Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PEMISAHAN MINYAK BUMI DENGAN METODE DESTILASI


ATMOSFERIK

Mata kuliah
Industri Pengolahan Minyak Bumi dan Gas Alam
Di susun oleh :

ANDI SAHRI JUITA 43220068


JUMRAH 43220067

PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan

kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini, atas rahmat dan hidayah-

Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemisahan Minyak

Bumi dengan Metode Destilasi Atmosferik” tepat waktu. Makalah ini disusun guna

memenuhi tugas dosen pada mata kuliah teknologi enzim di Politeknik Negeri Ujung

Pandang. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah

wawasan bagi pembaca tentang enzim.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu selaku

dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan

wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima

kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 18 Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN SAMPUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 Definisi Minyak Bumi 4


2.2 Teori Pembentukan Minyak Bumi 4
2.3 Komposisi Minyak Bumi 6
2.4 Destilasi Atmosferik 7
2.5 Proses Alir Distilasi Atmosferik 7
2.6 Peralatan Utama Distilasi Atmosferik 9
2.7 Produk Hasil Pengolahan Minyak Bumi 12
BAB III PENUTUP 16

Kesimpulan 16

Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

iii
iv
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak Bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi

diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung

dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang

minyak. Pengolahan minyak bumi adalah proses mengolah minyak bumi menjadi

produk-produk bermanfaat melalui pemecahan (pemisahan) minyak dengan cara

pemanasan. Sehingga dihasilkan fraksi atau jenis bentukan minyak bumi. Beberapa

fraksi minyak bumi adalah fraksi berbentuk gas, cair, dan padat. Setiap fraksi hasil

pemisahan minyak bumi diperlakukan khusus sesuai sifat fisika dan sifat kimianya.

Minyak Bumi atau Crude oil dan Gas Bumi adalah senyawa Hydrocarbon dari

C1 sampai dengan C tak terhingga yang dapat diolah untuk Bahan Bakar Minyak,

Bahan Petrokimia atau bahan-bahan lainnya, yang sebelumnya diolah terlebih dahulu

di Unit Pengolahan Minyak dan Gas Bumi. Pengolahan ini dimaksudkan agar Minyak

Bumi dan Gas Bumi menjadi BBM maupun Non BBM agar memenuhi persyaratan

yang telah ditentukan baik sebagai Bahan Bakar, Bahan Petrokimia maupun bahan

lainnya. Minyak bumi yang biasanya disebut Crude Oil adalah merupakan campuran

yang komplek dari senyawa Hydro Carbon, karena senyawa ini dominan oleh unsur

Carbon (C) dan Hydrogen (H) dan sebagian kecil unsur lain seperti : Oksigen (O),

Nitrogen (N), Sulfur (S) dan beberapa metal antara lain : Fe, Na, Va yang susunannya

sebagai senyawa ikutan atau impurities.

1
Proses pengolahan minyak bumi yang pertama adalah proses destilasi. Destilasi

merupakan proses pemisahan fraksi-fraksi yang terdapat di minyak bumi, di mana

pemisahan fraksi tersebut berdasarkan pada perbedaan titik didih. Proses ini biasanya

dilakukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang kedap terhadap udara. Awalnya

minyak mentah akan dialirkan ke dalam tabung tersebut dan kemudian dipanaskan

dalam tekanan 1 atmosfer pada suhu 370 derajat celcius. Setelah itu, hasil dari fraksi-

fraksi tersebut nantinya akan dipisahkan, di mana fraksi yang memiliki titik didih

terendah akan menempati bagian atas tabung, sedangkan fraksi yang memiliki titik

didih tinggi akan menempati bagian dasar tabung. Hasil dari proses destilasi ini antara

lain adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin dan aspal. Akan tetapi, semua

hasil tersebut belum menjadi bahan siap pakai karena belum melewati tahapan

selanjutnya.

