Anda di halaman 1dari 10

MK : Teknik Pengolahan Limbah Industri 2 SKS

Dosen : Ir. Netti Herlina, MT.

JENIS LIMBAH INDUSTRI SECARA UMUM

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan


sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia. Dengan kata lain, limbah
adalah barang sisa dari suatu kegiatan yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai ekonomi lagi.
Atau Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungannya karena tidak mempunyai nilai ekonomi.

Limbah memiliki beberapa karakteristik umum. Di antaranya berukuran mikro, bersifat dinamis,
penyebarannya berdampak luas, dan berdampak jangka panjang.

Dilihat dari jenis karakteristik limbah dibagi menjadi tiga yaitu karakteristik fisik, kimia, dan
biologi.
Karakteristik fisik terbagi menjadi zat padat, bau, suhu, dan warna, kekeruhan.
Karakteristik kimia terdiri dari bahan organik, BOD (Biological Oxygen Demand), DO
(Dissolved Oxygen), COD (Chemical Oxygen Demand), pH (Puissance d'Hydrogen Scale), dan
logam berat.
Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi
sebagai air minum dan air bersih.

Jenis Limbah Industri


Limbah berdasarkan nilai ekonominya dirinci menjadi limbah yang mempunyai nilai
ekonomis dan limbah nonekonomis. Limbah yang mempunyai nilai ekonomis yaitu limbah
dengan proses lanjut akan memberikan nilai tambah.
Misalnya: Tetes merupakan limbah pabrik gula. Tetes menjadi bahan baku untuk pabrik alkohol.
Ampas tebu dapat dijadikan bahan baku untuk pabrik kertas, sebab ampas tebu melalui proses
sulfinasi dapat menghasilkan bubur pulp. Banyak lagi limbah pabrik tertentu yang dapat diolah
untuk menghasilkan produk baru dan menciptakan nilai tambah.
Limbah nonekonomis adalah limbah yang diolah dalam proses bentuk apapun tidak akan
memberikan nilai tambah, kecuali mempermudah sistem pembuangan. Limbah jenis ini yang
sering menjadi persoalan pencemaran dan merusakkan lingkungan.
Dilihat dari sumber, limbah dapat merupakan hasil sampingan dan juga dapat merupakan
semacam "katalisator". Karena sesuatu bahan membutuhkan air pada permulaan proses,
1
MK : Teknik Pengolahan Limbah Industri 2 SKS
Dosen : Ir. Netti Herlina, MT.

sedangkan pada akhir proses air ini harus dibuang lagi yang ternyata telah mengandung sejumlah
zat berbahaya dan beracun. Di samping itu ada pula sejumlah air terkandung dalam bahan baku
harus dikeluarkan bersama buangan lain. Ada limbah yang terkandung dalam bahan dan harus
dibuang setelah proses produksi. Ada pula pabrik menghasilkan limbah karena penambahan
bahan penolong.

Sesuai dengan sifatnya, limbah digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu: limbah cair, limbah
gas/asap dan limbah padat. Ada industri tertentu menghasilkan limbah cair dan limbah padat
yang sukar dibedakan.
Ada beberapa hal yang sering keliru mengidentifikasi limbah cair, yaitu buangan air yang berasal
dari pendinginan. Sebuah pabrik membutuhkan air untuk pendinginan mesin, lalu memanfaatkan
air sungai yang sudah tercemar disebabkan oleh sektor lain. Karena kebutuhan air hanya untuk
pendinginan dan tidak untuk lain-lain, tidaklah tepat bila air yang sudah tercemar itu dikatakan
bersumber dari pabrik tersebut. Pabrik hanya menggunakan air yang sudah tercemar.

Limbah gas/asap adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Pabrik mengeluarkan
gas, asap, partikel, debu melalui udara, dibantu angin memberikan jangkauan pencemaran yang
cukup luas. Gas, asap dan lain-lain berakumulasi/bercampur dengan udara basah mengakibatkan
partikel tambah berat dan malam hari turun bersama embun.

Limbah padat adalah limbah yang sesuai dengan sifat benda padat merupakan sampingan hasil
proses produksi. Pada beberapa industri tertentu limbah ini sering menjadi masalah baru sebab
untuk proses pembuangannya membutuhkan satu pabrik pula. Limbah penduduk kota
menjadikan kota menghadapi problema kebersihan. Kadang-kadang bukan hanya sistem
pengolahannya menjadi persoalan tapi bermakna, dibuang setelah diolah.

Menurut sifat dan bawaan limbah mempunyai karakteristik baik fisika, kimia maupun biologi.
Limbah air memiliki ketiga karakteristik ini, sedangkan limbah gas yang sering dinilai
berdasarkan satu karakteristik saja seperti halnya limbah padat. Berbeda dengan limbah padat
yang menjadi penilaian adalah karakteristik fisikanya, sedangkan karakteristik kimia dan biologi
mendapat penilaian dari sudut akibat. Limbah padat dilihat dari akibat kualitatif sedangkan
limbah air dan limbah gas dilihat dari sudut kualitatif maupun kuantitatif.

2
MK : Teknik Pengolahan Limbah Industri 2 SKS
Dosen : Ir. Netti Herlina, MT.

Limbah Cair

Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem
prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses
pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang
misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah
bahan kimia tertentu kemudian diproses dan setelah itu dibuang. Semua jenis perlakuan ini
mengakibatkan buangan air.

Limbah Gas dan Partikel

Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik
keluar bersamaan dengan udara.
Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O 2, N2, NO2, CO2, H2 dan Jain-lain.
Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan
menurunkan kualitas udara.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel
adalah butiran halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu,
asap, kabut dan fume. Sedangkan pencemaran berbentuk gas dapat dirasakan melalui penciuman
(untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO 2, NOx, CO, CO2,
hidrokarbon dan lain-lain.

Limbah Padat

Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa
proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yang
dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak
punya nilai ekonomis.
Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara
lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang/dibakar.

3
MK : Teknik Pengolahan Limbah Industri 2 SKS
Dosen : Ir. Netti Herlina, MT.

Jenis-Jenis Limbah Serta Pengertian dan Karakteristiknya, dan Pahami Dampaknya

Jenis-jenis limbah ada beragam bentuknya. Pengertian limbah adalah bahan pembuangan tidak
terpakai yang berdampak negatif bagi masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah
merupakan sisa produksi, baik dari alam maupun hasil kegiatan manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, limbah adalah sisa proses produksi atau bahan
yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan
atau pemakaian.

Limbah diklasifikasikan dalam tiga jenis. Ketiga jenis-jenis limbah tersebut yaitu dikelompokkan
berdasarkan senyawanya, limbah berdasarkan sumbernya, dan limbah berdasarkan wujudnya.

4
MK : Teknik Pengolahan Limbah Industri 2 SKS
Dosen : Ir. Netti Herlina, MT.

Seorang pria mandi di sungai Yamuna yang tertutup busa limbah di New Delhi, Senin (8/11/2021). Sungai yang sangat dianggap
suci oleh umat Hindu India ini dipenuhi lapisan busa karena limbah beracun. (Sajjad HUSSAIN / AFP)

5
MK : Teknik Pengolahan Limbah Industri 2 SKS
Dosen : Ir. Netti Herlina, MT.

Jenis-Jenis Limbah

Ilustrasi Limbah Makanan (Sumber: Wikimedia Commons)

Jenis-jenis limbah diklasifikasikan menjadi 3 bagian. Berikut rinciannya.

Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya

Jenis-jenis limbah yang pertama adalah limbah berdasarkan senyawanya, berikut ini rinciannya:

1. Limbah Organik

Limbah organik adalah limbah yang berasal dari makhluk hidup yang mudah diuraikan secara alami
dan mudah membusuk. Contoh-contoh dari limbah organik, seperti dedaunan yang jatuh ke tanah,
rumput, sisa-sisa makanan, kulit sayur-sayuran dan buah-buahan, kotoran manusia dan kotoran
hewan, dan tulang-tulang hewan. Pada umumnya, limbah-limbah organik yang sering kita lihat
berasal dari rumah, restoran, hotel, dan pertanian.

2. Limbah Anorganik

Limbah anorganik adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa aktivitas manusia dan limbah ini sangat
susah terurai secara alami dan pembusukan secara alami. Maka dari itu, limbah jenis ini sangat
berbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Contoh-contoh dari limbah anorganik, seperti
sisa sabun cuci baju atau piring, botol minuman bekas, kantong plastik, kaleng-kalengan, kertas,
kain, kertas, dan masih banyak lagi.

6
MK : Teknik Pengolahan Limbah Industri 2 SKS
Dosen : Ir. Netti Herlina, MT.

3. Limbah B3

Jenis-jenis limbah berdasarkan senyawanya yang terakhir adalah limbah B3. Istilah “B3” merupakan
kepanjangan dari Bahan Berbahaya dan Beracun. Dari namanya saja, limbah ini sudah bisa
mengancam dan membahayakan lingkungan hidup. Bahkan, kesehatan manusia juga sangat terancam
dengan adanya limbah B3. Limbah B3 menjadi berbahaya karena di dalam limbahnya terdapat
senyawa-senyawa yang sulit untuk diurai dan beracun. Senyawa-senyawa itu berupa logam berat,
seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn. Selain itu, senyawa-senyawa berbahaya ini juga
dapat ditemukan pada zat kimia, seperti sianida, fenol, pestisida, sulfida, dan lain-lain.

