2019/2020
KD Pengetahuan KD Keterampilan
Pengolahan Limbah Cair
B. Susilowarno (2007)
Limbah adalah sisa hasil program manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya dan pembuangan
limbah akan berbahaya jika tanpa adanya pengolahan
terlebih dahulu.
C. Karmana (2007)
Limbah adalah sisa kegiatan manusia yang dapat menjadi
pencemaran atau polusi bagi lingkungan sekitarnya.
Sumber :
https://www.romadecade.org/pengertian-limbah/#!
Pengertian Limbah lanjutan …
D. Cahyono Budi Utomo
Limbah ialah suatu zat atau benda yang timbul sebagai hasil dari kegiatan
atau aktivitas manusia yang tidak digunakan lagi dan dibuang.
F. Deden Abdurahman
Limbah ialah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri
atau juga domestik (rumah tangga), yang mana kehadirannya itu dapat
menurunkan kualitas lingkungan.
Sumber :
https://pendidikan.co.id/pengertian-limbah-menurut-ahli-jenis-karakteristik-dan-
dampaknya/
Kesimpulannya :
Sumber :
https://www.romadecade.org/pengertian-limbah/#!
Jenis-Jenis Limbah
A. Berdasarkan bentuk : C. Berdasarkan senyawanya :
1. Limbah cair 1. Limbah organik
2. Limbah padat 2. Limbah anorganik
3. Limbah gas
D. Berdasarkan sumber :
B. Berdasarkan karakteristik : 1.Limbah rumah
1. Limbah fisik tangga/domestik
2. Limbah kimia 2.Limbah industri
3. Limbah biologi 3.Limbah pertanian
4.Limbah konstruksi
5.Limbah radioaktif
Sumber :
1. https://www.romadecade.org/pengertian-limbah/#!
2. https://jagad.id/pengertian-limbah-sumber-dan-macam-jenis-golongan/
3. https://www.bookdepository.com/Waste-Management-K-Haghi/9781616684143
Jenis-Jenis Limbah …penjelasan
A. Berdasarkan bentuk :
1. Limbah cair
merupakan limbah yang wujudnya cair, larut dalam air, serta dapat
berpindah sendiri. Contohnya seperti : air cucian piring/ kendaraan,
bahan kimia, hasil pelarut, air bekas produksi, oli bekas, dll.
2. Limbah padat
merupakan suatu limbah yang wujudnya padat, sifatnya kering, serta
tidak dapat berpindah sendiri. Contohnya seperti : sampah, potongan
kayu, sisa makanan, logam, dan juga plastik.
3. Limbah gas
merupakan limbah yang wujudnya gas yang mengandung racun (CO2,
HCL, SO2, serta lainnya) bisa dapat berpindah-pindah. Contohnya
seperti : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, gas pembakaran serta
lainnya.
Sumber :
1. https://pendidikan.co.id/pengertian-limbah-menurut-ahli-jenis-karakteristik-dan-
dampaknya/
2. https://jagad.id/pengertian-limbah-sumber-dan-macam-jenis-golongan/
Jenis-Jenis Limbah …penjelasan
B. Berdasarkan karakteristik :
1. Limbah fisik
Berupa zat padat (total dari zat padat biasa disebut zat solid, yang
artinya seluruh zat padat yang tetap ada sebagai suatu residu), bau,
suhu, warna, dan kekeruhan yang banyak ditemui pada buangan di
sungai.
2. Limbah kimia
Berupa bahan organik, beberapa senyawa kimia berbahaya, dan logam
berat.
3. Limbah biologi
Pada limbah tersebut digunakan indikator berupa bakteri escherichia
coli. Bakteri ini hidup dalam kotoran manusia dan hewan yang bisa
ditemukan juga dalam limbah yang dianggap membahayakan dan
mencemari.
Sumber :
1. https://www.romadecade.org/pengertian-limbah/#!
2. https://thegorbalsla.com/limbah/
Jenis-Jenis Limbah …penjelasan
C. Berdasarkan senyawanya :
1. Limbah organik
Limbah organik secara umum adalah berbagai macam sisa aktivitas
pada manusia, hewan dan juga tumbuhan. Limbah atau sampah
organik dapat diuraikan kembali, contohnya kotoran manusia atau
hewan yang dapat dijadikan sumber gas. Berikut ini beberapa contoh
dari limbah organik : Dedaunan, kulit telur, kulit pohon, kotoran hewan,
kotoran manusia, sisa-sisa sayuran dan
tulang hewan.