Proses distilasi atmospheric adalah suatu proses pengolahan minyak mentah

(crude oil) menjadi produk-produk yang setengah jadi maupun produk jadi. Proses ini

adalah suatu proses awal (primeri proses) dimana minyak bumi dalam hal ini crude

oil dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih dari suatu komponen didalam suatu

campuran. Distilasi Atmospheric adalah proses pemisahan minyak bumi secara fisis

dengan mengggunakan perbedaan titik didih. Karena crude oil adalah campuran dari

komponen-komponen yang sangat komplek dan pemisahan berdasarkan

fraksifraksinya sehingga distilasi ini pemisahan dengan berdasarkan trayek titik

didihnya (jarak didih). Tekanan kerja dari distilasi atmospheric pada tekanan atmosfir

yaitu tekanan operasi antara 1 atmosfir sampai dengan 1,5 atmosfir.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pembentukan minyak bumi ?

2. Apa saja komposisi dalam minyak bumi ?

3. Bagaimana pengolahan minyak bumi secara distilasi atmosferik ?

4. Bagaiman proses alir distilasi atmosferik ?

5. Apa saja peralatan yang digunakan dalam proses distilasi atmosferik ?

6. Apa saja produk hasil pengolahan minyak bumi ?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui defenisi dan proses pembentukan minyak bumi

2. Memahami komposisi dalam minyak bumi

3. Mengetahui pengolahan minyak bumi secara distilasi atmosferik

4. Memahami proses alir distilasi atmosferik

5. Mengetahui peralatan yang digunakan dalam proses distilasi atmosferik

6. Mengetahui produk hasil pengolahan minyak bumi

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Minyak Bumi

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang

dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental,

berwarna coklat pekat/gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di

lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran

kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi

dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak bumi diambil dari sumur

minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini

didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan

struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak bumi akan

diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya

berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar,

mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang

dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak bumi digunakan untuk

memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.

2.2 Teori Pembentukan Minyak Bumi

Ada tiga macam teori yang menjelaskan tentang proses terbentuknya minyak dan

gas bumi yaitu :

4
1. Teori Biogenetik (teori organik)

Menurut Teori Biogenitik (Organik), disebutkan bahwa minyak bumi dan gas

alam terbentuk dari beraneka ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati dan

tertimbun di bawah endapan Lumpur. Endapan Lumpur ini kemudian dihanyutkan

oleh arus sungai menuju laut, akhirnya mengendap di dasar lautan dan tertutup

Lumpur dalam jangka waktu yang lama, ribuan dan bahkan jutaan tahun. Akibat

pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan lapisan batuan di atasnya, maka

binatang serta tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik

dan gelembung minyak atau gas.

2. Teori Anorganik

Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk

akibat aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat

organik yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri berubah menjadi zat seperti

minyak yang berisi hidrokarbon.

3. Teori Duplex

Teori dupleks ini menyatakan bahwa minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang

berasal dari tumbuhan atau hewan yang telah mati. Dimana seiring berjalannya waktu

jasad renik tersebut akan mengendap di dasar laut yang lambat laun akan berubah

menjadi gelembung minyak atau gas.

5
2.3 Komposisi Minyak Bumi

Komposisi minyak bumi terdiri dari dua yaitu :

1. Hidrokarbon

Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda. Perbedaan ini

tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara pembentukan. Dalam

minyak bumi terdiri atas bermacam-macam senyawa hidrokarbon yaitu :

 Alkana Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-

alkana dan isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak

bercabang, contoh n-oktana.

 Sikloalkana Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan

berbentuk cincin. Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah

siklopentana seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti etil sikloheksana.

 Hidrokarbon aromatic Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak

tersaturasi, memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Jika

hidrokarbon aromatik dibakar, akan menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa

bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Senyawa hidrokarbon aromatik yang

terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena, contoh etil benzena.

2. Unsur Kimia

Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia, yaitu 83-87%

karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1-2% nitrogen,

dan < 0,1% unsur-unsur logam.

6
2.4 Destilasi Atmosferik

Proses distilasi atmospheric adalah suatu proses pengolahan minyak mentah

(crude oil) menjadi produk-produk yang setengah jadi maupun produk jadi. Proses ini

adalah suatu proses awal (primeri proses) dimana minyak bumi dalam hal ini crude

oil dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih dari suatu komponen didalam suatu

campuran. Distilasi Atmospheric adalah proses pemisahan minyak bumi secara fisis

dengan mengggunakan perbedaan titik didih. Karena crude oil adalah campuran dari

komponen-komponen yang sangat komplek dan pemisahan berdasarkan

fraksifraksinya sehingga distilasi ini pemisahan dengan berdasarkan trayek titik

didihnya (jarak didih). Tekanan kerja dari distilasi atmospheric pada tekanan atmosfir

yaitu tekanan operasi antara 1 atmosfir sampai dengan 1,5 atmosfir.

