Adanya benda buangan ini seringkali tidak diinginkan masyarakat karena dengan
konsentrasi dan kualitas tertentu dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap
manusia maupun lingkungan tempat tinggalnya.
1. Karakteristik
Karakteristik dari limbah meliputi:
a. Berukuran mikro
Partikel-partikel penyusun limbah berukuran mikro sehingga bersifat kasat mata dan
sulit untuk dideteksi.
b. Bersifat dinamis
Limbah bersifat dinamis artinya limbah tidak diam di suatu tempat, namun selalu
bergerak dan berubah sesuai kondisi lingkungannya.
c. Berdampak luas
Penyebaran limbah dapat menjangkau wilayah yang luas karena ukurannya yang
kecil/mikro sehingga mudah menyebar dan tidak mudah terdeteksi secara langsung.
Selain itu, dampak dari limbah tidak hanya tertuju pada satu faktor, namun juga akan
mempengaruhi faktor-faktor lainnya.
2. Jenis-Jenis Limbah
2.1 Jenis –jenis limbah berdasarkan wujudnya:
a. Limbah Padat
Limbah padat atau yang sering disebut sampah merupakan limbah yang berwujud
padat dan biasanya bersifat kering serta tidak dapat berpindah/menyebar jika tidak
ada yang memindahkannya. Limbah padat ini termasuk limbah yang paling sering
ditemukan di lingkungan, seperti sisa makanan, sampah plastik, pecahan kaca,
kertas bekas dan lain sebagainya.
b. Limbah Cair
Limbah cair merupakan sisa dari suatu kegiatan yang berwujud cair dan bercampur
dengan bahan-bahan buangan lainnya yang larut ke dalam air. Contoh limbah cair
yaitu air sabun bekas cucian, sisa pewarna kain, air tinja dan lain sebagainya.
c. Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang berwujud gas terdiri dari berbagai macam senyawa
kimia dan memanfaatkan udara sebagai medianya sehingga dapat menyebar
dengan mudah dalam wilayah yang luas. Contoh limbah cair yaitu karbon monoksida
(CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SOx), freon, dan lain sebagainya.
d. Limbah suara
Limbah suara merupakan limbah berupa gelombang bunyi yang merambat di udara
dan menimbulkan gangguan. Contoh limbah suara yaitu suara-suara bising yang
dihasilkan kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik dan lain sebagainya.
Limbah domestik atau limbah rumah tangga merupakan limbah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah tangga atau pemukiman penduduk, pasar dan rumah makan.
Contoh limbah domestik yaitu sisa-sisa makanan, air sabun bekas cucian dan lain
sebagainya.
b. Limbah industri
Limbah industri merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan industri yang
wujudnya tergantung dari apa yang diproduksi industri tersebut, seperti asap mesin
pabrik atau cairan buangan dari suatu pabrik.
c. Limbah pertanian
d. Limbah pertambangan
e. Limbah pariwisata
Limbah pariwisata merupakan limbah yang berasal dari daerah pariwisata, seperti
asap kendaraan dan oli yang dibuang kapal atau speedboat di kawasan wisata
bahari.
f. Limbah medis
Limbah medis merukan limbah yang dihasilkan dari kegiatan medis, seperti jarum-
jarum suntik bekas di rumah sakit, zat-zat kimia obat dan lain sebagainya.
b. Limbah anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah yang tidak dapat atau sulit membusuk/terurai
secara alami oleh mikroorganisme pengurai contoh limbah anorganik yaitu plastik,
kaca, logam, baja, dan lain sebagainya.
Limbah B3 merupakan limbah yang berasal dari kegiatan manusia. Limbah ini
mengandung senyawa kimia dan beracun sehingga sangat berbahaya bagi makhluk
hidup terutama manusia.
a. Mudah meledak (Explosive)
Limbah mudah meledak pada suhu 25 0C dan tekanan 760 mmHg. Pada kondisi
tersebut limbah akan meledak dan menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan
tinggi dan dapat dengan cepat merusak lingkungan sekitarnya. Contoh dari limbah
yang mudah meledak adalah limbah laboratorium (asam prikat) dan limbah bahan
peledak seperti pada pertambangan batu bara.
b. Mudah terbakar (Flammable)
Limbah mudah terbaka karena adanya kontak dengan udara, api atau bahan lainnya
meskipun dalam suhu dan tekanan standar. Contoh limbah yang mudah terbakar
adalah cat, tinta, dan pembaersih logam.
c. Beracun
Limbah beracun karena mengandung bahan pencemar yang bersifat racun bagi
makhluk hidup sehingga dapat menyebabkan keracunan, sakit bahkan kematian.
