PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak bumi adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Beberapa teori
mengatakan bahwa minyak bumi berasal dari mikro organisme yang mengalami
perubahan struktur dan komposisi karena proses biokimia di bawah pengaruh tekanan
dan suhu tertentu dalam rentang waktu yang sangat panjang sehingga butuh waktu
yang lama untuk bisa terbentuk kembali. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak
adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat
anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut Bumi. Namun, pandangan ini
diragukan dalam lingkungan ilmiah.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi minyak bumi.
2. Mengetahui proses pembentukan minyak buumi.
3. Mengetahui serta memahami klasifikasi pada minyak bumi.
4. Mengetahui komposisi yang terkandung dalam minyak bumi.
5. Mengetahui serta memahami cara mengelolah minyak bumi.
6. Mengetahui apa saja kegunaan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari.
7. Mengetahui produksi minyak bumi di masa depan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ketika waktu terus berjalan secara geologis dan daerah pengendapan semakin
terbenam ke dalam permukaan bumi yang lebih dalam, karena bertambahnya berat
oleh sedimen sedimen dan material yang menimbun di atasnya, atau karena gaya gaya
tektonik yang menimbulkan efek subsidence. Material organik terbenam semakin dalam
sehingga mengalami tekanan dan suhu yang semakin tinggi. Proses tersebut akan
menimbulkan perubahan perubahan kimiawi dari material organik tersebut. Perubahan
material ini merupakan cikal bakal terbentuknya campuran bahan hidrokarbon yang
komposisinya sangat kompleks, baik hidrokarbon yang berupa cairan maupun yang
berbentuk gas.
Habitat minyak baru akan terbentuk pada suhu sekitar 65 - 150 °C yang biasanya
berada pada kedalaman 1.5 – 3 km. Sedangkan Kenaikan suhu terhadap kedalaman rata
rata di dunia ini sekitar 20 - 55 derajat celsius per kilometer. Di Sumatra sendiri dapat
mencapai kurang lebih sekitar 100 °C/km. Pada kedalaman 3 – 6 km batuan reservoar
akan lebih didominasi oleh gas daripada minyak. Untuk kedalaman yang lebih dalam lagi
suhu akan menjadi lebih tinggi sehingga gas akan menjadi lebih tinggi sehingga gas akan
mengalami dekomposisi lebih lanjut.
Pada umumnya, minyak bumi biasanya terendapkan dalam batuan sedimen
berpori baik yang memiliki nilai porositas 45% (reservoar yang sangat baik). Karena
semakin lama batuan tersebut terendapkan dan tertimbun material di atasnya, maka
batuan tersebut akan terkompaksi dan hal ini mengakibatkan nilai porositasnya
berkurang. Minyak, gas, dan air akan terkumpul atau tersimpan di ruang pori pori dari
batuan berpori tersebut. Oleh karena tekanan gravitasi, maka fluida tersebut bergerak
di dalam batuan perlahan-lahan. Batuan yang dapat meloloskan fluida disebut sebagai
batuan yang permeabel. Permeabilitas batuan dapat memisahkan gas, minyak, dan air
secara fisis, yaitu akibat perbedaan densitasnya. Minyak dan gas yang berdensitas lebih
ringan daripada air akan bergerak naik sampai ke permukaan sebagai rembesan atau
terperangkap di dalam jebakan lalu berhenti terakumulasi sampai perangkap itu penuh.
3
Lokasi geografis merupakan seseatu hal yang penting karena akan
mempengaruhi ongkos transportasi menuju tempat pengilangan. Minyak mentah ringan
lebih disukai daripada yang berat karena menghasilkan bensin lebih banyak, sedangkan
minyak mentah manis juga lebih disukai daripada yang asam karena ongkos pengilangan
minyak asam lebih besar (karena kadar sulfur yang tinggi) dan minyak manis lebih ramah
lingkungan. Setiap minyak mentah mempunyai karakteristik molekulnya sendiri yang
dapat dianalisis menggunakan analisis uji minyak mentah di laboratorium.
4
Komposisi elemen berdasarkan
berat
Ada 4 macam molekul hidrokarbon yang ada dalam minyak mentah. Persentase
relatif setiap molekul berbeda-beda tiap lokasi minyaknya, sehingga menggambarkan
ciri-ciri dari setiap minyak.