Dalam proses distilasi atmospheric akan didapatkan hasil sebagai berikut :

- Gas

- Light Naphtha

- Heavy Naphtha

- Kerosine

- Solar dan Residue

2.5 Proses Alir Distilasi Atmosferik

Crude oil setelah di proses di Desalter untuk dihilangkan kandungan garamnya

atau dari tangki kemudian dipompa untuk menuju dapur/furnace. Sebelum masuk

furnace dipanaskan pendahuluan di Heat Exchanger (HE) + 270o F supaya tidak

terjadi pemanasan mendadak di furnace. Dari HE kemudian crude oil masuk furnace

7
untuk dipanaskan sampai temperatur yang diinginkan + 350oC, kemudian masuk ke

menara fraksinasi. Di furnace fraksi-fraksi gas, bensin, kerosine dan solar akan

menguap tetapi fraksi-fraksi ini belum mengalami pemisahan. Kemudian crude oil

masuk ke kolom fraksinasi ke dalam flash zone (daerah penguapan), di sini terjadilah

pemisahan antara fraksi uap dan fraksi cair. Uap yang terdiri dari gas, bensin, kerosin

dan solar di flash zone akan naik ke menara fraksinasi sedangkan fraksi cair yang

berupa residu akan turun ke bottom kolom yang biasa disebut product bottom. Residu

dari bottom kolom kemudian dipompa masuk ke HE untuk didinginkan kemudian

masuk cooler untuk mendapatkan pendinginan lebih lanjut kemudian dimasukkan

kedalam tangki timbun. Fraksi uap dari flash zone yang naik menuju ke puncak

menara akan melewati traytray sehingga akan terjadi kontak antara uap yang naik

dengan cairan yang ada pada tray. Karena terjadi kontak dengan cairan tersebut, maka

uap yang mempunyai titik didih yang sama dengan titik didih liquid di tray akan

mengembun. Dari hasil pengembunan di tray dikeluarkan melewati draw off yang

kemudian sebagai hasil samping (side stream). Hasil-hasil dari side stream yang

paling bawah adalah fraksi berat (solar), kemudian diatasnya kerosine, bensin dan

produk yang paling atas adalah bensin dan gas yang biasanya disebut top produk.

Produk samping (side stream) kemudian dimasukkan ke dalam stripper untuk

dipisahkan fraksi ringannya yang masih terikut pada produk tersebut dengan dibantu

steam stripping kemudian dari stripper dimasukkan kedalam cooler untuk didinginkan

baru kemudian dimasukkan kedalam tangki timbun. Produk paling atas (top product)

kemudian dimasukkan kedalam condensor untuk diembunkan kemudian ditampung

8
di accumulator. Di accumulator akan terpisah antara gas yang tidak dapat mencair

naik ke accumulator kemudian dapat diproses lebih lanjut di LPG Plant. Sedangkan

cairan yang tertampung di accumulator kemudian sebagian di tampung ke tangki

timbun sebagian ada yang digunakan untuk reflux. Reflux ini dimaksudkan untuk

mengatur suhu cairan tray di top kolom agar terjaga tetap sesuai dengan yang

dikehendaki. Hasil pengolahan distilasi atmospheric ini adalah sebagai intermediate

product (produk sementara) karena produk-produknya belum memenuhi spesifikasi

pemakaiannya sehingga perlu untuk diolah lebih lanjut di secundary process.

2.6 Peralatan Utama Distilasi Atmosferik

Didalam proses distilasi atmopheric peralatan-peralatan yang digunakan cukup

banyak, sehingga perlu dikenal peralatan-peralatan utamanya antara lain :

a. Pompa

Pompa digunakan untuk memindahkan feed maupun produk dari tangki ke tangki

maupun dari tangki ke peralatan proses lainnya atau sebaliknya. Pompa mempunyai

bermacam-macam jenisnya misalkan pompa centrifugal, pompa piston dan lain-

lainnya.

b. Heat Exchanger.

