Anda di halaman 1dari 24

PENGELOLAAN LIMBAH

DI LINGKUNGAN KERJA
Dosen Pengampu: Nabela, S.ST, M.Kep
NAMA KELOMPOK 3
1. Anisa Iswara P27901121057
2. Dalistia Syahden Aripanti P27901121059
3. Dwi Chandra Asih P27901121061
4. M. Apri Maulana P27901121070
5. Salman Abdul Wahid P27901121083
6. Sherly Ismiwati Unariah P27901121086
7. Sumenah P27901121091
8. Yuni Yulianti P27901121096
1. Pengertian Limbah Dan Pengelolaan Limbah Di Lingkungan Kerja.

Limbah adalah segala macam produk sisa industri atau hasil kegiatan manusia
dan alam yang tidak terpakai dan tidak memiliki nilai ekonomi bisa disebut
dengan limbah.
Undang-Undang Republik Indonesia No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyebutkan bahwa limbah adalah sisa suatu
usaha dan atau kegiatan. Limbah merupakan suatu benda yang mengandung zat
yang bersifat membahayakan atau tidak membahayakan kehidupan manusia,
hewan, serta lingkungan dan umumnya muncul karena hasil perbuatan manusia,
termasuk industrialisasi.
Pengelolaan Limbah
Pengolahan limbah adalah proses menghilangkan/menguraikan polutan yang
ada dalam air limbah sehingga hilang sifat-sifat dari polutan tersebut yang
meliputi proses fisika, kimia dan biologi. Proses pengolahan limbah bertujuan
meningkatkan akses pelayanan limbah yang ramah lingkungan, sehingga
tercapai peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan yang lebih
baik dan sehat.
Pengelolaan Limbah B3 merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang
mencakup penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengangkutan, dan
pengolahan limbah B3 termasuk penimbunan hasil pengolahan tersebut.
Tujuan pengelolaan limbah di lingkungan kerja

Tujuan pengelolaan limbah adalah agar segenap sumber daya yang ada dalam
suatu organisasi dapat digunakan secara maksimal, sehingga proses pencapaian
tujuan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Tanpa adanya pengelolaan,
pencapaian tujuan akan lebih sulit, sehingga pengelolaan dibutuhkan dalam
setiap organisasi.
Regulasi pengelolaan limbah di lingkungan kerja

• Sesuai PP No.22 Tahun 2021 Pasal 283, setiap orang yang menghasilkan
limbah B3 wajib melakukan pengurangan limbah B3. Pengurangan limbah
B3 bisa dilakukan melalui:
1. Substitusi bahan: pemilihan bahan baku dan/atau bahan penolong yang semula
mengandung B3 digantikan dengan bahan baku dan/atau bahan penolong yang tidak
mengandung B3.
2. Modifikasi proses: pemilihan dan penerapan proses produksi yang lebih efisien.
3. Penggunaan teknologi ramah lingkungan.
• Sesuai PP No.22 Tahun 2021 Pasal 298, setiap orang yang
menghasilkan limbah B3 wajib menyerahkan limbah B3 yang
dihasilkannya kepada pengumpul limbah B3, dalam hal:
1. Tidak mampu memenuhi ketentuan jangka waktu penyimpanan limbah
B3, dan/atau Kapasitas tempat penyimpanan limbah B3 terlampaui.
• Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa Sistem Manajemen Lingkungan dilakukan melalui
tahapan Perencanaan, Pelaksanaan, Pemeriksaan dan Tindakan.
• Permen LHK No. 5 Tahun 2021 serta Permen LHK No. 6 Tahun 2021 khusus untuk Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
• Sesuai PP No.22 Tahun 2021 Pasal 366, setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib
melaksanakan penimbunan limbah B3. Jika perusahaan Anda tidak mampu melakukannya
sendiri, penimbunan limbah B3 dapat diserahkan kepada penimbun limbah B3.
• Sesuai Pasal 367, penimbunan limbah B3 oleh penghasil limbah B3 wajib memiliki persetujuan
lingkungan dan perizinan berusaha dengan persyaratan sesuai perundang-undangan yang
berlaku.
• Undang-Undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
• Peraturan Daerah No 6 tahun 2012 mengenai Pengolahan Sampah bahwa pengelolaan
sampah dilakukan dari hulu melalui TPST3R, bank sampah dan konversi manggot.
• Peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutananrepublik indonesianomor 5 tahun
2022tentangpengolahan air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pertambangan dengan
menggunakan metode lahan basah buatan. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang
dimaksud dengan:
1. (1). Pengolahan Air Limbah adalah proses untuk mengurangi dan/atau menghilangkan sifat
bahaya dan/atau sifat racun pada Air Limbah.
Kategori limbah di lingkungan kerja

1. Limbah Padat
Limbah padat merupakan barang sisa yang berwujud padat, yang berasal dari sisa tanaman, hewan
maupun kotoran. Limbah padat biasanya lebih mudah untuk diolah (daur ulang) dibandingkan dengan
jenis limbah yang lain.
2.Beberapa contoh dari limbah industri padat antara lain adalah plastik, kantong, sisa
pakaian, sampah kertas, kabel, listrik, bubur- bubur sisa semen, lumpur- lumpur sisa industri,
dan lain sebagainya.
1. Menimbulkan gas beracun, seperti Asam Sulfida (H2S) dan Amoniak (NH3)
2. Menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk
3. Menurunkan kualitas air
4. Kerusakan permukaan tanah
5. Menimbulkan penyakit diare, leptospirosis, dan penyakit kulit.
2. Limbah Cair

Limbah cair adalah zat sisa industri yang berwujud cair. Limbah cair pada umumnya
dihasilkan oleh produksi dan aktivitas lainnya yang menghasilkan barang berbentuk cair,
menggunakan cairan sebagai bahan baku, atau menggunakan cairan sebagai bahan
pelengkap. Limbah cair dikenal sebagai entitas pencemar air. Sesuai dengan namanya,
yang disebut sebagai limbah cair adalah limbah yang mempuyai bentuk cair. Biasanya
limbah industri cair ini akan dibuang langsung ke saluran air seperti selokan, sungai
bahkan lautan.
Contoh limbah cair dari industri ini antara lain adalah sisa pewarna pakaian cair, sisa
pengawet cair, limbah tempe, limbah tahu, kandungan besi pada air, kebocoran minyak di
laut, serta sisa- sisa bahan kimia lainnya.
1. Limbah cair (mengandung bahan pencemar) yang mencemari sungai dapat mengakibatkan berbagai permasalahan
kesehatan, di antaranya:
a. Anemia
b. Gangguan sistem syaraf pusat
c. Gangguan psikologis (seperti gangguan belajar, perubahan perilaku, dan gangguan intelegensi)
d. Gangguan sistem pencernaan berupa konstipasi, diare, mual, kehilangan nafsu makan, dan kolik.
e. Iritasi pada kulit

2. Beberapa komponen limbah industri dapat mengakibatkan gangguan perairan secara fisik, di antaranya:
a. Padatan terapung
b. Buih
c. Zat warna
d. Air menjadi keruh
e. Kematian organisme akuatik
f. Keracunan pada manusia dan ternak
g. Bau pada perairan
h. Mengganggu ekosistem perairan.
3. Limbah Gas

Limbah gas yaitu limbah yang berwujud gas dan melayang di udara.Biasanya limbah gas berasal dari
proses produksi pada mesin pabrik, pembakaran, knalpot kendaraan, dan sebagainya dimana
semuanya berbentuk gas atau asap.
1.Menurut Watts (1997) di dalam Mukhlishoh (2012) karakteristik limbah B3
diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:
a. Limbah bersifat mudah terbakar yaitu limbah yang bersifat likuida dengan titik nyala sama dengan
atau di bawah 60°C, sedangkan limbah bersifat non likuida yaitu yang terbakar di bawah kondisi
normal dikarenakan adanya gesekan, atau perubahan sifat kimia secara spontan yang dapat
menimbulkan bahaya.
b. Limbah bersifat korosif yaitu limbah yang bersifat cair yang memiliki pH 2 atau 12,5 atau cairan
yang menyebabkan perkaratan pada besi yang lebih tinggi dari 6,35 mm/tahun.
c. Limbah bersifat reaktif yaitu limbah yang tidak stabil, dan mengalami perubahan yang
besar tanpa adanya pemicu langsung bereaksi dengan air, limbah ini berpotensi terjadi
ledakan apabila bertemu dengan air.
d. Limbah bersifat beracun yaitu limbah yang melalui tes Toxicity Characteristic Leaching
Procedure (TCLP) dinyatakan bersifat racun, dengan membandingkan konsentrasi lleachate
mengandung 31 senyawa organic dan 8 senyawa anorganik. Jika test Toxicity Characteristic
Leaching Procedure (TCLP) melebihi konsentrasi tersebut diatas maka limbah tersebut
dinyatakan beracun.
Dampak limbah di lingkungan kerja

Dampak dari pencemaran karena adanya limbah industri antara lain


• Dampak Bagi Kesehatan
1. limbah industri terhadap kesehatan diantaranya:
2. Timbulnya tumpukan limbah yang beracun
3. Timbul penyakit yang menular melalui rantai makanan
4. Munculnya berbagai jenis penyakit seperti gatal-gatal, diare, kolera, asma, dan lain-lain
5. Menimbulkan sampah yang dapat menjadi sarang hewan penyebab penyakit seperti lalat, lipas, tikus, dan lain-lain.
• Dampak Bagi Lingkungan
Limbah industri yang masuk ke lingkungan dapat menimbulkan dampak negatif, yaitu:
1. Keseimbangan lingkungan terganggu
2. Menurunnya kualitas lingkungan hidup
3. Punahnya spesies-spesies tertentu
4. Menurunkan estetika atau nilai keindahan lingkungan
• Dampak Bagi Sosial dan Ekonomi Masyarakat
1. Interaksi sosial berkurang
2. Fasilitas pelayanan umum terganggu
3. Pengelolaan limbah yang tidak memadai akan membuat lingkungan hidup di masyarakat menjadi
tidak nyaman untuk ditempati
4. Pengelolaan yang tepat akan menambah nilai ekonomi pada limbah yang diolah
Pengertian Limbah Dan

02
Pengelolaan Limbah Di
Lingkungan Kerja.
Pengelolaan Limbah di Lingkungan Kerja

1. Pengolahan Limbah Industri Padat

Cara pengolahan limbah industri padat yang bisa Anda lakukan adalah dengan
penimbunan terbuka, sanitary landfill atau lubang yang sudah dilapisi tanah liat dan juga
plastik, insinerasi, membuat kompos padat, daur ulang dan menjadi bahan kerajinan.
• Penimbunan terbuka
Penimbunan terbuka adalah solusi atau pengolahan pertama yang bisa dilakukan pada
limbah padat. Limbah padat dibagi menjadi organik dan juga non organik.
• Sanitary Landfill
Pengolahan limbah industri ini menggunakan lubang yang telah dilapisi tanah liat dan
juga plastik untuk mencegah pembesaran di tanah dan gas metana yang terbentuk bisa
dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.
• Insinerasi
Insinerasi atau pembakaran sampah merupakan teknologi pengolahan sampah yang
melibatkan pembakaran bahan organik. Insinerasi dan pengolahan sampah bertemperatur
tinggi lainnya didefinisikan sebagai pengolahan termal.

• Daur Ulang
Limbah padat yang bersifat anorganik dapat Anda sortir ulang. Limbah padat yang masih
bisa diproses kembali dan bisa didaur ulang menjadi barang yang baru atau dibuat
menjadi barang lain yang memiliki nilai ekonomis seperti kerajinan dari bahan barang-
barang bekas.
2. Pengelolaan Limbah

Pengolahan primer dengan proses penyaringan, pengolahan


awal, pengendapan dan pengapungan. Pengolahan ini efektif sebagai
solusi polutan minyak dan juga lemak. Selain itu ada juga pengolahan
sekunder menggunakan mikroorganisme untuk mengurangi bahan,
pengolahan tersier yang bersifat khusus, desinfeksi dan sludge treatment
atau pengolahan lumpur.
3. Pengelolaan Limbah Gas

Pengolahan limbah industri gas terdiri dari beberapa cara, yang


dapat Anda coba aplikasikan seperti mengontrol emisi gas buang
dan menghilangkan partikel dari udara pembuangan industri atau
perusahaan.
4. Pengolahan Limbah B3

Limbah B3 yang sangat berbahaya jika dibiarkan saja tentu


bisa menyebabkan dampak yang buruk. Oleh sebab itu
Anda perlu mengolahnya agar tidak berbahaya bagi
kesehatan.
5. Metode pengolahan Secara Fisika,Kimia dan
Biologi

Metode pembuangan limbah B3 yang terdiri dari sumur dalam atau


sumur injeksi, kolam penyimpanan dan landfill.
THANKS
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai