Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak bumi adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Beberapa teori
mengatakan bahwa minyak bumi berasal dari mikro organisme yang mengalami
perubahan struktur dan komposisi karena proses biokimia di bawah pengaruh tekanan
dan suhu tertentu dalam rentang waktu yang sangat panjang sehingga butuh waktu
yang lama untuk bisa terbentuk kembali. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak
adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat
anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut Bumi. Namun, pandangan ini
diragukan dalam lingkungan ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi minyak bumi ?
2. Bagaimana proses pembentukan minyak bumi ?
3. Bagaimana klasifikasi minyak bumi ?
4. Apa saja komposisi yang terkandung dalam minyak bumi ?
5. Bagiamana cara mengelolah minyak bumi ?
6. Apa saja kegunaan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari ?
7. Bagaimana produksi minyak bumi di masa mendatang ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi minyak bumi.
2. Mengetahui proses pembentukan minyak buumi.
3. Mengetahui serta memahami klasifikasi pada minyak bumi.
4. Mengetahui komposisi yang terkandung dalam minyak bumi.
5. Mengetahui serta memahami cara mengelolah minyak bumi.
6. Mengetahui apa saja kegunaan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari.
7. Mengetahui produksi minyak bumi di masa depan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian minyak bumi.


Minyak bumi juga disebut minyak mentah atau petroleum, sering dijuluki
sebagai "emas hitam", adalah cairan kental berwarna coklat pekat/gelap atau kehijauan
yang mudah terbakar yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar
seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak
bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-
sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen,
karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya.
Setelah itu, minyak bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan
dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai
macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai
reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak bumi
digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan
manusia.

1.2 Proses pembentukan minyak bumi.


Minyak bumi adalah hasil dari peruraian (dekomposisi) materi tumbuhan dan
hewan di suatu daerah yang subsidence (turun) secara perlahan. Daerah tersebut
biasanya berupa laut, batas lagoon (danau) sepanjang pantai ataupun danau dan rawa
di daratan. Sedimen diendapkan bersama-sama dengan materi tersebut dan kecepatan
pengendapan sedimen harus cukup cepat sehingga paling tidak bagian materi organik
tersebut dapat tersimpan dan tertimbun dengan baik sebelum terjadi pembusukan.
Pada kondisi sirkulasi dan reduksi tertentu akumulasi hidrokarbon banyak ditemukan
pada bagian air laut dalam.

2
Ketika waktu terus berjalan secara geologis dan daerah pengendapan semakin
terbenam ke dalam permukaan bumi yang lebih dalam, karena bertambahnya berat
oleh sedimen sedimen dan material yang menimbun di atasnya, atau karena gaya gaya
tektonik yang menimbulkan efek subsidence. Material organik terbenam semakin dalam
sehingga mengalami tekanan dan suhu yang semakin tinggi. Proses tersebut akan
menimbulkan perubahan perubahan kimiawi dari material organik tersebut. Perubahan
material ini merupakan cikal bakal terbentuknya campuran bahan hidrokarbon yang
komposisinya sangat kompleks, baik hidrokarbon yang berupa cairan maupun yang
berbentuk gas.
Habitat minyak baru akan terbentuk pada suhu sekitar 65 - 150 °C yang biasanya
berada pada kedalaman 1.5 – 3 km. Sedangkan Kenaikan suhu terhadap kedalaman rata
rata di dunia ini sekitar 20 - 55 derajat celsius per kilometer. Di Sumatra sendiri dapat
mencapai kurang lebih sekitar 100 °C/km. Pada kedalaman 3 – 6 km batuan reservoar
akan lebih didominasi oleh gas daripada minyak. Untuk kedalaman yang lebih dalam lagi
suhu akan menjadi lebih tinggi sehingga gas akan menjadi lebih tinggi sehingga gas akan
mengalami dekomposisi lebih lanjut.
Pada umumnya, minyak bumi biasanya terendapkan dalam batuan sedimen
berpori baik yang memiliki nilai porositas 45% (reservoar yang sangat baik). Karena
semakin lama batuan tersebut terendapkan dan tertimbun material di atasnya, maka
batuan tersebut akan terkompaksi dan hal ini mengakibatkan nilai porositasnya
berkurang. Minyak, gas, dan air akan terkumpul atau tersimpan di ruang pori pori dari
batuan berpori tersebut. Oleh karena tekanan gravitasi, maka fluida tersebut bergerak
di dalam batuan perlahan-lahan. Batuan yang dapat meloloskan fluida disebut sebagai
batuan yang permeabel. Permeabilitas batuan dapat memisahkan gas, minyak, dan air
secara fisis, yaitu akibat perbedaan densitasnya. Minyak dan gas yang berdensitas lebih
ringan daripada air akan bergerak naik sampai ke permukaan sebagai rembesan atau
terperangkap di dalam jebakan lalu berhenti terakumulasi sampai perangkap itu penuh.

