Anda di halaman 1dari 13

Tugas Kelompok 1

Tentang
Pengelolaan Limbah

Yang Disusun Oleh :


Brayensyah ( 21250007 )
Andra Syachnanta ( 21250005 )
Andi Muhammad Syuhra Wardi ( 2125004)
Pengertian Limbah

Limbah adalah adalah benda yang dibuang, baik berasal


dari alam maupun dari suatu kegiatan yang dikehendaki
oleh makhluk hidup baik melalui proses teknologi
ataupun tidak dengan proses teknologi dan dianggap
tidak memiliki nilai guna serta nilai ekonomis secara
langsung.
Karakteristik Limbah
Karakteristik dari limbah meliputi:
• a. Berukuran mikro

Partikel-partikel penyusun limbah berukuran mikro sehingga bersifat kasat mata dan sulit untuk dideteksi.
• b. Bersifat dinamis

Limbah bersifat dinamis artinya limbah tidak diam di suatu tempat, namun selalu bergerak dan berubah sesuai kondisi
lingkungannya.
• c. Berdampak luas

Penyebaran limbah dapat menjangkau wilayah yang luas karena ukurannya yang kecil/mikro sehingga mudah menyebar dan
tidak mudah terdeteksi secara langsung.
d. Berdampak jangka panjang
Pemasalahan/dampak yang ditimbulkan limbah tidak dapat diatasi dalam waktu yang singkat, namun membutuhkan waktu
yang panjang bahkan diperlukan kerjasama antar generasi untuk mengatasinya.
Jenis Jenis Limbah
1) Jenis Limbah berdasarkan wujud
• A. Limbah Padat
Limbah padat atau yang sering disebut sampah merupakan limbah yang berwujud padat dan biasanya bersifat kering serta tidak dapat
berpindah/menyebar jika tidak ada yang memindahkannya. Limbah padat ini termasuk limbah yang paling sering ditemukan di lingkungan,
seperti sisa makanan, sampah plastik, pecahan kaca, kertas bekas dan lain sebagainya.
• B. Limbah Cair
Limbah cair merupakan sisa dari suatu kegiatan yang berwujud cair dan bercampur dengan bahan-bahan buangan lainnya yang larut ke dalam
air. Contoh limbah cair yaitu air sabun bekas cucian, sisa pewarna kain, air tinja dan lain sebagainya.
• C. Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang berwujud gas terdiri dari berbagai macam senyawa kimia dan memanfaatkan udara sebagai medianya sehingga
dapat menyebar dengan mudah dalam wilayah yang luas. Contoh limbah cair yaitu karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur
oksida (SOx), freon, dan lain sebagainya.
• D. Limbah suara
Limbah suara merupakan limbah berupa gelombang bunyi yang merambat di udara dan menimbulkan gangguan. Contoh limbah suara yaitu
suara-suara bising yang dihasilkan kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik dan lain sebagainya.
2) Jenis Limbah berdasarkan sumber
• A. Limbah domestik adalah hasil buangan kegiatan rumah tangga, perkantoran, hotel atau penginapan.
Misal : Sampah yang dihasilkan dari pemukiman berupa sampah makanan, kemasan/ plastik, dan air limbah domestik
berupa air buangan dari toilet, kantin, atau air bekas cuci pakaian.
• B. Limbah Non Domestik
Limbah Non domestik adalah hasil buangan dari usaha atau kegiatan tertentu yang dapat berupa barang cacat, kemasan
suatu produk, atau limbah sampingan hasil produksi pada suatu kegiatan atau usaha.
Contoh limbah non domestik:
• C. Limbah Industri merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri yang wujudnya tergantung dari apa yang
diproduksi industri tersebut, seperti asap mesin pabrik atau cairan buangan dari suatu pabrik.
• D. Limbah pertanian merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertanian maupun kegiatan perkebunan, seperti
jerami, sisa-sisa daun, kayu-kayu kecil dan lain sebagainya.Limbah Pertambangan
• E. Limbah pariwisata merupakan limbah yang berasal dari daerah pariwisata, seperti asap kendaraan dan oli yang
dibuang kapal atau speedboat di kawasan wisata bahari.
• F. Limbah medis merukan limbah yang dihasilkan dari kegiatan medis, seperti jarum-jarum suntik bekas di rumah
sakit, zat-zat kimia obat dan lain sebagainya.
3) Jenis Limbah berdasarkan senyawanya
• A. Sampah organik atau sampah basah atau sampah hayati adalah jenis sampah