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dirumuskan sebagai bahan dalam jumlah relatif sedikit tapi
mempunyai potensi mencemarkan/merusakkan lingkungan kehidupan dan sumber daya.
Bahan beracun dan berbahaya banyak dijumpai sehari-hari, baik sebagai keperluan rumah tangga
maupun industri yang tersimpan, diproses, diperdagangkan, diangkut dan lain-lain.

Insektisida, herbisida, zat pelarut, cairan atau bubuk pembersih deterjen, amoniak, sodium nitrit,
gas dalam tabung, zat pewarna, bahan pengawet dan masih banyak lagi untuk menyebutnya satu
per satu. Bila ditinjau secara kimia bahan-bahan ini terdiri dari bahan kimia organik dan
anorganik. Terdapat lima juta jenis bahan kimia telah dikenal dan di antaranya 60.000 jenis
sudah dipergunakan dan ribuan jenis lagi bahan kimia baru setiap tahun diperdagangkan.
Sebagai limbah, kehadirannya cukup mengkhawatirkan terutama yang bersumber dari pabrik
industry. Bahan beracun dan berbahaya banyak digunakan sebagai bahan baku industri maupun
sebagai penolong. Beracun dan berbahaya dari limbah ditunjukkan oleh sifat fisik dan kimia
bahan itu sendiri, baik dari jumlah maupun kualitasnya.

Beberapa kriteria berbahaya dan beracun telah ditetapkan antara lain mudah terbakar, mudah
meledak, korosif, oksidator dan reduktor, iritasi bukan radioaktif, mutagenik, patogenik, mudah
membusuk dan lain-lain.
Dalam jumlah tertentu dengan kadar tertentu, kehadirannya dapat merusakkan kesehatan bahkan
mematikan manusia atau kehidupan lainnya sehingga perlu ditetapkan batas-batas yang
diperkenankan dalam lingkungan pada waktu tertentu.

Adanya batasan kadar dan jumlah bahan beracun dan berbahaya pada suatu ruang dan waktu
tertentu dikenal dengan istilah nilai ambang batas, yang artinya dalam jumlah demikian masih
dapat ditoleransi oleh lingkungan sehingga tidak membahayakan lingkungan ataupun pemakai.
Karena itu untuk tiap jenis bahan beracun dan berbahaya telah ditetapkan nilai ambang batasnya.

Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan limbah tergantung pada jenis dan karakteristiknya
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka waktu relatif singkat tidak
memberikan pengaruh yang berarti, tapi dalam jangka panjang cukup fatal bagi lingkungan. Oleh
sebab itu pencegahan dan penanggulangan haruslah merumuskan akibat-akibat pada suatu
jangka waktu yang cukup jauh.

7
MK : Teknik Pengolahan Limbah Industri 2 SKS
Dosen : Ir. Netti Herlina, MT.

Pemandangan udara dari laguna yang berubah menjadi merah muda karena limbah industri perikanan, di provinsi Patagonian,
Chubut, Argentina, pada 23 Juli 2021. Namun mereka menegaskan cairan yang dibuang tidak akan menyebabkan kerusakan dan
akan hilang dalam hitungann hari. (DANIEL FELDMAN / AFP)

Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya

Jenis-jenis limbah yang selanjutnya adalah limbah berdasarkan wujudnya. Berikut ini rinciannya:

1. Limbah Padat
Limbah padat adalah limbah yang bentuknya padat dan berasal dari sisa hasil kegiatan domestik atau
aktivitas industri. Contoh-contoh limbah padat, seperti kertas, serbuk besi, kain, plastik, kayu-
kayuan, dan serbuk besi. Limbah padat dapat diklasifikasikan menjadi enam bagian, yaitu sampah
organik mudah busuk (garbage), sampah anorganik dan organik tidak membusuk (rubbish), sampah
abu (ashes), sampah bangkai binatang (dead animal), sampah sapuan (street sweeping), dan sampah
industri (industrial waste).

2. Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah yang bentuknya cari dan berasal dari sisa-sisa hasil buangan kegiatan
domestik atau proses produksi. Limbah cair itu sendiri berupa air yang sudah tercampur atau
tersuspensi dengan bahan-bahan buangan hasil dari sisa-sisa produksi. Limbah cair dapat
diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu limbah cair domestik (domestic wastewater), limbah
cari industri (industrial wastewater), rembesan dan luapan (infiltration and inflow), dan air hujan
(strom water).

3. Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang di mana udara sebagai medianya.. Semakin banyak limbah gas yang
naik ke udara, maka kualitas udara semakin menurun. Bahkan, limbah gas yang dibiarkan di udara

8
MK : Teknik Pengolahan Limbah Industri 2 SKS
Dosen : Ir. Netti Herlina, MT.

bisa membuat kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya terganggu. Limbah gas itu sendiri bisa
berasal dari asap kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan, asap pabrik, dan lain lain. Contoh-
contoh limbah gas seperti Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2), Nitrogen Oksida
(NOx), Sulfur Oksida (SOx), Asam Klorida (HCI), Ammonia (NH3), Metan (CH4), Hidrogen
Fluorida (HF), Nitrogen Sulfida (NS), dan Klorin (Cl2).

Jenis Limbah Berdasarkan Sumbernya

Jenis-jenis limbah yang berikutnya adalah limbah berdasarkan sumbernya. Berikut ini rinciannya:

1. Limbah Rumah Tangga


Limbah rumah tangga adalah limbah yang asalnya dari kegiatan manusia dalam rumah atau
lingkungannya. Maka dari itu, limbah rumah tangga disebut juga dengan limbah domestik. Misalnya,
air cucian baju, piring, kendaraan, air sabun dari sehabis mandi, kotoran manusia, plastik yang sudah
tidak digunakan, botol-botol  plastik atau kaleng, dan lain-lain.

2. Limbah Industri
Limbah industri adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa proses produksi pada suatu industri. Seperti
yang kita tahu bahwa industri itu ada berbagai macam. Oleh karena itu, limbah industri juga sangat
beragam dan tergantung dari industri apa yang sedang dijalankan. Misalnya, industri pakaian, maka
limbahnya berupa sisa-sisa pakaian yang tidak dapat digunakan dan pewarna dari pakaian yang dapat
mencemari lingkungan. Industri kabel listrik, limbah dari industri ini, seperti kabel-kabel yang sudah
tidak digunakan, tetapi masih tertimbun di dalam tanah.

3. Limbah Pertanian
Limbah pertanian adalah limbah yang bersumber dari aktivitas pertanian. Pada umumnya, limbah
pertanian ini dihasilkan dari pemberian pupuk dan pembasmian hama. Hal itu dikarenakan kedua
bahan tersebut mengandung banyak sekali zat-zat kimia yang dapat merusak ekosistem tanah
sehingga kualitas tanah menurun. Bukan hanya ekosistem tanah saja yang rusak, pada pembasmian
pupuk yang menggunakan pestisida bisa membuat sayur atau buah yang dihasilkan menjadi kurang
baik untuk dikonsumsi, terlebih lagi jika pestisida digunakan secara berlebihan.

4. Limbah Medis
Limbah medis adalah limbah atau sampah yang berasal dari fasilitas dan alat-alat medis. Limbah
medis ini bisa ditemukan pada rumah sakit, klinik, dan puskesmas. Jenis-jenis limbah ini jika
dibiarkan secara terus-menerus sangatlah berbahaya karena setiap alat-alat medis yang digunakan
terkandung cairan tubuh seperti darah atau kontaminan lainnya. Contoh-contoh limbah medis, seperti
obat-obatan yang kedaluwarsa, sisa-sisa kemoterapi, sisa jaringan tubuh (otopsi, atau proses bedah),
alat-alat bekas perawatan, dan lain-lain.

5. Limbah Pertambangan
Limbah pertambangan adalah limbah yang berasal dari aktivitas pertambangan. Lingkungan yang
tercemar akibat limbah pertambangan bisa dilihat dari banyaknya jumlah logam dan air raksa yang

9
MK : Teknik Pengolahan Limbah Industri 2 SKS
Dosen : Ir. Netti Herlina, MT.

berasal dari sisa-sisa proses pertambangan. Contoh limbah pertambangan, yaitu arsenik, asap, asam
sulfat, timbal, merkuri, raksa, dan sejenisnya.

6. Limbah Pariwisata
Limbah pariwisata adalah yang berasal dari aktivitas manusia ketika melakukan jalan-jalan atau
berwisata. Pada umumnya limbah ini berada di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi oleh orang-
orang ketika berwisata. Misalnya, asap dari sarana transportasi, sisa-sisa makanan dan minuman, dan
masih banyak lagi. Dengan adanya limbah pariwisata, maka besar kemungkinan tempat wisata
tersebut akan tercemar lingkungan.

Pemulung masih saja nekat meski sudah diberitahu jika limbah medis, seperti jarum suntik bekas, berbahaya bagi kesehatan
mereka. (Liputan6.com/Panji Prayitno

Melihat pada sifat-sifat limbah, karakteristik dan akibat yang ditimbulkan pada masa sekarang
maupun pada masa yang akan datang diperlukan langkah pencegahan, penanggulangan,
pengolahan dan pengelolaan.

10

Anda mungkin juga menyukai