1.3 Klasifikasi minyak bumi.


Industri minyak bumi pada umumnya mengklasifikasi minyak mentah
berdasarkan lokasi geografis dimana minyak tersebut diproduksi (misalnya West Texas
Intermediate, Brent Blend, atau Dubai crude), Gravitasi API (sebuah ukuran pada
industri minyak mentah untuk mengklasifikasi minyak berdasarkan massa jenisnya, dan
kandungan sulfurnya. Minyak bumi digolongkan ringan apabila massa jenisnya kecil dan
berat apabila massa jenisnya besar. Minyak bumi juga digolongkan manis apabila
kandungan sulfurnya sedikit dan digolongkan asam apabila kandunga sulfurnya tinggi.

3
Lokasi geografis merupakan seseatu hal yang penting karena akan
mempengaruhi ongkos transportasi menuju tempat pengilangan. Minyak mentah ringan
lebih disukai daripada yang berat karena menghasilkan bensin lebih banyak, sedangkan
minyak mentah manis juga lebih disukai daripada yang asam karena ongkos pengilangan
minyak asam lebih besar (karena kadar sulfur yang tinggi) dan minyak manis lebih ramah
lingkungan. Setiap minyak mentah mempunyai karakteristik molekulnya sendiri yang
dapat dianalisis menggunakan analisis uji minyak mentah di laboratorium.

1.4 Komposisi yang terkandung dalam minyak bumi.


Minyak bumi hanya berisi minyak mentah saja, tetapi dalam penggunaan sehari-
hari digunakan dalam bentuk hidrokarbon padat, cair, dan gas lainnya. Pada kondisi
temperatur dan tekanan standar, hidrokarbon yang ringan seperti metana, etana,
propana, dan butana berbentuk gas yang mendidih pada -161.6 °C, -88.6 °C, -42 °C, dan
-0.5 °C, berturut-turut (-258.9°, -127.5°, -43.6°, dan +31.1 °F), sedangkan karbon yang
lebih tinggi, mulai dari pentana ke atas berbentuk padatan atau cairan.
Meskipun begitu, di sumber minyak di bawah tanah, proporsi gas, cairan, dan
padatan tergantung dari kondisi permukaan dan diagram fase dari campuran minyak
bumi tersebut. Sumur minyak sebagian besar menghasilkan minyak mentah, dan
terkadang ada juga kandungan gas alam di dalamnya. Karena tekanan di permukaan
Bumi lebih rendah daripada di bawah tanah, beberapa gas akan keluar dalam bentuk
campuran. Sumur gas sebagian besar menghasilkan gas. Tapi, karena suhu dan tekanan
di bawah tanah lebih besar daripada suhu di permukaan, maka gas yang keluar kadang-
kadang juga mengandung hidrokarbon yang lebih besar, seperti pentana, heksana, dan
heptana dalam wujud gas. Di permukaan, maka gas ini akan mengkondensasi sehingga
berbentuk kondensat gas alam. Bentuk fisik kondensat ini mirip dengan bensin.
Persentase hidrokarbon ringan di dalam minyak mentah sangat bervariasi
tergantung dari ladang minyak, kandungan maksimalnya bisa sampai 97% dari berat
kotor dan paling minimal adalah 50%. Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak
bumi sebagian besar terdiri dari alkana, sikloalkana, dan berbagai macam jenis
hidrokarbon aromatik, ditambah dengan sebagian kecil elemen-elemen lainnya seperti
nitrogen, oksigen dan sulfur, ditambah beberapa jenis logam seperti besi, nikel,
tembaga, dan vanadium. Jumlah komposisi molekul sangatlah beragam dari minyak
yang satu ke minyak yang lain tetapi persentase proporsi dari elemen kimianya dapat
dilihat di bawah ini:

4
Komposisi elemen berdasarkan
berat

Elemen Rentang persentase


Karbon 83 sampai 87%
Hidrogen 10 sampai 14%
Nitrogen 0.1 sampai 2%
Oksigen 0.05 sampai 1.5%
Sulfur 0.05 sampai 6.0%
Logam < 0.1%

Ada 4 macam molekul hidrokarbon yang ada dalam minyak mentah. Persentase
relatif setiap molekul berbeda-beda tiap lokasi minyaknya, sehingga menggambarkan
ciri-ciri dari setiap minyak.

Komposisi molekul berdasarkan berat

Hidrokarbon Rata-rata Rentang


Parafin 30% 15 sampai 60%
Naptena 49% 30 sampai 60%
Aromatik 15% 3 sampai 30%
Aspaltena 6% sisa-sisa

Penampakan fisik dari minyak bumi sangatlah beragam tergantung dari


komposisinya. Minyak bumi biasanya berwarna hitam atau coklat gelap (meskipun
warnanya juga bisa kekuningan, kemerahan, atau bahkan kehijauan). Pada sumur
minyak biasanya ditemukan juga gas alam yang mempunyai massa jenis lebih ringan
daripada minyak bumi, sehingga biasanya keluar terlebih dahulu dibandingkan minyak.
Dalam campuran itu, terdapat juga air asin, yang massa jenisnya lebih rendah sehingga
berada di lapisan di bawah minyak. Minyak mentah juga dapat ditemukan dengan
campuran dengan pasir dan minyak, seperti pada pasir minyak Athabasca di Kanada,
yang biasanya merujuk pada bitumen mentah. Bitumen yang terdapat di Kanada
memiliki karakteristik lengket, berwarna hitam, bentuknya seperti minyak mentah
dalam wujud tar, sehingga sangat lengket dan berat dan harus dipanaskan terlebih
dahulu agar larut dan bisa dialirkan.

5
1.5 Pengelolaan minyak bumi
Minyak mentah merupakan bagian penting dari proses pembuatan minyak bumi
yang keberadaannya saat ini dibutuhkan di berbagai negara di dunia. Proses
pembentukan minyak bumi membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga diperlukan
adanya usaha untuk melestarikan sumber daya alam yang kian hari kian menipis.
Nantinya minyak bumi atau minyak mentah ini akan diproses untuk menghasilkan
berbagai macam bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak tanah,
bensin, serta dapat digunakan sebagai reagen kimia dalam pembuatan obat-obatan.
Proses pengolahan minyak sendiri membutuhkan banyak tahapan agar dapat siap
digunakan. Berikut 6 proses pengolahan minyak bumi agar dapat digunakan sebagai
bahan bakar :

1. Proses Destilasi
Destilasi merupakan proses pemisahan fraksi-fraksi yang terdapat di
minyak bumi, di mana pemisahan fraksi tersebut berdasarkan pada
perbedaan titik didih. Proses ini biasanya dilakukan pada sebuah wadah
tabung tinggi yang kedap terhadap udara. Awalnya minyak mentah akan
dialirkan ke dalam tabung tersebut dan kemudian dipanaskan dalam tekanan
1 atmosfer pada suhu 370 derajat celcius. Setelah itu, hasil dari fraksi-fraksi
tersebut nantinya akan dipisahkan, di mana fraksi yang memiliki titik didih
terendah akan menempati bagian atas tabung, sedangkan fraksi yang
memiliki titik didih tinggi akan menempati bagian dasar tabung. Hasil dari
proses destilasi ini antara lain adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli,
lilin dan aspal. Akan tetapi, semua hasil tersebut belum menjadi bahan siap
pakai karena belum melewati tahapan selanjutnya.

2. Proses Cracking
Cracking merupakan proses pengolahan minyak bumi yang memiliki
tujuan untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon
menjadi molekul hidrokarbon yang memiliki ukuran lebih kecil. Proses
cracking ini sering biasa disebut juga dengan proses refinery.

6
3. Proses Reforming
Reforming merupakan proses mengubah struktur pada molekul fraksi
yang mutunya buruk menjadi molekul fraksi yang mutunya akan lebih baik.
Proses reforming ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode katalis
atau proses pemanasan. Karena proses reforming ini bertujuan untuk
mengubah struktur pada molekul fraksi maka proses ini dapat disebut juga
dengan proses isomerasi.

4. Proses Polimerasi dan Alkilasi


Setelah adanya perbaikan/perubahan struktur molekul fraksi dilanjutkan
dengan proses alkilasi yaitu proses penambahan jumlah atom pada suatu
fraksi sehingga molekul fraksi tersebut menjadi lebih panjang dan bercabang.
Pada proses alkilasi ini biasanya menggunakan bahan tambahan katalis asam
yang kuat seperti H2SO4, HCL, atau AlCl3 (asam Lewis). Sedangkan proses
polimerasi yaitu proses penggabungan antara molekul-molekul kecil menjadi
molekul yang lebih besar dalam sebuah fraksi sehingga mutu dari produk
akhir menjadi meningkat. Jadi pada tahap ini molekul fraksi akan melalui
tahap alkilasi terlebih dahulu lalu kemudian melalui tahap polimerasi
sehingga membentuk sebuah molekul fraksi yang panjang dimana molekul
fraksi tersebut mutunya sudah meningkat.

5. Proses Treating
Treating merupakan proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap
eliminasi bahan-bahan pengotor yang terlibat dalam proses pengolahan.
Bahan-bahan yang dihilangkan dalam proses treating ini antara lain adalah
bau tidak sedap yang dihilangkan melalui proses copper sweetening and
doctor treating, parafin yang dihilangkan melalui proses solvent dewaxing,
lumpur dan warna yang dihilangkan melalui proses acid treatment, aspal
yang dihilangkan melalui proses deasphalting dan terakhir belerang melalui
proses desulfurizing. Inti dari proses ini adalah mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak memberikan mutu dalam proses pengolahan minyak mentah ini
sehingga hasil akhirnya nanti mutunya akan bertambah.

7
6. Proses Blending
Blending merupakan proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
produk siap pakai dengan cara menambahkan bahan-bahan aktif ke dalam
fraksi minyak bumi. Salah satu bahan aktif yang digunakan adalah TEL (tetra
ethyl lead). TEL ini merupakan bahan aditif yang digunakan untuk menaikkan
bilangan oktan bensin. Setelah melalui proses ini maka hasil dari pengolahan
minyak bumi mutunya menjadi lebih baik dan menjadi bahan yang siap pakai.

Minyak mentah yang diolah sendiri nantinya akan menghasilkan bahan siap
pakai untuk kebutuhan sehari-hari.

1.6 Kegunaan minyak bumi dalam kehdupan sehari-hari.


Minyak bumi sebagian besar digunakan untuk memproduksi bensin dan minyak
bakar, keduanya merupakan sumber "energi primer" utama. 84% dari volume
hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi diubah menjadi bahan bakar, yang di
dalamnya termasuk dengan bensin, diesel, bahan bakar jet, dan elpiji. Minyak bumi yang
tingkatannya lebih ringan akan menghasilkan minyak dengan kualitas terbaik, tetapi
karena cadangan minyak ringan dan menengah semakin hari semakin sedikit, maka
tempat-tempat pengolahan minyak sekarang ini semakin meningkatkan pemrosesan
minyak berat dan bitumen, diikuti dengan metode yang makin kompleks dan mahal
untuk memproduksi minyak. Karena minyak bumi tyang tingkatannya berat
mengandung karbon terlalu banyak dan hidrogen terlalu sedikit, maka proses yang
biasanya dipakai adalah mengurangi karbon atau menambahkan hidrogen ke dalam
molekulnya. Untuk mengubah molekul yang panjang dan kompleks menjadi molekul
yang lebih kecil dan sederhana, digunakan proses fluid catalytic cracking.
Jenis produk paling umum dari penyulingan minyak bumi adalah bahan bakar.
Jenis-jenis bahan bakar itu antara lain (dilihat dari titik didihnya):

Nama bahan bakar Titik didih oC


Elpiji (LPG) -40
Butana -12 sampai -1
Bensin -1 sampai 180
Bahan bakar jet 150 sampai 205
Minyak tanah 205 sampai 260
Minyak bakar 205 sampai 290
Diesel 260 sampai 315

8
Beberapa produk hasil olahan hidrokarbon dapat dicampur dengan senyawa non-
hidrokarbon untuk membentuk senyawa lainnya:

 Alkena (olefin), dapat diproduksi menjadi plastik atau senyawa lain.


 Pelumas (oli mesin dan gemuk).
 Wax, digunakan dalam pengepakan makanan beku.
 Sulfur atau Asam sulfat. Merupakan senyawa penting dalam industri.
 Tar.
 Aspal.
 Kokas minyak bumi, digunakan sebagai bahan bakar padat.
 Parafin wax.
 Petrokimia aromatik, digunakan sebagai campuran pada produksi bahan-bahan
kimia lainnya.
 Petroleum Jelly, bahan digunakan oleh Vaseline untuk mempertahankan dan
mengunci kelembapan kulit.

Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan sebagai Bahan bakar
minyak atau BBM, yang merupakan salah satu jenis bahan bakar yang digunakan secara
luas pada era industrialisasi. Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di
antaranya adalah:

 Minyak tanah rumah tangga


 Minyak tanah industri
 Pertamax Racing
 Pertamax
 Pertamax Plus
 Pertalite
 Premium
 Bio Premium
 Bio Solar
 Pertamina DEX
 Solar transportasi
 Solar industri
 Minyak diesel
 Minyak bakar

9
1.7 Masa depan bagi produksi minyak bumi
Konsumsi minyak bumi pada abad ke-20 dan abad ke-21 bertambah seiring
dengan tumbuhnya penjualan kendaraan. Penjualan mobil ramah lingkungan pun
meningkat semenjak harga minyak yang merangkak naik pada tahun 1980-an di negara-
negara OECD. Pada tahun 2008, adanya krisis ekonomi agaknya sedikit memukul
penjualan kendaraan, tetapi konsumsi minyak bumi tetap meningkat tipis. Neagra-
negara BRIC agaknya juga mulai menyumbang pemanasan global, seperti Tiongkok yang
sudah menjadi pasar mobil terbesar di dunia sejak tahun 2009.
Cadangan minyak yang diketahui saat ini berkisar 190 km3 (1,2 triliun barrel)
tanpa pasir minyak, atau 595 km3 (3,74 triliun barrel) jika pasir minyak ikut dihitung.
Konsumsi minyak bumi saat ini berkisar 84 juta barrel (13,4×106 m3) per harinya, atau
4.9 km3 per tahunnya. Dengan cadangan minyak yang ada sekarang, minyak bumi masih
bisa dipakai sampai 120 tahun lagi, jika konsumsi dunia diasumsikan tidak bertambah.

10
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Minyak bumi adalah cairan kental berwarna coklat pekat/gelap atau kehijauan
yang mudah terbakar dan berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak bumi adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui yang dihasilkan dari
peruraian (dekomposisi) materi tumbuhan dan hewan di suatu daerah yang subsidence
(turun) secara perlahan. Minyak bumi hanya berisi minyak mentah saja, tetapi dalam
penggunaan sehari-hari digunakan dalam bentuk hidrokarbon padat, cair, dan gas
lainnya. Dalam pengelolaan minyak bumi juga melewati beberapa proses sebelum dapat
digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kegunaan minyak bumi dalam
kehidupan sehari-hari sangatlah banyak namun, minyak bumi sebagian besar digunakan
untuk memproduksi bensin dan minyak bakar karena keduanya merupakan sumber
"energi primer" utama. 84% dari volume hidrokarbon yang terkandung dalam minyak
bumi diubah menjadi bahan bakar, yang di dalamnya termasuk dengan bensin, diesel,
bahan bakar jet, dan elpiji. Minyak bumi sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia
dan kian meningkat setiap tahunnya. Cadangan minyak yang diketahui saat ini berkisar
190 km3 (1,2 triliun barrel) tanpa pasir minyak, atau 595 km3 (3,74 triliun barrel) jika
pasir minyak ikut dihitung. Konsumsi minyak bumi saat ini berkisar 84 juta barrel
(13,4×106 m3) per harinya, atau 4.9 km3 per tahunnya.

1.2 Saran
Karena proses pembentukan minyak bumi membutuhkan waktu yang tidak
singkat dan sangat lama, sedangkan penggunaan minyak bumi terus meningkat dan
minyak bumi sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia di masa kini dan masa yang
akan datang. Oleh karena itu sebaiknya kita sama-sama menghargai minyak kita dengan
cara mulai menghemat penggunaan minyak dan bahan bakar lainnya yang menjadi
produk turunan minyak bumi untuk masa yang akan datang.

11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………….i
i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………..1
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………………….1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………………………………1
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………2
1.1 PENGERTIAN MINYAK BUMI………………………………………………………………………………..2
1.2 PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI……………………………………………………………….2
1.3 KLASIFIKASI MINYAK BUMI…………………………………………………………………………………3
1.4 KOMPOSISI YANG TERKANDUNG DALAM MINYAK BUMI……………………………………..4
1.5 PENGELOLAAN MINYAK BUMI……………………………………………………………………………..6
1.6 KEGUNAAN MINYAK BUMI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI……………………………8
1.7 MASA DEPAN BAGI PRODUKSI MINYAK BUMI……………………………………………………10

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………….11


1.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………..11
1.2 SARAN………………………………………………………………………………………………………………..11
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Minyak Bumi" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Minyak Bumi bagi para pembaca dan juga bagi saya
sebagai penulis.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bacan, 5 September 2023


TSAMARA MUTMAINAH M. NUR
i
MAKALAH MINYAK BUMI

Nama : Tsamara Mutmainah M. Nur


Kelas : Xi-Mipa’1
Mata Pelajaran : Kimia

SMA NEGERI 1 HALMAHERA SELATAN

Anda mungkin juga menyukai