Contoh limbah beracun adalah buangan pestisida dan pupuk kimia lainnya pada
kegiatan pertanian.
d. Menyebabkan infeksi
e. Berbahaya (Harmful)
Limbah berbahaya merupakan limbah (padat, cair atau gas) yang dapat
menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai pada tingkat tertentu melalui
kontak inhalasi ataupun oral.
g. Besifat korosif (Corrosive)
Contoh limbah bersifat korosif adalah cairan aki mobil yang dapat menyebabkan
pengkaratan pada besi dan baja.
4. Dampak Buruk
4.1 Dampak Limbah terhadap Kesehatan Manusia
Berbagai jenis penyakit dapat ditimbulkan karena tidak adanya penangan atau
pengelolaan limbah yang benar. Mulai dari penyakit ringan seperti sakit perut/diare
hingga penyakit yang mematikan seperti keracunan akut dapat disebabkan oleh
adanya limbah.
Berikut ini beberapa contoh jenis penyakit yang dapat menyerang manusia akibat
adanya limbah:
Limbah berupa cairan yang masuk ke dalam sistem drainase atau sungai akan
mengakibatkan pencemaran air. Apabila hal ini sudah terjadi maka akan banyak
organisme seperti ikan akan mati keracunan. Jika hal ini terjadi maka akan terjadi
perubahaan ekosistem perairan yang menjebabkan terganggunya keseimbangan
ekosistem secara keseluruhan. Limbah padat yang dibuang ke sungai dalam jumlah
yang banyak dapat menyumbat aliran air sungai dan menyebabkan banjir.
Selain pencemaran air, pencemaran udara oleh limbah juga akan terjadi seperti bau
tidak sedap yang ditimbulkan karena pembusukan sampah organik. Asap yang
ditimbulkan dari kendaran bermotor, pembakaran sampah maupun industri-industri
besar juga dapat menimbulkan pencemaran udara. Pembakaran sampah berbahan
plastik tertentu bahkan dapat bersifat karsinogenik dan menimbulkan kanker apabila
dihirup manusia.
5. Pengelolaan Limbah
5.1 Pengurangan Limbah
Banyaknya limbah yang ada dapat dikurangi dengan mengurangi jumlah pemakaian
limbah. Salah satu contoh yang mudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
adalah penggunaan botol air minum untuk mengurangi sampah botol plastik dan
penggunaan tas belanja untuk mengurangi sampah kantong plastik.
Selain limbah anorganik, daur ulang juga dapat dilakukan terhadap limbah organik.
Sisa-sisa makanan maupun dedaunan kering jika ditimbun didalam tanah maka
akan menghasilkan pupuk kompos untuk tanaman.
Daftar Isi
Pengertian Limbah
Limbah atau sampah adalah bahan buangan yang dihasilkan dari sebuah proses
produksi, apapun bentuk produksinya. Mulai dari skala kecil, seperti rumah tangga,
hingga skala besar seperti pabrik industri. Limbah memiliki bentuk yang beragam,
mulai dari limbah cair hingga limbah padat. Limbah padat disebut juga sebagai
sampah.
Berbagai senyawa kimia tertentu terkandung dalam limbah. Oleh karena itu, limbah
seringkali berdampak negatif terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.
Karakteristik Limbah
Limbah memiliki karakteristik yang dibedakan menurut ciri fisik dan kimia. Berikut ini
adalah penjelasan dari ciri fisik dan kimia limbah, yaitu:
Limbah dapat berbentuk sebagai zat padat atau solid. Zat ini adalah sebuah residu
yang tidak akan hancur, meskipun telah menempuh proses pemanasan yang
mencapai suhu 103 derajat hingga 105 derajat celcius.
Bau
Limbah memiliki ciri, yaitu berbau. Bau yang muncul adalah efek dari senyawa yang
terkandung dalam limbah atau proses dekomposisi zat organik. Proses pembusukan
akan menciptakan gas yang berbau. Bau dapat muncul baik di limbah padat, cair,
maupun gas. Contohnya adalah zat amonia.
Suhu
Suhu limbah umumnya lebih tinggi dibandingkan suhu lingkungan sekitar. Misalnya
air yang tercemar limbah yang memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan suhu air
bersih. Suhu yang lebih tinggi menandakan adanya kadar DO dalam air.
Warna
Ciri limbah yang lain adalah warna. Warna limbah bergantung darimana sumber
limbah berasal. Contohnya adalah limbah yang mencemari air akan membuat warna
air tidak jernih atau lebih keruh.
Warna ini disebabkan oleh dekomposisi material organik. Selain itu, penurunan
kandungan oksigen air juga dapat menyebabkan perubahan warna air.
Kekeruhan
Selain warna, kekeruhan air juga dapat menjadi indikator pencemaran. Air yang
keruh dapat disebabkan oleh lumpur, zat organik, maupun mikroorganisme yang
jumlahnya banyak, sehingga lebih lama mengendap ke dasar air.
Ciri limbah yang berasal dari bahan organik dapat dilihat dari senyawa
pembentuknya. Seperti air limbah rumah tangga yang mengandung bahan organik,
yaitu 10% minyak, 70% karbohidrat, dan 65% protein. Lemak yang ada di dalam
limbah rumah tangga sebagian besar berasal dari sisa makanan.
Biologycal Oxygen Demand
Dissolved Oxygen
pH
pH adalah kadar keasaman sebuah bahan. Limbah memiliki pH yang tidak netral.
Oleh sebab itu, pH limbah dapat menyebabkan pengaruh terhadap lingkungan
sekitarnya dan menjadi berbahaya.
Pixabay
Jenis-Jenis Limbah
Limbah dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kategori tertentu, seperti bentuk,
sumber dan senyawa penyusunnya. Berikut ini adalah berbagai jenis limbah
berdasarkan kategori-kategori tersebut, antara lain:
Limbah padat disebut juga dengan istilah sampah. Limbah padat dapat berupa
sampah anorganik atau sampah organik yang lembap. Jenis limbah padat banyak
ditemukan di lingkungan pemukiman.
Contoh limbah padat, antara lain sampah sisa makanan, sampah plastik, sampah
kaleng, styrofoam dan sebagainya.
Limbah Cair
Limbah cair merupakan salah satu jenis limbah yang banyak kita temukan di
lingkungan sekitar. Limbah ini berbentuk cair dan umumnya telah bercampur dengan
bahan buangan lain yang larut dengan air.
Limbah cair dihasilkan dari keseharian manusia dan dunia industri. Contoh limbah
cair dalam skala kecil adalah air bekas mandi dan air bekas cucian yang dapat
membuat air tercemar.
Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang terdiri dari berbagai macam senyawa kimia yang
menguap di udara. Jenis limbah gas dapat dengan mudah menyebar secara luas
melalui media udara. Hal ini yang sering menciptakan pencemaran udara, Contoh
limbah gas, misalnya sulfur oksida, karbon monoksida, freon, dan sebagainya.
Limbah Suara
Limbah suara merupakan salah satu jenis limbah yang sering kita temui. Akan tetapi,
keberadaannya mungkin lebih banyak diabaikan. Limbah suara atau juga kita kenal
dengan polusi suara adalah pencemaran berbentuk gelombang suara yang
menyebabkan gangguan. Contohnya adalah suara kendaraan bermotor yang bising
dan suara-suara dari mesin produksi.
Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan sehari-hari manusia,
termasuk limbah rumah tangga. Limbah ini berasal dari area permukiman penduduk,
rumah makan, dan juga pasar. Kebanyakan limbah domestik adalah limbah
kemasan, sisa makanan, dan sisa cucian.
Limbah Industri
Setiap proses produksi atau industri, hampir selalu menghasilkan limbah. Limbah
industri dapat berasal dari industri skala kecil dan juga skala besar. Limbah industri
skala kecil, misalnya sisa buangan produksi tempe. Sedangkan limbah industri
dalam skala besar, misalnya limbah cair, padat, dan gas yang keluar dari pabrik.
Limbah Pertanian
Kegiatan pertanian juga menyumbangkan limbah untuk lingkungan. Limbah
pertanian dihasilkan dari kegiatan tani dan perkebunan. Beberapa contoh limbah
pertanian, antara lain sekam, jerami, ranting-ranting kecil, daun-daun kering, dan
lainnya.
Limbah Pertambangan
Pertambangan merupakan salah satu bidang yang menghasilkan limbah dan lebih
dikenal dengan istilah limbah pertambangan.
Limbah Pariwisata
Limbah Medis
Peralatan medis dan juga obat-obatan berpotensi menjadi limbah di kemudian hari.
Mulai dari sisa peralatan seperti jarum suntik, hingga limbah obat-obatan.
Limbah organik adalah limbah yang terdiri dari unsur-unsur yang berasal dari
makhluk hidup. Limbah semacam ini mudah terurai atau membusuk, biasanya
berasal dari sisa makanan.
Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah jenis limbah yang berasal dari bahan-bahan fabrikasi.
Karakteristik limbah anorganik adalah tidak mudah terurai. Bahkan, proses
penguraiannya membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun lamanya.
Contohnya adalah plastik, kaca, dan logam.
Limbah B3
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang disingkat Limbah B3 adalah limbah yang
bersumber dari kegiatan manusia dan bersifat berbahay bagi makhluk hidup dan lingkungan.
Limbah B3 memiliki ciri tersendiri yang membedakan dengan jenis limbah lainnya.
Bahan kimia beracun dan oli bekas adalah beberapa contoh limbah B3. Berikut ini
adalah ciri atau karakteristik dari limbah berbahaya dan beracun, antara lain:
Mudah Meledak
Salah satu ciri limbah B3 adalah mudah meledak. Limbah akan meledak jika berada
pada suhu dan tekanan (25 derajat celcius dan 760 mmHg). Limbah ini juga
menghasilkan gas melalui reaksi kimia fisika dan menciptakan kerusakan
lingkungan.
Mudah Terbakar
Karakteristik lain limbah B3 adalah mudah terbakar jika kontak dengan api, udara,
dan bahan lainnya meski masih berada pada tekanan dan suhu normal. Beberapa
jenis limbah yang mudah terbakar, antara lain cat, pembersih logam, beberapa jenis
tinta, dan sebagainya.
Beracun
Sifat beracun juga termasuk ciri limbah B3. Limbah yang mengandung zat racun
atau pencemar dapat menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan bagi
makhluk hidup. Racun dari limbah ini dapat menyebar melalui media udara,
sentuhan kulit, maupun mulut.
Menyebabkan Infeksi
Paparan limbah B3 dapat menyebabkan infeksi. Limbah ini bisa menularkan kuman
penyebab infeksi dan menyebabkan wabah penyakit. Beberapa jenis limbah B3
yang bisa menyebabkan infeksi, antara lain limbah laboratorium, limbah cair yang
berasal dari tindakan medis, dan sebagainya.
Korosif
Limbah B3 memiliki sifat korosif. Apabila kulit manusia bersentuhan dengan limbah
ini, maka akan menyebabkan sensasi terbakar pada kulit dan iritasi. Selain itu, juga
dapat enyebabkan perkaratan pada logam karena mengandung pH bersifat asam
tinggi.
Reaktif
Limbah B3 bersifat reaktif, mudah mengalami perubahan dan sifatnya tidak stabil.
Sehingga menimbulkan ledakan, gas, asap, racun, dan sebagainya jika bereaksi
dengan bahan lain.
Dampak Limbah
Pengaruh limbah terhadap lingkungan dan makhluk hidup tidak dapat diabaikan,
sehingga harus ditemukan cara yang tepat untuk mengelola limbah jenis apapun.
Dampak dari adanya limbah, antara lain:
Pengelolaan Limbah
Berdasarkan masalah-masalah yang ditimbulkan dari adanya limbah, maka
diperlukan sebuah sistem pengolahan limbah yang baik dan terintegrasi dengan
peraturan pemerintah. Tujuannya, untuk mengurangi dampak limbah terhadap
lingkungan dan kehidupan manusia, serta makhluk hidup lainnya.
Misalnya, limbah cair yang dikelola dengan sistem sanitasi yang baik. Pengelolaan
limbah bertujuan agar pembuangan limbah dan pengolahan berikutnya dapat
terintegrasi sesuai dengan karakteristik limbah.
Beberapa teknis pengelolaan limbah yang bisa dilakukan secara umum, antara lain:
Pengurangan Limbah
Salah satu cara untuk melakukan pengelolaan limbah adalah berusaha untuk
mengurangi jumlah limbah. Cara ini bisa dilakukan sejak dini dan dimulai dari diri
sendiri, seperti membiasakan menggunakan botol isi ulang daripada air kemasan
sekali minum.
Daur Ulang
Daur ulang limbah juga bisa dilakukan untuk mengatasi masalah lingkungan dari
sampah. Sampah-sampah anorganik dapat dimanfaatkan atau digunakan kembali
untuk fungsi lainnya. Sementara itu, limbah organik dapat dimanfaatkan untuk pupuk
kompos.
Pengolahan
Pengolahan untuk limbah berbahaya juga perlu dilakukan. Khususnya yang berasal
dari limbah industri. Pengolahan ini perlu dilakukan dan disesuaikan dengan
senyawa yang terkandung dalam limbah.
Pembuangan