Anda di halaman 1dari 12

DASAR KESEHATAN LINGKUNGAN

ASPEK PENGELOLAAN LIMBAH CAIR

DISUSUN OLEH :

NURHIKMA 14120200026

ISIKA RISMAWATI 14120200039

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas
luasnya limpahan rahmat dan hidayah-Nya hingga akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam tidak luput kita kirimkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, para sahabatnya serta
umatnya yang senantiasa iltizamdi di atas kebenaran hingga akhir zaman.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
mata kuliah Dasar Kesehatan Lingkungan. Makalah ini terdiri dari BAB I
Pendahuluan, meliputi Latar Belakang, Rumusan Masalah dan Tujuan, BAB II
Pembahasan, dan BAB III Penutup.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun dan penulisan makalah ini


penuh keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran merupakan bagian yang senantiasa penulis harapkan demi penyempurnaan
makalah ini.

Makassar, 20 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 4

1.3 Tujuan ................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 5

2.1 Pengertian Limbah Cair ...................................................................................... 5

2.2 Klasifikasi Limbah Cair ..................................................................................... 5

2.3 Karakteristik Limbah Cair .................................................................................. 6

2.4 Sistem Pengolahan Limbah Cair ........................................................................ 7

2.5 Metode Pengolahan Limbah Cair ....................................................................... 8

2.5 Tujuan Pengolahan Limbah Cair ........................................................................ 9

2.5 Dampak Pembuangan Limbah Cair.................................................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 11

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan
masyarakat. Banyak aspek kesehatan manusia yang dipengaruhi oleh
lingkungan, dan banyak penyakit dimulai dari faktor faktor ligkungan.
Salah satu faktor lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit yaitu
limbah.
Limbah adalah semua benda yang berbentuk padat, cair, maupun
gas, yang merupakan bahan buangan yang berasal dari aktivitas manusia
secara perorangan maupun hasil dari aktivitas kegiatan lainnya seperti
industri, rumah sakit, laboratorium dan lain lain. Limbah membutuhkan
pengolahan bila ternyata mengandung senyawa pencemaran yang
berakibat menciptakan kerusakan terhadap lingkungan atau menciptakan
pencemaran. Suatu perkiraan harus dibuat terlebih dahulu dengan
mengidentifikasi sumber, kegunaan, jenis, bahan, sistem pengolahan,
banyaknya buangan, dan lain lain.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1. Pengertian limbah cair
1.2.2. Klasifikasi limbah cair
1.2.3. Karakteristik limbah cair
1.2.4. Sistem pengolahan limbah cair
1.2.5. Metode pengolahan limbah cair
1.2.6. Tujuan pengelolaan limbah cair
1.2.7. Dampak pembuangan limbah cair

1.3 Tujuan
Agar dapat mengetahui serta memahami tentang aspek aspek pengelolaan
limbah cair

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Limbah Cair


Limbah adalah bahan sisa atau buangan dari suatu kegiatan dan
proses produksi yang sudah tidak terpakai lagi. Limbah tidak memiliki
nilai ekonomi dan daya guna, melainkan bisa sangat membahayakan jika
sudah mencemari lingkungan sekitar. Terutama untuk limbah yang
mengandung bahan kimia yang tidak mudah terurai oleh bakteri.(Mayssara
A. Abo Hassanin Supervised, 2014)
Limbah yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu
hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke
lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Adapun
menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2001,
air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan yang berwujud
cair. Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan
dibuang lagi dalam bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah
industri maupun limbah rumah tangga. Menurut (Kaswinarni 2008) limbah
cair merupakan limbah yang dihasilkan dari proses industri yang berwujud
cair dan mengandung padatan tersuspensi atau terlarut, akan mengalami
proses perubahan fisik, kimia, maupun biologi yang menghasilkan zat
beracun dan dapat menimbulkan gangguan ataupun resiko terjadinya
penyakit dan kerusakan lingkungan.

2.2 Klasifikasi Limbah Cair


Secara garis besar, air limbah diklasifikasikan menjadi beberapa
kelompok, yaitu :
1. Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil
buangan dari rumah tangga, bangunan, perdagangan dan perkantoran
atau bisa dikatakan air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk.

5
Jenis air limbah ini terdiri dari air tinja dan seni, air bekas cucian dapur
dan kamar mandi, serta bahan bahan organik lainnya.

2. Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil


buangan industri. Jenis air limbah ini sangat variatif bergantung pada
jenis industrinya contohnya yaitu sisa pewarnaan kain/bahan dari
industri tekstil, air dari industri pengolahan makanan seperti sisa
cucian daging, buah, atau sayur.

3. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang
berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan
limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari
permukan. Air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan
melalui pipa yang pecah, rusak, atau bocor sedangkan luapan dapat
melalui bagian saluran yang membuka atau yang terhubung
kepermukaan. Contohnya yaitu: air buangan dari talang atap,
pendingin ruangan (AC), bangunan perdagangan dan industri, serta
pertanian atau perkebunan.

4. Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air
hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah
dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair
sehingga dapat disebut limbah cair.

2.3 Karakteristik Limbah Cair


Limbah cair memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
1. Karakteristik fisik
Air limbah pada umumnya terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri
dari bahan-bahan padat dan suspensi. Biasanya berwarna suram seperti

6
larutan sabun, sedikit berbau, kadang-kadang mengandung potongan
bahan bahan sisa produksi dan sebagainya. Karakteristik fisik yang
lain termasuk bau, temperature dan warna juga harus diperhatikan.

2. Karakteristik kimia
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia
anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat
organik berasal dari penguraian bahan yang digunakan untuk produksi
dan lainnya. Beberapa karakteristik yang dapat dilihat dari zat-zat
kimia ini antara lain, kandungan derajat keasaman (pH), kebutuhan
oksigen biokimiawi (BOD), kebutuhan oksigen kimiawi (COD), dan
oksigen terlarut (DO).

3. Karakteristik biologi
Terkait dengan karakteristik biologi ini, secara umum beberapa
mikroorganisme dalam air limbah dan antara lain bakteri, jamur,
protozoa dan algae.

2.4 Sistem Pengolahan Limbah Cair


Menurut Soeparman (2002) pengolahan limbah cair dapat dikelompokkan
menjadi 4 kelompok, yaitu : (Ummah, Utomo and Sudarto, 2018)
1. Pengelolaan pendahuluan
Pengelolaan pendahuluan digunakan untuk memisahkan padatan kasar,
mengurangi ukuran padatan, memisahkan minyak atau lemak, dan
proses menyertakan fluktuasi aliran limbah pada bak penampung.

2. Pengolahan tahap pertama


Pengolahan tahap pertama bertujuan untuk mengurangi kandungan
padatan tersuspensi melalui proses pengendapan. Pada proses
pengendapan partikel dapat dibiarkan mengendap ke dasar. Bahan

7
kimia biasanya ditambahkan untuk menetralisasi dan meningkatkan
kemampuan pengurangan padatan tersuspensi.

3. Pengolahan tahap kedua


Pengolahan tahap kedua berupa proses biologis untuk mengurangi
bahan-bahan organik melalui mikroorganisme yang ada di dalam air
limbah. Proses biologis yang dipilih didasarkan atas pertimbangan
kuantitas limbah cair yang masuk unit pengolahan.

4. Pengolahan tahap ketiga atau pengolahan lanjutan


Pengolahan tahap ketiga dipergunakan sebagai kelanjutan dari
pengolahan sebelumnya jika masih banyak terdapat zat tertentu yang
berbahaya.

2.5 Metode Pengolahan Limbah Cair


Adapun beberapa cara pengolahan yang dilakukan dalam pengolahan
limbah cair, yaitu : (Ade Heryana, 2019)
1. Pengenceran.
Pengenceran dilakukan dengan menurunkan konsentrasi limbah
sampai cukup rendah sebelum dibuang ke lingkungan. Sistem ini
memiliki kekurangan yaitu karena pertambahan jumlah penduduk yang
pesat sehingga air limbah yang dihasilkan semakin banyak yang
tentunya membutuhkan air dalam jumlah banyak pula untuk
mengencerkannya. Selain itu cara ini membuat oksigen terlarut dalam
perairan cepat habis, sehingga mengganggu kehidupan organisme.

2. Irigasi luas
Limbah cair dialirkan ke parit parit terbuka yang digali pada sebidang
tanah dan air akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan
dinding parit.

8
3. Kolam oksidasi
Kolam oksidasi adalah pemanfaatan pengaruh cahaya matahari, gang
gang, bakteri, dan oksigen, dalam pembersihan alamiah. Kolam
oksidasi minimal ditempatkan 500 meter dari permukiman pada daerah
terbuka.(Andiese, 2011)

2.6 Tujuan Pengolahan Limbah Cair


Tujuan dari pengolahan limbah cair, yaitu : (Dirjen Industri Kecil
Menengah Departemen Perindustrian, 2007)
1. Untuk mencegah pengotoran air permukaan (sungai, waduk, danau,
rawa, dan lain lain)
2. Untuk melindungi biota dalam tanah dan perairan.
3. Untuk mencegah berkembangnya biaknya bibit penyakit dan vektor
penyakit seperti nyamuk, lalat, kecoak, dan lain lain.
4. Untuk menghindari pemandangan dan bau yang tidak sedap.
5. Untuk mengurangi dan menghilangkan pengaruh buruk limbah cair
bagi kesehatan dan bagi lingkungan.
6. Untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup melalui pengolahan,
pembuangan dan atau pemanfaatan limbah cair untuk kepentingan
hidup manusia dan lingkungannya.

2.7 Dampak Pembuangan Limbah Cair


Ada berbagai dampak yang timbul dari proses pembuangan limbah cair ke
alam bebas, yaitu :
1. Dampak dari Aspek Kesehatan
Air limbah yang berasal toilet mengandung bakteri E. Coli yang dapat
menyebabkan penyakit perut seperti typhus, diare, kolera. Bila tidak
diolah secara memadai, limbah toilet bisa merembes ke dalam sumur
(apalagi bila jarak antara sumur dan septic tank tidak sesuai baku

9
mutu, seperti yang banyak ditemukan di permukiman padat). Bila air
sumur yang sudah tercemar tersebut dimasak, bakteri akan mati, tetapi
bakteri tetap dapat menyebar melalui proses lain, seperti; cuci piring,
mandi, gosok gigi, wudhu dan kegiatan penggunaan air sumur lainnya
tanpa melalui proses memasak.
2. Dampak dari Aspek Lingkungan
Jenis limbah tertentu, seperti limbah cuci mengandung bahan kimia
deterjen yang dapat mempengaruhi tingkat keasaman/pH tanah.
Limbah dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat
mematikan tumbuhan dan hewan tertentu yang hidup di sungai.
Keadaan ini dapat merusak ekologi sungai secara keseluruhan dalam
waktu yang berkelanjutan.
Jika air tercemar limbah seperti sampah ataupun bahan kimia, hal ini
akan mengganggu makhluk hidup yang hidup di dalamnya. Tidak
hanya hewan-hewan yang hidup di dalamnya, tumbuhan air pun akan
terganggu produktivitasnya karena air berguna sebagai pembentuk
protoplasma yang berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis.

3. Dampak dari Aspek Estetika


Air limbah yang tidak diolah dapat menimbulkan masalah bau yang
tidak sedap dan menghadirkan lingkungan yang tidak elok dipandang.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Limbah
cair merupakan sisa dari suatu kegiatan yang berwujud cair yang dibuang
ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Limbah
cair tersebut memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan maupun
lingkungan sehingga perlu dilakukan adanya pengolahan limbah cair
tersebut agar kesehatan dan lingkungan tetap terjaga.

11
DAFTAR PUSTAKA

Andiese, V. W. (2011) ‘Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga Dengan Metode


Kolam Oksidasi’, Jurnal Universitas Tadulako, 1(2), pp. 103–110.
Available at:
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JTSI/article/view/691/595.

Dirjen Industri Kecil Menengah Departemen Perindustrian (2007) ‘Pengelolaan


Limbah Industri Pangan (Cleaner Production)’, Departemen
Perindustrian, Jakarta, pp. 1–27.

Mayssara A. Abo Hassanin Supervised, A. (2014) ‘Pengolahan limbah cair’,


Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, pp. 6–17.

Ummah, F. N., Utomo, B. and Sudarto, S. (2018) ‘Evaluasi Kinerja Dan


Pengembangan Pengolahan Instalasi Pengolah Air Limbah (Ipal)
Mojosongo’, Matriks Teknik Sipil, 6(3), pp. 555–564. doi:
10.20961/mateksi.v6i3.36565.

Ade Heryana, A. R. (2019). Kesehatan masyarakat teori dan aplikasi. Jakarta:


Penerbit buku kedokteran EGC.

12

Anda mungkin juga menyukai