Dosen Pengampu :
Dr.Mahyati.,S.T.M.T
Disusun oleh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat,
Industri Pengolahan Keju ini dengan sebaik mungkin. Tidak lupa pula saya
ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Mahyati,S.T.,M.T selaku dosen mata kuliah
Teknologi Enzim. Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak
maksimal saya selaku para penulis usahakan. Semoga dalam makalah ini para
pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang
mestinya.
ii
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan.................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II Pembahasan.................................................................................................3
3.1 Kesimpulan....................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini segala kegiatan pasti akan menghasilkan suatu buangan berupa
limbah dan angka pertambahan jumlah limbah akan terus meningkat dari waktu
kewaktu. Limbah tersebuh berasal dari berbagai sektor misalnya dari pebrik,
rumah tangga, perusahaan, kantor, sekolah dan lain sebagainya baik itu berupa
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
Limbah terdiri dari zat atau bahan buangan yang dihasilkan proses produksi
memiliki dampak dan efek buruk baik terhadap lingkungan maupun kesehatan
makhluk hidup. Dampak atau efek yang ditimbulkan dari limbah antara lain
1987). Limbah harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang agar tidak
mencemari lingkungan dan merusak kesehatan makhluk hidup. Ada beberapa cara
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang dari rumah tangga,
bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta
data karakteristik air limbah dan persyaratan baku mutu lingkungan yang berlaku.
Pengolahan air limbah dapat digolongkan menjadi tiga yaitu pengolahan secara
penyaringan, screening dan lain-lain. Prinsip utama dari pengolahan limbah secara
1 . Sedimentasi
yang tersuspensi dia air memiliki massa jenis yang lebih besar dari air. Proses
perbedaan partikel yang tersuspensi denngan larutannya (Carlsson, 1998). Saat ini
3
metode sedimentasi terutama diindustri terus dikembangkan dengan cara
2. Penyaringan
Penyaringan pada proses pengolahan air yang merupakan proses tersier dalam
pengolahan air Limbah. Proses ini biasanya diikuti setelah proses sekunder
sebagian besar partikel yang tersuspensi sehinggi tahap disinfeksi menjadi lebih
efektif (Hamoda dkk., 2004). Material untuk proses ini antara lain pasir, abu
layang, batu gamping , dan dolomit. Proses filtrasi pada air limbah dapat
Proses pengolahan air limbah secara kimia adalah proses yang melibatkan
2012). Proses pengolahan air limbah secara kimia antara lain dengan
1. Koagulasi
jenis yaitu koagulan yang berasal dari alam dan koagulan sintetik. Salah satu
contoh koagulan sintetik adalah Poly aluminium klorida (PAC) dan Aluminium
Sulfat (Alum).
4
2. Adsorpsi
Adsorben harus memiliki luas permukaan yang tinggi, contoh adsorben antara
laim alumina, clay, hidroksida, resin, dan karbon teraktivasi. Proses adsorpsi
dipengaruhi oleh diameter partikel, konsentrasi adsorbat, suhu, berat molekul dan
pH. Dalam pengolahan air limbah biasanya proses adsorpsi digunakan untuk
menghilankan zat warna dari air limbah. Salah satu contoh Penggunaan adsorben
mengurangi bahan organik biodegradable dari air limbah ke tingkat yang dapat
diterima sesuai dengan ambang batas yang telah ditentukan. Ada beberapa metode
yang digunakan pada proses pengolahan biologis antara lain proses anaerobik,
Limbah padat atau sampah yang dihasilkan bila tidak ditangani akan
5
1. Penimbunan
Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode
penimbunan terbuka atau open dumping dan metode sanitary landfill. Pada
dalam lubang yang dibuat pada suatu lahan, biasanya di lokasi tempat
dan kuman penyebab penyakit dapat berkembang biak. Gas metan yang dihasilkan
oleh pembusukan sampah organik dapat menyebar ke udara dan menimbulkan bau
busuk serta mudah terbakar. Cairan yang tercampur dengan sampah dapat
Bersama rembesan cairan tersebut, dapat terbawa zat-zat yang berbahaya bagi
lebih baik, yaitu sanitary landfill. Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun
dalam lubang yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah
ditutupi dengan lapisan tanah tipis setiap hari. Hal ini akan mencegah tersebarnya
gas metan yang dapat mencemari udara dan berkembangbiaknya berbagai macam
penyebab penyakit. Metode sanitary landfill yang lebih modern, biasanya dibuat
2. Insinerasi
6
Insinerasi adalah pembakaran limbah padat menggunakan suatu alat yang
berbagai jenis sampah seperti sampah medis dan beberapa jenis sampah
berbahaya dimaa potagen dan racun kimia bisa hancur dengan temperatur tinggi.
Kelemahan utama metode insinerasi adalah biaya operasi yang mahal. Selain itu,
insinerasi menghasilkan asap buangan yang dapat menjadi pencemar udara serta
3. Daur Ulang
Berbagai jenis limbah padat dapat mengalami proses daur ulang menjadi
produk baru. Proses daur ulang sangat berguna untuk mengurangi timbunan
sampah karena bahan buangan diolah menjadi bahan yang dapat digunakan
kembali. Contoh beberapa jenis limbah padat yang dapat didaur ulang adalah
kertas, kaca, plastik, karet, logam seperti besi, baja, tembaga dan alumunium.
Bahan-bahan yang didaur ulang dapat dijadikan produk baru yang jenisnya
hampir sama atau sama dengan produk jenis lain. Contohnya, limbah kertas bisa
didaur ulang menjadi kertas kembali. Limbah kaca dalam bentuk botol atau wadah
bisa didaur ulang menjadi botol atau wadah kaca kembali atau dicampur dengan
aspal untuk menjadi bahan pembuat jalan. Kaleng alumunium bekas bisa didaur
ulang menjadi kaleng alumunium lagi. Botol plastik bekas yang terbuat dari
7
plastik jenis polyetilen tertalat (PET) bisa didaur ulang menjadi berbagai produk
4. Pengomposan
Bahan organik yang terdapat dalam limbah diurai secara biokimia sehingga
menghasilkan bahan organik baru yang lebih berguna. Hasil pengomposan dapat
mudah busuk, sampah kota, buangan hewan, lumpur pabrik dan sebagainya.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
industri maupun domestik (rumah tangga). Ada Berbagai macam limbah mulai
dari padat cair atau pun gas baik itu limbah organik maupun anorganik. Limbah
akan berbahaya jika tidak ditangani dengan benar beberapa dampak yang akan
lingkungan. Hal tersebut harus ditangani sesuai dengan sifat dan kondisinya agar
dampak positif bagi kehidupan misalnya limbah organik dapat dijadikan pupuk
3.2 Saran
yang akan ditangai hal ini dimaksudkan agar proses yang dilakukan dapat efektif
9
DAFTAR PUTAKA
Wastemanagement.2011.PengolahanLimbah.
(online)limbahhttps://en.wikipedia.org/wiki/Waste_management (diakses
pada Mei 2011)
10