5
1.5 Pengelolaan minyak bumi
Minyak mentah merupakan bagian penting dari proses pembuatan minyak bumi
yang keberadaannya saat ini dibutuhkan di berbagai negara di dunia. Proses
pembentukan minyak bumi membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga diperlukan
adanya usaha untuk melestarikan sumber daya alam yang kian hari kian menipis.
Nantinya minyak bumi atau minyak mentah ini akan diproses untuk menghasilkan
berbagai macam bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak tanah,
bensin, serta dapat digunakan sebagai reagen kimia dalam pembuatan obat-obatan.
Proses pengolahan minyak sendiri membutuhkan banyak tahapan agar dapat siap
digunakan. Berikut 6 proses pengolahan minyak bumi agar dapat digunakan sebagai
bahan bakar :
1. Proses Destilasi
Destilasi merupakan proses pemisahan fraksi-fraksi yang terdapat di
minyak bumi, di mana pemisahan fraksi tersebut berdasarkan pada
perbedaan titik didih. Proses ini biasanya dilakukan pada sebuah wadah
tabung tinggi yang kedap terhadap udara. Awalnya minyak mentah akan
dialirkan ke dalam tabung tersebut dan kemudian dipanaskan dalam tekanan
1 atmosfer pada suhu 370 derajat celcius. Setelah itu, hasil dari fraksi-fraksi
tersebut nantinya akan dipisahkan, di mana fraksi yang memiliki titik didih
terendah akan menempati bagian atas tabung, sedangkan fraksi yang
memiliki titik didih tinggi akan menempati bagian dasar tabung. Hasil dari
proses destilasi ini antara lain adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli,
lilin dan aspal. Akan tetapi, semua hasil tersebut belum menjadi bahan siap
pakai karena belum melewati tahapan selanjutnya.
2. Proses Cracking
Cracking merupakan proses pengolahan minyak bumi yang memiliki
tujuan untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon
menjadi molekul hidrokarbon yang memiliki ukuran lebih kecil. Proses
cracking ini sering biasa disebut juga dengan proses refinery.
6
3. Proses Reforming
Reforming merupakan proses mengubah struktur pada molekul fraksi
yang mutunya buruk menjadi molekul fraksi yang mutunya akan lebih baik.
Proses reforming ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode katalis
atau proses pemanasan. Karena proses reforming ini bertujuan untuk
mengubah struktur pada molekul fraksi maka proses ini dapat disebut juga
dengan proses isomerasi.
5. Proses Treating
Treating merupakan proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap
eliminasi bahan-bahan pengotor yang terlibat dalam proses pengolahan.
Bahan-bahan yang dihilangkan dalam proses treating ini antara lain adalah
bau tidak sedap yang dihilangkan melalui proses copper sweetening and
doctor treating, parafin yang dihilangkan melalui proses solvent dewaxing,
lumpur dan warna yang dihilangkan melalui proses acid treatment, aspal
yang dihilangkan melalui proses deasphalting dan terakhir belerang melalui
proses desulfurizing. Inti dari proses ini adalah mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak memberikan mutu dalam proses pengolahan minyak mentah ini
sehingga hasil akhirnya nanti mutunya akan bertambah.
7
6. Proses Blending
Blending merupakan proses yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
produk siap pakai dengan cara menambahkan bahan-bahan aktif ke dalam
fraksi minyak bumi. Salah satu bahan aktif yang digunakan adalah TEL (tetra
ethyl lead). TEL ini merupakan bahan aditif yang digunakan untuk menaikkan
bilangan oktan bensin. Setelah melalui proses ini maka hasil dari pengolahan
minyak bumi mutunya menjadi lebih baik dan menjadi bahan yang siap pakai.
Minyak mentah yang diolah sendiri nantinya akan menghasilkan bahan siap
pakai untuk kebutuhan sehari-hari.