Heat Exchanger atau alat penukar panas yang berfungsi untuk berlangsungnya

proses perpindahan panas antara fluida satu ke fluida lainnya atau dari fluida panas ke

fluida yang lebih dingin yang saling mempunyai berkepentingan. Atau sering juga

dikatakan Heat Axchanger adalah perpindahan panas antara umpan dengan produk

9
sebagai media pemanasnya. Sebagai contoh adalah crude oil dengan residu, dimana

crude oil membutuhkan panas sedangkan residu perlu untuk melepaskan panas.

Dengan demikian melalui pertukaran panas ini dapat dimanfaatkan panas yang

seharusnya dibuang dan apabila ditinjau dari segi ekonomi hal tersebut ini akan

memberikan penghematan biaya operasi dari segi pemanasan dan pendinginan.

c. Furnace / Dapur.

Furnace disini yang dimaksud adalah berfungsi sebagai tempat mentransfer panas

yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar. Didalam dapur terdapat pipa-pipa

yang dipanaskan dengan tersusun sedemikian rupa sehingga proses pemindahan

panas dapat berlangsung sebaik mungkin. Minyak yang dialirkan melalui pipa-pipa

tersebut akan menerima panas dari hasil pembakaran didalam dapur hingga suhunya

mencapai 300oC - 370OC tergantung dari jenis crude oilnya, yang kemudian masuk

kedalam kolom distilasi untuk dipisahkan komponen-komponennya.

d. Kolom Distilasi

Kolom distilasi adalah bejana berbentuk silinder yang terbuat dari bahan baja

dimana didalamnya dilengkapi dengan alat kontak (tray) yang berfungsi untuk

memisahkan komponen-komponen campuran larutan. Didalam kolom tersebut

dilengkapi dengan sambungan-sambungan untuk saluran umpan, hasil samping

reflux, reboiler, produk puncak dan produk botom dan steam stripping.

e. Kolom Stripper

Kolom Stripper bentuk dan konstruksinya seperti kolom distilasi, hanya pada

umumnya ukurannya lebih kecil. Peralatan ini berfungsi untuk menajamkan

10
pemisahan komponen-komponen dengan cara mengusir atau melucuti fraksifraksi

yang lebih ringan didalam produk yang dikehendaki. Prosesnya adalah penguapan

biasa, yang secara umum untuk membantu penguapan fraksi ringan tersebut dengan

dibantu injeksi steam ada juga yang ditambah dengan reboiler.

f. Condensor

Hasil puncak kolom yang berupa uap tidak dapat ditampung dalam bentuk

demikian rupa, oleh karena perlu untuk diembunkan sehingga bentuknya berubah

menjadi cairan/condensat. Untuk mengubah uap menjadi cairan/condensat tersebut

dilewatkan condensor agar terjadi pengembunan dengan media pendinginnya

biasanya adalah air. Panas yang diserap didalam condensor sebagaimana panas

pengembunannya (untuk merubah fase uap menjadi fase cair) dalam hal ini setara

dengan panas latennya. Secara teoritis penyerapan panas didalam condensor tanpa

diikuti dengan perubahan suhu.

g. Cooler

Bentuk dan konstruksi cooler seperti halnya pada condensor, hanya fungsinya

yang berbeda. Cooler berfungsi sebagai peralatan untuk mendinginkan produk yang

masih panas yang mempunyai suhu tinggi yang tidak diijinkan untuk disimpan

didalam tangki. Jika condensor berfungsi sebagai pengubah fase dari uap menjadi

bentuk cair, maka cooler lain halnya, yaitu hanya sebagai penurunan suhu hingga

mendekati suhu sekitarnya atau suhu yang aman. Jika didalam condensor yang

diserap adalah panas latent, sedangkan untuk cooler yang diserap adalah panas

sensible, yaitu panas untuk perubahan suhu tanpa diikuti perubahan fase.

11
h. Separator

Sesuai dengan namanya, peralatan ini berfungsi untuk memisahkan dua zat yang

saling tidak melarut, misalnya gas dengan cairan, minyak dengan air dan sebagainya.

