Anda di halaman 1dari 6

Minyak bumi

D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H

NAMA : ARI GAMALIEL MANOHAN SILITONGA

KELAS : XI IPA 2
Minyak bumi adalah cairan gelap kental yang terbentuk dari berbagai
senyawa.Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi enggak bisa diperbarui
yang berasal dari fosil.Contoh minyak bumi adalah bensin dan minyak
tanah.Sedangkan gas alam adalah sumber energi yang bisa diperbarui dan punya
harga lebih terjangkau dari minyak bumi.Salah satu contoh dari gas alam adalah
LPG (liquefied petroleum gas) yang biasa kita gunakan untuk memasak.Minyak
bumi dan gas alam ini enggak terbentuk begitu saja.Bahkan, proses terbentuknya
bisa memakan ribuan sampai jutaan tahun.

Proses Pembentukan Minyak Bumi


Minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai macam sisa-sisa organisme, seperti
tumbuhan, hewan, dan jasad-jasad renik yang sudah tertimbun dalam dasar lautan
bersama lumpur selama jutaan tahun lamanya. Lumpur tersebut akan berubah
menjadi berbagai batuan sedimen yang berpori, sedangkan sisa-sisa organisme
akan bergerak ke tempat yang tekanannya rendah dan terkumpul pada sebuah
daerah perangkap, yaitu batuan kedap. Gas alam, minyak, dan air akan
terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Pada rongga bagian atas ada gas alam,
sedangkan cairan minyak mengambang di atas deposit air.

== Bila kita urutkan maka akan menjadi seperti ini:

== Jasad renik yang terkubur bersama lumpur

== Diproses jutaan tahun

== Mengendap dari dasar laut

== Menghasilkan bintik minyak dan gas

== Terakumulasi di batuan kedap

== Menjadi deposit minyak bumi

Karena asal minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa organisme, minyak bumi dan gas
alam sering juga disebut sebagai bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil tergolong
sumber daya alam yang tak terbarukan. Proses terbentuknya minyak bumi yang
sangat lama menjadi alasan dari hal ini.

Komponen minyak bumi


Komponen penyusun minyak bumi dan gas alam terbesar adalah Hidrokarbon
dengan kandungan senyawanya sebesar 90 – 99 % yang terdiri dari sikloalkana,
aromatik, dan alifatik jenuh.Unsur terbanyak kedua penyusun minyak bumi adalah
Belerang dengan kandungan senyawanya sebesar 0,7 – 7 % yang terdiri dari Tio
alkana, alkanatiol.Selanjutnya penyusun minyak bumi adalah Nitrogen, Oksigen, dan
Organo logam dengan kandungan senyawanya sangat kecil sampai 0,9 %.Lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel komposisi minyak bumi berikut ini.
Komponen penyusun minyak bumi pada umumnya merupakan campuran kompleks
hidrokarbon. Campuran kompleks tersebut terdiri dari : Hidrokarbon Alifatik Jenuh,
Hidrokarbon Aromatik, dan Hidrokarbon Sikloalkana.Hidrokarbon Alifatik Jenuh
adalah senyawa alifatik yang mempunyai rantai C yang hanya berisi ikatan – ikatan
tunggal dan merupakan golongan alkana.

Hidrokarbon Aromatik adalah hidrokarbon yang mempunyai ikatan tunggal dan atau
ikatan ganda yang berada di antara atom-atom karbonnaya dan dapat berupa
polisiklik atau monosiklik. Juga dapat membentuk konfigurasi enam atom karbon
yang disebut dengan cincin benzena.Hidrokarbon Sikloalkana merupakan tipe
alkana yang pada struktur kimia molekulnya mempunyai satu atau lebih cincin atom
karbon. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada umumnya alkana hanya mempunyai
ikatan kimia tunggal saja.

Selain itu, Komponen penyusun minyak bumi juga terdiri dari senyawa-senyawa lain
seperti : organo logam, belerang, oksigen dan nitrogen.

Teknik pengolahan minyak bumi

1. Proses Destilasi
Proses pengolahan minyak bumi yang pertama adalah proses destilasi. Destilasi
merupakan proses pemisahan fraksi-fraksi yang terdapat di minyak bumi, di mana
pemisahan fraksi tersebut berdasarkan pada perbedaan titik didih.Proses ini
biasanya dilakukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang kedap terhadap udara.
Awalnya minyak mentah akan dialirkan ke dalam tabung tersebut dan kemudian
dipanaskan dalam tekanan 1 atmosfer pada suhu 370 derajat celcius.

Setelah itu, hasil dari fraksi-fraksi tersebut nantinya akan dipisahkan, di mana fraksi
yang memiliki titik didih terendah akan menempati bagian atas tabung, sedangkan
fraksi yang memiliki titik didih tinggi akan menempati bagian dasar tabung.Hasil dari
proses destilasi ini antara lain adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin dan
aspal. Akan tetapi, semua hasil tersebut belum menjadi bahan siap pakai karena
belum melewati tahapan selanjutnya.

2. Proses Cracking
Proses pengolahan minyak bumi yang selanjutnya adalah tahap cracking. Cracking
merupakan proses pengolahan minyak bumi yang memiliki tujuan untuk
menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul
hidrokarbon yang memiliki ukuran lebih kecil. Proses cracking ini sering biasa
disebut juga dengan proses refinery.

3. Proses Reforming
Proses pengolahan minyak bumi yang selanjutnya adalah proses reforming.
Reforming merupakan proses mengubah struktur pada molekul fraksi yang mutunya
buruk menjadi molekul fraksi yang mutunya akan lebih baik.

Proses reforming ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode katalis atau
proses pemanasan. Karena proses reforming ini bertujuan untuk mengubah struktur
pada molekul fraksi maka proses ini dapat disebut juga dengan proses isomerasi.

4. Proses Polimerasi dan Alkilasi


Proses pengolahan minyak bumi tahap selanjutnya adalah proses polimerasi dan
alkilasi. Setelah adanya perbaikan/perubahan struktur molekul fraksi dilanjutkan
dengan proses alkilasi yaitu proses penambahan jumlah atom pada suatu fraksi
sehingga molekul fraksi tersebut menjadi lebih panjang dan bercabang. Pada proses
alkilasi ini biasanya menggunakan bahan tambahan katalis asam yang kuat seperti
H2SO4, HCL, atau AlCl3 (asam Lewis).
Sedangkan proses polimerasi yaitu proses penggabungan antara molekul-molekul
kecil menjadi molekul yang lebih besar dalam sebuah fraksi sehingga mutu dari
produk akhir menjadi meningkat.

Jadi pada tahap ini molekul fraksi akan melalui tahap alkilasi terlebih dahulu lalu
kemudian melalui tahap polimerasi sehingga membentuk sebuah molekul fraksi
yang panjang dimana molekul fraksi tersebut mutunya sudah meningkat.

5. Proses Treating
Proses pengolahan minyak bumi yang kelima adalah proses treating. Treating
merupakan proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap eliminasi bahan-
bahan pengotor yang terlibat dalam proses pengolahan.

Bahan-bahan yang dihilangkan dalam proses treating ini antara lain adalah bau tidak
sedap yang dihilangkan melalui proses copper sweetening and doctor treating,
parafin yang dihilangkan melalui proses solvent dewaxing, lumpur dan warna yang
dihilangkan melalui proses acid treatment, aspal yang dihilangkan melalui
proses deasphalting dan terakhir belerang melalui proses desulfurizing.Inti dari
proses ini adalah mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan mutu dalam
proses pengolahan minyak mentah ini sehingga hasil akhirnya nanti mutunya akan
bertambah.

6. Proses Blending
Proses pengolahan minyak bumi pada tahapan terakhir adalah proses blending.
Blending merupakan proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk
siap pakai dengan cara menambahkan bahan-bahan aktif ke dalam fraksi minyak
bumi.Salah satu bahan aktif yang digunakan adalah TEL (tetra ethyl lead). TEL ini
merupakan bahan aditif yang digunakan untuk menaikkan bilangan oktan
bensin.Setelah melalui proses ini maka hasil dari pengolahan minyak bumi mutunya
menjadi lebih baik dan menjadi bahan yang siap pakai.
FRAKSI & KEGUNAANYA

SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai