A. PENDAHULUAN
2. Karakteristik kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang
berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja,
urine, dan sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu, pada umumnya bersifat basa pada
waktu masih baru, dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk. Substansi
organik dalam air buangan terdiri dari 2 golongan, yakni:
a. Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya; urea, protein, atau asam amino.
b. Gabungan yang tidak mengandung nitrogen, misalnya: lemak, sabun, atau
karbohidrat.
Bahan kimia yang terdapat dalam air akan menentukan sifat air baik dalam
tingkat keracunan maupun bahaya yang di timbulkannya. Secara umum sifat air di
pengaruhi oleh banhan kimia organik dan anorganik.
a. Bahan kimia organik
1. Karbohidrat dan perotein
2. Minyak dan lemak
3. Pestisida
4. Fenol
b. Bahan anorganik
1. Klorida
2. fosfor
3. logam berat dan beracun
4. nitrogen
5. sulfur
3. Karakteristik bakteriologis
Bakteri dalam air limbah berfungsi untuk menyeimbangkan DO dan BOD.
Sedangkan bakteri pathogen banyak terdapat dari hasil buangan dari peternakan, rumah
sakit, laboratorium, sanatorium, buangan rumah tangga khususnya dari kamar
mandi/wc. Kandungan bakteri pathogen serta organism golongan E. coli terdapat juga
dalam air limbah tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya tidak berperan
dalam proses pengolahan air limbah. Limbah industri tidak banyak mengandung bakteri
kecuali dari bahan produksinya memang berhubungan dengan potensi adanya bakteri
diantaranya industri makanan/minuman, pengalengan ikan dan daging, abbatoir.
Beberapa mikroorganisme dalam air limbah, antara lain:
1. Kelompok protista : virus, bakteri, jamur, protozoa
2. Kelompok tanaman dan bintang :algae, cacing
Limbah industri (industrial waste) yang berbentuk cair dapat berasal dari pabrik
yang biasanya banyak menggunakan air pada proses produksinya. Selain itu libah cair
juga dapat berasal dari bahan baku yang mengandung air sehingga di dalam proses
pengolahannya, air harus dibuang. Jenis-jenis industry yang menghasilkan limbah cair
antara lain, industri pulp dan rayon, pengolahan cramb rubber, minyak kelapa sawit,
baja dan besi, minyak goring, kertas, tekstil, kaustik soda, elektor plating, plywood,
tepung tapioka, pengalengan, pencelupan dan pewarna, daging dan lain-lain.
Limbah cair industri mengandung bahan pencemar yang bersifat racun dan
berbahaya yang dikenal dengan sebutan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya).
Menurut Undang-undang RI No. 23/ 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau
merusakkan lingkungan hidup dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain. Bahan ini
dirumuskan sebagai bahan yang dalam jumlah relative sedikit tetapi mempunyai potensi
untuk mencemarkan dan merusak kehidupan dan sumber daya. Apabila ditinjau secara
kimia, bahan-bahan tersebut mengandung 60.000 jenis bahan kimia dari 5 juta jenis
bahan kimia yang sudah dikenal.
Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan limbah ini bergantung pada jenis
dan karakteristiknya, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Mengingat sifat, karakteristik dan akibat yang ditimbulkan limbah di masa sekarang
maupun di masa akan datang, diperlukan langkah-langkah pencegahan,
penanggulangan, dan pengelolaannya secara efektif.
Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun yang
mengendap. Bahan ini ada yang kasar dan halus. Kerapkali air dari pabrik berwarna
keruh dan temperaturnya tinggi,
Air yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya mempunyai sifat
tersendiri. Air limbah yang telah tercemar memberikan ciri yang dapat diidentifikasi
secara visual maupun melalui pemeriksaan laboratorium. Identifikasi secara visual dapat
diketahui melalui: kekeruhan, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan, dan indikasi lain.
Sementara itu, identifikasi secara laboratorium ditandai dengan terjadinya perubahan
sifat kimia air karena air telah mengandung bahan kimia beracun dan berbahaya dalam
konsentrasi yang melebihi batas yang dianjurkan.
Jumlah limbah yang dikeluarkan masing-masing industri bergantung pada
banyaknya produksi yang dihasilkan serta jenis produknya. Sebagai gambaran, industri
pulp dan rayon menghasilkan limbah air sebanyak 30 m 3 setiap ton pulp yang
diproduksi. Contoh lainnya, industri ikan dan makanan laut menghasilkan limbah air
berkisar antara 79-500 m3 per hari, sedangkan industri pengolahan crumb rubber
menghasilkan antara 100-1000 m3 limbah air per hari.
C.1 Kesimpulan
a. Identifikasi masalah limbah dapat dilihat dari :
1. Jenis limbah : limbah cair, limbah padat, limbah gas dan partikel, limbah B3
2. Karakteristik limbah : karakteristik fisik, karakteristik kimiawi, karakteristik
bakteriologis
3. Sumber limbah : limbah rumah tangga, limbah industri, limbah buangan
kotapraja
b. Dampak dari limbah meliputi :
1. Gangguan kesehatan
2. Penurunan kualitas lingkungan
3. Gangguan terhadap keindahan
4. Gangguan terhadap kerusakan benda
C.2 Saran
a. Perlu adanya kesadaran dan pengetahuan dari masyarakat akan dampak dari
limbah
b. Pemerintah perlu memfasilitasi penanganan limbah di masyarakat
c. Pemerintah dapat memberikan sanksi tegas bagi pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab dalam hal pembuangan limbah
DAFTAR PUSTAKA
Sulaimantap.wordpress.com