8
Beberapa produk hasil olahan hidrokarbon dapat dicampur dengan senyawa non-
hidrokarbon untuk membentuk senyawa lainnya:
Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan sebagai Bahan bakar
minyak atau BBM, yang merupakan salah satu jenis bahan bakar yang digunakan secara
luas pada era industrialisasi. Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di
antaranya adalah:
9
1.7 Masa depan bagi produksi minyak bumi
Konsumsi minyak bumi pada abad ke-20 dan abad ke-21 bertambah seiring
dengan tumbuhnya penjualan kendaraan. Penjualan mobil ramah lingkungan pun
meningkat semenjak harga minyak yang merangkak naik pada tahun 1980-an di negara-
negara OECD. Pada tahun 2008, adanya krisis ekonomi agaknya sedikit memukul
penjualan kendaraan, tetapi konsumsi minyak bumi tetap meningkat tipis. Neagra-
negara BRIC agaknya juga mulai menyumbang pemanasan global, seperti Tiongkok yang
sudah menjadi pasar mobil terbesar di dunia sejak tahun 2009.
Cadangan minyak yang diketahui saat ini berkisar 190 km3 (1,2 triliun barrel)
tanpa pasir minyak, atau 595 km3 (3,74 triliun barrel) jika pasir minyak ikut dihitung.
Konsumsi minyak bumi saat ini berkisar 84 juta barrel (13,4×106 m3) per harinya, atau
4.9 km3 per tahunnya. Dengan cadangan minyak yang ada sekarang, minyak bumi masih
bisa dipakai sampai 120 tahun lagi, jika konsumsi dunia diasumsikan tidak bertambah.
10
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Minyak bumi adalah cairan kental berwarna coklat pekat/gelap atau kehijauan
yang mudah terbakar dan berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak bumi adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui yang dihasilkan dari
peruraian (dekomposisi) materi tumbuhan dan hewan di suatu daerah yang subsidence
(turun) secara perlahan. Minyak bumi hanya berisi minyak mentah saja, tetapi dalam
penggunaan sehari-hari digunakan dalam bentuk hidrokarbon padat, cair, dan gas
lainnya. Dalam pengelolaan minyak bumi juga melewati beberapa proses sebelum dapat
digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kegunaan minyak bumi dalam
kehidupan sehari-hari sangatlah banyak namun, minyak bumi sebagian besar digunakan
untuk memproduksi bensin dan minyak bakar karena keduanya merupakan sumber
"energi primer" utama. 84% dari volume hidrokarbon yang terkandung dalam minyak
bumi diubah menjadi bahan bakar, yang di dalamnya termasuk dengan bensin, diesel,
bahan bakar jet, dan elpiji. Minyak bumi sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia
dan kian meningkat setiap tahunnya. Cadangan minyak yang diketahui saat ini berkisar
190 km3 (1,2 triliun barrel) tanpa pasir minyak, atau 595 km3 (3,74 triliun barrel) jika
pasir minyak ikut dihitung. Konsumsi minyak bumi saat ini berkisar 84 juta barrel
(13,4×106 m3) per harinya, atau 4.9 km3 per tahunnya.
1.2 Saran
Karena proses pembentukan minyak bumi membutuhkan waktu yang tidak
singkat dan sangat lama, sedangkan penggunaan minyak bumi terus meningkat dan
minyak bumi sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia di masa kini dan masa yang
akan datang. Oleh karena itu sebaiknya kita sama-sama menghargai minyak kita dengan
cara mulai menghemat penggunaan minyak dan bahan bakar lainnya yang menjadi
produk turunan minyak bumi untuk masa yang akan datang.
11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………….i
i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………..1
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………………….1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………………………………1
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………2
1.1 PENGERTIAN MINYAK BUMI………………………………………………………………………………..2
1.2 PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI……………………………………………………………….2
1.3 KLASIFIKASI MINYAK BUMI…………………………………………………………………………………3
1.4 KOMPOSISI YANG TERKANDUNG DALAM MINYAK BUMI……………………………………..4
1.5 PENGELOLAAN MINYAK BUMI……………………………………………………………………………..6
1.6 KEGUNAAN MINYAK BUMI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI……………………………8
1.7 MASA DEPAN BAGI PRODUKSI MINYAK BUMI……………………………………………………10
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Minyak Bumi" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Minyak Bumi bagi para pembaca dan juga bagi saya
sebagai penulis.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.