yang berasal dari jasad hidup sehingga mudah membusuk dan dapat hancur secara
alami.
Contohnya adalah sampah sisa dapur, daun-daunan, sayur-sayuran, buah-buahan,
daging, ikan, nasi, dan potongan rumput/ daun/ ranting dari kebun.
• B. Sampah anorganik atau sampah kering atau sampah non-hayati adalah sampah
yang sukar atau tidak dapat membusuk
Contohnya adalah kemasan plastik, sampah botol kaca, sampah logam dan kaleng
bekas.
Sifat utama yang membedakan organik dan anorganik adalah sebagian sampah non-
organik sulit diuraikan bahkan tidak dapat diuraikan oleh alam.
• C. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah B3 merupakan limbah yang berasal dari kegiatan manusia.
Limbah ini mengandung senyawa kimia dan beracun sehingga sangat
berbahaya bagi makhluk hidup terutama manusia.
Karakteristik Limbah B3
•A. Mudah meledak (Explosive)
Limbah mudah meledak pada suhu 250C dan tekanan 760 mmHg. Pada kondisi tersebut limbah akan meledak dan menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi dan
dapat dengan cepat merusak lingkungan sekitarnya. Contoh dari limbah yang mudah meledak adalah limbah laboratorium (asam prikat) dan limbah bahan peledak
seperti pada pertambangan batu bara.
•B. Mudah terbakar (Flammable)
Limbah mudah terbaka karena adanya kontak dengan udara, api atau bahan lainnya meskipun dalam suhu dan tekanan standar. Contoh limbah yang mudah terbakar
adalah cat, tinta, dan pembaersih logam.
•C. Beracun
Limbah beracun karena mengandung bahan pencemar yang bersifat racun bagi makhluk hidup sehingga dapat menyebabkan keracunan, sakit bahkan kematian. Contoh
limbah beracun adalah buangan pestisida dan pupuk kimia lainnya pada kegiatan pertanian.
•D. Menyebabkan infeksi
Limbah dapat menyebabkan infeksi karena mengandung kuman penyakit. Salah satu contoh limbah yang dapat menyebabkan infeksi adalah jarum suntik yang
digunakan berulang kali dapat menimbulkan infeksi bahkan dapat menularkan penyakit.
•E. Berbahaya (Harmful)
Limbah berbahaya merupakan limbah (padat, cair atau gas) yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai pada tingkat tertentu melalui kontak inhalasi
ataupun oral.
•F. Berbahaya bagi lingkungan (Dangerous to environment)
Limbah berbahaya bagi lingkungan merupakan limbah yang dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan dan ekosistem.
•G. Besifat korosif (Corrosive)
Contoh limbah bersifat korosif adalah cairan aki mobil yang dapat menyebabkan pengkaratan pada besi dan baja.
Pengelolaan Limbah Di Indonesia
•A) Reduce
Reduce adalah sebuah tindakan untuk mengurangi timbulan sampah yang ada. Salah satu contoh yang
mudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah penggunaan botol air minum untuk mengurangi
sampah botol plastik dan penggunaan tas belanja untuk mengurangi sampah kantong plastik.
•B) Reuse
Reuse adalah upaya pemanfaatan kembali limbah sehingga materi tersebut dapat dipakai kembali
menjadi suatu bahan dari produk lain.
•C) Recycle
Recycle adalah upaya pendaurulangan kembali suatu limbah dengan teknologi atau perlakuan tertentu
sehingga limbah yang dihasilkan tidak langsung ditimbun ke TPA melainkan dapat diubah sehingga
memiliki nilai guna kembali.
•D) Pengolahan Limbah
Limbah-limbah yang memiliki kandungan berbahaya seperti limbah industri dapat diolah
melalui secara fisik, kimiawi maupun biologi. Pengolahan limbah secara fisik meliputi
penyaringan, flotasi, filtrasi, dan teknologi membran. Pengolahan limbah secara kimia
dapat berupa pengolahan dengan proses reduksi-oksidasi atau pengolahan tanpa proses
reduksi-oksidasi. Pengolahan limbah secara biologi dapat dilakukan secara aerob maupun
anaerob.
•E) Pembuangan Limbah
Limbah yang tidak memiliki nilai guna atau dengan kata lan tidak dapat dimanfaatkan lagi,
maka limbah tersebut dapat dibuang. Sebelum dibuang ke alam, limbah harus melalui
proses pengolahan agar bahan-bahan berbahaya yang terkandung didalamnya hilang. Hal
tersebut bertujuan agar limbah yang dibuang tidak berdampak negatif bagi lingkungan.
Salah satu contoh pembuangan limbah adalah penimbunan limbah di dalam tanah.
Dampak Limbah Terhadap Lingkungan
Selain berdampak negatif bagi manusia, limbah juga berdampak negatif bagi lingkungan. Dampak negatif
yang paling terlihat jelas adalah rusaknya lingkungan sehingga menurunkan nilai estetika lingkungan atau
dengan kata lain lingkungan menjadi tidak enak dipandang.
Limbah berupa cairan yang masuk ke dalam sistem drainase atau sungai akan mengakibatkan pencemaran air.
Apabila hal ini sudah terjadi maka akan banyak organisme seperti ikan akan mati keracunan. Jika hal ini terjadi
maka akan terjadi perubahaan ekosistem perairan yang menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem
secara keseluruhan. Limbah padat yang dibuang ke sungai dalam jumlah yang banyak dapat menyumbat aliran
air sungai dan menyebabkan banjir.
Selain pencemaran air, pencemaran udara oleh limbah juga akan terjadi seperti bau tidak sedap yang
ditimbulkan karena pembusukan sampah organik. Asap yang ditimbulkan dari kendaran bermotor, pembakaran
sampah maupun industri-industri besar juga dapat menimbulkan pencemaran udara. Pembakaran sampah
berbahan plastik tertentu bahkan dapat bersifat karsinogenik dan menimbulkan kanker apabila dihirup manusia.
Peraturan Peraturan Yang Berkaitan Dengan Limbah
Berikut ini beberapa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan limbah:
1. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 54 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Limbah dan Zat Kimia Pengoperasian Pesawat Udara dan Bandar
Udara
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 04/PRT/M/2017 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air
Limbah Domestik
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No P.70/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/8/2016 Tehun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah
Domestik
4. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.50 Tahun 2016 tentang Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengelola Sampah dalam
Kota/Intermediate Treatment Facility
5. PP No.61 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2012 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan
Akhir Sampah
7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah
8. PP No. 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.33 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pesampahan
10. Peraturan direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Nomor 23/ILMTA/PER/11/2009 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemberian
Rekomendasi sebagai Importir Produsen Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (NON B3)
11. UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pegelolaan Lingkungan Hidup
12. Permen LH No.30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun serta Pemulihan Akibat Pencemaran bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah Daerah
13. Surat Edaran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-03/BC/2008 Tahun 2008 tentang Pengeluaran Sisa
Hasil Produksi/Limbah (Waste dan Scrap)
14. UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
15. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.252 Thun 2004 tentang Program Penilaian Peringkat Hasil Uji
Tipe Emisi Gas Buang kendaraan Bermotor Tipe Baru
16. Peraturan MENLH No.05 Tahun 2009 tentang Pengolahan Limbah di Pelabuhan
17. Keputusan MENLH NO.128 Tahun 2003 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Minyak
Bumi dan Tanah Terkontaminasi oleh Minyak Bumi secara Biologis
18. PP No.18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
19. Keputusan Menperindag RI No.231/MPP/Kep/7/1997 Pasal 1 Tentang Prosedur Impor Limbah
20. Keputusan Kepala Bapedal No.255/Bapedal/08/1996 tentang Tata Cara dan Persyaratan Penyimpanan dan
Pengumpulan Minyak Pelumas Bekas

Anda mungkin juga menyukai