2. Limbah anorganik
Limbah anorganik adalah sisa limbah atau sampah yang tidak dapat
diuraikan kembali, oleh bakteri atau dekomposer. Contoh dari limbah
anorganik tersebut diantaranya yaitu : sisa dari sabun cuci, sampah
pada kantong plastik, sisa kain yang sudah tidak dapat digunakan lain,
limbah yang dihasilkan oleh pabrik, limbah dari minyak, sampah botol
plastik bekas minuman, dan sampah yang berasal dari logam.
Sumber :
https://thegorbalsla.com/limbah/
Jenis-Jenis Limbah …penjelasan
D. Berdasarkan sumber :
1. Limbah domestik
Merupakan limbah yang disebabkan oleh adanya kegiatan rumah
tangga, restoran, pasar, serta lainnya.
2. Limbah industri
Merupakan limbah yang berasal dari pembuangan atau sisa
aktivitas/kegiatan industri.
3. Limbah pertanian
Merupakan limbah yang timbul sebagai akibat dari aktivitas pertanian.
Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, contohnya sisa
daun-daunan, ranting, jerami, kayu dan lain-lain
bersambung …
Sumber :
1. https://pendidikan.co.id/pengertian-limbah-menurut-ahli-jenis-karakteristik-dan-
dampaknya/
2. https://jagad.id/pengertian-limbah-sumber-dan-macam-jenis-golongan/
Jenis-Jenis Limbah …penjelasan
D. Berdasarkan sumber :
4. Limbah konstruksi
didefinisikan sebagai material yang sudah tidak digunakan lagi dan yang
dihasilkan dari proses konstruksi, perbaikan atau perubahan. Jenis
material limbah konstruksi yang dihasilkan dalam setiap proyek
konstruksi antara lain proyek pembangunan maupun proyek
pembongkaran (contruction and domolition). Yang termasuk limbah
konstruksi antara lain pembangunan perubahan bentuk (remodeling),
perbaikan (baik itu rumah atau bangunan komersial). Sedangkan
limbah demolition antara lain limbah yang berasal dari perobohan atau
penghancuran bangunan.
bersambung …
Sumber :
1. https://pendidikan.co.id/pengertian-limbah-menurut-ahli-jenis-karakteristik-dan-
dampaknya/
2. https://jagad.id/pengertian-limbah-sumber-dan-macam-jenis-golongan/
Jenis-Jenis Limbah …penjelasan
D. Berdasarkan sumber :
5. Limbah radioaktif
limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik
pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor
nuklir, maupun pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan industri
dan rumah sakit. Bahan atau peralatan terkena atau menjadi radioaktif
dapat disebabkan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi
yang memanfaatkan radiasi pengion.
Sumber :
1. https://pendidikan.co.id/pengertian-limbah-menurut-ahli-jenis-karakteristik-dan-
dampaknya/
2. https://jagad.id/pengertian-limbah-sumber-dan-macam-jenis-golongan/
Pengolahan Limbah Cair
Sumber :
http://www.cr-enviro.com/teknik-pengolahan-limbah-cair/
Pada umumnya, sebelum dilakukan Pengolahan
pengolahan lanjutan terhadap air
buangan, diinginkan agar bahan-bahan secara
tersuspensi berukuran besar dan yang
mudah mengendap atau bahan-bahan
Fisika
yang terapung disisihkan terlebih dahulu.
Penyaringan (screening) merupakan cara
yang efisien dan murah untuk
menyisihkan bahan tersuspensi yang
berukuran besar. Bahan tersuspensi yang
mudah mengendap dapat disisihkan
secara mudah dengan proses
pengendapan. Parameter desain yang
utama untuk proses pengendapan ini Sumber :
adalah kecepatan mengendap partikel http://www.cr-
dan waktu detensi hidrolis di dalam bak enviro.com/teknik-
pengolahan-limbah-cair/
pengendap.
Pengolahan
secara
Fisika
Sumber :
http://www.cr-
enviro.com/teknik-
pengolahan-limbah-cair/
Pengolahan air buangan secara kimia Pengolahan
biasanya dilakukan untuk menghilangkan
partikel-partikel yang tidak mudah
secara
mengendap (koloid), logam-logam berat, Kimia
senyawa fosfor, dan zat organik beracun;
dengan membubuhkan bahan kimia
tertentu yang diperlukan. Penyisihan
bahan-bahan tersebut pada prinsipnya
berlangsung melalui perubahan sifat
bahan-bahan tersebut, yaitu dari tak
dapat diendapkan menjadi mudah
diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik
dengan atau tanpa reaksi oksidasi-
reduksi, dan juga berlangsung sebagai
hasil reaksi oksidasi. Sumber :
http://www.cr-
enviro.com/teknik-
pengolahan-limbah-cair/
Pengolahan
secara
Kimia
Sumber :
http://www.cr-
enviro.com/teknik-
pengolahan-limbah-cair/
Semua air buangan yang Pengolahan
biodegradable dapat diolah
secara biologi. Sebagai
secara
pengolahan sekunder, Biologi
pengolahan secara biologi
dipandang sebagai pengolahan
yang paling murah dan efisien.
Dalam beberapa dasawarsa
telah berkembang berbagai
metode pengolahan biologi
dengan segala modifikasinya.
Sumber :
http://www.cr-
enviro.com/teknik-
pengolahan-limbah-cair/
Pengolahan
secara
Biologi
Sumber :
http://www.cr-
enviro.com/teknik-
pengolahan-limbah-cair/
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Metode dan tahapan proses pengolahan limbah cair
yang telah dikembangkan sangat beragam. Limbah
cair dengan kandungan polutan yang berbeda
kemungkinan akan membutuhkan proses
pengolahan yang berbeda pula. Proses- proses
pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara
keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses
atau hanya salah satu. Proses pengolahan tersebut
juga dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
atau faktor finansial.
Sumber :
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/06/29/pengolahan-limbah-cair-lengkap/
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
1. Pengolahan Primer (Primary Treatment)
A. Penyaringan (Screening)
B. Pengolahan Awal (Pretreatment)
C. Pengendapan
D. Pengapungan (Floation)
4. Desinfeksi (Desinfection)
Sumber :
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/06/29/pengolahan-limbah-cair-lengkap/
1. Pengolahan Primer (Primary Treatment)
Tahap pengolahan primer limbah cair sebagian besar adalah berupa proses
pengolahan secara fisika.
A. Penyaringan (Screening)
Pertama, limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring
menggunakan jeruji saring. Metode ini disebut penyaringan. Metode
penyaringan merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan
bahan-bahan padat berukuran besar dari air limbah.
bersambung …
Sumber :
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/06/29/pengolahan-limbah-cair-lengkap/
1. Pengolahan Primer (Primary Treatment)……lanjutan
C. Pengendapan
Setelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan dialirkan ke tangki
atau bak pengendapan. Metode pengendapan adalah metode pengolahan
utama dan yang paling banyak digunakan pada proses pengolahan primer
limbah cair. Di tangki pengendapan, limbah cair didiamkan agar partikel –
partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke dasar
tangki. Enadapn partikel tersebut akan membentuk lumpur yang kemudian
akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untuk diolah lebih lanjut.
Selain metode pengendapan, dikenal juga metode pengapungan (Floation).
D. Pengapungan (Floation)
Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak
atau lemak. Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang
dapat menghasilkan gelembung- gelembung udara berukuran kecil (± 30 –
120 mikron). Gelembung udara tersebut akan membawa partikel –partikel
minyak dan lemak ke permukaan air limbah sehingga kemudian dapat
disingkirkan. bersambung…
Sumber :
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/06/29/pengolahan-limbah-cair-lengkap/
D. Pengapungan (Floation) …..lanjutan
Bila limbah cair hanya mengandung polutan yang telah dapat disingkirkan
melalui proses pengolahan primer, maka limbah cair yang telah mengalami
proses pengolahan primer tersebut dapat langsung dibuang kelingkungan
(perairan). Namun, bila limbah tersebut juga mengandung polutan yang lain
yang sulit dihilangkan melalui proses tersebut, misalnya agen penyebab
penyakit atau senyawa organik dan anorganik terlarut, maka limbah tersebut
perlu disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya.
Sumber :
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/06/29/pengolahan-limbah-cair-lengkap/
2. Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)
Tahap pengolahan sekunder merupakan proses pengolahan secara biologis,
yaitu dengan melibatkan mikroorganisme yang dapat mengurai/
mendegradasi bahan organik. Mikroorganisme yang digunakan umumnya
adalah bakteri aerob. Terdapat tiga metode pengolahan secara biologis yang
umum digunakan yaitu metode penyaringan dengan tetesan (trickling filter),
metode lumpur aktif (activated sludge), dan metode kolam perlakuan
(treatment ponds / Lagoons).
A. Metode Trickling Filter
Pada metode ini, bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi bahan
organik melekat dan tumbuh pada suatu lapisan media kasar, biasanya
berupa serpihan batu atau plastik, dengan dengan ketebalan ± 1 – 3 m.
limbah cair kemudian disemprotkan ke permukaan media dan dibiarkan
merembes melewati media tersebut. Selama proses perembesan, bahan
organik yang terkandung dalam limbah akan didegradasi oleh bakteri
aerob. Setelah merembes sampai ke dasar lapisan media, limbah akan
menetes ke suatu wadah penampung dan kemudian disalurkan ke tangki
pengendapan. bersambung …
Sumber :
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/06/29/pengolahan-limbah-cair-lengkap/
A. Metode Trickling Filter……lanjutan
Dalam tangki pengendapan, limbah kembali mengalami proses
pengendapan untuk memisahkan partikel padat tersuspensi dan
mikroorganisme dari air limbah. Endapan yang terbentuk akan mengalami
proses pengolahan limbah lebih lanjut, sedangkan air limbah akan dibuang
ke lingkungan atau disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya jika masih
diperlukan.
Sumber :
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/06/29/pengolahan-limbah-cair-lengkap/
3. Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)
Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan primer dan sekunder
masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi
lingkungan atau masyarakat. Pengolahan tersier bersifat khusus, artinya
pengolahan ini disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah
cair / air limbah. Umunya zat yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya
melalui proses pengolahan primer maupun sekunder adalah zat-zat anorganik
terlarut, seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman. Pengolahan tersier sering
disebut juga pengolahan lanjutan (advanced treatment). Pengolahan ini
meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika. Contoh metode
pengolahan tersier yang dapat digunakan adalah metode saringan pasir,
saringan multimedia, precoal filter, microstaining, vacum filter, penyerapan
dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan, dan osmosis bolak-balik.
Metode pengolahan tersier jarang diaplikasikan pada fasilitas pengolahan
limbah. Hal ini disebabkan biaya yang diperlukan untuk melakukan proses
pengolahan tersier cenderung tinggi sehingga tidak ekonomis.
Sumber :
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/06/29/pengolahan-limbah-cair-lengkap/
4. Desinfeksi (Desinfection)
Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau
mengurangi mikroorganisme patogen yang ada dalam limbah cair. Meknisme
desinfeksi dapat secara kimia, yaitu dengan menambahkan senyawa/zat
tertentu, atau dengan perlakuan fisik. Dalam menentukan senyawa untuk
membunuh mikroorganisme, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu : daya racun zat, waktu kontak yang diperlukan, efektivitas zat, kadar
dosis yang digunakan, tidak boleh bersifat toksik terhadap manusia dan
hewan, tahan terhadap air, dan biayanya murah. Contoh mekanisme
desinfeksi pada limbah cair adalah penambahan klorin (klorinasi), penyinaran
dengan ultraviolet (UV), atau dengan ozon (Oз). Proses desinfeksi pada limbah
cair biasanya dilakukan setelah proses pengolahan limbah selesai, yaitu
setelah pengolahan primer, sekunder atau tersier, sebelum limbah dibuang ke
lingkungan.
Sumber :
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/06/29/pengolahan-limbah-cair-lengkap/
5. Pengolahan Lumpur (Slude Treatment)
Setiap tahap pengolahan limbah cair, baik primer, sekunder, maupun tersier,
akan menghasilkan endapan polutan berupa lumpur. Lumpur tersebut tidak
dapat dibuang secara langsung, melainkan pelu diolah lebih lanjut. Endapan
lumpur hasil pengolahan limbah biasanya akan diolah dengan cara
diurai/dicerna secara aerob (anaerob digestion), kemudian disalurkan ke
beberapa alternatif, yaitu dibuang ke laut atau ke lahan pembuangan
(landfill), dijadikan pupuk kompos, atau dibakar (incinerated).
Sumber :
http://blog.ub.ac.id/yusriadiblog/2012/06/29/pengolahan-limbah-cair-lengkap/