Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH

KESEHATAN GLOBAL

Disusun olehKelompok IV:

Sari Banun PO71331220071


Darmayanti PO71331220072
Taty Rahmawati PO71331220073
Teti Novrida PO71331220097
SuciMegasari PO71331220098
Nur Azizah PO71331220099
Sri Nuranita PO71331220060

Dosen pengampu:
Krisdiyanta,S.Pd,.M.Kes

POLTEKKES KEMENKES JAMBI


PRODI SANITASI LINGKUNGAN SARJANA TERAPAN
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmatnya sehinga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Penyusunan
makalah ini tidak bisa diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak.

Makalah berjudul “PencemaranLingkunganOleh LimbahCair” disusun untuk


memenuhi tugas mata Kuliah Kesehatan Global.  Selain itu, makalah ini juga
diharapkan bisa memberikan sudut pandang baru tentang pencemaranlingkungan
oleh limbahcair.

pencemaranlingkungan oleh limbahcair di


lingkunganmasyarakatbisamembawadampakburuk,jikalibahcairtidakdikeloladenganb
aikterutamalimbahcair yang dihasilkandari industry.diharapkan pembaca bisa
mendapatkan perspektif baru.

Setelah berhasil menyelesaikan makalah ini, kami berharap apa yang sudah kami
tulis bisa bermanfaat untuk orang lain. Jika ada kritik dan saran terkait ide tulisan
maupun penyusunannya, kami akan menerimanya dengan senang hati.

Jambi, September 2022

KelompokIV
DAFTAR ISI

KataPengantar……………………………………………………………………………i

Daftar isi……………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..4

A. LatarBelakang……………………………………………………………………4
B. Tujuan……………………………………………………………………………..4
C. Ruang Lingkup……………………………………………………………………4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………5

A. Pengertian…………………………………………………………………….5

B. JenisPencemaran…………………………………………………………….5
1. Pencemaran Udara……………………………………………………….5
2. Pencemaran Air……………………………………………………………5
3. Pencemaran Tanah……………………………………………………….5
C. Tingkat Pencemaran………………………………………………………….6
1. TingkatanPertama………………………………………………………..6

2. TingkatanKedua…………………………………………………………..6
3. TingkatanKetiga…………………………………………………………..6

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………………..7


A. PengertianLimbahCair……………………………………………………….7
B. Jenis-JenisLimbahCair………………………………………………………8
C. Parameter Fisika dan Kimia LimbahCair……………………………………8
D. PencemaranLingkungan Oleh LimbahCair………………………………..9
E. Cara PenanganLimbahCair…………………………………………………11

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………..12
A. Kesimpulan……………………………………………………………………..12
B. Saran…………………………………………………………………………….12

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sungai, waduk, danau, dan lautan tercemar oleh bahan kimia, limbah,
plastik, dan polutan lainnya. Inilah alasannya ― dan apa yang dapat kalian
lakukan untuk membantu. Penyair Inggris, W. H. Auden pernah berkata, “Ribuan
orang dapat hidup tanpa cinta, tapi tidak ada satupun yang mampu hidup tanpa
air.” Meskipun kita semua tahu bahwa air sangat penting bagi kehidupan, kita
tetap membuangnya. Sekitar 80 persen limbah cair dunia dibuang kembali ke
lingkungan dan sebagian besar tidak dirawat sehingga menyebabkan
pencemaran air.
Masalah pencemaran oleh limbah cair yang meluas ini membahayakan
kesehatan. Limbah cair yang mencemari perairan dapat membunuh lebih
banyak orang setiap tahunnya dari pada perang dan semua bentuk kekerasan
lainnya digabungkan. Sementara itu, sumber air minum kita terbatas. Kurang
dari 1 persen air tawar bumi sebenarnya dapat diakses secara mudah.
Namun, jangan putus asa terhadap ancaman air bersih. Untuk lebih
memahami masalah dan apa yang dapat dilakukan, maka kami membuat
makalah ini yang berjudul pencemaran oleh limbah cair, apa penyebabnya, dan
bagaimana kita dapat melindungi diri kita sendiri.
B. Tujuan
Dalam makalah ini bertujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Limbah Cair
2. Untuk Mengetahui Jenis Limbah Cair
3. Untuk Mengetahui Parameter fisik Limbah Cair
4. UntukmengetahuiPencemaranlingkungan oleh limbahcair
5. Untukmengetahuicarapenanggananlimbahcair
C. Ruang LingkupMasalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Pencemaran lingkungan adalah perubahan besar pada kondisi
lingkungan akibat adanya perkembangan ekonomi dan teknologi. Perubahan
kondisi tersebut melebihi batas ambang dari toleransi ekosistem sehingga
meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai perubahan faktor abiotik
akibat kegiatan yang melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik.
Misalnya saja penggunaan kendaraan bermotor ataupun alat pengolah bahan
baku yang terkadang tidak sesuai dengan standarisasi lingkungan.
B. Jenis Pencemaran
Pencemaran lingkungan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pencemaran
air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara.
1. Pencemaran Udara
udara terjadi karena adanya zat-zat polutan yang mengotori udara.
Zat-zat polutan ini dapat dihasilkan dari penggunaan alat-alat tertentu,
seperti AC, kendaraan bermotor, dan hair dryer. Selain itu, zat-zat polutan
juga dapat dihasilkan dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia, seperti
membakar sampah, menggunakan pestisida untuk membunuh hama di
lahan pertanian, dan aktivitas pabrik yang menimbulkan asap.
2. Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi karena adanya zat-zat polutan yang masuk
ke dalam sumber air, seperti insektisida, kotoran, limbah, pupuk, dan
sampah. Air yang tercemar akan berbau, keruh, dan berwarna, sehingga
tidak layak untuk dikonsumsi. Jika dikonsumsi, air tersebut akan
mengganggu kesehatan.

