Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INDUSTRI PENGOLAHAN KEJU


Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
“Pengolahan Limbah dan Ilmu Lingkungan”

Dosen Pengampu :
Dr.Mahyati.,S.T.M.T

Disusun oleh

Andi Sahri Juita 43220068

PROGRAM STUDI D-4 TEKNIK INDUSTRI KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat,

karunia serta kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai

Industri Pengolahan Keju ini dengan sebaik mungkin. Tidak lupa pula saya

ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Mahyati,S.T.,M.T selaku dosen mata kuliah

Teknologi Enzim. Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari masih banyak

terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi

pembahasan maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha

maksimal saya selaku para penulis usahakan. Semoga dalam makalah ini para

pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang

membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana

mestinya.

Makassar, 23 November 2020

Andi Sahri Juita

ii
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2

1.3 Tujuan.............................................................................................................2

BAB II Pembahasan.................................................................................................3

2.2 Pengolahan Limbah Cair...............................................................................3

2.3 Pengolahan Limbah Padat.............................................................................5

BAB III Penutup......................................................................................................9

3.1 Kesimpulan....................................................................................................9

3.2 Saran..............................................................................................................9

Daftar Pustaka........................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini segala kegiatan pasti akan menghasilkan suatu buangan berupa

limbah dan angka pertambahan jumlah limbah akan terus meningkat dari waktu

kewaktu. Limbah tersebuh berasal dari berbagai sektor misalnya dari pebrik,

rumah tangga, perusahaan, kantor, sekolah dan lain sebagainya baik itu berupa

limbah cair, padat atau pun gas.

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat

tertentu tidak dikehendaki di lingkungan karena tidak mempunyai nilai ekonomi.

Limbah terdiri dari zat atau bahan buangan yang dihasilkan proses produksi

industri yang kehadirannya dapat menurunkan kualitas lingkungan. Limbah

memiliki dampak dan efek buruk baik terhadap lingkungan maupun kesehatan

makhluk hidup. Dampak atau efek yang ditimbulkan dari limbah antara lain

adalah gangguan terhadap kesehatan, gangguan terhadap kehidupan biotik,

gangguan terhadap keindahan atau pun gangguan terhadap benda (Sugiharto,

1987). Limbah harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang agar tidak

mencemari lingkungan dan merusak kesehatan makhluk hidup. Ada beberapa cara

pengolahan limbah yang dapat dilakukan secara sederhana diantaranya adalah

dilution atau pengenceran, kolam oksidasi dan irigasi (Notoadmojo, 2007).

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses pengolahan limbah cair

2. Bagaimana proses pengolahan limbah padat

1.3 Tujuan

1. Mengetahui proses pengolahan limbah cair

2. Mengetahui proses pengolahan limbah padat

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengolahan Limbah Cair

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang dari rumah tangga,

industri maupun tempat-tempat umum lainnya yang umumnya mengandung

bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta

menggangu lingkungan hidup. Pengolahan air limbah industri bertujuan untuk

mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dilakukan dengan mengurangi

jumlah dan kekuatan air limbah industri sebelum dibuang ke perairan penerima.

Tingkat pengurangan yang diperlukan dapat diperkirakan berdasarkan

data karakteristik air limbah dan persyaratan baku mutu lingkungan yang berlaku.

Pengolahan air limbah dapat digolongkan menjadi tiga yaitu pengolahan secara

fisika, kimia, dan biologi.

1. Pengolahan Limbah secara Fisik

Proses pengolahan secara fisika merupakan metode pengolahan air limbah

dengan cara menghilangkan polutan secara fisika, seperti sedimentasi,

penyaringan, screening dan lain-lain. Prinsip utama dari pengolahan limbah secara

fisika adalah untuk menghilangkan padatan yang tersuspensi pada air.

1 . Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pemisahan partikel yang tersuspensi diair. Partikel

yang tersuspensi dia air memiliki massa jenis yang lebih besar dari air. Proses

sedimentasi merupakan pemisahan yang dipengaruhi gaya gravitasi berdasarkan

perbedaan partikel yang tersuspensi denngan larutannya (Carlsson, 1998). Saat ini

3
metode sedimentasi terutama diindustri terus dikembangkan dengan cara

melakukan modifikasi pada tanki sediment. Salah satunya dengan memodofikasi

vortex pada tanki sedimen. Modifikasi vortex menunjukkan terdapat peningkatan

proses sedimentasi (Ochowiak dkk., 2017).

2. Penyaringan

Penyaringan pada proses pengolahan air yang merupakan proses tersier dalam

pengolahan air Limbah. Proses ini biasanya diikuti setelah proses sekunder

(sedimentasi, koagulasi, lumpur teraktivasi). Proses filtrasi dapat memisahkan

sebagian besar partikel yang tersuspensi sehinggi tahap disinfeksi menjadi lebih

efektif (Hamoda dkk., 2004). Material untuk proses ini antara lain pasir, abu

layang, batu gamping , dan dolomit. Proses filtrasi pada air limbah dapat

digunakan untuk menghilangkan logam berat seperti Pb (II), Cd (II), Cu (II).

2. Pengolahan Limbah secara Kimia

Proses pengolahan air limbah secara kimia adalah proses yang melibatkan

penambahan bahan kimia untuk mengubah atau destruksi kontaminan. (Riffat,

2012). Proses pengolahan air limbah secara kimia antara lain dengan

menggunakan koagulasi dan adsorpsi.

1. Koagulasi

Proses koagulasi adalah proses pengendapan partikel yang tersuspensi dengan

menggunakan bahan kimia. Berdasarkan jenisnya koagulan dibagi menjadi dua

jenis yaitu koagulan yang berasal dari alam dan koagulan sintetik. Salah satu

contoh koagulan sintetik adalah Poly aluminium klorida (PAC) dan Aluminium

Sulfat (Alum).

4
2. Adsorpsi

Adsorpsi adalah suatu proses ketika molekul yang terlarut (adsorbat)

dihilangkan dengan cara menempelkan adsorbat pada permukaan adsorben.

Adsorben harus memiliki luas permukaan yang tinggi, contoh adsorben antara

laim alumina, clay, hidroksida, resin, dan karbon teraktivasi. Proses adsorpsi

dipengaruhi oleh diameter partikel, konsentrasi adsorbat, suhu, berat molekul dan

pH. Dalam pengolahan air limbah biasanya proses adsorpsi digunakan untuk

menghilankan zat warna dari air limbah. Salah satu contoh Penggunaan adsorben

dalam pengolahan air limbah adalah ZSM-5.

3. Pengolahan Limbah secara Biologi

Proses pengolahan limbah dengan metode biologi adalah proses penghancuran

atau penghilangan kontaminan dengan menggunakan bantuan mikroorganisme.

Tujuan utama pengolahan dengan metode biologi adalah menghilangkan dan

mengurangi bahan organik biodegradable dari air limbah ke tingkat yang dapat

diterima sesuai dengan ambang batas yang telah ditentukan. Ada beberapa metode

yang digunakan pada proses pengolahan biologis antara lain proses anaerobik,

aerobik, bioreaktor, dan lumpur teaktifasi.

2.2 Pengolahan Limbah Padat

Limbah padat atau sampah yang dihasilkan bila tidak ditangani akan

menimbulkan pencemaran. Berikut beberapa metode pengolahan limbah padat

yang umum diterapkan.

5
1. Penimbunan

Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode

penimbunan terbuka atau open dumping dan metode sanitary landfill. Pada

metode penimbunan terbuka, sampah dikumpulkan dan ditimbun begitu saja

dalam lubang yang dibuat pada suatu lahan, biasanya di lokasi tempat

pembuangan akhir (TPA). Metode penimbunan merupakan metode kuno yang

memberikan dampak negatif lain. Di lahan penimbunan terbuka, berbagai hama

dan kuman penyebab penyakit dapat berkembang biak. Gas metan yang dihasilkan

oleh pembusukan sampah organik dapat menyebar ke udara dan menimbulkan bau

busuk serta mudah terbakar. Cairan yang tercampur dengan sampah dapat

merembes ke tanah dan mencemari tanah serta air.

Bersama rembesan cairan tersebut, dapat terbawa zat-zat yang berbahaya bagi

kesehatan dan lingkungan. Berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh metode

open dumping menyebabkan dikembangkan metode penimbunan sampah yang

lebih baik, yaitu sanitary landfill. Pada metode sanitary landfill, sampah ditimbun

dalam lubang yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastik untuk mencegah

perembesan limbah ke tanah. Sampah yang ditimbun dipadatkan, kemudian

ditutupi dengan lapisan tanah tipis setiap hari. Hal ini akan mencegah tersebarnya

gas metan yang dapat mencemari udara dan berkembangbiaknya berbagai macam

penyebab penyakit. Metode sanitary landfill yang lebih modern, biasanya dibuat

sistem lapisan ganda yaitu plastik, dan lempung.

2. Insinerasi

6
Insinerasi adalah pembakaran limbah padat menggunakan suatu alat yang

disebut insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah volume sampah

berkurang sangat banyak, bisa mencapai 90 %. Selain itu, proses insinerasi

menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau

untuk memanaskan ruangan. Insinerasi memiliki banyak manfaat untuk mengolah

berbagai jenis sampah seperti sampah medis dan beberapa jenis sampah

berbahaya dimaa potagen dan racun kimia bisa hancur dengan temperatur tinggi.

Kelemahan utama metode insinerasi adalah biaya operasi yang mahal. Selain itu,

insinerasi menghasilkan asap buangan yang dapat menjadi pencemar udara serta

abu pembakaran yang kemungkinan mengandung senyawa berbahaya.

3. Daur Ulang

Berbagai jenis limbah padat dapat mengalami proses daur ulang menjadi

produk baru. Proses daur ulang sangat berguna untuk mengurangi timbunan

sampah karena bahan buangan diolah menjadi bahan yang dapat digunakan

kembali. Contoh beberapa jenis limbah padat yang dapat didaur ulang adalah

kertas, kaca, plastik, karet, logam seperti besi, baja, tembaga dan alumunium.

Bahan-bahan yang didaur ulang dapat dijadikan produk baru yang jenisnya

hampir sama atau sama dengan produk jenis lain. Contohnya, limbah kertas bisa

didaur ulang menjadi kertas kembali. Limbah kaca dalam bentuk botol atau wadah

bisa didaur ulang menjadi botol atau wadah kaca kembali atau dicampur dengan

aspal untuk menjadi bahan pembuat jalan. Kaleng alumunium bekas bisa didaur

ulang menjadi kaleng alumunium lagi. Botol plastik bekas yang terbuat dari

7
plastik jenis polyetilen tertalat (PET) bisa didaur ulang menjadi berbagai produk

lain, seperti baju poliyester, karpet, dan suku cadang mobil.

4. Pengomposan

Bahan organik yang terdapat dalam limbah diurai secara biokimia sehingga

menghasilkan bahan organik baru yang lebih berguna. Hasil pengomposan dapat

dijadikan sebagai pupuk tanaman. Sebelum dilakukan proses pengomposan

kemungkinan diperlukan pemisahan ataupun penyusutan ukuran agar hasil

kompos lebih baik. Pengomposan banyak dilakukan terhadap buangan yang

mudah busuk, sampah kota, buangan hewan, lumpur pabrik dan sebagainya.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik

industri maupun domestik (rumah tangga). Ada Berbagai macam limbah mulai

dari padat cair atau pun gas baik itu limbah organik maupun anorganik. Limbah

akan berbahaya jika tidak ditangani dengan benar beberapa dampak yang akan

ditimbulkan limbah diantaranya ialah gangguan kesehatan dan kerusakan

lingkungan. Hal tersebut harus ditangani sesuai dengan sifat dan kondisinya agar

tidak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan. Limbah juga memiliki

dampak positif bagi kehidupan misalnya limbah organik dapat dijadikan pupuk

kompos, biogas ataupun pakan ternak.

3.2 Saran

Sebaiknya penanganan/pengolahan limbah harus sesuai dengan kondisi limbah

yang akan ditangai hal ini dimaksudkan agar proses yang dilakukan dapat efektif

dan mampu mengurangi limbah semaksimal mungkin.

9
DAFTAR PUTAKA

Fildzah.2015.Proses Pengolahan Air Limbah Secara Fisika,Kimia Dan


Biologi.Jurusan Teknik Kimia.Institut Teknologi Sepuluh
November.Surabaya

Riadi, Muhlisin.2017.Dampak dan Pengolahan Limbah.(online)


https://www.kajianpustaka.com/2017/10/pengertian-jenis-dampak-dan-
pengolahan-limbah.html (diakses pada 20 oktober 2017)

Wastemanagement.2011.PengolahanLimbah.
(online)limbahhttps://en.wikipedia.org/wiki/Waste_management (diakses
pada  Mei 2011)

Wastecinternational.2019.Limbah Industri (online)


https://wastecinternational.com/mengenal-limbah-industri-pangan-apa-saja-
jenisnya.html (diakses pada 4 Agustus 2019)

Zulkifli, Arif.2015.Metode Pembuangan Limbah (online)


https://bangazul.com/metode-pembuangan-limbah/arif zulkifli(DIAKSES
PADA 30 OKTOBER 2015)

10

Anda mungkin juga menyukai