Prinsip pemisahannya adalah berdasarkan pada perbedaan densitas antara kedua

fluida yang akan dipisahkan. Semakin besar perbedaan densitas antara dua zat

tersebut akan semakin baik/mudah dalam pemisahannya.

i. Perpipaan

Perpipaan adalah suatu sistim jaringan pipa yang menghubungkan dari peralatan

satu dengan peralatan lainnya. Pipa berfungsi sebagai alat penyaluran/ mengalirkan

cairan atau gas. Pipa dibuat dari bermacam-macam jenis bahan misalkan dari baja,

karet, PVC dan lain-lain tergantung dari keperluannya. Untuk proses pengolahan

minyak pipa yang digunakan biasanya jenis baja dengan paduan carbon.

j. Instrumentasi

Instrumentasi adalah suatu alat kontrol yang digunakan didalam proses

pengolahan minyak agar proses dapat terkendali dan aman sehingga apa yang

diharapkan dalam proses pengolahan dapat tercapai.

2.7 Produk Hasil Pengolahan Minyak Bumi

Ribuan sampai beribu-ribu barang produk misalnya dari plastik, kosmetik, obat-

obatan dan lainya kalau diurai umumnya bahan bakunya baik langsung maupun tidak

langsung berasal dari turunan minyak bumi. Produk tersebut tersebar keseluruh penjuru

dunia, makin hari makin bertambah banyak karena berkembangnya teknologi. Namun

12
yang banyak dikenal dan banyak dibutuhkan orang adalah BBM dan pelumas mineral.

Beberapa hasil pengolahan minyak bumi diantaranya adalah :

1.LPG

adalah bahan bakar gas yang dipakai dirumah tangga, restoran dan kantor.

Merupakan bahan bakar yang bersih dan praktis, sejenis bahan bakar gas yang juga

digunakan untuk kendaraan disebut BBG dan ada juga yang digunakan sebagai bahan

baku berbagai produk disebut LNG (liquid natural gas).

2.Gasolin

adalah BBM yang banyak dibutuhkan, hampir 45% total produk minyak bumi

diupayakan menjadi BBM ini. Produk ini kebanyakkan berasal dari proses sekunder

karena disaratkan angka oktannya harus tinggi. BBM ini di Indonesia disebut

Premium, Super dan atau benzole. Penggunaannya untuk kendaraan penumpang,

motor dan pesawat terbang yang tidak bermesin jet.

3.Kerosene

adalah fraksi lebih berat dari pada gasoline, dan mudah menguap. Kebutuhan BBM

ini lebih rendah dari pada gasoline. Sebelumnya kerosene ini digunakan untuk lampu

penerangan sehingga sering disebut minyak lampu. Saat ini digunakan untuk

kebutuhan rumah tangga dan kegiatan pertanian. Pemakaian kerosene dinegara-

negara berkembang sangat tinggi. Saat ini dugunakan juga untuk BBM pesawat

terbang yang menggunakan mesin jet disebut DPK (double purpose kerosine)

13
4.Solar

pemakaian BBM ini terus-menerus meningkat, karena makin pesatnya laju

ekonomi. Penggunaan BBM ini untuk transportasi darat, laut dan mesin-mesin

pembangkit tenaga listrik. Kendaraan penumpang, saat ini juga banyak yang

menggunakan solar, karena harga BBM ini relatif lebih murah.

5. Industrial diesel oil (IDO)

BBM ini khusus untuk keperluan industri lebih berat dari pada solar (ADO), namun

di Indonesia tidak dibedakan. Disamping itu digunakan untuk mencairkan BBM yang

lebih berat (Residual fuel oil).

6. Residual fuel oil

fraksi ini lebih berat dari pada IDO, dalam perdagangan disebut minyak bakar atau

residu, atau minyak bakar hitam. BBM jenis ini digunakan untuk ketel uap dan dapur

di pabrik dengan desain khusus untuk burnernya. Harganya lebih murah dari pada

IDO.