3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah terjadi karena adanya zat-zat polutan yang
masuk ke dalam lapisan tanah sehingga kualitas tanah menurun. Zat-zat
polutan tersebut dapat berasal dari tumpahan minyak, kebocoran limbah
yang berbentuk cair, pestisida yang digunakan secara berlebihan, cairan
dari timbunan sampah, serta zat-zat lainnya, seperti arsen, besi, cadmium,
chloride, chromium, fluor, mercury, lead, nitrate, silver, selenium, dan
sulfate.
C. Tingkatan Pencemaran
Menurut Badan Kesehatan Dunia, pencemaran yang terjadi di
lingkungan terbagi menjadi empat tingkatan, antara lain:
1. Tingkatan Pertama
Pada tingkatan ini, pencemaran tidak menyebabkan kerugian.
2. Tingkatan Kedua
Pada tingkatan ini, pencemaran mulai mengganggu komponen
ekosistem dan menimbulkan iritasi pada manusia.
3. Tingkatan Ketiga
Pada tingkatan ini, pencemaran mulai menimbulkan reaksi fatal pada
tubuh dan penyakit kronis.
4. Tingkatan Keempat
tingkatan ini, pencemaran sudah terlalu parah dan dapat
menimbulkan kematian pada makhluk hidup karena kadar polutan yang
sangat tinggi.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Limbah Cair


Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 tahun 2001,
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air,
pengertian limbah adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia
baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak layak dan
tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang.
Limbah cair adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga,
perdagangan, perkantoran, industri maupun tempat-tempat umum lainnya
yang biasanya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia serta mengganggu
kelestarian lingkungan hidup. Limbah cair terdiri dari bahan kimia organik dan
anorganik dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan, terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
B. Jenis-jenis Limbah Cair 
Berdasarkan sumbernya, limbah cair dapat diklasifikasikan dalam tiga
jenis, yaitu: 
1. Limbah cair yang bersumber dari rumah tangga ( limbahcairdosmestic)
yaitu limbah cair yang berasal dari pemukiman dan aktivitas penduduk.
Pada umumnya terdiri-dari bahan organik. Contoh limbah
cair domestic adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.
Meningkatnya kegiatan manusia dalam rumah tangga mengakibatkan
bertambahnya jumlah limbah cair. Sumber limbah cair rumah tangga
bersifat organic yaitu dari sisa-sia makanan dan deterjen yang
mengandung fosfor.
2. Limbah cair yang bersumber dari industri yaitu limbah cair yang berasal
dari berbagai jenis industri. Pada umumnya mengandung zat-zat kimia
yang bervariasi sesuai dengan jenis industrinya. 
3. Limbah cair kotapraja yaitu limbah cair yang berasal dari daerah
perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat
ibadah dan lain-lain. Pada umumnya jenis limbah cair ini sama dengan
limbah cair yang berasal dari rumah tangga.

C. Parameter Fisika dan Kimia Limbah Cair 


Pengolahan air limbah diperlukan untuk mencegah polutan yang
terkandung dalam air limbah dapat mengganggu keberlangsungan rantai
makanan sehingga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Dalam
melakukan pengolahan limbah industri terutama limbah cair lebih baik
dilakukan analisa terhadap jenis dan karakteristik limbah terlebih dahulu agar
bisa dilakukan penanganan dengan efektif dan efisien.
Berdasarkan karakter fisiknya, limbah cair memiliki beberapa
parameter atau indikator, yaitu: 
1. Padatan. Pada limbah cair terdapat padatan organik dan non-organik
yang mengendap dan tersuspensi sehingga bisa mengendap dan
menyebabkan pendangkalan. 
2. Kekeruhan. Kekeruhan menunjukkan sifat optis di dalam air karena
terganggunya cahaya matahari saat masuk ke dalam air akibat adanya
koloid dan suspensi. 
3. Bau. Bau dikarenakan karena adanya mikroorganisme yang menguraikan
bahan organik.
4. Suhu. Limbah cair memiliki suhu yang berbeda dibandingkan dengan air
biasa, biasanya suhunya lebih tinggi karena adanya proses pembusukan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 68 tahun
2016 tentang Baku Mutu Limbah Domestik, terdapat beberapa parameter
fisika dan kimia dalam air limbah yaitu: 
1. pH (tingkat keasaman). Menunjukkan tingkat keasaman dari air limbah.
Kadar pH yang baik adalah dimana pH masih memungkinkan
keberlangsungan kehidupan biologis di dalam air berjalan dengan baik.
Keasaman limbah cair dipengaruhi oleh adanya bahan buangan yang
bersifat asam atau basa. Agar limbah tidak berbahaya, maka limbah
diupayakan untuk memilikipH netral. 
2. BOD. Biochemical Oxygen Demand (BOD) merupakan jumlah oksigen
terlarut yang diperlukan oleh mikroogranisme untuk dapat menguraikan
atau mendekomposisikan bahan organik dalam kondisi aerobik. 
3. COD. Chemical Oxygen Demand (COD) merupakan jumlah oksigen yang
dibutuhkan dalam proses penguraian bahan organik yang terkandung
dalam air. 
4. DO. Dissolved Oxygen (DO) atau oksigen terlarut merupakan jumlah
oksigen yang terkandung dalam air limbah (dalam bentuk molekul oksigen
dan bukan dalam bentuk molekul hidrogen oksida) biasanya dinyatakan
dalam mg/L (ppm). 
5. TSS. Total padatan yang tersuspensi dalam air berupa bahan-bahan
organik dan anorganik yang disaring dengan kertas milliopore berpori-pori
0,45 mikromil. 
6. TDS. Suatu ukuran zat terlarut yang terdapat pada sebuah larutan yang
dapat berupa zat organik maupun zat anorganik. 
7. Minyak dan Lemak. Bahan yang dapat terekstrak oleh n-heksana meliputi
hidrokarbon, asam lemak (minyak nabati, minyak hewani). 
8. Amoniak. Senyawa yang terbentuk dari proses oksidasi bahan organik
yang mengandung nitrogen dalam air limbah dengan bantuan bakteri. 
9. Suhu. Suhu pada air menentukan seberapa besar kehadiran biota air dan
aktivitasnya.
D. PencemaranLingkungan oleh Limbah Cair
1. Pertanian
Pertanian dan peternakan menggunakan sekitar 70 persen pasokan
air permukaan bumi, tetapi juga merupakan pencemar air yang serius. Di
seluruh dunia, pertanian adalah penyebab utama degradasi air. Ini juga
merupakan kontributor utama kontaminasi ke muara dan air tanah. Setiap
kali hujan, pupuk, pestisida, dan kotoran hewan dari peternakan dan
operasi ternak mencuci nutrisi dan patogen — bakteri dan virus semacam
itu — ke saluran air. Polusi nutrisi, yang disebabkan oleh kelebihan
nitrogen dan fosfor dalam air atau udara, adalah ancaman nomor satu bagi
kualitas air di seluruh dunia dan dapat menyebabkan ganggang beracun
mekar yang berbahaya bagi manusia dan satwa liar.
2. Limbah dan air limbah
Air limbah berasal dari wastafel, pancuran, dan jamban serta dari
kegiatan komersial, industri, dan pertanian. Istilah ini juga mencakup aliran
bekas air hujan, yang terjadi ketika curah hujan membawa garam jalan,
minyak, lemak, bahan kimia, dan puing-puing dari permukaan yang tidak
tembus ke saluran air.
Lebih dari 80 persen air limbah dunia mengalir kembali ke
lingkungan tanpa diolah atau digunakan kembali, menurut PBB; di
beberapa negara berkembang, angkanya mencapai 95 persen. Fasilitas
pengolahan limbah dapat mengurangi jumlah polutan seperti patogen,
fosfor, dan nitrogen dalam limbah, serta logam berat dan bahan kimia
beracun dalam limbah industri, sebelum membuang air yang diolah
kembali ke saluran air. Saat itulah semuanya berjalan dengan baik.
3. Polusi minyak
Manusia bertanggung jawab atas sebagian besar pencemaran
minyak di laut kita, termasuk minyak dan bensin yang menetes dari jutaan
mobil dan truk setiap hari. Selain itu, hampir setengah dari perkiraan 1 juta
ton minyak yang masuk ke lingkungan laut setiap tahun bukan berasal dari
tumpahan kapal tanker, tetapi dari sumber-sumber berbasis darat seperti
pabrik, pertanian, dan kota. Di laut, kapal tanker itu menyumbang sekitar
10 persen dari minyak di perairan di seluruh dunia, sementara operasi
reguler industri pelayaran — baik melalui pembuangan legal maupun
ilegal — berkontribusi sekitar sepertiga. Minyak juga secara alami
dilepaskan dari bawah dasar laut melalui fraktur yang dikenal sebagai
rembesan.
4. Zat radioaktif
Limbah radioaktif adalah segala polusi yang memancarkan radiasi
di luar apa yang secara alami dilepaskan oleh lingkungan. Ini dihasilkan
oleh penambangan uranium, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan produksi
pengujian senjata militer, serta oleh universitas dan rumah sakit yang
menggunakan bahan radioaktif untuk penelitian dan kedokteran. Limbah
radioaktif dapat bertahan di lingkungan selama ribuan tahun. Kontaminan
yang terlepas atau dibuang secara tidak tepat mengancam air tanah, air
permukaan, dan sumber daya laut.

E. Cara PenanganLimbahCair
1. Penyaringan
Limbah cair bisa di saring / difiltrsi unt memisahkan partikel tersusensi dari air
2. Flotasi
Flotasi merupakan proses penanganan limbah dengan cara  membuang dan
memisahkan partikel yang mengapung diatas permukaan air
3. Absorbsi/ Penyerapan
Proses absorbsi ini dilakukan dengan menggunakan karbon sehngga partikel
yang tidak dibutuhkn bisa terserap dan terpisah dari air
4. Pengendapan
Pengendapan diakukan dengan tujan supaya bahan yangtidak mudah larut bisa
terpisah dari air. Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan elektrolit
5. Penyisihan
Penyisihan dapat dilakuan dengan cara mengoksidsi limbah cair sehingga
zatorganis beracun bisa terpisah dari air
6. Menghilangkan Material Organik
cara penanganan limbah cair ini dilakukan dengan cara memberikan
mikroorganisme supaya material organik dalam air hancur atau  hilang
7. Menghilangkan Organisme Penyebab Penyakit
Pada proses ini, kita bisa menggunakan sinar ltravioletataupun menambahkan
khlorin
8. Menghilangkan Organisme Penyebab Penyakit
Ini perlu dilakukan untuk melindungi alat dari partiel – partikel yanng bersifat
merusak
9. Penggunaan Kolam Oksidasi
Ini merupakan metode penanganan limbah cair secara Biologi
10. Pengurangan Limbah Cair
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Masalah pencemaran oleh limbah cair yang meluas ini membahayakan
kesehatanatau kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan
hidup.Pengolahan air limbah diperlukan untuk mencegah polutan yang
terkandung dalam air limbah dapat mengganggu keberlangsungan rantai
makanan sehingga berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat.
2. Saran
Perludilakukanpengolahan air limbahcairterutamalimbahdari industry yang
mengandung zat-zat kimia yang dapatmenbahayakan Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai