503.0 1345 2.1 0.33
Jepang 2
478,485 76,073.0 127 13.7 2.18
India 2 296,200 47,092.0 1198 0.9 0.14
Rusia 1
291,600 46,360.7 140 7.6 1.21
Jerman 2
256,928 40,848.3 82 11.4 1.81
Brasil 248,500 39,508.3 193 4.7 0.75
Arab Saudi
237,600 37,775.4 25 33.7 5.36
(OPEC)
Kanada 226,136 35,952.8 33 24.6 3.91
Korea Selatan
2 217,491 34,578.3 48 16.4 2.61
Meksiko 1 212,846 33,839.8 109 7.1 1.13
Perancis 2 198,626 31,579.0 62 11.6 1.84
Iran (OPEC) 174,100 27,679.7 74 8.6 1.37
Britania Raya
1 170,966 27,181.4 61 10.1 1.61
Italia 2 163,901 26,058.2 60 10 1.6
Data populasi:[27]
1
Masa puncak produksi minyak sudah terlewati di negara-negara ini
2
Negara ini bukanlah produsen minyak utama
Ekspor
Ekspor minyak mentah bersih antara tahun 2006-2009 dalam ribu bbl/hari dan
ribu m³/d:
2
Statistik untuk Kanada sangatlah kompleks karena nyatanya negara ini adalah eksportir dan
importir minyak sekaligus. Negara ini juga banyak sekali melakukan pengilangan untuk minyak-
minyak yang dipasarkan di pasar Amerika Serikat. Kanada merupakan eksportir minyak utama ke
AS, dengan rata-rata impor sekitar 2.500.000 barel/hari (400.000 m3/hari) bulan Agustus 2007.
[1].
Total produksi/konsumsi dunia pada tahun 2005 diperkirakan sekitar 84 juta barel
per harinya (13.400.000 m3/d).
Impor
Impor minyak mentah berdasarkan negara.
Negara importir minyak mentah terbesar, dari tahun 2006 sampai 2009 dalam ribu
bbl/hari dan ribu m³/d:
2
Produsem minyak utama yang jumlah produksinya masih bisa meningkat[butuh rujukan]
Konsumen minyak mentah tapi tidak memproduksi
Negara-negara yang produksi minyaknya kurang atau sama dengan 10% dari
jumlah konsumsinya.
Karena minyak bumi adalah substansi yang berasal dari alam, maka kehadirannya
di lingkungan tidak perlu berasal dari aktivitas rutin atau kesalahan manusia
(Misalnya dari pengeboran, ekstraksi, pengilangan, dan pembakaran). Fenomena
alam seperti perembesan minyak[28] dan tar pit adalah bukti bahwa minyak bumi
bisa ada secara natural.
Pemanasan global
Ketika dibakar, maka minyak bumi akan menghasilkan karbon dioksida, salah
satu gas rumah kaca. Bersamaan dengan pembakaran batu bara, pembakaran
minyak bumi adalah penyumbang bertambahnya CO2 di atmosfer. Jumlah CO2 ini
meningkat dengan cepat di udara semenjak adanya revolusi industri, sehingga saat
ini levelnya mencapai lebih dari 380ppmv, dari sebelumnya yang hanya 180-
300ppmv, sehingga muncullah pemanasan global.[29][30][31]
Ekstraksi
Ekstraksi minyak adalah proses pemindahan minyak dari sumur minyak. Minyak
bumi biasanya diangkat ke Bumi dalam bentuk emulsi minyak-air, dan digunakan
senyawa kimia khusus yang namanya demulsifier untuk memisahkan air dan
minyaknya. Ekstraksi minyak ongkosnya mahal dan terkadang merusak
lingkungan. Eksplorasi dan ekstraksi minyak lepas pantai akan mengganggu
keseimbangan lingkungan di lautan.[32]