7. Minyak pelumas

merupakan sebagian kecil dari produk minyak bumi. Namun merupakan produk

yang paling penting karena diperlukan untuk melumasi permukaan bagian mesin

yang saling, bergesekan dan bergerak untuk mencegah keausan. Misalnya silinder

motor bakar, turbin, gear-box dan sebagainya.

8. Gemuk (greases)

merupakan pelumas yang berbentuk padat, digunakan untuk bantalan (bearing) yang

beroperasi pada suhu tinggi, dan untuk bearing yang tidak boleh bocor.

14
9. Lilin (wax)

merupakan hasil samping dari kilang minyak pelumas. Penggunaan lilin untuk

packing agar menjadi &quot;water proof” atau &quot;vapor proof” untuk kontainer.

Kotak roti dan atau makanan yang dibekukan, juga digunakan untuk membuat

cetakan (mold) bagian mesin dan juga untuk upacara-upacara tradisional.

10.Aspal

dihasilkan dari residu minyak bumi jenis tertentu, digunakan untuk jalan dan untuk

campuran industi atap bangunan.

11.Kokas

(petroleum coke disebut juga green coke) hasil samping produk proses

perengkahan residu, berbentuk padat. Kokas digunakan juga untuk bahan bakar, dan

juga untuk melelehkan metal pada industri pengecoran logam. Beberapa pabrik

menggunakan untuk membuat elektroda batang las dan blasting logam, kompound

(ampelas) dan bahan yang tahan suhu tinggi.

12.Carbon black

adalah hasil samping produksi proses perengkahan, penggunaannya untuk pabrik

ban kendaraan, industri karet, industri tinta cetak, pabrik cat, pabrik piring dan

sebagainya.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara garis besar, distilasi atau penyulingan adalah suatu metode

pemisahanbahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan

menguap(volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat di didihkan

sehinggamenguap dan uap ini kemudian di dinginkan kembali dalam bentuk cairan.

Zatyang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Proses distilasi

atmospheric adalah suatu proses pengolahan minyak mentah (crude oil) menjadi

produk-produk yang setengah jadi maupun produk jadi. Proses ini adalah suatu proses

awal (primeri proses) dimana minyak bumi dalam hal ini crude oil dipisahkan

berdasarkan perbedaan titik didih dari suatu komponen didalam suatu campuran.

Tekanan kerja dari distilasi atmospheric pada tekanan atmosfir yaitu tekanan operasi

antara 1 atmosfir sampai dengan 1,5 atmosfir. Dalam proses distilasi atmospheric

akan didapatkan hasil berupa gas, light naphtha, heavy naphtha, kerosine, solar dan

residue.

3.2 Saran

Sebaiknya pembuatan makalah ini harus diiringi dengan praktikum terlebih

dahulu agar di peroleh gambaran nyata mengenai proses pengolahan minyak bumi

khususnya distilasi atmosferik skala laboratorium.

16
DAFTAR PUSTAKA

ALBERT V.G.HAHN, (1970) “The Petrochemical Industry, Market and Economics”,

McGraw-Hill Book Company, New York, A.L. WADDAMA. (1980).

“Chemical from Petroleum”. Houston : Gulf Publishing Company

Arum, (online).compas.com-proses-pengolahan-minyak-bumi.Diakses pada tanggal

5 Mai 2020

Badan Koordinasi Penanaman Modal. (2011). “Perencanaan Pengembangan Investasi

Industri Petrokimia Terintegrasi”. Jakarta-BKPM Chaudhuri, Uttam Ray.

(2011). “Fundamentals of Petroleum and Petrochemical Engineering”. CRC

Press. Peraturan Menteri Perindustrian. (2010). ”Peraturan Menteri

Perindustrian 14/MIND/PER/1/2010 Tentang Tentang Roadmap

Pengembangan Klaster Industri Petrokimia”. Jakarta

Rakha, (online).merdeka.com-proses pengolahan minyak bumi. Diakses pada tanggal

19 Juni 2020

Roadmap Pengembangan Klaster Industri Petrokimia”. Jakarta R. LONG. (1967).

“The Production of Polymer and Plastics Intermediates from Petroleum”.

Plenum Press.

ROBERT A. MEYERS. (1986). “Handbook of Chemicals Production Process”. New

York : McGraw-Hill Book Company

17

Anda mungkin juga menyukai