Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SPMI 2

LIMBAH CAIR

DISUSUN OLEH :
KHOLIFAH NUR RAHMAYATI
P01031120021

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATA MEDAN
JURUSAN GIZI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia Nya
saya dapat menyelesaikan tugas makalah SPMI 2 dengan topic Limbah cair
yang diberikan oleh dosen saya yaitu bapak Abdul Khairuddin Angkat, SKM,
M.Kes

Saya sadar makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan
dalam penyusunan maklaah ini, oleh karena itu saya mohon saran dan kritik
yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik dari sebelumnya. Semoga
makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.

Lubuk pakam, 13 september 2022

Kholifah Nur Rahmayati


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 8
BAB I............................................................................................................................................. 10
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 10
I. Latar belakang ................................................................................................................... 10
II. Rumusan masalah .............................................................................................................. 11
III. Tujuan ............................................................................................................................ 11
BAB II ........................................................................................................................................... 12
PEMBAHASAN............................................................................................................................ 12
A. Pengertian Limbah Cair ..................................................................................................... 12
B. Klasifikasi Limbah Cair..................................................................................................... 13
C. Karakteristik Limbah Cair ................................................................................................. 14
D. EKSKRETA MANUSIA ................................................................................................... 15
E. Prinsip Pengolahan Limbah Cair ....................................................................................... 17
F. Dampak Yang Ditimbulkan dari limbah cair ..................................................................... 19
BAB III .......................................................................................................................................... 21
PENUTUP ..................................................................................................................................... 21
I. Kesimpulan ........................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 22
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar belakang

Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan


masyarakat. Banyak aspek kesehatan manusia dipengaruhi oleh lingkungan,
dan banyak penyakit dapat dimulai,didukung, ditopang atau dirangsang oleh
faktor-faktor lingkungan. Bagi pengusaha yangbelum sadar terhadap akibat
buangan mencemarkan lingkungan, tidak memiliki programpengendalian dan
pencegahan pencemarann yang mengakibatkan bahan buangan yangkeluar
dari pabrik langsung dibuang ke alam bebas.

Limbah membutuhkan pengolahan bila ternyata mengandung senyawa


pencemaran yang berakibat menciptakan kerusakan terhadap lingkungan atau
paling tidak potensialmenciptakan pencemaran. Suatu perkiraan harus dibuat
lebih dahulu dengan jalanmengidentifikasi: sumber pencemaran, kegunaan
jenis bahan, sistempengolahan,banyaknya buangan dan jenisnya, kegunaan
bahan beracun dan berbahayayang terdapat dalam pabrik. Dengan adanya
perkiraan tersebut maka programpengendalian dan penanggulangan
pencemaran perlu dibuat. Sebab limbah tersebut baikdalam jumlah besar atau
sedikit dalam jangka panjang atau jangka pendek akan membuatperubahan
terhadap lingkungan, maka diperlukan pengolahan agar limbah yang
dihasilkantidak sampai mengganggu struktur lingkungan. Pengolohan limbah
bertujuan untuk mengambil barang-barang berbahaya di dalamnya dan atau
mengurangi/menghilangkansenyawa-senyawa kimia atau nonkimia yang
berbahaya dan beracun.

Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk memaparkan bagaimana


proses pengolahanlimbah cair yang dapat merusak lingkungan, sehingga kita
dapat mengetahui bagaimanaseharusnya menangani limbah tersebut dengan
tepat.
II. Rumusan masalah
- Dari mana sumber limbah cair diperoleh?
- Bagaimana karakteristik limbah cair yang diperoleh?
- Bagaimana prinsip pengolahan limbah cair yang diperoleh?
- Dampak apa saja yang ditimbulkan dari limbah cair yang diperoleh?

III. Tujuan
- Untuk mengetahui sumber limbah cair yang diperoleh
- Untuk mengetahui karakteristik limbah cair yang diperoleh.
- Untuk mengetahui prinsip pengolahan limbah cair yang diperoleh.
- Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari limbah cair yang
diperoleh
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Limbah Cair


Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tahun 2001,
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, pengertian
limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia baik berupa padat,
cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak layak dan tidak memiliki nilai
ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang

Yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha
danatau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga
dapatmenurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air
limbah (wastewater) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang
berasal dari industri,air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. Terdapat
beberapa macam limbah cair,yaitu:

- Limbah cair organikb.


- Limbah cair an organik dan gas.

Limbah cair adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga,
perdagangan, perkantoran, industri maupun tempat-tempat umum lainnya yang
biasanya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan
kesehatan atau kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan
hidup. Limbah cair terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik dengan
konsentrasi dan kuantitas tertentu, limbah dapat berdampak negatif terhadap
lingkungan, terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan
penanganan terhadap limbah.

Indikasi pencemaran oleh limbah cair dapat diketahui melalui pengamatan


secara visual maupun pengujian. Perubahan yang paling umum terjadi adalah
perubahan pH (derajat keasaman). Air secara normal memiliki pH dengan kisaran
6,5 - 7,5 pH apabila tidak memenuhi baku mutu dapat mengubah kualitas air dan
mengganggu keberlangsungan hidup organisme di dalamnya. Kemudian, air dapat
diindikasikan tercemar apabila terjadi perubahan warna, bau dan rasa. Selain itu,
indikasi pencemaran air dapat dapat dilihat dari timbulnya endapan, koloid dan
bahan terlarut dalam bentuk padatan (Wardana, 1999).

B. Klasifikasi Limbah Cair


Limbah cair diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu :

1. Limbah cair domestic ( domestic wastewater)


Yaitu limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran,
penginapan,mall dan lain-lain.Contoh : air bekas cucian pakaian atau peralatan
makan, air bekasmandi, tinja, sisa makanan berwujud cair dll

2. Limbah cair industry (industrial wastewater)


Yaitu limbah cair hasil buangan industri.Contoh ; air sisa cucian daging,
buah atausayur dari industry pengolahan makanan, air sisa pewarnaan pada
industry tekstil dll

3. Rembesan dan Luapan (infiltration and inflow )


Rembesan yaitu : limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran
pembuanganyang rusak, pecah atau bocor sehingga merembes ke dalam
tanah.Luapan yaitu : limbahcair yang meluap dari saluran pembuangan yang
terbuka karena debitnya melebihi dayatampungnya.Contoh : air buangan dari
talang atap, AC, tempat parker, halaman,bangunan industry/perdagangan,
pertanian dan perkebunan dll.

4. Air hujan
Air hujan dikategorikan sebagai limbah apabila hujan terjadi pada daerah
yang tercemarudaranya oleh gas-gas sulfur maupunnitrogen sehingga ketika
hujuan turun, terjadilah hujan asam sebagai akibat terjadinya reaksi antara gas-gas
belerang dan nitrogen diudara dengan air hujan.Hujan asam pHnya rendah, berasa
masam, bersifat korosif dankadang-kadang terasa gatal di kulit.
C. Karakteristik Limbah Cair
Limbah cair dapat didefinisikan sebagai sampah berwujud cair yang

dihasilkan dari proses industri atau kegiatan lain yang dilakukan oleh manusia.

Limbah cair dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan asal

limbahnya yaitu, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan limbah industri

(Uyun, 2012). Apabila limbah cair dibuang langsung ke perairan tanpa

diolah terlebih dahulu, maka akan menimbulkan berbagai dampak pada biota

perairan, sifat kimia dan sifat fisika air.

Sifat fisika yang bekaitan dengan pencemaran air adalah suhu, warna,

bau, rasa dan kekeruhan. Suhu air limbah umumnya lebih tinggi dibandingkan

suhu air normal, karena kadar oksigen terlarut dalam limbah lebih rendah dari

pada kadar oksigen terlarut pada air normal. Timbulnya warna pada air

disebabkan oleh adanya bahan organik terlarut dan tersuspensi termasuk

diantaranya yang bersifat koloid. Dengan demikian, diketahui bahwa intensitas

warna berbanding lurus dengan konsentrasi polutan dalam limbah, yang artinya

intensitas warna dapat memperlihatkan kualitas suatu limbah. Bau dan rasa pada

air limbah timbul karena adanya penguraian bahan-bahan organik terlarut secara

mikrobiologis. Kekeruhan adalah ciri lain dari limbah cair yang disebabkan oleh

partikel tersuspensi dalam limbah yang menimbulkan dampak negatif paling

nyata yaitu turunnya daya serap air akan cahaya matahari, sehingga proses

kehidupan biota perairan terganggu (Uyun, 2012).

Selain sifat fisika, polutan dalam limbah juga akan mempengaruhi sifat

kimia air yaitu adanya perubahan derajad keasaman (pH) serta tingginya nilai

Biological Oxygen Demand (BOD) dan nilai Chemical Oxygen Demand (COD)

limbah. Derajad keasaman air merupakan salah satu faktor yang sangat

mempengaruhi aktivitas kehidupan dalam perairan. Terjadinya perubahan pH


pada air tercemar adalah akibat dari penguraian berbagai polutan organik yang

terdapat dalam limbah, sehingga akan mempengaruhi nilai COD dan BOD. pH,

COD dan BOD ketiganya merupakan parameter kualitas limbah karena

dapat menyatakan kadar oksigen yang dibutuhkan dalam menguraikan polutan

organik dalam limbah (Uyun, 2012).

Di dalam air terdapat berbagai jenis mikroorganisme seperti candawan,

alga, bakteri, protozoa, dan virus, yang memanfaatkan bahan organik yang ada

dalam limbah sebagai media untuk pertumbuhannya. Hal tersebut

mengakibatkan air limbah tidak layak digunakan dan dikonsumsi (Uyun, 2012).

D. EKSKRETA MANUSIA
Ekskreta manusia (human excreta yang terdiri atas feses dan urine)
merupakan hasilakhir dari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia yang
menyebabkan pemisahandan pembuangan zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh
tubuh. Zat-zat yang tidak dibutuhkan tersebut berbentuk tinja dan air seni
(urine).Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan, kedua jenis kotoran manusia
tersebut dapatmenjadi masalah yang sangat penting. Pembuangan tinja secara
layak merupakankebutuhan kesehatan yang paling diutamakan. Pembuangan tinja
secara layak merupakankebutuhan kesehatan yang paling diutamakan.
Pembuangan tinja secara tidak baik dansembarangan dapat mengakibatkan
kontaminasi pada air, tanah, atau menjadi sumberinfeksi, dan akan mendatangkan
bahaya bagi kesehatan, karena penyakit yang tergolong waterborne disease akan
mudah berjangkit.Ekskreta manusia merupakan sumber infeksi dan juga
merupakan salah satu penyebabterjadinya pencemaran lingkungan. Berbagai cara
telah dilakukan untuk mengatasimasalah tersebut agar tidak menjadi ancaman
bagi kesehatan lingkungan.Di negara berkembang, masih banyak terjadi
pembuangan tinja secara sembaranganakibat tingkat sosial ekonomi yang rendah,
pengetahuan di bidang kesehatan lingkungan yang kurang, dan kebiasaan buruk
dalam pembuangan tinja yang diturunkan darigenerasi ke generasi. Kondisi
tersebut terutama ditemukan pada masyarakat di pedesaandan di daerah kumuh
perkotaan.Bahaya terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat pembuangan
kotoran secaratidak baik adalah pencemaran tanah, pencemaran air, kontaminasi
makanan danperkembangbiakan lalat. Sementara itu, penyakit-penyakit yang
dapat terjadi akibatkeadaan diatas, antara lain tifoid, paratifoid, disentri, diare,
kolera, penyakit cacing,hepatitis viral dan beberapa penyakit infeksi
gastrointestinal lain, serta infeksi parasitlain. Penyakit tersebut bukan saja menjadi
beban pada komunitas (dilihat dari angkakesakitan, kematian dan harapan hidup),
tetapi juga menjadi penghalang bagi tercapainyakemajuan di bidang sosial dan
ekonomi. Pembuangan kotoran manusia yang baik merupakan hal yang mendasar
bagi keserasian lingkungan.Kotoran dari manusia yang sakit atau sebagai carrier
dari suatu penyakit dapat menjadisumber infeksi. Kotoran tersebut mengandung
agens penyakit yang dapat ditularkan padapejamu baru dengan perantara
lalat.Komposisi tinja manusia terdiri dari atas :

- Zat padat
- Zat organic
- Zat anorganik.

Kuantitas tinja ditinjau dari beberapa faktor yaitu :

- Keadaan setempat;
- Faktor fisiologi
- Kebudayaan
- Kepercayaan

Dalam sehari, orang Asia rata-rata mengeluarkan 200-400 gram tinja,


sedangkan orangEropa mengeluarkan 100-150 gram tinja. Menurut McDonald, di
daerah tropispengeluaran tinja berkisar antara 280-350 gram/orang/hari dan urine
berkisar antara 600-1.130 gram/orang/hari. Perkiraan pengeluaran tinja
gram/orang/hari menurut M.B. Gotan dapat dilihat dalam Tabel.

Gram/orang/hari
Tinja 135-270 35-70
Urine 1000-1200 50-70
Total 1135-1470 85-140
E. Prinsip Pengolahan Limbah Cair
Pengolahan air limbah industri bertujuan untuk mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan dilakukan dengan mengurangi jumlah
dan kekuatan air limbah industri sebelum dibuang ke perairan
penerima.Tingkat pengurangan yang diperlukan dapat diperkirakan
berdasarkan data karakteristik air limbah dan persyaratan baku mutu
lingkungan yang berlaku.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No : 82 tahun 2001, baku mutu air
limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke
dalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan.
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan
bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-
teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara
umum ada tiga metoda, yaitu :

1. Pengolahan Secara Fisika


Pengolahan ini terutama ditujukan untuk air limbah yang tidak larut
(bersifat tersuspensi), atau dengan kata lain buangan cair yang mengandung
padatan, sehingga menggunakan metode ini untuk pimisahan.
Pada umumnya sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan
diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan mudah
mengendap atau bahan-bahan yang mengapung mudah disisihkan terlebih dahulu.
Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahanbahan yang mengapung
seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya
(Tjokrokusumo, 1995).

2. Pengolahan Secara Kimia


Pengolahan secara kimia adalah proses pengolahan yang
menggunakan bahan kimia untuk mengurangi konsentrasi zat pencemar dalam air
limbah. Proses ini menggunakan reaksi kimia untuk mengubah air limbah
yang berbahaya menjadi kurang berbahaya. Proses yang termasuk
dalam pengolahan secara kimia adalah netralisasi, presipitasi, khlorinasi,
koagulasi dan flokulasi.
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan
untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah
mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa phospor dan zat organik
beracun, dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan.
Pengolahan secarakimia dapat memperoleh efisiensi yang tinggi akan tetapi
biaya menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia (Tjokrokusumo, 1995).

3. Pengolahan Secara Biologis


Semua polutan air yang biodegradable dapat diolah secara
biologis, sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologis
dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam
beberapa dasawarsa telah dikembangkan berbagai metoda pengolahan
biologis dengan segala modifikasinya (Tjokrokusumo, 1995).
Pengolahan secara biologi adalah pengolahan air limbah
dengan menggunakan mikroorganisme seperti ganggang, bakteri, protozoa,
untuk menguraikan senyawa organik dalam air limbah menjadi senyawa
yang sederhana. Pengolahan tersebut mempunyai tahapan seperti pengolahan
secara aerob, anaerob dan fakultatif.
Misalnya di dalam reaktor pertumbuhan lekat (Attached growth
reactor), mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung seperti pada batu
kerikil, dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya, oleh
karena itu reaktor ini disebut juga sebagai bioreaktor film tetap. Berbagai
modifikasi telah banyak dikembangkan selama ini antara lain : trickling filter,
cakram biologi, filter terendam dan reaktor fludisasi. Seluruh modifikasi ini
dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar 80% – 90%.
Apabila BOD air buangan tidak melebihi 4000 mg/l, proses aerob masih dapat
dianggap lebih ekonomis dari anaerob (Tjokrokusumo, 1995).
Pengolahan air limbah secara biologis, antra lain bertujuan untuk
menghilangkan bahan organik, anorganik, amoniak, dan posfat dengan
bantuan mikroorganisme. Penggunaan saringan atau filter telah dikenal luas
guna menangani air untuk keperluan industri dan rumah tangga, cara ini juga
dapat diterapkan untukpengolahan air limbah yaitu dengan memakai
berbagai jenis media filter seperti pasir dan antrasit. Pada penggunaan
sistem saringan anaerobik, media filter ditempatkan dalam suatu bak atau
tangki dan air limbah yang akan disaring dilalukan dari arah bawah ke atas
(Laksmi dan Rahayu, 1993).

F. Dampak Yang Ditimbulkan dari limbah cair

Kehadiran limbah yang menimbulkan dampak negatif bagi manusia


maupun lingkungan, maka perlu dilakukan penanganan terhadap limbah tersebut.
Para pelaku industri, diharapkan tidak hanya memikirkan keungtungan yang
banyak saja dan mengesampingkan pengolahan limbah hasil industry. Karena hal
ini dapat berdampak negatif bagi orang lain disekitar lingkungan industri
tersebut. Berikut beberapa dampak yang muncul akibat kurangnya penanganan
limbah secara tepat:

1. Dapat menyebabkan timbulnya jamur pada kulit, kudis maupun kurap.

- Dapat menimbulkan infeksi cacing pita. Hal ini dapat berasal dari daging
hewan ternak yang dikonsumsi. Cacing pita dapat masuk kedalam
pencernaan hewan ternah melalui makanannya yang kurang layak seperti
sisa makanan.
- Dapat berakibat pada hilangannya nyawa seseorang. Hal ini sempat terjadi
di Jepang, kira-kira ada 40.000 orang yang meninggal akibat
mengkonsumsi ikan terkontaminasi raksa yang berasal dari limbah
buangan pabrik baterai dan AKI.
- Penyebaran virus yang berasal dari sampah yang tidak diolah dengan
benar, jika tercampur dengan sumber air yang digunakan untuk air minum
sehari-hari dapat menyebabkan timbulnya penyakit diare, kolera, tifus
bahkan demam berdarah.
- Dampak bagi kesehatan
2. Dampak bagi lingkungan

- Limbah cair yang masuk ke sungai dapat membuat pencemaran pada air
yang mengandung banyak virus penyakit.
- Ikan dan berbagai organisme air dapat mati atau bahkan punah. Hal ini
nantinya akan menyebabkan masalah pada ekosistem.
- Limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan
terjadinya banjir jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Hal ini akan
memberikan dampak buruk terhadap jalan, jembatan, tol dan berbagai
infrastruktur lainnya.
- Pengolahan limbah yang kurang baik juga akan menyebabkan lingkungan
kurang nyaman ditinggali karena bau tidak sedap serta tumpukan sampah
yang tersebar dimana-mana.
- Limbah yang dibuang kedalam air dapat menghasilkan asam organik dan
gas cair organik seperti metana yang dapat membahayakan.
- Limbah industri yang mengandung logam, minyak, toksin organic dan zat
lainnya dapat mengurangi kandungan oksigen dalam air sehingga
mengganggu ekosistem dalam air.

Agar tidak menimbulkan efek negative seperti yang telah disebutkan


diatas, maka perlu dilakukan upaya penanganan limbah yang tepat. PT Nebraska
Pratama adalah salah satu perusahan pengolahan limbah yang dihasilkan industri.
Perusahaan ini telah resmi mendapatkan izin pemanfaatan limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3) dari kementrian lingkungan hidup no 07.35.07 Tahun
2014. Limbah B3 yang dihasilkan oleh industri diolah dengan teknologi yang
ramah lingkungan oleh perusahaan ini.
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan
Yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha
danatau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga
dapatmenurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air
limbah (wastewater) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang
berasal dari industri,air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.

Kehadiran limbah yang menimbulkan dampak negatif bagi manusia


maupun lingkungan, maka perlu dilakukan penanganan terhadap limbah tersebut.
Para pelaku industri, diharapkan tidak hanya memikirkan keungtungan yang
banyak saja dan mengesampingkan pengolahan limbah hasil industry. Karena hal
ini dapat berdampak negatif bagi orang lain disekitar lingkungan industri
tersebut. Berikut beberapa dampak yang muncul akibat kurangnya penanganan
limbah secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA

https://nebraska.co.id/blog/view/dampak-limbah-terhadap-lingkungan-sekitar

http://www.indonesian-publichealth.com/prinsip-pengolahan-limbah-cair/

Anda mungkin juga menyukai